B. SUBJEK DAN OBJEK PAJAK HOTEL
Adapun pengertian subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak. Sedangkan Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badanyang
menurut peraturan perUndang-Undangan diwajibkan untuk melakukan pembayaran pajak yang terutang. Subjek Pajak Hotel adalah orang pribadi atau
badan yang melakukan pembayaran kepada hotel. Sedangkan wajib pajak hotel adalah pengusaha hotel.
Objek Pajak Hotel yaitu pelayanan yang disediakan hotel dengan pembayaran, termasuk:
d. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, antara lain
gubuk pariwisata, ,motel, wisma pariwisata, pesanggrahan, losmen dan rumah penginapan.
e. Pelayanan Penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginapan atau
tinggal jangka pendek yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan, anatar lain telepon, faksimili, teleks, fotocopy, pelayanan
cuci, setrika, taksi dan pengangkutan lainnya yang disediakan oleh hotel
f. Fasilitas olahraga dan hiburan yang disediakn khusus untuk tamu hotel
bukan untuk umum, antara lain pusat kebugaran, pub, diskotic yang disediakan atau dikelola oleh hotel.
1. Tarif Pajak Hotel
Dasar dari pengenaan tarif pajak hotel adalah pembayaran yang dilakukan kepada hotel. Dan berdasarka UNDANG-UNDANG Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Tarif pajak hotel dikenakan sebesar 10 untuk semua jenis hotel. Jadi besarnya Pajak Hotel yang terutang dapat
dihitung dengan mengalikan Tarif Pajak Hotel dengan Dasar Pengenaan Pajaknya. Akan tetapi di tiap-tiap kabupaten atau kota tentu tarif Pajak Hotelnya
berbeda-beda.Hal ini harus disesuaikan dengan keadaan daerahnya sesuai dengan potensi daerah tersebut, dan tidak melebihi tarif pajak yang telah ditetapkan
sebesar 10. Tarif Pajak dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:
3 Tarif Tunggal terdiri dari:
c. Tarif Pajak Tetap adalah jumlah atau angkanya tetap, tidak
bergantung besarnya dasar pengenaan pajak. d.
Tarif Proporsional adalah tarif pajak yang persentasenya tetap dan tidak bergantung pada besarya dasar pengenaan pajak.
4 Tarif Tidak Tunggal Terdiri dari:
c. Tarif Proporsional adalah tarif pajak yang persentasenya
meningkat sesuai besarnya atau meningkatnya dasar pengenaan pajak
d. Tarif Degresif adalah tarif pajak yang persentasenya menurun
sesuai dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak. Siahaan 2005:245
2. Perhitungan Pajak Hotel
Besarnya pokok pajak hotel yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum
Perhitungan Pajak Hotel adalah sesuai dengan rumus berikut: Pajak Terutang
= Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak
= Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran yang
Dilakukan Kepada Hotel
C. TATA CARA PENGHITUNGAN, PEMUNGUTAN