hukuman, subjek mendapatkan imbalan. Persengketaan subjek dan opposant „penentang‟ selesai.
Situasi akhir menceritakan bahwa semua konflik telah berakhir dan situasi kembali pada keadaan semula. Keinginan untuk mendapatkan sesuatu telah
berakhir, keseimbangan telah terjadi. Objek telah diperoleh dan diserahkan kepada sender „pengirim‟, dan di sinilah cerita berakhir.
Menurut Tirto Suwondo 1994: 6 model aktan dan model fungsional yang diajukan oleh Greimas ini mempunyai hubungan kausalitas karena hubungan
antar aktan itu ditentukan oleh fungsi-fungsinya dalam membentuk struktur tertentu cerita. Artinya, antara aktan dan struktur fungsional bersama-sama
berhubungan untuk membentuk struktur cerita, yakni cerita utama.
2.3 Kerangka Berpikir
Cerita Ki Ageng Bangsri merupakan salah satu cerita rakyat yang berkembang di Kabupaten Jepara, khususnya di wilayah Bangsri. Cerita tersebut
menceritakan proses penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Syekh Ahmad Yasin Ki Ageng Bangsri di wilayah Bangsri. Cerita rakyat merupakan salah
satu bentuk karya sastra yang mempunyai struktur. Sebagai sebuah struktur, cerita Ki Ageng Bangsri memiliki bagian-bagian yang dapat dikaji dengan teori
struktural. Adapun teori struktural yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural yang dikemukakan oleh Graimas. Dalam strukturalisme Greimas,
karya sastra dijabarkan ke dalam skema aktan dan struktur fungsional. Skema
aktan dan struktur fungsional tersebut kemudian dikorelasikan atau dihubungkan sehingga membentuk struktur cerita utama.
24
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III berisi hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, yaitu: pendekatan penelitian, sasaran penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data. Masing –masing akan diuraikan sebagai berikut.
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif memandang karya sastra sebagai dunia otonom yang
dapat dilepaskan dari pencipta dan lingkungan sosial budaya pada zamannya, sehingga karya sastra dapat dianalisis berdasarkan strukturnya Sudikan, 2001: 6.
Pendekatan objektif adalah pendekatan yang lebih menitikberatkan atau bertumpu pada karya sastra dan digunakan untuk mengungkap unsur-unsur di
dalamnya. Pendekatan objektif juga disebut analisis otonomi, analisis
ergocentric, serta pembacaan mikroskopi karena pemahaman dipusatkan pada analisis unsur-
unsur dalam dengan mempertimbangkan keterjalinan antar unsur di satu pihak, dan unsur-unsur totalitas di pihak lain Ratna, 2004:73. Pendekatan objektif
digunakan dalam penelitian ini karena penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan unsur-unsur pembangun sebuah cerita melalui hubungan para
tokohnya yang ditinjau dari skema aktan dan struktur fungsional menurut teori strukturalisme Greimas.