pemantauan kadar obat dalam darah PKOD Instalasi Gas Medis Instalasi Central Sterilized Supply Department CSSD

dan kontaminasi, dengan menggunakan alat pelindung diri, mengamankan pada saat pencampuran, distribusi, maupun pemberian kepada pasien sampai kepada pembuangan limbahnya. Secara operasional dalam mempersiapkan dan melakukan harus sesuai prosedur yang ditetapkan dengan alat pelindung diri yang memadai. Kegiatan: a melakukan perhitungan dosis secara akurat b melarutkan sediaan obat kanker dengan pelarut yang sesuai c mencampur sediaan obat kanker sesuai dengan protokol pengobatan d mengemas dalam pengemas tertentu e membuang limbah sesuai prosedur tang berlaku Faktor yang perlu diperhatikan: a ruangan khusus yang dirancang dengan kondisi yang sesuai b lemari pencampuran biological safety cabinet c HEPA filter d alat pelindung diri e sumber daya manusia yang terlatihn f cara pemberian obat kanker

j. pemantauan kadar obat dalam darah PKOD

PKOD dilakukan untuk menginterpretasikan hasil pemeriksaan kadar obat tertentu atas permintaan dari dokter yang merawat karena indeks terapi yang sempit atau atas usulan dari apoteker kepada dokter. Tujuan: i. mengetahui kadar obat dalam darah ii. memberikan rekomendasi pada dokter yang merawat Kegiatan yang dilakukan meliputi: Universitas Sumatera Utara i. memisahkan serum dan plasma darah ii. memeriksa kadar obat yang terdapat dalam plasma dengan menggunakan alat TDM iii. membuat rekomendasi kepada dokter berdasarkan hasil pemeriksaan Faktor-faktor yang peru diperhatikan adalah: i. alat therapeutic drug monitoringinstrument untuk mengukur kadar obat ii. reagen sesuai obat yang diperiksa

2.6 Instalasi Gas Medis

Gas medis di rumah sakit adalah elemen pendukung kehidupan yang berpengaruh langsung dalam mempertahankan hidup pasien. Oleh karena itu, pada bagian dimana gas medis digunakan, gas tersebut harus bersih, memiliki kemurnian tinggi dan tersedia dengan tekanan yang stabil Anonim d , 2008. Jenis gas medis yang telah baku digunakan untuk keperluan Rumah Sakit adalah : oksigen, nitrogen oksida, karbondioksida, nitrogen, udara tekan dan vakum, sedangkan jenis gas lainnya jarang digunakan. Gas medis pada umumnya tidak berbau dan tidak berasa, maka untuk mengadakannya harus diketahui secara jelas dan pasti dari sumberproduk yang benar dan bisa dipercaya karena apabila kurang hati-hati dapat berakibat fatal Depkes, 1994.

2.7 Instalasi Central Sterilized Supply Department CSSD

Central Supply Sterilisation Departement CSSD adalah unit yang menyelenggarakan proses dekontaminasi, pengemasan dan sterlisasi semua pelayanan kesehatan dan bahan yang membutuhkan kondisi steril Anonim e , 2009. Beban kerja untuk CSSD berbeda dari satu rumah sakit dibandingkan dengan rumah sakit lainnya. Bertambahnya jumlah penderita yang mengalami Universitas Sumatera Utara infeksi di rumah sakit nosocomial infection, telah membuka mata akan pentingnya CSSD. Jika CSSD tidak ada, maka ada kemungkinan peningkatan terjadinya infeksi nosocomial. yang dapat menyebabkan peningkatan angka kematian, peningkatan jangka waktu rawat inap dan pengeluaran dapat diturunkan dengan membangun CSSD yang baik. Salah satu faktor penting dalam menjalankan CSSD adalah sistem kerja yang baik. Untuk memiliki sistem kerja yang baik, proses sterilisasi membutuhkan fungsional dan koordinasi yang baik dari 3 area yaitu area kotor soiled zone, yang juga dikenal sebagai area pencucian, area bersih clean zone yang juga dikenal sebagai area assembly atau area packing, dan area steril sterile zone yang juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat alat steril Anonim f , 2010 . Universitas Sumatera Utara

BAB III TINJAUAN KHUSUS RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK

3.1 Rumah Sakit Umum Pusat RSUP H. Adam Malik

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.244Menkes PERIII2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat RSUP H. Adam Malik, maka telah terjadi perubahan bentuk pola pengelolaan dari Badan Pelayanan Kesehatan menjadi Badan Layanan Umum BLU. RSUP H. Adam Malik merupakan suatu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medis Departemen Kesehatan. Badan layanan umum adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efesiensi dan produktivitas. Berdasrkan PP No.23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, tujuan BLU adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan fleksibilitas dan pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan penerapan praktik bisnis yang sehat. Praktik bisnis yang sehat adalah berdasarkan kaidah manajemen yang baik mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan pertanggungjawaban. Universitas Sumatera Utara