FAKTOR FAKTOR KREDIT MACET PADA PD. BKK SLAWI CABANG MARGASARI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
FAKTOR-FAKTOR KREDIT MACET PADA
PD. BKK SLAWI CABANG MARGASARI
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh :
Tersia Nanda Ragesara
F3308114
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
(2)
commit to user ii
(3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
(4)
commit to user iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
·
Banyak harapan tercipta dari rasa sabar, banyak kemungkinan tercipta dari
rasa ikhlas, banyak keajaiban tercipta dari rasa tulus.
· Kesulitan yang kita hadapi saat ini semoga akan dibalas dengan dengan
kebahagiaan di masa depan asal kita mau bersabar dan tidak putus asa karena Allah akan menyertai orang-orang yang sabar dan tidak putus asa.
· Hatimu tak akan punya pelangi jika matamu tak meneteskan air mata, jika
kamu menginginkan pelangi kamu harus menerima hujan dulu
Tugas Akhir ini dipersembahkan untuk:
v Mas Guntur , Sekar dan
mamah
v Keluargaku di Tegal
v Sahabatku
(5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir yang berjudul ”Faktor-Faktor Kredit Macet pada PD. BKK Slawi Cabang Margasari” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi kurikulum yang telah ditetapkan dalam program studi Diploma III Akuntansi, Universitas Sebelas Maret. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan, kerja sama, kritik dan saran serta nasehat– nasehat yang sangat berarti, sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dan dibuat dengan sebaik-baiknya, diantaranya kepada:
1. Prof. Dr. H. Ravik Kasidi, MS. Selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
2. Drs. Wisnu Untoro, MS. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas sebelas Maret.
3. Drs. Santoso T.H., M.Si., Ak. selaku Ketua Program Diploma Universitas Sebelas Maret.
4. Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak. Selaku Ketua Program Diploma III Akuntansi.
5. Muhammad Syafiqurrahman, SE., MM., Ak. Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir. Terima kasih atas bimbingan, saran, koreksi serta diskusi yang diberikan.
(6)
commit to user vi
6. Semua dosen dan instruktur Program Diploma Akuntansi Universitas Sebelas Maret.
7. Mas Guntur. Terima kasih atas bantuan, dorongan, semangat, kasih sayang dan doa yang selama ini diberikan.
8. Sekar. Penyemangat hidupku.
9. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa material dan spiritual.
10.Kakak dan adik tercinta, penyemangat hidupku. 11.Keluarga besarku, terima kasih.
12.Semua teman-teman seperjuangan dari Diploma III Akuntansi angkatan 2008 Universitas Sebelas Maret terutama weny, toyir, tanti, mba yuni dan menew semoga kita akan tetap bersahabat selamanya.
13.Dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun yang dapat berguna dikemudian hari.
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, khususnya mahasiswa Program Diploma Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Juli 2011 Penulis
(7)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... ... i
ABSTRACT ... ... ii
ABSTRAK ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
KATA PENGANTAR ... ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 1
1. Dasar Hukum dan Tujuan ... 3
2. Struktur Organisasi ... 4
3. Tugas Masing-Masing Jabatan ... 6
B. Latar Belakang Masalah ... 14
C. Permasalahan ... 16
(8)
commit to user viii
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA ... 17
1. Bank Perkreditan Rakyat ... 17
2. Karakteristik Bank Perkreditan Rakyat ... 17
3. Tujuan dan Fungsi Bank perkreditan Rakyat ... 18
4. Pengertian Kredit ... 19
5. Unsur-Unsur Kredit ... 20
6. Fungsi Kredit ... 21
7. Penilaian Dalam Pemberian Kredit ... 22
8. Jenis-Jenis Kredit ... 24
9. Faktor-Faktor Kredit Macet ... 25
10. Metode Pengumpulan data ... 32
11. Sumber Data ... 33
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 34
BAB III TEMUAN A. KELEBIHAN ... 37
B. KELEMAHAN ... 38
BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN ... 39
(9)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1 Struktur Organisasi PD. BKK Slawi Cabang Margasari... 6
(10)
commit to user x
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Keterangan Telah Melakukan Magang
2. Laporan Perkembangan PD. BKK Slawi Cabang Margasari Periode 2009-2010 3. Angket Kuesioner
(11)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ABSTRACT
FAKTOR-FAKTOR KREDIT MACET PADA PD. BKK SLAWI CABANG MARGASARI
Tersia Nanda Ragesara F3308114
Non performing loans are loans wich are classified non currebt payment is made by the debtor concerned. non performing loan should be solved immediately in order to the greater losses can ve avoided by PD. BKK Slawi Cabang Margasari as financial institutions that perform their role as lenders and other financial services. In the december 2009 and 2010 periode, non performing loan in PD. BKK slawi cabang margasari is considerable. The data report of PD. BKK Slawi Cabang Margasari development in 2009 periode showed that there Rp151.670.000,00 or as many as 41 debtor, in the 2010 periode there Rp139.436.00,00 or as many as 33 debtor. Problem in this observation (study) is what factors are causing non performing loans in PD. BKK Slawi Cabang Margasari. The destination of this observation (study) is to determine Non performing loans factors in PD. BKK Slawi Cabang Margasari.
Data collection methods used in this observation is the quistionnaire method and documentation using data collection instrument like form of quistionnaires relating non performing loan factors to the debtors of PD. BKK Slawi Cabang Margasari. The collected data were evaluated with descriptive presentatif techniques.
Based in thet analysis show the factors that influence non performing loan in PD BKK Slawi Cabang Margasari is the misuse of credit that provided to customers (character), the processing administration of business customers that are still messed up (capacity), customer’s capital business who not prepared (capital), n condition of economic and nature that affect customers business.
Suggestions that could convey by writer for PD BKK Slawi Cabang Margasari is it should do loan restructurication and increase 5C principe for considered the credit. worthiness.
(12)
commit to user ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR KREDIT MACET PADA PD. BKK SLAWI CABANG MARGASARI
Tersia Nanda Ragesara F3308114
Kredit macet adalah kredit yang diklasifikasikan pembayarannya tidak lancar dilakukan oleh debitur bersangkutan. Kredit macet harus secepatnya diselesaikan agar kerugian yang lebih besar dapat dihindari. PD. BKK Slawi Cabang Margasari sebagai lembaga keuangan yang menjalankan peranannya sebagai pemberi kredit dan jasa-jasa keuangan lainnya. Pada periode Desember 2009 dan 2010 kredit macet pada PD. BKK Slawi Cabang Margasari cukup besar. Data laporan perkembangan PD. BKK Slawi Cabang Margasari periode 2009 menunjukan bahwa terdapat kredit macet sebesar Rp151.670.000,00 atau sebanyak 41 debitur dan pada periode tahun 2010 sebesar Rp139.436.000,00 atau sebanyak 33 debitur. Permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kredit macet pada PD. BKK Slawi Cabang Margasari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kredit macet pada PD. BKK Slawi Cabang Margasari.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner, dan dokumentasi dengan menggunakan instrument pengumpulan data berupa angket kepada debitur PD. BKK Slawi Cabang Margasari yang berkaitan dengan Faktor-faktor kredit macet. Data yang terkumpul dievaluasi dengan teknik deskriptif presentatif.
Hasil dari analisis data penelitian tersebut menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi kedit macet pada PD. BKK Slawi Cabang Margasari adalah penyalahgunaan kredit yang diberikan kepada nasabah (character), pengolahan administrasian usaha nasabah yang masih kacau (capacity), permodalan usaha nasabah yang tidak dipersiapkan (capital) dan kondisi perekonomian dan alam yang mempengaruhi usaha nasabah (condition).
Saran yang bisa penulis sampaikan yaitu bagi PD. BKK Slawi Cabang Margasari hendaknya melakukan restrukturisasi kredit dan lebih meningkatkan prinsip 5C dalam mempertimbangkan kelayakan kredit.
(13)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1 BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Lembaga Keuangan dalam arti luas adalah sebagai perantara dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak yang kekurangan dana (lack of funds), sehingga peranan dari lembaga keuangan yang sebenarnya yaitu sebagai perantara keuangan masyarakat (Djumhana, 1996: 77). Dalam arti yang luas ini termasuk di dalamnya lembaga perbankan, perasuransian, dana pensiun, pegadaian dan sebagainya yang menjadi perantara dari pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana. Lembaga-lembaga yang termasuk dalam lembaga keuangan mempunyai perbedaan fungsi dan kelembagaannya, juga mempunyai variasi menurut fungsi dan tujuannya. Namun, semua lembaga keuangan merupakan lembaga yang kegiatannya didasarkan pada kepercayaan masyarakat, dijalankan harus dengan penuh kehati-hatian, memiliki risiko yang tinggi sehingga tidak berlebihan apabila mendapatkan pengawasan dan pembinaan yang khusus, dan juga diatur dengan secara ketat.
Lembaga Perbankan (bank) sebagai salah satu lembaga keuangan mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, tentang Perbankan yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
(14)
commit to user
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Rakub, 2003: 5). Dengan demikian perbankan akan bergerak dalam kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistim pembayaran bagi semua sektor perekonomian. Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, perusahaan akan menggunakan sistim yang paling sesuai dengan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.
PD. BKK Slawi Cabang Margasari adalah salah satu lembaga keuangan yang memanfaatkan dana dari masyarakat yang berupa tabungan dan deposito, kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit atau pinjaman. PD. BKK Slawi Cabang Margasari didirikan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor DSA G 218/1986–8/2/4 tertanggal 4 September 1986. PD. BKK Slawi Cabang Margasari didirikan dengan maksud agar pembangunan desa dapat lebih maju. Maka diperlukan adanya penanganan khusus untuk peningkatan kredit, karena kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi.
Badan Kredit Kecamatan pada dasarnya merupakan Lembaga Perkreditan Pedesaan yang menyalurkan kredit dengan tujuan dan fungsi sebagai berikut: (1) Menunjang kelancaran penyediaan sarana produksi terutama permodalan dalam rangka pembangunan daerah pada umumnya dan pembangunan daerah pada khususnya; (2) Menciptakan pemerataan dalam kesempatan berusaha golongan ekonomi lemah di pedesaan dan menciptakan lapangan kerja secara
(15)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
langsung; (3) Meningkatkan produktivitas dalam rangka peningkatan produksi khususnya di bidang pertanian dan perdagangan; (4) Melancarkan lalu lintas pembayaran dan pertukaran di desa; (5) Meningkatkan pendapatan secara nyata bagi petani dan pedagang; (6) Meningkatkan taraf hidup dengan jalan: Memberikan perlindungan bagi pedagang kecil dan petani dari pengaruh yang merugikan dan membentuk modal masyarakat dengan mengadakan pinjaman wajib.
1. Dasar Hukum Dan Tujuan
a. Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah tanggal 26 April 1991 Nomor 581/81/1991 tentang penyelenggaraan Tabungan Masyarakat Pedesaan.
b. Dijamin oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Tengah. 2. Struktur Organisasi
Organisasi dalam suatu perusahaan bertujuan untuk mencapai suatu target, dengan bekerjasama antara orang yang satu dengan yang lain yang mempunyai kebutuhan yang sama. Pengaturan organisasi yang baik yaitu pengaturan yang berdasarkan atas kemampuan yang dimiliki oleh setiap pribadi anggota. Karena kemampuan setiap orang tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan pengaturan atas orang-orang yang bertindak sebagai pelaksana kegiatan dalam pencapaian tujuan tersebut, sehingga diperlukan suatu struktur organisasi. Dengan struktur organisasi yang baik, maka setiap karyawan dalam suatu perusahaan akan mengerti tugas, wewenang dan tanggung
(16)
commit to user
jawab masing-masing bagian. Jadi struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan untuk pencapaian tujuan perusahaan, hubungan antara fungsi, wewenang dan tanggung jawab. Struktur organisasi mencerminkan mekanisme-mekanisme formal dimana perusahaan tersebut dikelola.
Didalam suatu perusahaan sangatlah penting adanya organisasi yang sesuai dengan bentuk perusahaan itu sendiri apalagi untuk perusahaan yang telah maju dan besar, sebab struktur organisasi tersebut memudahkan dan membantu pimpinan dalam mengawasi kegiatan perusahaan. Dengan pengaturan yang jelas dan tegas dalam pembagian tugasnya, maka setiap anggota organisasi tersebut akan berfungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan pelaksanaan kerja yang sesuai dengan bidangnya maka tujuan perusahaan akan tercapai.
Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 19 tahun 2002 tentang Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan khususnya pada Bab IV pasal 10, tipe organisasi Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan terdiri atas:
a. TIPE A
PD BKK tipe A adalah Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan yang memiliki total aset diatas Rp15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah)
(17)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
b. TIPE B
PD BKK tipe B adalah Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan yang memiliki total aset diatas Rp5.000.000.000,00– Rp15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah)
c. TIPE C
PD BKK tipe C adalah Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan yang memiliki total aset maksimum sebesar Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah)
PD. BKK Slawi Cabang Margasari termasuk dalam kategori tipe C yang susunan organisasinya berdasarkan pasal 12 ayat 3 terdiri atas:
1. Direktur Utama 2. Pemimpin Cabang 3. Bidang Pemasaran 4. Bidang Pelayanan 5. Seksi Kredit 6. Seksi Dana
7. Seksi Pembukuan dan Pengolahan Data Elektronik 8. Seksi Kas
(18)
commit to user Gambar 1.1
Struktur Organisasi PD. BKK Slawi Cabang Margasari
Sumber : Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah No. 19 Tahun 2002 tentang BKK Jawa Tengah
3. Tugas Masing-Masing Jabatan a. Direktur Utama
Tugas pokok Direktur Utama adalah sebagai berikut: 1) Menyusun anggaran
2) Menyusun strategi dan rencana kerja untuk mencapai anggaran 3) Mengkoordinasikan aktivitas penghimpunan dana dan penyaluran
kredit dengan baik, aman dan lancar
4) Menjaga keseimbangan penghimpunan dana, penyaluran kredit serta likuiditas secara optimal
Direktur Utama
Seksi Kas Seksi Pembukuan
dan PDE Pemimpin Cabang
Bidang Pelayanan Bidang Pemasaran
(19)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
5) Memastikan laporan keuangan tepat waktu dan benar
6) Memastikan sistim atau prosedur operasional dan perkreditan dilaksanakan sesuai ketentuan
7) Meningkatkan, memelihara dan mengamankan harta PD. BKK Slawi
8) Menindaklanjuti hasil evaluasi atau pemeriksaan Bank Indonesia, komisaris dan Sistim Pengendalian Intern
9) Mencocokkan aplikasi kredit sebelum menyetujui dan merekomendasikan
10) Melakukan penilaian secara menyeluruh untuk mengetahui kelayakan usaha dari debitur
11) Merekomendasikan atau mengusulkan penyelesaian pinjaman bermasalah melalui jalur hukum dan tetap berpedoman pada prinsip cost and benefit
12) Meningkatkan keterampilan dan profesionalisme sumber daya manusia
13) Menggunakan sumber daya yang dimiliki PD. BKK Slawi secara optimal untuk mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang telah disepakati
b. Pemimpin Cabang
Dalam kesehariannya tugas pokok pemimpin cabang adalah: 1) Menyusun anggaran
(20)
commit to user
3) Melaksanakan rencana kerja dan anggaran
4) Memberikan petunjuk, pengarahan dan mengkoordinasikan aktivitas operasional serta penyelesaian bagi pelaksanaan tugas bawahannya
5) Menjaga keseimbangan penghimpunan dana, penyaluran kredit serta likuiditas secara optimal
6) Memastikan laporan keuangan tepat waktu dan benar
7) Memastikan sistim atau prosedur operasional dan perkreditan dilaksanakan sesuai ketentuan
8) Meningkatkan, memelihara dan mengamankan harta PD. BKK Slawi Cabang Margasari
9) Menindaklanjuti hasil evaluasi direksi
10) Memeriksa aplikasi kredit sebelum menyetujui dan merekomendasikan
11) Melakukan penilaian secara menyeluruh untuk mengetahui kelayakan usaha dari debitur
12) Merekomendasikan atau mengusulkan penyelesaian pinjaman bermasalah melalui jalur hukum dan tetap berpedoman pada prinsip cost and benefit
13) Meningkatkan keterampilan dan profesionalisme sumber daya manusia
(21)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
14) Menggunakan sumber daya yang dimiliki PD. BKK Slawi Cabang Margasari secara optimal untuk mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang telah disepakati
15) Memberikan saran-saran baik diminta maupun tidak kepada direksi tentang usaha perbaikan dan penyempurnaan mengenai sistim dan prosedur serta administrasinya
16) Mengatur dan menjaga hubungan kerjasama antara cabang yang dipimpin dengan cabang lain serta kantor pusat
17) Menjalin hubungan dengan instansi lain demi kelancaran tugasnya 18) Berpartisipasi memasarkan produk dan jasa bank
c. Bagian Pemasaran
Bidang pemasaran sebagaimana dimaksud pasal 12 mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Memasarkan produk tabungan, deposito, kredit dan jasa lainnya 2) Menjelaskan keunggulan produk tabungan, deposito, dan pinjaman
serta produk lainnya kepada nasabah
3) Melakukan investigasi berkas permohonan atau permintaan kredit 4) Melakukan peninjauan langsung ke lapangan dan menilai
kelayakan usaha calon debitur
5) Melakukan peninjauan lokasi jaminan dan memeriksa keabsahannya
(22)
commit to user
7) Membuat laporan hasil peninjauan lapangan dan merekomendasikan kepada komite kredit
8) Memonitor perkembangan usaha dan angsuran pinjaman 9) Membuat rencana penagihan kredit
10) Aktif melakukan penagihan kredit baik yamg lancar maupun yang bermasalah
11) Melakukan pembinaan terhadap usaha atau angsuran debitur d. Bagian Pelayanan
Tugas pokoknya adalah:
1) Menyelesaikan administrasi pembukuan dan administrasi kantor lainnya
2) Melaksanakan proses pembuatan laporan keuangan dan data pendukung transaksi keuangan
3) Melaksanakan rencana dalam bidang operasional, administrasi, manual perbankan, organisasi dan tata laksana, umum, personalia baik jangka pendek maupun jangka panjang
4) Mengkoordinasikan pelayanan dan pembukuan dengan baik, aman dan lancar
5) Mengontrol laporan keuangan dan laporan terkait lainnya untuk disampaikan kepada Bank Indonesia serta pihak lain yang terkait 6) Memastikan bahwa sistim dan prosedur operasional yang
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan 7) Menjaga keharmonisan kerja antar bagian
(23)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
e. Seksi Kredit
Tugas pokok Seksi Kredit adalah:
1) Mengkoordinasi proses pelaksanaan dan penyaluran kredit 2) Melaksanakan kebijaksanaan penyaluran kredit sesuai anggaran 3) Memonitor angsuran kredit
4) Membuat target penagihan angsuran kredit dan memantau hasilnya 5) Mengkoordinasi penagihan angsuran kredit
6) Menjaga agar portofolio kredit tetap dalam kondisi lancar 7) Melakukan pembinaan dan memberi advice kepada debitur
8) Memastikan proses pelaksanaan dan penyaluran kredit telah sesuai dengan prosedur
9) Memberi penjelasan berbagai keunggulan produk kredit kepada calon nasabah kredit
10) Memberi masukan perihal perkreditan kepada direksi dalam membuat anggaran
11) Membuat laporan perkembangan perkreditan dan portofolio kredit kepada pemimpin cabang
12) Membuat strategi pengembangan kredit
13) Menerima, menangani dan memantau penyelesaian pengaduan nasabah
f. Seksi Dana
Dalam kesehariannya seksi dana mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
(24)
commit to user
1) Memberikan informasi kepada nasabah mengenai bunga tabungan dan deposito yang berlaku
2) Mengontrol pembukuan blangko deposito (nomor deposito) 3) Melaksanakan proses pembukuan dan pencairan deposito
4) Melaksanakan pembukuan, penyetoran, penarikan dan penutupan rekening tabungan
5) Mengadministrasikan tabungan antara yang aktif dan tidak aktif 6) Menghitung bunga deposito atau tabungan menurut catatan
pembukuan
7) Mencocokkan posisi deposito atau tabungan menurut catatan pembukuan
8) Membuat catatan registrasi mutasi deposito dan tabungan 9) Membuat cadangan bunga deposito
10) Membuat laporan deposito atau tabungan setiap bulan 11) Mengisi buku tabungan sesuai transaksi setiap hari
12) Memperbaharui buku tabungan yang rusak atau sudah penuh 13) Mencatat pembebanan bunga tabungan di buku nasabah 14) Mencocokkan tanda tangan penabung atau deposan 15) Membuat rencana kerja harian
16) Menjaga hubungan yang baik dengan nasabah
17) Melayani penarikkan dan setoran tabungan dan deposito
18) Menjaga agar portofolio tabungan dan deposito sesuai dengan anggaran
(25)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
g. Seksi Kas
Tugas pokok dari Seksi Kas adalah:
1) Mengkoordinasikan pengawasan dan pengarahan terhadap kegiatan dan pelaksaan tugas
2) Meneliti kebenaran laporan kas harian 3) Menyetorkan dan menarik uang antar bank 4) Memegang kunci brankas
h. Seksi Pembukuan dan Pengolahan Data Elektronik Tugas pokoknya adalah:
1) Melaksanakan pembukuan atas transaksi yang dilakukan setiap hari dan mengelola pembukuan transaksi bank
2) Membuat laporan neraca dan laporan laba rugi harian maupun bulanan
3) Membuat laporan keuangan sesuai ketentuan pada setiap periode
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Undang-undang Republik Indonesia Nomor. 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 11 tentang perbankan pengertian kredit dirumuskan bahwa ’’penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.
Suatu lembaga keuangan atau Bank akan memberikan kredit kepada peminjam. Jika betul-betul yakin bahwa sipenerima kredit akan
(26)
commit to user
mengembalikan pinjaman yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat yang telah disetujui oleh kedua pihak. Bila ada satu atau beberapa debitur PD. BKK Slawi cabang Margasari yang tidak menaati aturan tersebut, maka dapat menimbulkan dampak dikemudian hari, yaitu kredit yang diberikan tidak sesuai dengan waktu yang telah diberikan atau kredit yang diberikan pembayarannya menunggak.
Setiap bank pasti menghadapi masalah kredit macet. Bank tanpa kredit macet merupakan hal yang aneh, kecuali bank-bank yang baru tentunya. Membicarakan kredit macet, sesungguhnya membicarakan risiko yang terkandung dalam setiap pemberian kredit, dengan demikian bank tidak mungkin terhindar dari kredit macet. Kemacetan kredit adalah suatu hal yang merupakan penyebab kesulitan terhadap bank itu sendiri, yaitu berupa kesulitan terutama yang menyangkut tingkat kesehatan bank, karenanya bank wajib menghindarkan diri dari kredit macet (Djumhana, 1996: 263).
Timbulnya tunggakan kredit tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, tetapi dalam pengamatan ini hanya dibatasi pada faktor:
1. Character, yaitu watak dan sifat peminjam baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usahanya.
2. Capacity, yaitu kemampuan yang dimiliki oleh peminjam dalam menjalankan usaha guna memperoleh laba yang diharapkan.
3. Capital, yaitu dana yang dimiliki oleh peminjam untuk menjalankan dan memelihara kelangsungan usahanya.
(27)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
4. Collateral, yaitu barang yang diserahkan peminjam sebagai jaminan terhadap kredit yang diterimanya.
5. Condition, yaitu keadaan dan kondisi perekonomian pada saat ini yang dapat mempengaruhi maju mundurnya usaha peminjam.
Data laporan perkembangan PD. BKK Slawi Cabang Margasari menunjukkan bahwa kredit mengalami permasalahan dalam proses pengembalian, yaitu adanya debitur yang terlambat membayar kredit sampai tanggal jatuh tempo.
Adapun besar kredit macet pada akhir periode desember 2009 sebesar Rp151.670.000,00 atau sebanyak 41 dan pada akhir periode desember 2010 kredit macet pada PD. BKK Slawi Cabang Margasari sebesar Rp139.436.000,00 atau sebanyak 33 debitur. Data tersebut menunjukkan bahwa pada akhir Desember 2010 kredit macet di PD. BKK Slawi Cabang Margasari masih dinilai cukup besar. Memperhatikan hal tersebut, maka perlu diadakan penyelidikan agar tahun mendatang diharapkan kredit macet dapat ditekan kembali.
Kondisi tersebut menarik perhatian peneliti untuk menyusun Tugas Akhir dengan judul ’’FAKTOR-FAKTOR KREDIT MACET PADA PD. BKK SLAWI CABANG MARGASARI”
C. PERUMUSAN MASALAH
Dari uaraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diangkat yaitu faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kredit macet pada PD. BKK Slawi Cabang Margasari?
(28)
commit to user D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah ingin mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kredit macet pada PD. BKK Slawi Cabang Margasari. Dan manfaatnya adalah:
1. Secara teoritis, dapat menambah referensi sehingga dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan tentang teori yang ada dalam ilmu pengetahuan dengan kenyataan yang ada di lapangan.
2. Secara praktis, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang dilakukan khususnya dalam masalah pemberian kredit kepada nasabah PD. BKK Slawi Cabang Margasari.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang menjadikan terjadinya kredit macet di PD. BKK Slawi Cabang Margasari.
(29)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17 BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Bank Pengkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. (Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Pasal 1 Ayat 4 Tahun 1998) menyatakan bahwa Bank Pengkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan atau dalam bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu (Subagyo, Algifari, dkk. 1997: 68).
Pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Bank Pengkreditan Rakyat adalah bank yang hanya menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan atau dalam bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Karakteristik Bank Perkreditan Rakyat
Sesuai dengan pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan dikatakan bahwa menurut jenisnya bank terdiri atas Bank
(30)
commit to user
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Adapun usaha yang dapat dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat adalah meliputi:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b. Memberikan kredit.
c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah (bunga), sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito atau tabungan pada bank lain.
Bentuk hukum dari Bank Perkreditan Rakyat dapat berupa seperti dibawah ini:
a. Perusahaan Daerah b. Koperasi
c. Perseroan Terbatas
d. Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
3. Tujuan dan Fungsi BPR a. Tujuan BPR
BPR dalam rangka ikut membantu meningkatkan produktivitas dan penghasilan masyarakat terutama golongan ekonomi lemah, mempunyai beberapa tujuan dalam menjalankan usaha diantaranya adalah sebagai berikut:
(31)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
1) Menunjang kelancaran penyediaan permodalan dalam rangka pembangunan daerah pada umumnya dan pembangunan desa pada khususnya.
2) Menciptakan pemerataan dalam kesempatan berusaha dalam golongan ekonomi lemah.
b. Fungsi BPR
1) Menyediakan permodalan dengan sistim pengkreditan yang mudah dan mengarah pada masyarakat pedesaan.
2) Membantu modal masyarakat yang diarahkan pada peningkatan produksi.
3) Melindungi masyarakat pedesaan dari pengaruh pelepas uang. Membimbing masyarakat pedesaan agar lebih mengenal dan memahami asas ekonomi dan permodalan.
4. Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ”credere” yang berarti kepercayaan. Dengan demikian orang yang memperoleh kredit pada dasarnya memperoleh kepercayaan.
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 11). Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan
(32)
commit to user
dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan pihak dalam suatu hal, pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang ditetapkan (Suyatno, 1997: 45).
Pengertian kredit tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kredit adalah suatu pemberian pinjaman uang (barang atau jasa) kepada pihak lain dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur dengan jangka waktu tertentu dan jumlah imbalan (bunga) yang ditetapkan.
5. Unsur-Unsur Kredit
Pengertian tersebut bahwa pemberian kredit adalah pemberian kepercayaan. Hal ini berarti bahwa prestasi yang diberikan benar-benar diyakini dapat dikembalikan oleh penerima kredit sesuai dengan waktu dan syarat-syarat yang disetujui bersama, berdasarkan hal-hal tersebut, maka unsur-unsur dalam kredit (Ismail, 2010: 190) adalah sebagai berikut: a) Debitur dan Kreditur
Debitur atau disebut juga dengan nasabah adalah pihak yang mendapat pinjaman dari kreditur dan kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman atau menyalurkan pinjaman dalam hal ini yaitu bank.
b) Perjanjian
Perjanjian kredit akan mengikat kedua pihak, yaitu bank dan debitur untuk memenuhi ketentuan sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian kredit.
(33)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
c) Balas Jasa
Bank memberikan kredit dengan tujuan agar memperoleh pendapatan atau balas jasa, yaitu berupa bunga untuk bank konvensional.
d) Kepercayaan
Bank memberikan kredit kepada debitur karena bank percaya bahwa dana yang disalurkan kepada debitur akan dapat dikembalikan sesuai dengan perjanjian.
e) Jangka Waktu
Setiap kredit harus ditentukan jangka waktu pemberian kredit, yaitu jangka waktu mulai dari kredit dicairkan sampai dengan kredit lunas.
f) Risiko
Kredit yang diberikan akan mengandung risiko adanya kemungkinan debitur tidak dapat mengembalikan dana pinjamannya. Oleh karena itu, bank harus melakukan analisis kredit sebelum memutuskan untuk memberikan kredit kepada debitur.
6. Fungsi Kredit
Fungsi kredit (Sinungan, 1993: 5) dalam kehidupan perekonomian, perdagangan dan keuangan, pada garis besarnya meliputi hal yang utama sebagai berikut:
a) Kredit dapat meningkatkan “utility” dari modal atau uang b) Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
(34)
commit to user
c) Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) dan peredaran barang d) Kredit sebagai alat untuk stabilitas ekonomi
e) Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat
f) Kredit sebagai jembatan untuk meningkatkan pemerataan pendapatan 7. Penilaian Dalam Pemberian Kredit
Calon nasabah yang mengajukan permohonan kredit diharuskan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, bank akan memberikan penilaian apakah calon nasabah tersebut layak atau tidak untuk mendapatkan kredit. Penilaian permohonan kredit (Suyatno, 1997: 5) terdapat lima faktor yang perlu diperhatikan oleh bank antara lain :
a) Character (kepribadian atau watak)
Character adalah penilaian kepada calon debitur tentang kebiasaan-kebiasaan, sifat pribadi, cara hidup, keadaan keluarga dan keadaan sosial. Penilaian karakter memang cukup sulit, karena masing-masing individu memiliki watak dan sifat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, para pengelola harus mempunyai keahlian dan keterampilan serta pengetahuan psikologis untuk dapat menganalisis watak calon nasabah. Penilaian karakter ini bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana tingkat kejujuran serta itikad baik nasabah untuk memenuhi kewajibannya.
b) Capacity (kemampuan atau kesanggupan)
Capacity adalah suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibanya dari kegiatan usaha
(35)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
yang dilakukanya yang akan dibiayai dengan kredit dari lembaga pemberi kredit, kemampuan calon debitur ini dapat dilihat dari maju mundurnya usaha serta manajemennya.
c) Capital (modal atau kekayaan)
Capital adalah jumlah dana sendiri yang dimiliki oleh calon debitur, yang diikutsertakan dalam kegiatan usahanya. Penyelidikan terhadap capital pemohon tidak hanya dilihat dari besar kecilnya gaji setiap bulannya, tetapi bagaimana distribusi gaji bulanannya ditempatkan oleh calon debitur.
d) Collateral (jaminan)
Collateral (jaminan) adalah barang jaminan yang diserahkan oleh calon debitur sebagai agunan (jaminan) kredit yang diterimanya. Jaminan yang dimaksud meliputi jaminan yang berupa benda bergerak dan tidak bergerak.
e) Condition of Economy
Condition of Economy adalah kondisi politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang dapat mempengaruhi perekonomian pada kurun waktu tertentu yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kegiatan usahannya.
8. Jenis-Jenis Kredit
Kredit (Siamat, 2001: 165) dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
(36)
commit to user a) Menurut Jangka Waktu (maturity)
1) Kredit jangka pendek (short term-loan) adalah kredit yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari satu tahun.
2) Kredit Jangka menengah (medium-term loan) adalah kredit yang jangka waktu pengembaliannya satu sampai dengan tiga tahun. 3) Kredit jangka Panjang (long-term loan) adalah kredit yang jangka
waktu pengembaliannya atau jatuh temponya melebihi 3 tahun. b) Menurut Tujuan Kredit
Menurut Tujuan Kredit dibagi atas: 1) Kredit Konsumtif (consumer loan)
Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif misalnya, untuk membeli kendaraan, rumah, dan sebagainya.
2) Kredit Produktif
Kredit Produktif adalah kredit yang diberikan oleh bank dalam rangka membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehingga dapat memperlancar produksi. Misalnya: kredit untuk pembelian bahan mentah biaya pemasaran dan sebagainya.
3) Kredit Perdagangan (commercial loan)
Kredit perdagangan adalah kredit yang diberikan memperlancar kegiatan usaha nasabah di bidang perdagangan. Kredit perdagangan ini meliputi: kredit untuk usaha pertokoan, kredit ekspor dan sebagainya.
(37)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
c) Menurut Penggunaan Kredit
Berdasarkan penggunaanya, kredit dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Kredit Modal Kerja
Kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk menambah modal kerja debitur. Kredit modal kerja ini pada prinsipnya meliputi modal kerja kerja untuk tujuan komersial, industri, kontraktor bangunan dan sebagainya.
2) Kredit Investasi
Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan untuk digunakan melakukan investasi dengan membeli barang-barang modal. Seperti untuk membiayai pengadaan barang-barang modal atau jasa yang diperlukan dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, relokasi dan sebagainya.
9. Faktor-Faktor Kredit Macet a. Pengertian Kredit Macet
Kredit macet menurut (Sinungan, 1993: 57) adalah kredit yang tidak lancar dan telah sampai pada jatuh temponya belum dapat juga diselesaikan oleh nasabah bersangkutan, menurut (Djumhana, 1996: 267) kredit macet yaitu apabila tidak memenuhi kriteria lancar, kurang lancar, dan diragukan atau memenuhi kriteria diragukan, tetapi dalam jangka waktu 21 bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan atau usaha penyelamatan kredit atau kredit tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan Negeri atau Badan
(38)
commit to user
Urusan Piutang Negara atau telah diajukan penggantian ganti rugi kepada perusahaan asuransi kredit. Menurut (Siamat, 1993: 201) Kredit macet atau probleme loan adalah kredit yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor-faktor atau unsur-unsur kesengajaan atau karena kondisi di luar kemampuan debitur.
Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kredit macet adalah piutang yang tak tertagih atau kredit yang mempunyai kriteria kurang lancar, diragukan karena mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor-faktor tertentu.
b. Gejala-Gejala Kredit Macet
Gejala kredit macet (Mahmoedin,1995:134) antara lain disebabkan oleh:
1) Menurunnya pendapatan bersih
Turunnya pendapatan bersih dapat disebabkan oleh menurunnya penerimaan atau naiknya biaya.
2) Menurunnya penjualan secara tajam
Turunnya penjualan secara tajam adalah wajar dalam siklus hidup perusahaan, tetapi jika penurunan penjualan secara sangat tajam merupakan tanda perusahaan akan menemui titik kritis.
3) Menurunnya perputaran persediaan
Perputaran persediaan yang cepat akan memberikan kelancaran bagi perusahaan. Tetapi jika perputaran tersebut kecepatannya
(39)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
menurun berarti banyak barang yang tidak laku, berarti perusahaan di ambang kesulitan.
4) Meningkatnya penjualan secara tajam
Naiknya penjualan secara tajam disebabkan perusahaan ingin mempunyai uang secara cepat guna melakukan penjualan sehingga harga jual di bawah harga pokok.
5) Menurunnya perputaran piutang
Perputaran piutang yang cepat akan memberikan dampak positif bagi perusahaan karena semakin cepat piutang dapat ditagih kembali sehingga modal kerja dapat tersedia untuk kegiatan operasional. Tetapi jika piutang sulit ditagih akan menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan dalam melanjutkan operasionalnya.
6) Menurunnya modal lancar
Turunnya modal lancar dapat disebabkan karena melakukan pembelian, membengkaknya hutang kepada pihak ketiga dan mungkin karena pemborosan.
7) Nasabah mulai ingkar janji 8) Nasabah membuat laporan fiktif
9) Nasabah tidak terbuka, yaitu dengan merahasiakan sesuatu hal yang erat kaitannya dengan penggunaan kredit
10) Nasabah menolak wawancara
Apabila dilihat dari segi pelaku kredit, maka faktor-faktor kredit macet dari nasabah (Mahmoedin, 1995: 134) adalah:
(40)
commit to user 1) Kelemahan nasabah
a) Manajemen kurang (kurang menguasai manajemen kredit) b) Tidak memiliki perencanaan yang baik
c) Produk ketinggalan jaman d) Kalah bersaing
e) Lokasi usaha yang tidak tepat f) Adminitrasi yang kacau 2) Kenakalan nasabah
a) Tidak jujur dan sukar ingkar janji b) Melakukan penyimpangan penggunaan c) Pola hidup yang boros atau mewah d) Suka berbuat skandal
e) Suka berjudi dan berspekulasi
Sinungan (1993: 58) menyatakan bahwa penyebab kredit macet adalah kesulitan keuangan yang dialami oleh debitur. Penyebab kesulitan keuangan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu:
1) Faktor-faktor Intern (managerial factor)
Faktor-faktor intern adalah faktor-faktor yang ada dalam diri perusahaan sendiri. Dari segi managerial factor terjadinya kredit macet disebabkan oleh:
a) Kelemahan dalam kebijaksanaan pembelian dan penjualan b) Tidak efektifnya kontrol atas biaya dan pengeluaran
(41)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
d) Penempatan yang berlebihan pada aktiva tetap e) Permodalan yang tidak cukup
2) Faktor-faktor ekstern
Faktor-faktor ekstern adalah faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan. Faktor-faktor ekstern meliputi:
a) Bencana Alam
Bencana alam adalah sesuatu yang tidak kita inginkan. Misalnya kebakaran, gempa bumi, gunung meletus, angin topan, banjir, dan sebagainya.
b) Peperangan
Perang merupakan pengrusakan dan akibat dari peperangan ini merupakan bencana yang diperbuat manusia, misal demonstrasi, penjarahan, pembakaran dan lain-lain.
c) Perubahan kondisi perekonomian
Misal peraturan pemerintah terhadap suatu jenis barang, keadaan kritis misalnya demonstrasi, penjarahan, pembakaran dan lain-lain.
d) Perubahan teknologi
Semakin majunya teknologi maka semakin efisien barang yang diproduksi sehingga perusahaan yang tidak menggunakan modern akan kalah bersaing.
Berbagai pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kredit macet adalah:
(42)
commit to user 1) Faktor Intern
a) Kelemahan bank dalam melakukan analisis, sehingga terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan.
b) Kelemahan nasabah · Perencanaan
Perencanaan adalah gambaran sebelum sesuatu dilaksanakan. Untuk memulai usaha tentunya harus ada rencana tentang pinjaman yang diambil untuk memperlancar usaha atau memulai usaha agar usaha dapat berjalan dengan baik. Tanpa adanya perencanaan maka pinjaman yang diperoleh tidak akan dapat dimanfaatkan untuk menjalankan usaha secara lancar dan tidak terarah pada pencapaian tujuan usaha.
· Pendapatan yang relatif rendah
Jika pendapatan yang diperoleh relatif rendah, nasabah sulit untuk mengembalikan pinjaman, karena pendapatan yang diperoleh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
· Administrasi
Administrasi merupakan pengaturan suatu kegiatan secara teratur. Berjalannya usaha harus dapat diatur administrasinya dan dikendalikan tentang pemasukan dan pengeluaran keuangan agar jalannya usaha dapat teratur.
(43)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
c) Kenakalan nasabah
· Pengambilan kredit diharapkan dapat digunakan sepenuhnya untuk menambah modal, tetapi belum tentu hal itu dilakukan semua para pengusaha karena ada yang menggunakan pinjaman tersebut untuk keperluan sehari-hari atau melunasi hutang pada pihak lain sehingga pinjaman tersebut tidak optimal penggunaannya.
· Itikad nasabah adalah niat atau keinginan untuk membayar pinjaman yang ada pada diri nasabah.
2) Faktor ekstern a) Bencana Alam b) Peperangan
c) Perubahan kondisi perekonomian d) Perubahan teknologi
Berdasarkan uraian tersebut telah dijelaskan beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kredit macet tetapi dalam penelitian ini hanya dibatasi pada beberapa faktor saja, seperti faktor character, capacity, capital, collateral dan condition yang kesemuanya itu dapat memberikan sebagai dasar penilaian kepada seseorang debitur apakah layak untuk diberikan kredit atau tidak.
10. Metode Pengumpulan Data
Pengamatan ini dalam memperoleh data menggunakan berbagai metode pengumpulan data yaitu:
(44)
commit to user a. Kuesioner
Kuesioner dalam pengamatan ini dimaksudkan untuk memperoleh data-data yang terkait dengan faktor-faktor kredit macet pada PD. BKK Slawi Cabang Margasari. Maka instrumen yang digunakan dalam metode ini berupa angket. Item-item pertanyaan pada kuesioner ini diambil dari Tugas Akhir Hermanto dan Skripsi Sepudin.
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode yang mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui jumlah nasabah (debitur) yang mengalami kredit macet di PD. BKK Slawi Cabang Margasari.
11.Sumber Data
Sumber data yang penulis gunakan dalam membuat tugas akhir ini adalah: a. Data Primer
Data primer dalam pengamatan ini diperoleh dari angket yang telah diisi langsung oleh nasabah (debitur) PD. BKK Slawi Cabang Margasari. Angket tersebut dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor kredit macet, meliputi faktor character, capacity, capital, collateral dan conditions. Penyebaran angket dilakukan penulis dengan cara membagikan langsung kepada nasabah (debitur).
b. Data Sekunder
Data Sekunder dalam pengamatan ini diperoleh dari arsip berupa laporan perkembangan PD. BKK. Slawi Cabang Margasari periode
(45)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
tahun 2009 dan 2010. Laporan perkembangan dimaksudkan untuk mengetahui jumlah nasabah (debitur) yang mengalami kredit macet.
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari PD. BKK Slawi Cabang Margasari dan kuesioner yang dibagikan kepada nasabah yang mengalami kredit macet, maka berikut ini adalah hasil pengolahan kuesioner yang telah dibagikan:
a) Character
Dari hasil survei yang telah dilakukan oleh penulis nasabah PD. BKK Slawi Cabang Margasari sebagian besar mempunyai itikad baik untuk mengembalikan kredit sampai lunas (4,06) dan berniat untuk membayar angsuran pinjaman walaupun petugas tidak menagih (3,85) meski pada kenyataannya tidak semua dari mereka tidak dapat mengembalikan pinjaman, selain itu nasabah berperilaku tidak jujur karena kredit yang seharusnya digunakan untuk menambah modal usaha malah digunakan untuk kebutuhan lain (3,2) dan tidak sedikit nasabah yang mendahulukan kebutuhan lain daripada melunasi kreditnya (2,9).
b) Capacity
Indikator capacity adalah pendapatan nasabah dan administrasi yang digunakan oleh nasabah. Dari hasil pengolahan kuesioner menunjukkan bahwa ada beberapa nasabah yang menyisihkan sebagian keuntungannya untuk mengangsur pinjaman (3,09) meski
(46)
commit to user
pada kenyataannya nasabah yang mendapatkan keuntungan setiap harinya hanya mendapatkan skor (1,1) dan nasabah yang menggunakan tenaga orang lain dalam menjalankan usahanya (2,7) hal ini mengakibatkan nasabah tidak dapat mengangsur pinjaman karena sebagian keuntungannya harus digunakan untuk membayar tenaga kerja selain itu ada beberapa responden yang tidak membuat catatan dan tidak membuat rincian biaya-biaya yang telah dikeluarkan, baik biaya untuk usaha maupun biaya pribadi (3,1), sehingga tidak ada kontrol yang jelas mengenai keadaan keuangannya, baik yang masuk (pendapatan) maupun yang keluar (pengeluaran). Hal ini dapat menimbulkan kesulitan bagi responden untuk memperkirakan biaya untuk mengangsur kredit dan biaya-biaya lain untuk kebutuhan usaha maupun kebutuhan pribadi.
c) Capital
Dari hasil survei tidak sedikit responden yang mengandalkan pinjaman dari PD. BKK Slawi Cabang Margasari untuk menjalankan usahanya atau dengan kata lain mereka tidak menyiapkan modal di luar pinjaman (3,1) dan mereka yang mempunyai tambahan pendapatan selain dari usaha hanya mendapatkan skor (1,06). Hal ini sangat berisiko menunggaknya kredit karena dengan tersedianya modal sendiri dan penghasilan tambahan nasabah lebih bertanggung jawab dalam menjalankan usahanya.
(47)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
d) Collateral
Sebagian besar agunan nasabah adalah milik sendiri (4,03), sehingga kredit yang diberikan bisa dipertanggung jawabkan oleh responden. Selain itu, kredit nasabah dinilai lebih dari setengah nilai agunan (3,09) dan ditentukan oleh pihak PD. BKK Slawi Cabang Margasari sesuai dengan ketentuan yang menjadi persyaratan pengajuan kredit (3,02).
e) Condition
Kondisi perekonomian, lingkungan, alam dan nasib seseorang tidak setiap saat selalu sama. Semua itu dapat berpengaruh terhadap kelancaransuatu usaha. Setiap usaha dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah (3,9) namun tidak menutup kemungkinan adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi usaha, diantaranya musibah (3,82) dan musim (3,88). Hal tersebut berdampak pada kelancaran usaha, misal pengaruh naiknya harga Bahan Bakar Minyak, jika kenaikan harga Bahan Bakar Minyak cenderung tinggi maka berdampak pada biaya produksi baik langsung maupun tidak langsung dan berusaha menyesuaikan harga jual. Jika harga bahan baku menjadi sangat mahal, maka para nasabah harus menaikan harga jual, naiknya harga jual ini pastinya akan berpengaruh terhadap pembeli atau konsumen, otomatis dengan sepinya konsumen berpengaruh terhadap penghasilan nasabah. Maka dari itu dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak,
(48)
commit to user
banyak nasabah yang tidak dapat melunasi kewajibannya mengangsur kredit.
(49)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37 BAB III TEMUAN
A. KELEBIHAN
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, dari lima aspek yang diamati penulis menemukan tiga aspek yang memiliki nilai positif. Aspek tersebut adalah:
1. Character
Dari hasil survei yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang baik yaitu itikad para nasabah untuk melunasi pinjaman sampai lunas (4,06) dan berinisiatif untuk membayar angsuran kredit meski petugas tidak menagih (3,85). Hal ini menunjukkan bahwa nasabah mempunyai itikad baik dalam mengembalikan pinjaman walau pada kenyataanya tidak bisa terlaksana.
2. Capacity
Dalam penilaian ini tidak sedikit nasabah yang menyisihkan sebagian keuntungannya untuk mengangsur kredit (3,09). Hal ini menunjukkan bahwa nasabah masih memikirkan adanya tanggungan untuk membayar angsuran pinjaman jika mereka mendapat keuntungan.
3. Collateral
Semua responden mengajukan kredit dengan jaminan milik sendiri (4,03) hal ini menunjukkan bahwa jaminan yang diberikan bisa dipertanggungjawabkan atau tidak fiktif.
(50)
commit to user B. KELEMAHAN
Dari lima aspek yang telah diamati pada Tugas Akhir ini, penulis menemukan adanya kelemahan dari sisi nasabah. Kelemahan tersebut adalah: 1. Character
Keburukan nasabah dari sisi karakter berdasarkan hasil survei adalah perilaku nasabah yang tidak menggunakan pinjaman dari PD. BKK Slawi Cabang Margasari secara keseluruhan untuk menambah modal usaha (3,2) dan mendahulukan kebutuhan lain daripada mengangsur kredit (2,9). 2. Capacity
Berdasarkan hasil penelitian kelemahan nasabah dalam hal ini adalah nasabah yang tidak melakukan pembukuan terhadap kegiatan usahanya (3,1) sehingga menyebabkan nasabah tidak dapat mengontrol keadaan keuangannya.
4. Capital
Dari sisi permodalan banyak nasabah yang tidak menyiapkan modal sendiri untuk menjalankan usahanya dan hanya mengandalkan pinjaman dari PD. BKK Slawi Cabang Margasari (3,03).
5. Condition
Tidak sedikit nasabah yang usahanya bergantung pada ketentuan pemerintah (3,9), musibah (3,82) dan musim (3,88), faktor keadaan sangatlah berpengaruh pada kelancaran usaha nasabah. Hal ini mengharuskan nasabah lebih berpikir kreatif agar usahanya bisa tetap berjalan disaat kondisi yang kurang baik.
(51)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user BAB IV PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan analisis data yang dilakukan penulis, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kredit macet pada PD. BKK Slawi Cabang Margasari adalah:
a. Character (Salah Penggunaan Kredit)
Yang dimaksud dengan salah penggunaan kredit dalam hal ini adalah debitur yang menggunakan kredit tidak untuk mengembangkan usaha sepenuhnya melainkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Padahal jika pinjaman tersebut digunakan sesuai dengan tujuan utamanya yaitu untuk menambah modal usaha kemungkinan menunggaknya kredit nasabah sangatlah kecil karena dengan bertambahnya modal diharapkan akan menambah keuntungan bagi usaha nasabah.
b. Capacity (Pengelolaan Administrasi Pembukuan Nasabah)
Faktor yang menyebabkan menunggaknya kredit pada diri nasabah salah satunya adalah adanya pencatatan pembukuan yang kurang baik oleh nasabah yang menyebabkan nasabah tidak dapat mengatur keuangannya. Dengan pembukuan yang belum teratur ini menyebabkan nasabah tidak dapat mendapatkan keuntungan setiap
(52)
commit to user
hari karena nasabah tidak bisa mengatur keuangan usaha dengan keuangan pribadi.
c. Capital (Permodalan Nasabah)
Modal adalah hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu usaha. Kredit yang diberikan oleh PD. BKK Slawi Cabang Margasari seharusnya digunakan sebagai tambahan pembiayaan bukan untuk membiayai modal keseluruhan, oleh karena itu harus tersedia pula modal sendiri agar nasabah lebih bertanggung jawab dalam menjalankan usahanya.
d. Condition (Keadaan Usaha Nasabah)
Sebagian besar usaha yang dimiliki nasabah sangat dipengaruhi oleh ketentuan pemerintah seperti kenaikan Bahan Bakar Minyak dan tidak sedikit pula nasabah yang usahanya dipengaruhi oleh musim serta pernah mengalami musibah yang mengakibatkan usahanya terganggu. Hal ini menunjukan keadaan lingkungan di sekitar nasabah sangat berpenaguh terhadap usaha yang dijalankan.
2. Kinerja PD. BKK Slawi Cabang Margasari selama dua periode yaitu tahun 2009 dan 2010 dapat dikatakan baik karena persentase kredit macet dapat ditekan yaitu dari 1,32% menjadi 0,82%.
3. PD. BKK Slawi Cabang Margasari telah menggunakan prinsip kehati-hatian dalam menganalisis pemberian kredit yaitu dengan faktor 5C (character, capacity, capital, collateral, condition).
(53)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user B. REKOMENDASI
Saran yang dapat penulis sampaikan yaitu:
1. Pihak PD. BKK Slawi Cabang Margasari diharapkan melakukan restrukturisasi kredit kepada nasabah yang tidak dapat memenuhi kewajibannya atau nasabah yang diperkirakan tidak dapat membayar angsuran pokok atau bunga sesuai dengan jadwal yang diperjanjikan. 2. Diharapkan PD. BKK Slawi Cabang Margasari lebih meningkatkan prinsip
5C dalam menilai calon debitur, dengan penilaian kredit yang sudah mempertimbangkan kelayakan kredit diharapkan dapat mengurangi tingkat kredit macet. Hal ini menjadi tanggung jawab bagian kredit agar lebih teliti, independen dan berhati-hati dalam memberi keputusan pemberian kredit.
(1)
commit to user
banyak nasabah yang tidak dapat melunasi kewajibannya mengangsur kredit.
(2)
commit to user
37
BAB III TEMUAN
A. KELEBIHAN
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, dari lima aspek yang diamati penulis menemukan tiga aspek yang memiliki nilai positif. Aspek tersebut adalah:
1. Character
Dari hasil survei yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang baik yaitu itikad para nasabah untuk melunasi pinjaman sampai lunas (4,06) dan berinisiatif untuk membayar angsuran kredit meski petugas tidak menagih (3,85). Hal ini menunjukkan bahwa nasabah mempunyai itikad baik dalam mengembalikan pinjaman walau pada kenyataanya tidak bisa terlaksana.
2. Capacity
Dalam penilaian ini tidak sedikit nasabah yang menyisihkan sebagian keuntungannya untuk mengangsur kredit (3,09). Hal ini menunjukkan bahwa nasabah masih memikirkan adanya tanggungan untuk membayar angsuran pinjaman jika mereka mendapat keuntungan.
3. Collateral
Semua responden mengajukan kredit dengan jaminan milik sendiri (4,03) hal ini menunjukkan bahwa jaminan yang diberikan bisa dipertanggungjawabkan atau tidak fiktif.
(3)
commit to user
B. KELEMAHAN
Dari lima aspek yang telah diamati pada Tugas Akhir ini, penulis menemukan adanya kelemahan dari sisi nasabah. Kelemahan tersebut adalah: 1. Character
Keburukan nasabah dari sisi karakter berdasarkan hasil survei adalah perilaku nasabah yang tidak menggunakan pinjaman dari PD. BKK Slawi Cabang Margasari secara keseluruhan untuk menambah modal usaha (3,2) dan mendahulukan kebutuhan lain daripada mengangsur kredit (2,9). 2. Capacity
Berdasarkan hasil penelitian kelemahan nasabah dalam hal ini adalah nasabah yang tidak melakukan pembukuan terhadap kegiatan usahanya (3,1) sehingga menyebabkan nasabah tidak dapat mengontrol keadaan keuangannya.
4. Capital
Dari sisi permodalan banyak nasabah yang tidak menyiapkan modal sendiri untuk menjalankan usahanya dan hanya mengandalkan pinjaman dari PD. BKK Slawi Cabang Margasari (3,03).
5. Condition
Tidak sedikit nasabah yang usahanya bergantung pada ketentuan pemerintah (3,9), musibah (3,82) dan musim (3,88), faktor keadaan sangatlah berpengaruh pada kelancaran usaha nasabah. Hal ini mengharuskan nasabah lebih berpikir kreatif agar usahanya bisa tetap berjalan disaat kondisi yang kurang baik.
(4)
commit to user
BAB IV PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan analisis data yang dilakukan penulis, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kredit macet pada PD. BKK Slawi Cabang Margasari adalah:
a. Character (Salah Penggunaan Kredit)
Yang dimaksud dengan salah penggunaan kredit dalam hal ini adalah debitur yang menggunakan kredit tidak untuk mengembangkan usaha sepenuhnya melainkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Padahal jika pinjaman tersebut digunakan sesuai dengan tujuan utamanya yaitu untuk menambah modal usaha kemungkinan menunggaknya kredit nasabah sangatlah kecil karena dengan bertambahnya modal diharapkan akan menambah keuntungan bagi usaha nasabah.
b. Capacity (Pengelolaan Administrasi Pembukuan Nasabah)
Faktor yang menyebabkan menunggaknya kredit pada diri nasabah salah satunya adalah adanya pencatatan pembukuan yang kurang baik oleh nasabah yang menyebabkan nasabah tidak dapat mengatur
keuangannya. Dengan pembukuan yang belum teratur ini
(5)
commit to user
hari karena nasabah tidak bisa mengatur keuangan usaha dengan keuangan pribadi.
c. Capital (Permodalan Nasabah)
Modal adalah hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu usaha. Kredit yang diberikan oleh PD. BKK Slawi Cabang Margasari seharusnya digunakan sebagai tambahan pembiayaan bukan untuk membiayai modal keseluruhan, oleh karena itu harus tersedia pula modal sendiri agar nasabah lebih bertanggung jawab dalam menjalankan usahanya.
d. Condition (Keadaan Usaha Nasabah)
Sebagian besar usaha yang dimiliki nasabah sangat dipengaruhi oleh ketentuan pemerintah seperti kenaikan Bahan Bakar Minyak dan tidak sedikit pula nasabah yang usahanya dipengaruhi oleh musim serta pernah mengalami musibah yang mengakibatkan usahanya terganggu. Hal ini menunjukan keadaan lingkungan di sekitar nasabah sangat berpenaguh terhadap usaha yang dijalankan.
2. Kinerja PD. BKK Slawi Cabang Margasari selama dua periode yaitu tahun
2009 dan 2010 dapat dikatakan baik karena persentase kredit macet dapat ditekan yaitu dari 1,32% menjadi 0,82%.
3. PD. BKK Slawi Cabang Margasari telah menggunakan prinsip kehati-hatian dalam menganalisis pemberian kredit yaitu dengan faktor 5C (character, capacity, capital, collateral, condition).
(6)
commit to user
B. REKOMENDASI
Saran yang dapat penulis sampaikan yaitu:
1. Pihak PD. BKK Slawi Cabang Margasari diharapkan melakukan restrukturisasi kredit kepada nasabah yang tidak dapat memenuhi kewajibannya atau nasabah yang diperkirakan tidak dapat membayar angsuran pokok atau bunga sesuai dengan jadwal yang diperjanjikan. 2. Diharapkan PD. BKK Slawi Cabang Margasari lebih meningkatkan prinsip
5C dalam menilai calon debitur, dengan penilaian kredit yang sudah mempertimbangkan kelayakan kredit diharapkan dapat mengurangi tingkat kredit macet. Hal ini menjadi tanggung jawab bagian kredit agar lebih teliti, independen dan berhati-hati dalam memberi keputusan pemberian kredit.