PENUTUP PERAN KANTOR PELAYANAN PERIZINAN DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP PERTAMBANGAN RAKYAT DI KABUPATEN SLEMAN.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dikemukakan dalam bab
sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.

Kantor Pelayanan Perizinan tidak lagi berperan dalam melakukan
pengawasan terhadap kegiatan pertambangan rakyat di Kabupaten
Sleman. Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan rakyat telah
dihentikan pasca Erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Kegiatan
pertambangan rakyat kemudian dilakukan melalui Normalisasi Daerah
Aliran Sungai. Pengawasan terhadap kegiatan Normalisasi Daerah Aliran
Sungai dilakukan oleh Kantor Lingkungan Hidup dan Dinas Sumber
Daya Air Energi dan Mineral.

2.

Dalam kegiatan Normalisasi Daerah Aliran Sungai pengawasan
dilakukan oleh Kantor Lingkungan Hidup dan Dinas Sumber Daya Air
Energi dan Mineral. Pengawasan yang dilakukan oleh kedua lembaga

tersebut menghadapi kendala, sehingga tidak dapat dilakukan secara
optimal. Dalam melakukan pengawasan Dinas Sumber Daya Air Energi
dan Mineral dan Kantor Lingkungan Hidup terkendala pada jumlah
personil dan dana yang kurang memadai.

62

63

B. Saran
Berdasarkan simpulan tersebut di atas, penulis memberikan saran - saran
sebagai berikut :
1.

Kantor Lingkungan Hidup dan Dinas Sumber Daya Air Energi dan
Mineral perlu melakukan pengawasan yang lebih intensif dan koordinatif
terhadap kegiatan Normalisasi Daerah Aliran Sungai agar dapat
berfungsi baik.

2.


Kantor Lingkungan Hidup maupun Dinas Sumber Daya Air Energi dan
Mineral perlu menambah jumlah personil dan anggaran atau
memaksimalkan jumlah personil dan dana tersebut untuk melakukan
pengawasan secara efektif.

3.

Perlu dilakukan penegakan hukum yang lebih tegas, dan tidak sekedar
memberikan teguran terhadap pelanggaran yang terjadi dalam kegiatan
Normalisasi Daerah Aliran Sungai untuk mencegah munculnya
persoalan akibat kegiatan tersebut.

Daftar Pustaka
Buku – Buku :
Adrian Sutedi,S.H.,M.H. 2011.Hukum Pertambangan, Sinar Grafika, Jakarta.
Gatot Supramono.2012.Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara Di
Indonesia . Rineka Cipta. Jakarta.
H.Salim HS.2012.Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara, Sinar Grafika,
Jakarta.

Muchsan,S.H.1992.Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparatur
Pemerintah Dan Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia,
Liberty,Yogyakarta.
Rachmadi Usman,S.H.2003.Hukum Lingkungan Nasional. Citra Aditya Bakti.
Bandung.
Y.Sri Pudyatmoko.2009.Perizinan Problem dan Upaya Pembenahan, Grasindo,
Jakarta.
Perundang Undangan :
Undang – Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
Undang – Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan Pokok Pertambangan
Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Sleman
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Usaha
Pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan


64

65

Website :
http://fafageo.blogspot.com/2010/10/macam-macam-bahan-tambang_24.html,
Fajar Tri Kuncoro, Macam – Macam Bahan Tambang, diambil tanggal 24
Oktober 2013
http://www.mongabay.co.id/2012/09/20/tambang-pasir-merapi-menggerus-alamdan-kesehatan-warga-cangkringan/, Aji Wihardandi, dikutip 20 September
2013
http://www.slemankab.go.id/profil-kabupaten-sleman/geografi/letak-dan-luaswilayah, Pemerintah Kabupaten Sleman, Letak dan Luas Wilayah. Dikutip
tanggal 13 Juli 2013
www.gamatechno.com/download/category/1-berita. dikutip tanggal 31 Oktober
2013