Analisis Wacana Pada Karakter Bidadari Dalam Iklan Axe Versi "Bidadari Lupa Diri"

(1)

ANALISIS WACANA PADA KARAKTER BIDADARI DALAM IKLAN AXE VERSI "BIDADARI LUPA DIRI"

DK 38315/Skripsi Semester II 2013-2014

Oleh :

Indah Rosniawati 51910043

Program Studi Desain Komunikasi Visual


(2)

(3)

(4)

✁✂ ✄ ✁☎✆✝ ✆

✞ ✟✠✡✁☎☛ ✟☞✌✟✝ ✁HAN ...i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ...ii

ABSTRAK ...iii

ABSTRACK ...iv

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR TABEL ...x

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang Penelitian ...1

1.2. Identifikasi Masalah ...3

1.3. Rumusan Masalah ...3

1.4. Batasan Masalah ...4

1.5. Metode Penelitian ...4

1.5.1 Metode Penelitian Kualitatif ...5

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data ...5

1.6. Tujuan Penelitian ...6

1.7. Manfaat Penelitian ...6

1.7.1 Manfaat Akademis ...6

1.7.2 Manfaat Praktisi ...7

1.8 Sistematika Penulisan ...7

BAB II TEORI TEUN A. VAN DJIK DAN KARAKTERISTIK WANITA PADA IKLAN 2.1. Teori Teun A. Van Dijk ...9

2.1.1 Struktur Mikro ...9

2.2 Analisis Wacana ...11


(5)

2.4 Periklanan Sebagai Aktivitas Komunikasi...13

2.5 Televisi Sebagai Media Iklan...13

2.6 Figur Wanita dalam Iklan ...16

2.7 Wanita dalam Iklan Produk Laki-laki...20

2.7.1. Pengertian Karakter dan Sifat ...21

2.7.2 Karakteristik Wanita ...21

2.8 Iklan sebagai Wacana ...22

2.9 Pesan ...27

2.10 Fantasi ...28

2.10.1 Macam-macam Fantasi ...29

BAB III PRODUK AXE DAN KARAKTER BIDADARI PADA IKLAN AXE VERSI "BIDADARI LUPA DIRI" 3.1. Produk Axe Effect Versi "Bidadari Lupa Diri" ...30

3.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Parfum Axe ...32

3.2 Iklan Televisi Axe Versi "Bidadari Lupa Diri" ...32

3.2.1 Identifikasi Karakter Iklan Axe Versi "Bidadari Lupa Diri" ...33

3.3 Karakteristik Bidadari Dalam Iklan Axe Versi "Bidadari Lupa Diri" ...36

3.4. Mitos Bidadari ...38

3.5. Konsumen Iklan Axe ...38

3.5.1 Kuisioner...36

3.6. Deskripsi Iklan Axe Versi "Bidadari Lupa Diri" ...39

3.7. Karakteristik Wanita pada Iklan Axe...39

3.7.1. Karakter Wanita ...40


(6)

BAB IV ANALISIS WACANA PADA KARAKTER BIDADARI DALAM IKLAN AXE VERSI "BIDADARI LUPA DIRI"

4.1. Citra Wanita Sebagai Objek Iklan ...41

4.2 Hasil Penelitian dengan Teori Wacana oleh Teun A.Van Dijk dalam Karakteristik Wanita ...41

4.2.1 Unsur Semantik...46

4.2.2.1 Analisis Wacana Karakteristik Wanita dalam Unsur Semantik ...50

4.2.2 Unsur Sintaksis ...52

4.2.3 Unsur Stilistik ...53

4.2.4. Unsur Retoris ...54

4.2.4.1 Karakteristik Wanita dalam Unsur Retoris ...55

4.3 Ekpresi Wanita pada Unsur Retoris ...56

4.4 Wacana Melalui Karakteristik Wanita Menurut Hasil Wawancara...62

BAB V KESIMPULAN ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN ... 67

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Lembar Bimbingan ... 69

Lampiran B Kuisioner ...72

Lampiran C Daftar Riwayat Hidup ... 89


(7)

✍✎✏✑ ✎✒ ✓✔✕✑ ✎✖✎

✗ry✘✙ ✚, I. (2007). Karakter Wanita, Psikomedia, 70.

Aprilia (2005). Wanita dalam Iklan Sebagai Daya Tarik, Yogyakarta.

Burke, K. (1966).Language as symbolic action.Berkeley : University of California Press.

Crystal (1987).Pengertian Analisis Wacana. CV, Yogyakarta.

Cook, Guy. 1994.The Discourse of Advertising. London and New York.

Cholic, I. (2003, September). Analisis Wacana dalam Iklan, Citra Pariwara, 554, 227.

Danesi (2011).Media Massa. Komunikasi Media,Yogyakarta, 88, 19.

Eriyanto. (2001).Analisis wacana pengantar analisis text medi,Yogyakarta,155.

Hamdid. M (2000, September). Aktivitas Komunikasi,Psikomedia128, 77.

Hamza (2007, Agustus).Pengertian Karakteristik Wanita, Aura, 30.

Jefkins, F. (1997).Periklanan. Media Televisi, 258, 110-114.

Jefkins (1995, Agustus).Pengertian Periklanan.Advertising, 215, 5.

Kasali (1995, Juli).Promosi Periklanan. Advertising, 278, 9.

Kriyantono (2003, Mei).Pengertian Periklanan, Adverstising, 115, 30.

Kussianto (2006, Februari).Karakteristik Wanita pada Iklan, Psikomedia, 157.

Lubis, H.H. (2000, Juli 20). Karakteristik Wanita dalam Iklan, Yogyakarta, 264, 158.


(8)

Mills. (1992, Januari). Macam-macam Media Televisi dalam Periklanan, Advertising, 322, 172.

Mariopricken, (2002).Creative advertising. London, Periklanan, 50.

Marx, Theses on Feuerbach, Karl Marx Selected Works, editor : David McLellan. Oxford: Oxford University Press, 1985, h. 156

Mills. S. (2001, Januari).Daya Tarik Konsumen. Periklanan, 255, 33-34.

Nadin, B. 2007. Base On Your History Axe. Tersedia

di:http://www.walmart.com/.Diakses pada 13 April 2014

Rudi (2008, Januari).Figur Wanita dalam Iklan, Psikomedia, 254, 33.

Ramdan M.H. (2001, September).Komunikasi,AdDiction,39.

Ramdan (2007, Juli).Bidadari dalam Seni Rupa, Visual Art, 305, 98.

Rinaldi, G. (2002). Iklan Axe dilarang beredar di Negara Afrika karena melukai Nasrani. Tersedia di : http://hiburan.kompasiana.com.

Ratriana. H. (2012, Januari). Psikologi Karakter Wanita,Psikomedia128, 77.

Ridwan, A. (2001). Cultural.Jurnal ITB, 42, 156-157.

Sahal, A (1991).Eksploitasi Wanita dalam Iklan, 70.

Simanjuntak, J. (2007, Agustus).Pengertian Fantasi, Psikomedia, 108.

Siregar.(2000, September).Karakter Wanita, Psikomedia 70.

Sumartono. (2012, Januari).Komunikasi Media, Periklanan, 14.

Suryanto. (2005, Agustus).Media Televisi. Advertising, 195, 4-5.

Suyanto. (2005, Mei). Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia.Visual Art, 108.


(9)

Subiyanto, Y. (1980, Januari).Psikologi Fantasi, Psikomedia, 48.

Trimarsanto (2008, Juni).Produk Iklan. Advertising, Advertising, 80, 23.

Tom Reichert, T. (2003). The Erotic History of Advertising. Buku tentang sejarah periklanan, 108.

Van Dijk, Teun A. (1998). Ideology: A multidisciplinary Study, London: Sage Publication, 78-80.

Wazis,K.(2005).Media Massa dan Konstruksi RealitasHal 107. Aditya Media Publihing. Yogyakarta.

Walgito (1993, September).Pengertian Fantasi, Psikomedia, 99.

Walini ( 1983, September).Macam-Macam Fantasi, Psikomedia, 101

Widyatama (2005, Agustus). Pengertian Periklanan. Teknik Perikalanan, 210, 151.

Widyatama (2005, Januari). Figur Wanita. Eksploitasi Tubuh Wanita dalam

Periklanan, 235, 128.

Wulandari, D. (2009, 12 Januari-8 Februari). Menggoda Pria Muda dengan Call


(10)

✛ ✜✢ ✜ ✣✤✥ ✦✜✥ ✢ ✜✧

★✩✩ ✪✫✪✬✭ ✮✪✫✪✯✰✭✬✱✪✲ ✪✳ ✬✪✴✭✫✫✪✳✯✱✪✵ ✪✲ ✪✰✪✴✭✳✶

✷✭ ✸✯ ✹ ✪✺ ✩ ✻✭✰ ✭✲ ✰ ✼ ✳ ✪✹✯✲✪✴ ✽✫✪✳✯ ✾ ✿✵ ✵✯ ❀ ✻ ✪ ✺❁ ✴✼ ✫✪✳ ✬✼ ✬✵✼✲ ✯✰ ✪✺ ✲ ✪✳✬ ✪✴ ✹ ✪✺ ✰ ✪✲ ✭ ✺✯✪❂❃✻ ✪❀ ✩ ✼ ✳✯ ✺ ❁❁ ✪ ✹✪❄✪✴ ✬✼ ✺✻✼ ✫✼✩ ✪✯✰ ✪✺ ✩ ✰ ✲✯❄✩ ✯ ✯ ✺✯ ✻ ✪✯ ✴✭ ✭ ✺ ✴✭✰ ✬✼ ✬✼ ✺✭ ✳✯ ✩ ✻ ✪✲ ✪✴ ✹✪✫✪✬ ✬✼ ✺✻✼ ✫✼✩ ✪✯✰✪✺ ❄✲✿❁✲ ✪✬ ❅✴✲ ✪✴✪ ❅✪✴✭ ❆❅1❇ ✷✲✿❁✲ ✪✬ ❅✴✭✹ ✯ ❈✼✩ ✪✯ ✺ ❉✿ ✬✭ ✺✯✰ ✪✩ ✯ ❊✯✩ ✭✪✫ ❋✪✰ ✭ ✫✴✪✩ ❈✼✩ ✪✯ ✺ ✹✪✺ ❅✼ ✺✯ ●✺✯❍✼✲✩ ✯ ✴✪✩ ❉✿✬❄✭✴✼✲ ✽✺✹✿✺✼✩ ✯ ✪ ❆●❃✽❉■❏❇ ✹✼ ✺ ❁✪✺ ✸✭✹ ✭ ✫ ✜✥ ✜❑▲ ▼▲ ▼ ◆ ✜❖ ✜✥ ✜ ✣✜P ✜ ✛ ✜✧✜✛ ✢ ✤ ✧ ◗▲ ✜P ✜✧▲P ✜❑ ✜❘ ▲ ✛ ❑ ✜✥ ✜❙✤ ❚✤ ✧▼▲❯◗▲ P ✜P ✜✧▲❑❱ ✣✜ P▲ ✧▲ ❯.

❈✪✫✪✬ ❄✼ ✺✭ ✫✯✩ ✪✺ ✯ ✺✯ ✩ ✪✺ ❁✪✴ ✬✼ ✺✻ ✪✹✪✲✯ ✵ ✪✳ ✱✪ ❄✼ ✺✭✫✯✩ ✪✺ ✬✪✩ ✯ ✳ ✸✪✭ ✳ ✹✪✲✯ ✰✼✩ ✼ ✬❄✭✲✺✪✪✺ ❀ ✵ ✪✯✰ ✹✪✫✪✬ ✬✼ ✴✿ ✹✼ ❄✼ ✺✭✫✯✩ ✪✺❀ ❄✼ ✺✻ ✪ ✸✯ ✪✺ ✬✪✭❄✭ ✺ ❄✼ ✬✵ ✪✳ ✪✩ ✪✺ ✬✪✴✼✲✯ ❀ ✩ ✼ ✳✯ ✺❁ ❁✪ ✬✪✩ ✯ ✳ ✵✪✺✻ ✪✰ ✻ ✪✺ ❁ ❄✼✲ ✫✭ ✹ ✯❄✼✲✵✪✯✰✯ ✶ ❅✰✲ ✯❄✩ ✯ ✯✺✯ ✹✯✵✭✪✴ ✹ ✼ ✺❁ ✪✺ ✵✼✲ ✵ ✪❁✪✯ ✿ ✵✩ ✼✲❍✪✩ ✯ ✹ ✪✺ ✵✼✵ ✼✲ ✪❄✪ ✵ ✪✺ ✴✭ ✪✺ ✹ ✪✲✯ ✵ ✼✲✵✪❁✪✯ ❄✯ ✳✪✰ ✭✺✴✭ ✰ ✬✼ ✬✵✪✺✴✭ ✬✼ ✺✻✼ ✫✼✩ ✪✯✰ ✪✺✴✪✺ ✴✪✺ ❁✪✺✹ ✪✺✳ ✪✬✵ ✪✴✪✺✩ ✼ ✫✪✬ ✪✬✼ ✺❁✼✲ ✸✪✰✪✺✬ ✪✰ ✪✫✪ ✳✯✺✯ ✶

■✫✼ ✳✰ ✪✲ ✼ ✺✪✯ ✴✭❀✩ ✪✺ ❁✪✴ ✬✼ ✺❁✳ ✪✲ ✪❄✰✪✺✩ ✪✲ ✪✺✹✪✺✰ ✲✯ ✴✯✰✻ ✪✺ ❁✵ ✼✲✩ ✯❲ ✪✴✬✼✬✵✪✺❁✭✺ ✩✼ ✳✯ ✺❁ ❁✪ ✹✪❄✪✴ ✬✼ ✬❄✼✲✵ ✪✯✰ ✯ ✰✼✰ ✭✲✪✺ ❁✪✺ ✹✯✰ ✼ ✬✭ ✹✯ ✪✺ ✳ ✪✲✯ ✶ ❈✪✫✪✬ ❄✲✿ ✩ ✼✩ ❄✼ ✺✻✭✩ ✭✺✪✺✩✰ ✲✯❄✩✯✯ ✺✯✵✪✺✻ ✪✰✩ ✼✰✪✫✯✬✼ ✺✹✪❄✪✴✰✪✺✵✪✺✴✭✪✺✹ ✭✰ ✭ ✺ ❁✪✺✹ ✪✲✯✵✪✺✻ ✪✰ ❄✯ ✳ ✪✰ ✶✷✼ ✺✭✫✯✩✸✭ ❁✪✯ ✺❁✯ ✺✬✼ ✺❁✭❳✪❄✰ ✪✺✴✼✲ ✯ ✬✪✰✪✩ ✯ ✳✰✼❄✪✹ ✪❨

1.

★ ✬✵✪✲✩ ✯ ✳❩✰ ✪✱✪✲ ✹ ✳ ✪✺✯ ❀❏✶❅✺✩ ✼ ✫✪✰✭✹ ✿✩ ✼ ✺❄✼ ✬✵✯ ✺ ❁✵ ✯ ✺❁✩ ✰✲✯❄✩✯

❬❭ ✽❍✪✺ ❉✭✲ ✺✯ ✪✱✪✺ ❀ ❅✶❅✺❀ ❏✶❈✩ & Gema Ariprahara, S.Sn, M.Ds selaku dosen penguji.

❪❭ Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri, dan mohon maaf apabila dalam penyusunan skripsi ini terdapat banyak kekeliruan dan


(11)

kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.

Bandung, Juli 2014

Penulis


(12)

❫ ❴❫ ❵

❛❜ ❝❞❴HULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Iklan menurut Kriyantono (2003) berpendapat bahwa suatu bentuk komunikasi melalui berbagai media massa yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan bisnis, organisasi dan individu-individu yang tujuannya untuk memberikan informasi berupa tulisan, gambar, film, atau gabungan dari keseluruhan unsur tersebut. Dengan televisi, sebuah iklan mempertahankan eksistensinya. Bagi produsen iklan bukan hanya menjadi alat promosi barang maupun jasa, melaikan untuk menanamkan citra kepada konsumen maupun calon konsumen tentang produk yang ditawarkan (h. 30).

Salah satu contoh strategi yang digunakan oleh pembuat iklan agar pesan bisa sampai kepada masyarakat dengan baik yaitu salah satunya dengan penggunaan model iklan. Para artis biasanya digunakan sebagai model iklan, terutama artis wanita yang berparas cantik. Banyak iklan yang menampilkan wanita dengan memperlihatkan sensualitasnya. Secara sengaja ditampilkan untuk menarik perhatian siapa saja yang melihatnya dan kemudian diharapkan membeli produk iklan yang ditampilkan di televisi. Secara tidak langsung berpengaruh terhadap sebuah hubungan sosial.

Perkembangan periklanan dalam masyarakat konsumen dewasa ini telah memunculkan berbagai persoalan sosial, khususnya mengenai pesan yang disampaikan pada iklan tersebut, citra yang ditampilkan, informasi yang disampaikan, makna yang diperoleh, serta bagaimana semuanya mempengaruhi persepsi, pemahaman dan tingkah laku masyarakat.

Pada media periklanan, setiap detil bagian tubuh wanita menjadi bagian dari kepentingan pasar. Wanita dihargai sekaligus dijatuhkan karena tubuhnya. Pada sisi lain wanita dilihat karena fungsi reproduksinya. Fungsi biologis ini juga


(13)

kasih sayang dan kelembutan. Disisi lain tubuh didefinisikan sebagai tubuh yang mengandung sensualitas yang dapat menimbulkan hasrat sensual laki-laki. Kata "sensualitas" itu berasal dari kata"sense" yang umumnya berkaitan dengan karya seni itu diterjemakan menjadi "rasa" (dalam arti yang luas, seni terutama aspek visual yang ada di dalam karya seni itu). Wanita erat kaitannya dengan sensualitas yaitu bisa melalui lekuk tubuh, gaya busana, aksesoris, maupun wewangian yang digunakan.

Salah satu iklan yang menggunakan wanita sebagai media untuk menyampaikan pesannya yaitu iklan parfum Axe versi "Bidadari Lupa Diri". Iklan tersebut menceritakan seorang laki-laki yang sebelum tidur menggunakan parfum Axe. Tidak lama setelah menggunakan parfum Axe terdapat para bidadari yang menggunakan gaun putih menghampiri secara bergantian lengkap dengan busana yang layaknya bidadari memakai gaun putih dengan dua sayap dipunggungnya. Dalam iklan ditunjukan seakan-akan para bidadari tersebut hilang kesadarannya karena efek wangi dari parfum Axe dan seolah-olah lupa diri.

Alur cerita yang dibuat mengimajinasi wanita pada seorang lelaki. Imajinasi diletakan pada objek bidadari yang digambarkan memiliki ketertarikan pada laki-laki tersebut. Iklan Axe ini berusaha menunjukan bahwa menggunakan produk Axe membuat orang bisa mendapatkan kejadian tidak terduka . Disini terletak adanya harapan seorang lelaki terhadap wanita.

Iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri" pernah tayang di televisi pada Agustus 2011, namun iklan ini tidak lama berada di televisi hanya beberapa kali tayang saja dikarenakan banyak masyarakat/pemirsa yang menganggap iklan tersebut terlalu vulgar atau tidak etis. Seperti yang ditulis di dalam media internet dalam blog www.hiburan.kompasiana.com bahwa iklan Axe serupa ada yang dilarang beredar seperti di negara Afrika karena iklan Axe tersebut dianggap telah melukai


(14)

Berdasarkan uraian diatas, penelitian iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri" ditekankan pada pesan dalam iklan berupaya meyakinkan masyarakat pada cerita imajinasi, bahkan satu tindakan sederhana bisa berdampak besar pada pelaku satu semprotan Axe yang membuatnya merasa tampan atau merasa menarik, bahkan bagi bidadari karena secara psikologis merupakan implementasi abstrak dari keinginan.

Dalam iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri", peneliti lebih mengarahkan secara sederhana yaitu dengan cara meneliti dengan analisis wacana. Analisis wacana yang sesuai untuk membahas karakteristik wanita dalam iklan yaitu dengan analisis wacana dari Teun A.Van Djik dengan struktur mikro. Menggunakan struktur mikro karena analisis yang diambil yaitu pada karakteristik wanita dalam iklan. Dengan analisis wacana maka dengan tepat mengetahui karakater wanita yang ada pada iklan Axe dan pesan apa yang sebenarnya akan disampaikan kepada masyarakat dalam iklan Axe dengan slogan"Bidadari Lupa Diri".

❡ ❢❣ ❢❤✐❥❦❧ifikasi Masalah

Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka identifikasi masalahnya yaitu:  Iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri" memperlihatkan sisi karakter wanita

dengan makna yang mendalam dan harus lebih diperjelas lagi secara karakter, supaya penonton ataupun pengguna parfum Axe dapat dengan jelas mengetahui makna apa yang ada pada iklan tersebut.

 Gaya bahasa yang digunakan untuk melihat karakteristik wanita pada iklan Axe versi ini memperlihatkan daya pikat seorang wanita terhadap laki-laki. Iklan ini menunjukan satu tindakan sederhana bisa berdampak besar bagi pelaku. Tindakannya yaitu dengan menyemprotkan Axe membuatnya tampan atau menarik, bahkan bidadari. Jadi Gaya bahasa yang diperlihatkan dapat diketahui oleh para konsumen Axe.

 Dengan memakai figur wanita dengan sosok bidadari (makhluk berjenis kelamin perempuan yang tinggal di kahyangan dalam kepercayaan Hindu dan Islam), penonton atau pengguna parfum Axe mengetahui pesan apa


(15)

dengan mempertegas teks wacana yang disampaikan oleh alur cerita iklan tersebut seperti apa, supaya memudahkan konsumen untuk membeli produk Axe.

♠ ♥♦ ♥♣qr qs t✉✈ ts t✇t①

Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah pada penelitian ini yaitu :  Makna, gaya bahasa dan pesan apa saja yang disampaikan pada iklan Axe

versi "Bidadari Lupa Diri" melalui karakteristik peran wanita sebagai bidadari yang ada pada iklan Axe dengan menggunakan analisis Wacana Teun Van.A Djik?

♠ ♥②♥③t④ts t✉ ✈ts t ✇t①

 Menggunakan analisis wacana untuk membedah lebih lanjut wacana yang ada pada karakteristik wanita dengan menjelaskan makna, gaya bahasa dan pesan apa saja yang ada pada iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri".

 Penggunaan figur wanita pada iklan Axe yaitu sebagai sosok bidadari dengan keterkaitan peran wanita didalamnya dengan menggunakan teori wacana yang menjelaskan tentang gesture (gerak tubuh), ekspresi, dan gaya bahasa yang digunakan untuk menganalisis karakteristik wanita pada wacana iklan.

 Pada analisis wacana menggunakan struktur mikro karena yang diambil pada iklannya, yaitu dengan menggunakan empat unsur yaitu Unsur Semantik, Unsur Sintaksis, Unsur Stilistik, dan Unsur Retoris.

♠ ♥⑤♥✈⑥④⑦⑧ ⑥⑨⑥✉⑥✇iit✉

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara utuh. Jadi, dalam hal ini perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan dengan pendekatan yang bersifat deskriptif, yaitu prosedur pemecahan masalah


(16)

berupa kata-kata dan gambar. Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau evaluasi menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

⑩ ❶❷ ❶⑩❸ ❹❺❻ ❼❹❽❹❾❹❿ii➀❾➁ ➂➀❿i❺➀❺if

Metode penelitian yang diterapkan adalah berdasarkan pada iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri" yaitu menceritakan bahwa dengan satu tindakan sederhana bisa berdampak besar pada pelaku. Satu semprotan Axe membuatnya tampan, bahkan untuk seorang bidadaripun tertarik. Metode kualitatif digunakan untuk penilaian subjektif sehingga hanya perlu mengobservasi dan mengamati dari sudut penelitian dan dapat mengembangkannya dengan baik.

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli. Sumber asli disini diartikan sebagai sumber pertama darimana data tersebut diperoleh. Data primer dapat dilakukan dengan mengobservasi audio visual dalam iklan tersebut. Data primer atau data utama dalam penelitian “Karakteristik Wanita dalam Iklan Axe versi Bidadari Lupa Diri” dilakukan dengan menganalisa objek iklan tersebut dalam media televisi.

Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu,

1. Pada tahapan ini, peneliti menggunakan metode analisis wacana, yaitu untuk menemukan karakteristik wacana pada wanita dalam iklan Axe versi "bidadari lupa diri"

2. Pada tahap kedua menggunakan data primer maupun sekunder berupa wawancara kepada konsumen yang menggunakan Axe.

3. Menggunakan beberapa sumber bahan untuk mengetahui karakteristik wanita pada iklan Axe versi "bidadari lupa diri"


(17)

➃➄ ➅➄➆➇➈➉➊➋➇➌

Data sekunder didapat melalui cara kepustakaan, yaitu dengan cara mempelajari dan mengutip teori-teori/ konsep-konsep dari sejumlah literatur. Baik itu berupa buku, majalah, website, company profile maupun bahan lainnya yang sesuai dengan topik penelitian.

➍➎ ➈➉➏➐➇➊➇➑ii➄ ➊

Untuk memperjelas arah penelitian dari analisis iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri", maka fokus penelitian yang diteliti yaitu pada wacana karakteristik wanita dalam iklan Axe tersebut yaitu untuk menyampaikan makna, gaya bahasa dan pesan apa saja yang disampaikan pada iklan Axe terutama mengenai karakteristik peran wanita sebagai bidadari yang ada pada iklan tersebut.

➒➇➈➊i➈➓➊➄ ➑i➏➄➃➄➅➄

Setelah data dideskripsikan, tahap selanjutnya adalah menentukan bagaimana makna, gaya bahasa, dan pesan pada karakteristik wanita dalam sebuah iklan parfum Axe versi bidadari jatuh dengan menggunakan teori analisi wacana Van Djick dengan struktur mikro.

➔ →➣➒➉juan Penelitian

1. Dengan analisis wacana, akan mengetahui makna, gaya bahasa dan pesan apa saja yang akan disampaikan pada karakteristik wanita dalam iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri".

2. Dengan analisis wacana dengan struktur mikro dapat mengetahui lebih lanjut wacana yang ada pada iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri"

1.7 Manfaat Penelitian 1.7.1 Manfaat Akademis


(18)

↔ ↕➙ ↕➛➜ ➝ ➞faat Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai acuan atau bahan evaluasi dari penelitian dengan analisis wacana.

1.8 Sistematika Penulisan

Sitematika penulisannya yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai iklan Axe versi "bidadari lupa diri". Salah satu iklan yang menggunakan wanita sebagai salah satu media utama. Iklan tersebut menceritakan seorang laki-laki yang sebelum tidur menggunakan parfum Axe. Pada bab ini juga secara ringkas diperjelas mengenai identifikasi masalah rumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TEORI TEUN A. VAN DJIK DAN KARAKTERISTIK BIDADARI PADA IKLAN

Pada bab ini akan menjelaskan teori yang berkaitan dengan analisis karakteristik wanita pada iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri" yaitu dengan menggunakan teori wacana Teun A. Van Dijk dengan struktur mikro agar mengetahui makna, gaya bahasa dan pesan apa saja yang disampaikan pada iklan Axe versi ini pada karakteristik wanita pada iklan Axe. Teori ini meliputi struktur mikro. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai analisis wacana itu seperti apa, pengertian iklan, figur wanita dalam iklan, pengertian karakter dan sifat, karakteristik wanita, dan menjelaskan iklan sebagai wacana.

BAB III PRODUK AXE DAN KARAKTERISTIK BIDADARI PADA IKLAN AXE VERSI "BIDADARI LUPA DIRI"

Pada bab ini menguraikan data-data mengenai produk Axe yaitu deskripsi iklan Axe versi "bidadari lupa diri", karakteristik wanita pada iklan Axe, menjelaskan alur cerita dari iklan televisis Axe, dan diperjelas dengan story board iklan Axe versi "bidadari lupa diri"


(19)

➟ ➠➟ ➡ ➢➠➤ ➠➥ ➡➦ ➡➦➧ ➠➨ ➠➤ ➠➩➠➫➠➭ ➠➯➠➭ ➲ ➳ ➯➡➦➲ ➡➭➧ ➠➤ ➡➲ ➠ ➫➠➥ ➠➵➡➭➥ ➠➤➠➸➳➢➳➯➦ ➡➺➟ ➡ ➫➠➫➠➯➡➥ ➻➩ ➠➫➡➯➡ ➺

Pada bab ini dijelaskan mengenai karakteristik masing-masing peran wanita yang ada pada iklan Axe versi "bidadari lupa diri" dengan mengetahui karakter masing-masing pada wanita di iklan Axe ini, dapat dengan mudah menemukan makna, gaya bahasa, pesan yang akan disampaikan pada iklan.

➟ ➠➟ ➢➭ ➳➦ ➡➵ ➩➻➥ ➠➤

Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimplulan dan saran yang perlu disampaikan dengan hasil penelitian.


(20)

BAB II

E➽➾I E➚➪ A. ➶➹➪ ➘➴ ➷➬ ➘➹➪ ➬ ➹➾➹➬➼ ➮ ➾ ➷➱➼ ➷➬ ✃➹➪ ➷➼➹ ❐➹➘➹ ➷➬❒➹➪

❮ ❰Ï➼ÐÑ ÒÓ➼ÐuÔ➹. ➶Õ Ô➘ÓÖ ×

ØÙrÚÛ ÜÝÚÙÞßÙÞÙ Ýy àá â ÜãÙÞ ÙãÚ ÛÚs wÙ äÙÞ Ù yÙ Þ åâÚ æ ÜÝ ÜÞÙã ÝÙÞr âÙÞâÚ ÝÜàßÙÞåÝÙÞ áã Üç ßÜß ÜÙ æÙr ÙçãÚè àá â Üã éÙÞ ØÚêÝ Ù âÙãÙç àá â Üã yÙÞå pÙãÚÞ å ß ÙÞÙÝy âÚ æÙ ÝÙÚ ëÞìëÝÙÞ ÙãÚ ÛÚs wÙ äÙÞÙ pÙ âÙ Û ÜßëÙçÚ ÝãÙÞ âÚ tÜã ÜíÚ ÛÚî ïÜÛëÙÚ â ÜÞåÙÞãÙÙtr ß ÜãÙ ÝÙÞ å

y

ÙÞå tÜãÙç âÚÙÚ ÝÙÞèur tÜáðÚ ÚÞÚ âÙ æÙt âÜÞåÙÞ àëâÙç à ÜÞêÜãÙ Û ÝÙÞ àÙ ÝÞÙè åÙÙy ßÙçÙ ÛÙ âÙÞ æ ÜÙÞs Ù æÙ sÙêÙ yÙÞå Ù âÙ æÙ â Ù Ú ÝãÙÞ tÜrÛ Üßë ì âÜÞåÙÞ àÜÞååëÞ Ù ÝÙÞ

str

ëÝìur àÚ Ýðá âÙãÙ à tÜáÚrñ ÜëÞòî éÙÞØÚêÝÚÞÚî

ØÙãÙ à tÜáÚrñ ÜëÞî òî éÙÞ ØÚêÝ ÚÞ Ú âÙãÙ à tÜáÚr ÙÞÙãÚ ÛÚ ÛÞÙy âÚß Ù åÚ à ÜÞêÙ âÚ tÚ åÙ ßÙ åÚÙÞÙÚytuïëÝìtr ur óÙ Ýðáèïëæ ÜëÝìrstr urè ïëÝìtr ur óÚ Ýðáî ô âçÙ àCholic (2003)

dalam buku õ ö÷ øùú ùú û÷ ü÷ ö÷ ý÷ ø÷ þ ùÿ ø÷ ö (h. 227) dijelaskan dari pengertian

masing-masing struktur yaitu: a) Struktur Makro

Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/tema yang diangkat oleh suatu teks. Terdiri dari tema/topik yang dikedepankan dalam suatu berita (tematik).

b) Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahulan, isi, penutup, dan kesimpulan. Terdiri dari bagian dan urutan berita dalam teks berita utuh (skematik)

c) Struktur Mikro

Struktur mikro adalah makna lokal dari suatu wacana yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya bahasa yang digunakan. Terdiri dari makna, gaya bahasa dan pesan (semantik, sintaksi, stilistik, retoris)

❮ ❰Ï.Ï➱tÒu×tuÒ Ó×ÒÑ

Struktur mikro adalah salah satu struktur yang akan digunakan pada penelitian ini, yaitu yang terdiri dari makna, gaya bahasa dan pesan yang akan disampaikan.


(21)

Struktur Mikro terdiri dari :

Hal yang diamati Elemen

Struktur Mikro SEMANTIK

Makna yang ingin ditekankan dalam wacana pada berita. Misal dengan memberi detil pada satu sisi dan mengurangi detil sisi lain.

Latar, detil, maksud

SINTAKSIS

Bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih.

Bentuk, kalimat, kata ganti

STILISTIK

Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita.

Pilihan kata

RETORIS

Bagaimana dan dengan cara penekanan dilakukan.

Grafis, metafora, ekspresi

Tabel II.1

Sumber : Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta (2001)

Untuk memperjelas pembahasan karakteristik wanita pada iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri" yaitu menggunakan struktur mikro, karena dengan struktur mikro dapat membedah lebih lanjut wacana yang ada pada iklan tersebut dan dapat mengetahui makna, gaya bahasa dan pesan yang akan disampaikan.


(22)

✁ ✂✁Aa☎✆✝✆✝✞✟✠aa

Pada umumnya para ahli berpendapat bahwa wacana adalah unsur bahasa yang paling lengkap baik dari segi struktur, makna maupun intonasi. Wacana memiliki peran yang begitu penting untuk sampainya seseorang kepada makna-makna kalimat yang sebenarnya. Crystal (1987) menjelaskan bahwa "analisis wacana memfokuskan pada stuktur yang secara alamiah terdapat pada bahasa lisan, sebagaimana banyak terdapat dalam wacana seperti percakapan, wawancara, komentar, dan ucapan-ucapan" (h.29).

Berdasarkan pendapat ahli, peneliti menyimpulkan bahwa wacana tulis merupakan wacana yang disampaikan secara tertulis. Wacana tulis ini dapat diperoleh dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari. Adapun wacana tulis berbentuk buku, berita koran, artikel, makalah, majalah, dan kadang-kadang berisi keterangan-keterangan untuk memperjelas pesan dan menghindari kesalahan tafsiran makna oleh pembacanya.

Adapula wacana lisan, wacana lisan merupakan wacana yang disampaikan melalui percakapan, pidato, siaran langsung di radio atau TV. Kalimat dalam wacana lisan biasanya kurang bersturktur, seseorang harus memiliki pemahaman yang tinggi, memerlukan daya simak yang tinggi karena pada wacana lisan sulit mengulang hal yang tepat sama dengan kata-kata pertama.

Untuk menerima dan memahami wacana lisan, maka seseorang harus menyimak atau mendengarkan. Dalam mengutarakan maksud dan tujuan secara lisan, maka dibutuhkan gerakan tubuh, pandangan mata, mimik wajah, dan lain-lain, yang memberikan makna wacana tersebut.

Tujuan pertama dalam wacana iklan adalah menarik perhatian. Untuk itu, diperlukan pesan-pesan iklan yang menarik dan penting sehingga dapat menarik perhatian calon konsumen. Menurut Sara Mills (2001 h. 33-34) dalam hal ini, ada lima proposisi dalam menarik perhatian konsumen yaitu:

1. Menekankan keuntungan calon konsumen,


(23)

3. Berupa pertanyaan yang menuntut perhatian lebih,

4. Memberi komando atau perintah kepada calon konsumen, dan 5. Proposisi yang menarik perhatian konsumen.

Tujuan kedua, setelah menarik perhatian, adalah menarik minat dan kesadaran calon konsumen. Berdasarkan motif calon konsumen dalam membeli sesuatu, yaitu motif emosional dan motif rasional. Wacana iklan mengandung alasan objektif (rasional) dan alasan subjektif (emosional). Alasan objektif berupa informasi yang dapat diterima oleh calon konsumen sedangkan alasan subjektif berupa hal-hal yang dapat mengajak emosi calon konsumen.

Tujuan ketiga, yaitu komunikasi dalam wacana iklan adalah mengubah tindakan tertentu pada diri konsumen. Hal ini terdapat pada bagian penutup iklan. Dalam mengembangkan bagian penutup iklan, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan yaitu pendekatan penjualan.

✡ ☛☞I✌✍a

Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial pada produk atau jasa tertentu. Menurut Jefkins (1995) menjelaskan bahwa periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran (h.5)

Untuk menjalankan fungsi pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada masyarakat. Periklanan harus mampu membujuk masyarakat ramai agar berperilaku sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan untuk mencetak penjualan dan keuntungan. Periklanan harus mampu mengarahkan konsumen membeli produk-produk oleh departemen pemasaran, sehingga diyakini dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan pembeli. Singkatnya, periklanan harus dapat mempengaruhi pemilihan dan keputusan pembeli (Widyatama, 2005, 151).


(24)

didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditunjukan kepada masyarakat lewat suatu media (Kasali, 1995, 9).

✏ ✑✒ ✑✓✔✕✖✗✘aa✙✚✔✛✜ ✢✜✖✣✗✖ ✤✖t ✜ ✥t ✦✧ ★u✙✖✗✜ ✥✖

Menurut Ramdan.M.H (2001) komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu. Komunikasi bersifat timbal balik. Demikian pula komunikasi melalui televisi. Pesan dalam komunikasi yang disampaikan baik dalam siaran berupa ucapan" (h.39).

Menurut Hamdi.M (2000, h 77) aktivitas komunikasi menggunakan daya tarik pendekatan pesan iklan yaitu:

1. Daya Tarik Rasional

Lebih fokus pada fungsi produk berdasarkan fakta-fakta yang ada. 2. Daya Tarik Emosional

Untuk mempengaruhi perasaan, emosi maupun kondisi psikologis. Contoh menggunakan pendekatan humor, rasa takut, animasi, musik, sensual, dan fantasi.

3. Daya Tarik Rasional-Emosional

Menggabungkan unsur dalam penyampaian pesan iklan.

✏ ✑✩✪✔✘✔ ✤✖ ✥✖✚✔✛✜✢✜ ✖✫✔✬✖✜ ✭✗✘✜ ✙

Televisi sebagai salah satu media massa dan memiliki pengaruh besar dibandingkan media massa lainnya. Televisi telah lama menjadi bagian hidup dan menyatu dengan kehidupan sehari-hari bagi individu, keluarga maupun masyarakat. Televisi juga merupakan salah satu media massa elektronik yang paling efektif saat ini dibandingkan dengan media massa lain. Hal ini disebabkan sifat audio visualnya yang tidak dimiliki oleh media massa lainnya, sedangkan penayangannya mempunyai jangkauan yang relatif tidak terbatas. Dengan model audio visual, siaran televisi sangat komunikatif dalam memberikan pesan-pesannya karena televisi bermanfaat sebagai pembentukan sikap, perilaku, dan


(25)

Selain banyak digemari keluarga dan masyarakat, karena banyak yang beranggapan bahwa televisi dapat menyampaikan informasi, pendidikan, hiburan lebih efektif dibandingkan media lainnya sehingga banyak yang memanfaatkan televisi itu sebagai sarana bisnis, salah satunya biro iklan. Sebagai biro periklanan yang membantu kliennya untuk memasarkan produk yang akan dijual. Dari sudut pandang yang berbeda (kelompok pengusaha) iklan dianggap sebagai salah satu metode pemasaran yang ampuh untuk mendukung kesukesan bisnis. Iklan pada saat sekarang ini tidak hanya menjadi produk jasa maupun media, bahkan sudah menjadi komoditas bisnis, dan industri potensial.

Pada dasarnya media televisi bersifat hanya sekilas dan menyampaikan pesannya dibatasi oleh durai (jam, menit, detik). Pesan dari televisi memiliki kelebihan tersendiri tidak hanya didengar tetapi juga dapt dilihat dalam gambar yang bergerak (audio visual). Televisi merupakan media yang paling disukai oleh para pengiklan. Hal tersebut disebabkan keistimewaan televisi yang mempunyai visual sehingga para pengiklan percaya bahwa televisi mampu menambah daya tarik iklan dibanding media lain. Televisi juga diyakini sangat berorientasi mengingatkan khalayak sasaran terhadap pesan yang disampaikan (Mills, 1992, 172).

Penggunaan televisi dalam mengkampanyekan iklan mempunyai kemampluan dalam membangun citra, iklan televisi mempunyai cangkupan, jangkauan dan repetisi yang tinggi dan dapat menampilkan pesan multimedia (suara, gambar, dan animasi) yang dapat mempertajam ingatan. Biaya iklan televisi per tampil relatif murah dibanding ikaln di majalah atau koran. Meskipun demikian biasanya biaya keseluruhan iklan televisi lebih besar dan kurang tersegmentasi. (Suyanto, 2005, 4-5)

Ada beberapa kelebihan iklan yang dikemukakan Frank Jefkins "periklanan" (1997, 110-114) antara lain:


(26)

kelebihan ini, para pengiklan dapat menunjukan dan memamerkan keunggulan produknya secara detil.

2. Masyarakat lebih tanggap

Iklan di televisi disiarkan di rumah-rumah dalam suasana yang serba santai, maka masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian (dibandingkan iklan poster yang dipasang ditengah jalan, masyarakat cenderung lebih sibuk memikirkan sesuatu, menuju ke suatu tempat atau tengah bergegas ke kantor, tentunya tidak sempat memperhatikannya).

3. Repetisi/pengulangan

Iklan televisi bisa ditayangkan hingga beberapa kali dalam sehari sampai di pandang cukup bermanfaat yang memungkinkan sejumlah masyarakat untuk menyaksikannya, dan dalam frekuensi yang cukup sehingga pengaruh iklan itu bangkit. Banyak para pembuat iklan televisi tidak lagi berpanjang-panjang. Mereka justru membuat iklan televisi yang sesingkat mungkin dan semenarik mungkin, agar ketika ditayangkan berulang-ulang, para pemirsa tidak segera bosan.

4. Adanya pemilihan area siaran

Seorang pengiklan dapat menggunakan satu kombinasi atau kombinasi banyak stasiun televisi sekaligus untuk memuat iklannya, bahkan bisa saja membuat jaringan kerja dengan semua stasiun televisi secara serentak.

5. Ideal bagi pedagang eceran

Iklan televisi dapat menjangkau kalangan pedagang eceran. Selain karena pedagang eceran juga suka menonton televisi seperti juga orang lain, hal itu disebabkan iklan-iklan televisi memang sangat membantu usaha mereka, bahkan seolah-olah iklan itu ditujukan semata-mata kepada mereka. Iklan televisi merupakan sesuatu yang membuat dagangan mereka laku. Pedagang eceran mengetaui jika sesuatu yang diiklankan di televisi, maka permintaan


(27)

konsumen atas barang yang telah diiklankan itu akan meningkat sehingga stok dagangan mereka akan jauh lebih mudah terjual.

6. Terkait erat dengan media lain

Tayangan iklan televisi mungkin saja terlupakan begitu cepat, tetapi kelemahan ini bisa diatasi dengan memadukannya pada iklan lain. Jika konsumen memerlukan informasi lebih lanjut, atau mereka perlu sarana pengembalian atau keterangan mengenai kupon ternyata perlu dijabarkan lebih lanjut, iklan televisi bisa dipadukan dengan iklan di majalah-majalah mingguan, khususnya majalah-majalah yang mengulas acara-acara televisi.

Trimarsanto (2008) menjelaskan "sebagai alat untuk menawarkan produk kepada masyarakat, iklan diproduksi dalam sebuah proses yang panjang. Upaya menampilkan produk, menawarkan produk, mengemas produk dengan bagus, jingle yang ritmis, dan memakai bintang-model cantik menawan tidaklah cukup. Ada hal yang lebih penting, yaitu mengupayakan bagaimana sebuah produk bisa akrab, dekat, dan lantas dikonsumsi oleh masyarakat umum" (h.23).

✮ ✯✰✱✲✳✴✵✶✷ ✸✲✷t ✹✷ ✺✷ ✻✼✽✺✷ ✸

Pada awal abad ke-19 tepatnya pada tahun 1875 di Philadelpia Amerika Serikat, wanita mulai mengambil porsi dalam dunia periklanan, baik sebagai tenaga periklanan maupun sebagai produk iklan. Penggunaan wanita di masa ini sebagai daya tarik dan pertama kali dipakai dalam iklan sabun mandi. Sedangkan di Eropa perempuan mulai muncul didalam dunia iklan, khususnya iklan-iklan sabun yaitu iklan sabun mandi LUX. Iklan yang terkenal pada saat itu yaitu iklan LUX sekitar tahun 1955 yang dibintangi oleh Susan Hayward, yang paling menonjol dan terekspos pada masa itu ialah tentang putih atau kulit putih untuk membuat kode kecantikan dan feminin (Ahmad Sahal, 1991, h.70).


(28)

Jepang hanya digunakan untuk kepentingan propaganda balatentara Dai Nippon. Pada saat itu iklan yang banyak beredar hanyalah mengenai pengumuman maupun informasi-informasi, diantaranya mengenai pertunjukan teater yang dicetak didalam majalah "Jawa Baroe" teater tersebut berjudul "Toeroet dengan Amat" yang ditonjolkan dari iklan saat itu hanyalah simbol-simbol dari karakter pemain, terlihat dari pakaian-pakaian pemainnya, yang pria memakai pakaian serdadu Jepang dan pemain wanita mengenakan kain-kebaya. Adapun iklan produk kecantikan yang ada pada masa itu menggunakan perempuan Jepang sebagai model iklannya sendiri. Baru setelah kemerdekaan, periklanan di Indonesia berkembang bebas dan banyak muncul iklan-iklan dengan figur-figur anak bangsa.

Gambar II.I Iklan Pertunjukan teater

Sumber: Ahmad Ridwan, Jurnal ITB, h 156-157 (2004)

Dari sejarah perempuan tersebut, didalam dunia bisnis khususnya industri periklanan perempuan banyak dilibatkan didalamnya. Terdapat dua faktor yang menjadi dasar dalam keterlibatan perempuan didalam iklan, menurut Widyatama (2005) menjelaskan "Wanita adalah pasar yang sangat besar dalam industri. Faktor kedua adalah bahwa perempuan luas dipercaya mampu menguatkan pesan iklan. Wanita merupakan elemen agar iklan mempunyai unsur menjual sehingga penggunaan wanita didalam iklan dapat mendatangkan banyak keuntungan. Bagi


(29)

Sementara bila target marketnya wanita, kehadiran wanita merupakan wajah yang mewakili jati diri eksistensinya" (h.128).

Selain itu, karena sosok wanita sangat dibutuhkan untuk memperkuat daya jual dari sebuah produk, wanita dijadikan wahana promosi barang-barang produksi dan produsen. Karena erotisme tubuhnya, perempuan bisa dijadikan power, yaitu sebuah kekuatan yang digunakan agar orang memperhatikan iklan maupun model iklan (Aprilia, 2005, 50)

Sensualitas berkaitan dengan nilai seksual yang dihubungkan pada tubuh pribadi lawan jenis. Ketertarikan ini tidaklah buruk karena dorongan seksual dimaksudkan untuk menarik perhatian, bukan semata-mata kepada tubuh, tapi kepada tubuh seorang pribadi. Karenanya reaksi sensual awal diarahkan pada persatuan personal (bukan sekedar persatuan fisik), dan berperan sebagai bahan dalam membentuk cinta yaitu dalam kebaikan, persahabatan dan komitmen pada diri.

Kehadiran wanita dalam dunia periklanan seperti yang dapat diamati saat ini dalam berbagai media seperti televisi, surat kabar, majalah, maupun tabloid sering dijadikan sebagai objek daya tarik semata. Wanita memang masih dan tetap digunakan sebagai model iklan. Wanita masih menjadi pilihan utama karena baik perempuan maupun laki-laki pada dasarnya menyukai wanita yang cantik, anggun dan santun.

Dengan adanya wanita dan sensualitasnya, banyak mempengaruhi sebagai daya tarik dalam iklan yang akan mempengaruhi hati dan pikiran masyarakat atas perhatiannya dalam iklan. Seperti halnya iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri" yang juga menampilkan unsur sensualitas sebagai daya tarik, seperti ekspresi para bidadari yang sedang merayu laki-laki yang hendak tidur, dan pakaian yang


(30)

Dalam iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri", sosok wanita yang divisualisasikan sebagai bidadari yang menurut penampilan jasmani yaitu dilukiskan sebagai sosok yang sangat cantik jelita dan sempurna tanpa cela. Tidak jarang mereka melakukan sesuatu yang luar biasa demi kebaikan.

Dalam wikipedia bahasa, kata "bidadari" dalam bahasa Indonesia dipengaruhi oleh bahasa Sanskerta, bagitu pula bahasa Jawa dan Bali. Ada pula bidadari menurut Hindu yaitu

1. Regweda

Dalam Regweda ada cerita tentang seorang bidadari yang merupakan istri seorang bidadaram namun Regweda juga mengakui keberadaan bidadari yang jumlahnya lebih dari satu.

2. Mahabharata

Pada kisah-kisah yang terkandung dalam Mahabharata, bidadari muncul sebagai peran pembantu yang utama, Wiracarita tersebut mengandung beberapa daftar tentang bidadari terkemuka, namun tidak selalu sama.

3. Natyasastra

Natyasastra, kitab untuk mempelajari drama dalam bahasa Sanskerta.

Menurut Ramdan (2007, h 98) Adapula bidadari dalam seni rupa dan pertunjukan yaitu:

1.Bidadari dalam budaya Indonesia

Gambar bidadari ditemukan dalam beberapa kuil/candi dari zaman Jawa Kuno. sekitar masa wangsa Sailendra sampai kerajaan Majapahit. Biasanya gambar mereka tidak ditemukan sebagai motif penghias, namun sebagai ilustrasi sebuah cerita dalam wujud relief, contohnya di Borobudur, Prambanan, Mendut, dan Penataran. Di Borobudur, bidadari digambarkan sebagai wanita kahyangan yang cantik, dan digambarkan dalam posisi berdiri maupun terbang.


(31)

ke bumi oleh indra untuk merayu, menggoda dan menguji keimanan para petapa yang mungkin berkat tapa, mereka dapat memperoleh kekuatan melebihi para dewa.

2. Bidadari dalam kesenian dan arsitektur Kamboja

Bidadari merupakan motif yang utama pada rrelief di kuil-kuil Angkor di Kamboja. Lukisan di kuil seringkali dibedakan menjadi dua macam penghuni khayangan. Gambaran sosok makhluk yang menari atau dalam posisi tari, disebut "bidadari".

3. Tarian Khmer Klasik

Tarian Khmer klasik, yaitu seni pertunjukan seperti balet asli dari Kamboja, seringkali disebut "Tarian Bidadari".

Dalam Wikipedia bahasa, bidadari menurut Islam yaitu meyakini adanya bidadri, istilah Huurin dalam al-Quran diterjemahkan sebagai bidadari bermata jeli (Al-Waqi'ah 56, 35-57), mereka digambarkan selalu perawan, dengan umur sebaya yang diciptakan langsung tanpa proses kelahiran, dan digambarkan payudara mereka padat dan fisik mereka seperti gadis remaja. Memiliki kulit putih, bening, bersih dan lembut yang sempurna, diibaratkan seperti telur yang tersimpan dengan baik, dan ibaratkan pula para bidadari itu seperti permata yakut dan mutiara. Dijelaskan pula bahwa para bidadari itu sangat sopan, selalu menundukkan pandangannya, mereka tidak pernah disentuh oleh bangsa manusia atau jin.

✾ ✿❀❁❂❃❄t❂❅❂❆ ❂❇❈❉❆ ❂❃❊❋● ❅❉u❍ ❂❉❄ ■❆ ❂❉❄

Iklan dengan khalayak sasaran laki-laki yang menggunakan tubuh wanita sebagai daya tariknya yaitu dengan kecantikannya. Iklan dengan target market laki-laki cenderung menggunakan unsur sensualitas untuk menarik perhatian audiensya. Di dalam iklan-iklan tersebut seolah-olah sensualitas wanita dijadikan sebuah


(32)

untuk dijual. Ini dapat dilihat dari beragamnya berbagai merek mobil, suplemen, bahkan obat kuat yang menggunakan tubuh perempuan sebagai objek fantasi. Tujuannya adalah meningkatkan kaum laki-laki pada senusalitas tubuh wanita yang menggoda. Untuk selebihnya mengaitkan keseksian tubuh wanita dengan citra produk yang ditawarkan. Dalam hal ini jelas bahwa wanita yang dimanfaatkan karena masyarakat beranggapan bahwa wanita memiliki unsur yang nyaman untuk dipandang dan wanita memang untuk melayani, sebaliknya pria memiliki unsur untuk memiliki, dengan kata lain wanita sebagai objeknya dan pria sebagai subjeknya.

❏ ❑▲.▼ ◆❖P◗❖ ❘t❙❚P ❯ ❚❘❚❱❖ ❘t ❲❚P ❳❙❨ ❚❩

Menurut Leo (2008) menerangkan bahwa karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia (h. 65).

Pengertian karakter menurut pusat bahasa dekdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat tabiat, temperamen, watak”. Adapun karakter, adalah berkepribadian, berperilaku, dan berwatak. Sedangkan sifat itu sendiri diartikan sebagai ciri karakteristik, yang secara prinsip membedakan manusia dari hewan.

❏ ❑▲.❏ ❯❚❘❚❱❖ ❘❙❬❩❙❱t ❭❚P❙t

Hamid Hasan Lubis (2000, 158) menjelaskan mengenali karakteristik wanita itu sangat penting. Ada beberapa pembahasan mengenai mengenali karakteristik perempuan, yaitu:

1. Keibuan

Tipe karakter wanita yang keibuan adalah wanita yang pikirannya sudah dewasa. Wanita yang sudah mempunyai karakter keibuan ini, biasanya dikarenakan


(33)

2. Mandiri

Tipe kedua ini, adalah karakter wanita yang tergolong kuat. Karena wanita dengan tipe karakter seperti ini biasanya percaya pada diri sendiri, tidak mudah menangis atau tegar walaupun terkadang menangis di hati tetapi wajahnya tetap

menampakkan bahwa tidak ada apa-apa dalam hidupnya. 3. Langsung

Karakter wanita yang berkarakter langsung tidak suka sesuatu yang berbelit-belit, dan menginginkan menyelesaikan semua masalah tanpa bertele-tele.

4. Manja

Manja juga termasuk karakteristik wanita juga. Biasanya wanita manja kebalikan dari karakter wanita langsung, wanita manja cenderung cerewet. 5. Secara psikologis, wanita lebih suka disentuh atau diberikan

kasih sayang melalui sentuhan.

6. Lemah Lembut, Rasional, Agresif, Emosional, Teliti, Menyusui, Hemat. 7. Wanita menggunakan banyak bahasa isyarat, relatif tertutup, dan lebih banyak

menggunakan perasaan

❪ ❫❴ I❵❛a❜❝❞❡❢ ❣❢ ❤✐❢ ❥❢❜❢

Iklan disebut sebagai wacana adalah saat iklan dipandang sebagai sebuah bentuk media komunikasi dan pemasaran produk barang atau jasa. Pada saat ini iklan tidak lagi dipandang sebagai perpaduan tanda tetapi dipandang sebagai sebuah bentuk komunikasi.

iklan televisi menggunakan tanda-tanda audio visual, bisa juga dalam konteks nonverbal. Analisis wacana dalam iklan televisi dipengaruhi oleh berbagai aspek tentang tata cara bagaimana potongan-potongan gambar disusun menjadi rangakain gambar yang bergerak yang mampu menyampaikan pesan yang dikenal dengan sinematografi.

❝❦❧t ♠❞♥❢❜♦❢ ❜ ❣♣❤q❜❥u u❛❵❢❜


(34)

MS (Medium Shot) Obyek ada dalam jarak dekat, gerak-gerik dan ekspresi yang jelas, keakraban, jarak pribadi

CU (Close Up) Sangat dekat, detail obyek yang sangat nyata, keintiman

Car sta a✉✈✇ s ① s②③✉④③ ✉ ✈⑤⑥r✉⑦u ✇⑧③✉u

Low angle Kuat, kekuasaan, keagungan, kemegahan, kebesaran, keperkasaan, dominan

Normal angle Kesetaraan, pandangan sejajar dari obyek

High angle Kecil, lemah, ketertindasan, kekerdilan, kelas bawah, rendah, hina, kesepian, kurang gairah, hilang dominasi

⑨ st③⑧⑧③r st③ ① s②③✉④③ ✉ ✈⑤⑥r✉⑦u ✇⑧③✉u

Panning Mengikuti seseorang atau sesuatu berjalan, menanti sesuatu, melihat sebuah pemandangan

Track in Mendekati seseorang atau sesuatu, semakin mengenal, akrab

Tilt up Mengamati gerak obyek dari bawah keatas, sesuatu yang dramatis, mempertajam situasi

Tilt down Mengamati gerak obyek dari atas kebawah, sesuatu yang dramatis, mempertajam situasi.

Dollying Kedalaman visual, gerak obyek sesungguhnya, dinamis, impresif.

⑩❶ ⑧u② ① s②③✉④③ ✉ ✈⑤⑥r✉⑦u ✇⑧③✉u

Selective focus Meminta perhatian (penekanan) Soft focus Romantis, nostalgia


(35)

❷❸❹❺❻ ❼❻ ❽❻ ❻❹ ❾❸ ❿❻❹❽❻ ❹➀➁➂➃❹❺u ➄➅❻❹u

High key Riang, ceria (massal) Low key Suram, marah (intim)

High contrast Dramatik (kontroversi,tegas) Low contrast Realistik, dokumenter

Tabel II.2 Teknik dan angle kamera. Darmanto, Dasar-dasar kamera Video/Televisi, Training Produksi Program Mengamati gerak obyek, Yogyakarta (1999)

Penjelasan dasar-dasar video/televisi, training produksi program mengamati gerak obyek yaitu:

a. ➆➇ ➈➉

Selama produksi memiliki arti proses perekaman gambar sejak kamera diaktifkan (➈➊) hingga kamera dihentikan (➈➋➋) atau juga sering diistilahkan

satu kali ➉➌➍➎ (pengambilan gambar). Sementara➏➇ ➈➉ pasca produksi memiliki

arti satu rangkaian gambar utuh yang tidak terinterupsi oleh potongan gambar (➎➐➑➉➑➊➒). ➆➇➈➉ merupakan unsur terkecil dalam film. Adegan adalah satu

segmen pendek dari keseluruhan cerita yang memperlihatkan satu aksi kesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu, isi (cerita), tema, karakter, atau motif. Satu adegan biasanya terdiri dari beberapa➏➇ ➈➉yang saling berhubungan

b. Pencahayaan

Arah cahaya merujuk pada posisi sumber cahaya terhadap obyek yang dituju. Obyek yang dituju biasanya adalah pelaku cerita dan paling sering adalah bagian wajah.

1. ➓➔➈➊➉➌→ →➑ ➒➇➉➑➊➒, cenderung menghapus bayangan dan menegaskan bentuk

sebuah obyek atau wajah karakter.

2. ➆➑➐➎ →➑ ➒➇ ➉➑➊➒, cenderung menampilkan bayangan ke arah samping tubuh

karakter atau bayangan pada wajah.

3.➣➌↔➍→➑ ➒➇➉➑➊➒mampu menampilkan bentuk siluet sebuah obyek atau karakter


(36)

4. ➛➜ ➝➞➟ ➠➡➢➤ ➥➡➜➢ biasanya ditempatkan di bagian depan bawah karakter dan

biasanya pada bagian wajah. Efeknya seperti cahaya senter atau api unggun yang diarahkan dari bawah. Arah cahaya seperti ini biasanya digunakan untuk mendukung efek horor atau sekedar untuk mempertegas sumber cahaya alami seperti lilin, api unggun, dan lampu minyak.

5. ➦➧ ➨ ➠➡➢➤ ➥➡➜➢ sangat jarang digunakan dan umumnya untuk mempertegas

sebuah benda atau karakter. ➦➧➨ ➠➡➢➤ ➥➡➜➢ bisa pula sekedar menunjukkan

jenis pencahayaan (buatan) dalam sebuah adegan, seperti lampu gantung dan lampu jalan.

c. Jarak kamera terhadap objek

1.Extreme long shot, merupakan jarak kamera yang paling jauh dari obyeknya. Wujud manusia nyaris tidak nampak. Teknik ini umumnya untuk menggambarkan sebuah obyek yang sangat jauh atau panorama yang luas. 2. Long shot, tubuh manusia tampak jelas namun latar belakang masih dominan. Longshot seringkali digunakan sebagai establishing shot, yakni shot

pembuka sebelum digunakanshot-shotyang berjarak lebih dekat.

3. Medium long shot, pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai ke atas. Tubuh fisik manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang. 4.Medium shot, memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke atas. Gesture serta ekspresi wajah mulai nampak. Sosok manusia mulai dominan dalam frame.

5. Medium close up, memperlihatkan tubuh manusia dari dada ke atas. Sosok tubuh manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi dominan. Adegan percakapan normal biasanya menggunakan jarak ini.

6.Close up,umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah obyek kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta gestur yang mendetil. Close up biasanya digunakan untuk adegan dialog yang lebih intim.Close upjuga memperlihatkan sangat mendetil sebuah benda atau obyek. Dimensi jarak kamera juga mempengaruhi akting pemain, pengambilan close up mampu memperlihatkan ekspresi wajah sementara pengambilan longshothanya memperlihatkan gerakan tubuh.


(37)

7. ➩➫➭➯ ➲➳➲ ➵➸➺ ➻ ➲ ➼ ➽, mampu memperlihatkan lebih mendetail bagian dari

wajah, seperti telinga, amta hidung, dan bagian lainnya.

d. Sudut pengambilan gambar

Sudut kamera adalah sudut pandang kamera terhadap obyek yang berada dalam frame. Secara umum sudut kamera dapat dibagi menjadi tiga, yakni high➾ ➚➪➸➲

(kamera melihat obyek dalam frame yang berada di bawahnya), straight-on

➾ ➚➪➸ ➲ (kamera melihat obyek dalam frame lurus), serta ➸➺ ➶ ➾ ➚➪➸ ➲ (kamera

melihat obyek dalam frame yang berada di atasnya).

1. High angle

Sudut kamera high-angle mampu membuat obyek seolah tampak lebih kecil, lemah serta terintimidasi.

2. Low angle, membuat sebuah obyek seolah tampak lebih besar, dominan, percaya diri, serta kuat.

e. Pergerakan kamera

Umumnya berfungsi untuk mengikuti pergerakan seorang karakter juga obyek. Pergerakan kamera juga sering digunakan untuk menggambarkan situasi dan suasana sebuah lokasi atau suatu panorama.

1.Pan, merupakan singkatan dari kata panorama. Istilah panorama digunakan karena umumnya menggambarkan pemandangan secara luas. Pan adalah pergerakan kamera secara horisontal (kanan dan kiri) dengan posisi kamera statis. Pan umumnya digunakan untuk mengikuti pergerakan seorang karakter atau melakukan reframing (menyeimbangkan kembali komposisi frame ketika karakter bergerak).

2.Tilt,merupakan pergerakan kamera secara vertikal (atas-bawah atau bawah-atas) dengan posisi kamera statis. Tiltsering digunakan untuk memperlihatkan obyek yang tinggi.


(38)

disini adalah pegikalan itu sendiri atau orang-orang kreatif di biro iklan. Unsur pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber pengiklan tersebut. Unsur pesan ini memiliki sifat terbuka untuk umum dan singkat. Unsur saluran yaitu tentang media yang dipakai untuk menyebarluaskan pesan-pesan (surat kabar, majalah, radio, televisi, dan internet) Unsur penerima yaitu sasaran (audience) dari pesan komunikasi massa yang disampaikan melalui media.

Sifat-sifat dari sasaran (audience) antara lain: 1. Luas dan banyak,

2. Beragam,

3. Antara sasaran dengan komunikator tidak saling kenal.

Sebuah pesan dapat mempunyai lebih dari satu makna, dan beberapa pesan dapat mempunyai makna yang sama. Menurut Danesi (2011) dalam media massa seperti dalam seni atau iklan, kasusnya lebih sering berupa beberapa lapis makna terbangun dari pesan yang sama. Maknanya hanya dapat ditentukan atau diuraikan dengan merujuk pada makna lainnya (h.19).

Menurut Sumartono (2012) menjelaskan bahwa pesan tidak hanya disampaikan dalam komunikasi, tetapi disampaikan melalui iklan, baik melalui media massa seperti televisi, radio, internet dan lewat media cetak seperti surat kabar, koran, majalah. Iklan sebagai bentuk dari kegiatan promosi atau informasi dari perusahaan (h. 14). Dalam dunia periklanan, pesan yang disampaikan dalam iklan sangatlah penting dalam pencapaian tujuan iklan. Pemasangan iklan harus memperhitungkan apa yang harus disampaikan agar mendapat tanggapan sesuai dengan yang diinginkan.

Dengan demikian, untuk menampilkan kekuatan iklan harus dengan pesan yang sesuai. Menurut Wilbur Schram (1993, h 59) jika akan menginginkan pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai, maka ada kondisi yang harus dipenuhi yaitu:


(39)

2. Pesan harus sesuai dengan kebutuhan pribadi konsumen dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

3. Pesan harus menyarankan sesuatu untuk memperoleh kebutuhan konsumen, dimana konsumen berada pada saat digerakkan untuk memberikan tanggapan.

Dengan pesan apa yang akan disampaikan pada iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri" dapat dengan jelas mengetahui bahwa karakteristik wanita yang ada pada iklan Axe ini memberikan pesan terhadap konsumen itu seperti apa. Dengan analisis wacana karakteristik wanita pada iklan, dengan mengetahui pesan yang akan disampaikan oleh pengiklan, maka akan mempermudah mengetahui karakteristik wanita.

❐ ❒❮❰ FaÏtaÐ Ñ

Dari Wikipedia bahasa Indonesia online, fantasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi. Fantasi bisa juga merupakan sebuah genre yang menggunakan bentuk sihir dan supranatural sebagai salah satu tema dalam sebuah film.

Fantasi secara umum dibedakan dengan ilmiah, Fantasi menurut Yanto Subiyanto (1980, h 48) adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Dengan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, keadaan yang akan mendatang. Sedangkan menurut Julianto Simanjuntak (2007, h 108), fantasi adalah kemampuan jiwa yang dapat membentuk satu tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang lama.

Fantasi dapat terjadi secra sadar ataupun tidak sadar. Fantasi secara sadar misalnya pada seorang pemahat arca yang membentuk arca berdasarkan


(40)

Ò ÓÔÕ.ÔÖ ×Ø ×ÙÚ Ù ×Ø ×ÙÛ×Üt×ÝÞ

Walini (1983 h 101) ada berbagai macam-macam fantasi yaitu:

1) Fantasi disadari: Fantasi yang terjadi disadari oleh individu. Misal seseorang sedang berimajinasi tentang suatu kejadian untuk novelnya.

2) Fantasi yang tidak disadari: Fantasi yang terjadi tanpa disadari atau sengaja. Fantasi semacam ini terjadi pada anak-anak.

3) Fantasi Pasif: Fantasi yang terjadinya tidak melibatkan gejala-gejala jiwa lainnya secara pasif. Pada fantasi pasif seolah-olah kesadaran dibiarkan untuk tempat bermainnya daya fantasi.

4) Fantasi Aktif: Fantasi yang terjadinya melibatkan secara aktif gejala-gejala jiwa lainnya seperti pikiran, kemauan, perasaan

5) Fantasi mencipta: Fantasi yang terjadinya tidak melibatkan gejala-gejala jiwa lainnya secara pasif.

6) Fantasi Tuntunan: Fantasi aktif yang terjadinya dibawah tuntunan sesuatu misalnya fantasi yang timbul pada sat membaca novel, melihat buku, melihat film, mendengarkan lagu.


(41)

ß àß á á á

âãä åæçàèéåàêçàã àçë éãß á åàåàã áâ àåà áçì à êàèéíéãî á "ß á åàåàã áì æâ àåáã áï

ð ñòâóôõö÷àøùéøúûüùíù óý û "ßûõþõþóûìö ÿþ åû óû"

Menurut situs resmi Axe di ✁✁✂✄ ☎☎✆ ✆✆ ✝✆ ✞✟✠✞✡ ✁ ✝☛☞ ✠☎ Axe Exite adalah salah satu produk parfum Axe yang memberikan kesegaran setiap saat. Dikembangkan oleh aroma ahli terkenal di dunia. Axe menggabungkan perpaduan khas kelapa, kemiri dan karamel, aroma ini tahan lama. Parfum Axe menggabungkan kualitas wangi dengan perlindungan yang efektif untuk membuat wangi setiap hari. Produk Axe memberikan aroma yang menyegarkan, perlindungan bau badan secara keseluruhan dan keyakinan memberikan konsumen kesan terbaik dalam setiap aktivitasnya.


(42)

Target Market Pria umur 16-29 tahun Segmentasi Menengah ke atas (AB)

✌✍ ✎ ✏✑✏✍ ✒ ✏✒ ✓ ✔✕✖sebagai✗✘ ✙✒✚✛✏✜✢✎ ✑✣✛✢yang inovatif,✜✤✒✥ ✢✚✓✣, dan ✦✏✑✑✣

Kategori Produk Parfum and Deodorant

Kompetitor Semua produk Parfum dan Doedorant Hadir di Indonesia Tahun 1991

Harga Rp 35.000

Kinerja penjualan Penjualan✔✕ ✖tumbuh tiap tahunnya, bahkan melampaui pertumbuhan pasar deodorant. Begitu juga dengan

pangsa pasarnya

✧★ ✩✪ ✫✬✬✬.1. ✬✭ ✮✯✰ ✱★✮✲ ✳AXE

Dwi Wulandari, “✴ ✵✶✷✷ ✸ ✹✺✻✼✽ ✺✴ ✾ ✹✺✹ ✵✶✷ ✺ ✶✿✺ ❀ ❀✴ ✵”, Majalah MIX, 01/VI/12 Januari-8 Februari 2009, hal 55

3.1.1 ❁❂❃ ❄❂❅ ❂❆❇❃ ❈❃❉ ❄❊❋●❍ ❋❆❋■❏❑ ❏❂❆▲●■ ❂ ❆❍ ❂❅▼❈❃◆❖ ❋ Judul iklan : Axe versi "bidadari lupa diri"

Produksi : Unilever

Masa Tayang : 30 detik ( full version sekitar 1 menit 47 detik)

Axe memberi pria Indonesia keunggulan tersendiri dalam mendapatkan pasangan kencan semenjak adanya parfum Axe Effect versi "bidadari lupa diri". Iklan ini diluncurkan untuk pertamakalinya pada tahun 1983 di Prancis. Sebagaimana yang dinyatakan oleh jutaan pria Prancis, merek Axe begitu terkenal sehingga dalam waktu tidak terlalu lama produk Axe sudah dikenal di negara-negara lain, dan sekarang dengan mudah ditemui lebih dari 60 negara dan telah menjadi parfum nomor satu di pasar Eropa dan Amerika Latin. Di indonesia, produk Axe menjadi produk terkemuka dalam segmen parfum pria.

3.2▲●■ ❂❆P❋■ ❋◗❏❘❏◆❖ ❋❙❋❅❘❏ "❚❏❯❂❯❂❅ ❏❱❈❲❂❳❏❅ ❏"

Iklan ini adalah iklan parfum lelaki, versi ini menggunakan sosok bidadari dengan karakternya. Alur cerita ini ditekankan pada pesan dalam iklan dan berupaya meyakinkan masyarakat pada cerita fantasi, bahwa satu tindakan sederhana bisa


(43)

berdampak besar pada pelaku, satu semprotan Axe membuatnya tampan atau merasa menarik, bahkan bidadari.

❨ ❩❬.1❭❪❫❴❵❛❜❛ ❝❞❡❛❢ ❞❣❞ ❝❵❫ ❣❭❝❤❞❴✐❥❫❦❫ ❣❡ ❛ "❧ ❛❪ ❞❪ ❞❣❛ ♠ ♥♦ ❞♣❛ ❣❛"

❦❛❡ ♥❞ ❤ ✐ ♥❪❛q ✐❴r❤❫

❢ ❞s❫❣❞

❢ ❫❵❫ ❣❞❴r❞❴ Semprotan spray Medium Shoot, normal angle Sang lelaki menyemprotkan Axe Effect ke seluruh badannya sebelum tidur sambil memasang muka mengantuk Suara orang menguap dan ada suara anjing yang menggonggong Medium Shoot, normal angle Lelaki tersebut kembali tidur dan menarik selimutnya Suara anjing menggonggong dan suara tarikan selimut pelan Close up, normal angle Tiba-tiba ada yang menarik selimutnya hingga tersentak membuka mata


(44)

Lagu ost.Axe Effect diiringi suara berisik Medium Shoot, normal angle Ternyata ada seorang bidadari yang menarik selimutnya, lalu si lelaki terkejut. Karakteristik wanita pada wanita ini menunjukan ekspresi bahasa tubuh wanita. suara tarikan napas dan degup kencang (seperti orang deg-degan) diiringi lagu Ost. Axe Effect

Close up, normal angle

Sang bidadari menghirup aroma tubuh si lelaki tersebut dengan penuh ketertarikan. Karakteristik wanita pada iklan ini mempunyai kesan intim. Secara fisik terlihat pada ekspresi wajahnya.


(45)

Ost. Lagu Axe Effect Medium Shoot, normal angle Sang bidadari tidur disamping lelakit dengan terpesona.

Ost. Lagu Axe Effect Long Shoot, normal angle Kemudian bidadari lain datang

Ost. Lagu Axe Effect Medium Shoot, normal angle Duduk di samping lelaki dan menaruh kepala si lelaki di pangkuannya untuk dipijat. Sang lelaki terlihat senang. Karakteristik wanita ini terlihat natural, dari gerakan tubuh dan ekspresinya.

Ost. Lagu Axe Effect Close up, normal angle Bidadari lain duduk dan membawakan minuman. Karakteristik


(46)

tubuhnya.

Ost. Lagu Axe Effect Close up, normal angle Bidadari menatap menggoda sambil bermain dengan buih-buih sabun. Karakteristik pada wanita ini menunjukan karakter menggoda. Terlihat pada gerakan tubuhnya dan ekspresinya.

Ost. Lagu Axe Effect Medium Shoot, normal angle Next frame muncul teks lagi “Wangi Seksinya Bikin Bidadari Lupa Diri”

t ✉t✈✇ ①✇ ②③④ ①⑤⑥⑦✇⑦✇①⑥⑧✇ ⑨✇ ⑩❶②⑨✇ ❷❸❹④❺④ ①❻⑥ "⑤⑥⑦✇⑦✇①⑥❼❽❾✇⑧⑥ ①⑥"

Karakteristik wanita yang ada pada iklan Axe versi ini yaitu menggunakan sayap, memakai gaun minim, dan terdapat ❿➀➁ ➂➃➄➀ (gerak tubuh), ekspresi, dan gaya bahasa didalamnya. Berikut adalah gambar visualisasi bidadari pada Iklan Axe versi "Bidadari Lupa Diri":


(47)

Gambar III.2. Angel

Sumber: http://www.google.co.id/imgres (23 September 2004)

Visualisasi Karakteristik

- Bersayap

- memakai gaun pendek - Feminin


(48)

➅ ➆➇➈➉➊➋ ➌➍➉ ➎➏ ➎➏➐➉

Bidadari (Sanskerta: vidhyadharī) atau Apsara (Sanskerta: apsarāh) adalah makhluk berwujud manusia berjenis kelamin wanita yang tinggal di kahyangan atau surga dalam kepercayaan Hindu. Tugas dan fungsi mereka adalah menjadi penyampai pesan para dewa kepada manusia, sebagaimana para malaikat dalam kepercayaan Semit. Ada kalanya mereka diutus untuk menguji sejauh mana ketekunan seseorang (pria) dalam bertapa, dengan cara mencoba membangunkan para petapa dari tapa mereka.

Bidadari memanfaatkan kecantikan fisik mereka untuk menguji para pertapa. Dalam penampilan fisik, mereka memang dilukiskan sebagai sosok yang sangat cantik jelita dan sempurna tanpa cela. Tak jarang mereka diberikan kepada seseorang untuk diperistri sebagai hadiah atas jasa mereka melakukan sesuatu yang luar biasa demi kebaikan. Kata "bidadari" dalam bahasa Indonesia dipengaruhi oleh bahasa Sanskerta, begitu pula bahasa Jawa dan Bali. Dalam tradisi Jawa, bidadari yang juga disebut hapsari, juga disebut widodari, sedangkan dalam bahasa Bali, bidadari atau apsari dikenal dengan sebutan widyadari atau dedari. Istilah widodari dari Jawa dan widyadari / dedari dari Bali, berasal dari kata vidhyadhari dalam bahasa Sanskerta. Vidhya berarti "pengetahuan", sedangkan dharya berarti "pemilik", "pemakai" atau "pembawa". Istilah Vidhyadhari tersebut kemudian dikenal sebagai "bidadari" dalam bahasa Indonesia.

➅ ➆➑➒➋ ➓➌➔→ ➣➓↔ ↕➙➏ ➓➛➜ ➣

➝ ➞ ➝ ➟ ➠➟ ➡ ➢➤➟ ➥➦ ➠➧➟ ➨ ➥➟ ➩ ➫ ➫➟ ➭ ➯➟ ➲ ➨ ➳ 1 Responden A 25 Warung

Kopi

17 Juni 2014

16.00 2 Responden B 22 UNIKOM 19 Juni

2014

9.00 3 Responden C 20 UNIKOM 22 Juni

2014

15.30 4 Responden D 22 UNIKOM 22 Juni

2014

16.30 5 Responden E 23 UNIKOM 23 Juni

2014


(49)

2014 7 Responden G 25 ITB 23 Juni

2014

16.00 8 Responden H 44 Warung

Kopi

25 Juni 2014

14.00

Tabel III.2. Data Identitas Informan Waktu dan Tempat Wawancara

➵ ➸➺.1➻➼➽➾➚➪ ➶➽➹

Hasil kuesioner dari delapan orang mengenai karakteristik wanita dan prodak Axe versi "Bidadari Lupa Diri" yaitu terlihat pada karakteristik wanita yang agresif, manja, mengayomi dan melayani. Pemakai parfum Axe memiliki rasa tersendiri, yaitu merasa lebih percaya diri ketika melakukan aktivitasnya. Kuesioner yang sudah dilakukan terlampir.

3.6➘➽➾➴➹➚➷➾➚➬ ➴➮➱➶✃❐➽❒➽➹➾➚ "❮➚❰➱❰➱➹➚Ï➼➷➱ ➘➚ ➹➚"

Pada iklan Axe versi "Bidadari lupa diri" adalah salah satu produk parfum laki-laki. Unsur drama atau cerita pada iklan Axe versi ini sangat menarik, yaitu dimana seorang pria ketika akan tidur menyemprotkan parfum Axe dan setelah itu datanglah satu per satu wanita menghampiri seolah-olah tertarik dengan wangi parfum Axe. Dengan akhir adega terdapat suatu kata penutup yaitu "wÐ ÑÒÓ Ô ÕÖÔ Ó Ñ×ÐØÕ ØÙ ÚÐ ÛÙ ÓÜÐ ÜÐ Ý ÓÞ ÚßÐÜÓÝ Ó"

3.7➻➱➹➱ ➴à➽➹➚ ➾à➚➴á➱➶➚à➱➷➱❰➱➬ ➴➮➱➶✃❐➽

Figur wanita dalam iklan Axe ini digambarkan sebagai objek visual. Penampilan tubuh perempuan digambarkan sebagai objek yang memikat pria. Penampilan tubuh wanita digambarkan sebagai objek pasif hasrat laki-laki.

Adapun iklan-iklan yang mengandung nuansa karakteristik sensual yaitu dapat dikategorikan sebagai berikut (Kussianto, 2006, 157):

1. Mimik wajah yang sensual atau menggoda.


(1)

)

➯ ➲➳ ➵➸➺➳ ➻➼ ➭➽ ➭➾

➚➾➪ ➶➻➹➻➘➺➘➵➺➸➴➻➾ ➭➶➲ ➭➹➻➹➷➸ ➭➵➺➹➬➻➮➘➭➹➱➭➻➶➮ ➾➻➷ ➮ ➹✃ ➶➺➸➾➭➷➭➵➼ ➭➹✃➻ ➴➺➴➭➲➻

❐❒➺ ➻➹➻

.

❮➭➸➻ ➬➭➸➭ ❰➻➷➭➷➭➸➻ ➻➶➮ ➘➺➹✃➺ ➲➳ ➵➸ ➺➳➻ ➲ ➭➹ ➲➺➶➺➸➶➭➸➻ ➲ ➭➹ ➶➺➸ ➾ ➭➷➭➵➴➺➴➭➲➻ ➱➭➹✃➘➺➹✃ ✃➮ ➹➭➲➭➹➵ ➭➸ Ï➮ ➘ ❐❒➺

.

❐➹➭➴➻➳➻➳ ➼ ➭➬➭➹➭➺ ➲➳ ➵➸➺➳ ➻➼ ➭➽ ➭➾ ➱➭➻➶➮➘➺➹➮ ➹➽➮➲ ➭➹➲➺➶➺➸➶➭➸ ➻ ➲➭➹➷➭➹➵➺➸➾➭➶➻ ➭➹

➱➭➹✃➻➹➶➺➹➳ Ð

➚➾➪ ➶➻➹➻ ➘➺➘➵➺➸➶➴➻➾ ➭➶➲ ➭➹➺ ➲➳ ➵➸➺➳ ➻➼➭➽ ➭➾➱➭➹✃➳ ➭➹✃➭➶➘➺➹✃ ✃➪➷➭

,

➳ ➺ ➭➲➭➹ ➭➲➭➹

➼ ➭➹➻➶➭ ➻➹➻ ➭➲➭➹ ➘➺➴➭➱➭➹➻ ➴➺➴➭➲➻➹➱➭ ➷➺➹✃➭➹ ➘➺➹➱➺➷➻ ➭➲➭➹ ➘➻➹➮➘➭➹ ➮ ➹ ➶➮➲

➴➺➴➭➲➻ ➶➺➸ ➳➺ ❰➮ ➶

.

❐➹➭➴➻➳ ➻➳ ➼ ➭➬➭➹➭ ➺ ➲➳ ➵➸➺➳ ➻ ➼ ➭➽ ➭➾ ➱➭➻➶➮ ➘➺➹➮ ➹➽➮➲ ➭➹ ➺ ➲➳ ➵➸➺➳ ➻

➳ ➺➹➱➮➘➱➭➹✃➘➺➹✃ ✃➪➷➭

.

➚➾➪ ➶ ➻➹➻ ➘➺➘➵➺➸➴➻➾➭➶➲➭➹ ➺ ➲➳ ➵➸ ➺➳➻ ➶➭➶➭➵ ➭➹➘➺➹✃ ✃➪ ➷➭ ➷➺➹✃➭➹ ✃➺➸➭➲➭➹ ➶➭➹✃➭➹


(2)

Ñ

)

ÒÓÔ ÕÖ×Ó

(

ÑØÙ ØÔ ØÕÖÑ ÖÙ

)

Ú ØÙØÔ Ø ÕÖÑ ÖÙ ÛÓ ÜÝÞ ÖÕÝ ÑØß ØÝÛ Øà Ø Ô ÓÔ Ó á× Øà ß Û Ó àß ßÓ× Øâ âØà ÕÖÑ ÖÙ ØÕØÖ

Ô Ó ÑØ ßÝØà ÕÖÑ ÖÙ àã Ø

,

ÕÓ×Û ØÔ Ö â ÔÓ à ÕÖÙ Øàä â Ø×Ó à Ø Ô Ó ÕÝØÞ × ØàßÔ Øà ßØà ÝàåÓ× Ø Û Ó ÜØÜÖÝâ ÖÜÝÕæ ÖßØÛÓ à ßâ áÛÖà ÝâØÔ ÝâØàÛØâà Ø

.

çè éêè ë

1

ç è éê è ë

2

ç è éê è ë

3

Ò ØÛÑØ×

1

ìØåØ ßØÛÑØ×

1

ÕÓ× ÜÝÙ ØÕ Þ áÔ ÝÔ Ý ÕØà ßØà ÛÓ à Ø× Ýâ ÔÓ ÜÝÛÖÕ å Ó àß Øà ßÓ× Øâ Øà Û Ó àØ× ÝâÔ Ó íØ×ØÞÓ× ÜØÙ Øàî ïØÜØÛ Øà ØÜÝÔ ÝÔð ØíØàØ Þ Øå Ø ßÓÔ ÕÖ×Ó

(

Ñ ØÙØÔ ØÕÖ Ñ ÖÙ

)

ã Øà ß åÝÞÓ× Øàâ Øà áÜÓ Ù ÑÝåØå Ø×Ý ÕÓ× ÔÓ Ñ ÖÕ Û Ó àÖ àæ Öâ Øà Ñ ØÙð Ø âØ× ØâÕÓ × ÝÔ ÕÝâ

ð Øà ÝÕØ ÞØåØ å ØÔ Ø× àã Ø ã ØÝÕÖ Øß×ÓÔ Ýñ

,

ÕÓ× ÜÝÙØÕ Þ ØåØ ×Øàæ Øà ß

,

Ô Ó ÜÝÛÖÕ åÝÕØÛÑØÙ ßÓ àß ßØÛØàîïØÜØÛ Ø× ÕÝØ àÑ Ýå ØåØ× Ý ÝàÝÕÓ×ÜÝÙØÕØß× ÓÔ Ýñå ØàÔÓ âÔ Ýâ Ø×Ó à ØÑØÙ ØÔ Ø

ÕÖ ÑÖ Ùã Øàßå Ý ßÖà Øâ Øàã ØÝÕÖÑÝåØå Ø×ÝÕÓ×Ô Ó ÑÖ Õã Øà ßÛÓ àå ØÙ ÖÜÖ Ý

.

Ò ØÛÑØ×

2

ìØåØß ØÛ Ñ Ø×

2

ÕÓ× ÜÝÙ ØÕßÓÔ ÕÖ× ð ØàÝÕØåÓ à ßØàÓ âÔ Þ× ÓÔ ÝÛÓ à ß ßáåØ

,

ÔÓ á ÜØÙ

-

áÜØÙ Øâ Øà Û Ó ÜØã Øà Ý ÜÓ ÜØâÝ Þ Øå Ø Ýâ ÜØà òóÓ

.

òà ØÜÝÔ ÝÔ ð ØíØàØ Þ ØåØ ßÓÔ ÕÖ× Ó

(

ÑØ ÙØÔ Ø ÕÖ ÑÖ Ù

)

ã Øà ß åÝÞÓ× Øà âØà á ÜÓ Ù ÑÝåØå Ø× Ý ÕÓ× ÔÓ Ñ ÖÕ ÛÓ à Öàæ Öâ Øà ÑØÙð Ø â Ø× Øâ ÕÓ × ÝÔ ÕÝâð Øà ÝÕØÞ Øå Øå ØÔ Ø× àã Øã ØÝÕÖÛÓ ÜØã ØàÝÜÓ ÜØâ Ý

.

Ò ØÛÑØ×

3


(3)

ô õôö÷ø ÷ù÷úûü÷üýþÿ ÷ ÷✁✂û þ✄ ✂þ✁ö÷ ùþ✂ ÷úû ùý ý✂☎ ÷✄ þü ö÷✆÷ ùø ÷ ÷

1.

✝✞✟✠ ✡☛ ✡

☞ ✡✌✍ ✡✟ ✡✞✠ ✞✎ ✞✏✑ ✞☛✞✑✒✍ ☛✓ ✞✟✡✒ ✞✔ ✞✟✕✒✍ ☛✕ ✖ ✎✖✟✕ ✑✗ ✞✒ ✑✞☛✍ ✟✞✓ ✞✟✡✒ ✞✠ ✍ ✟✕ ✞✟✒ ✡✌✍

✑ ✞☛✞✑✒✍☛✘ ✍ ✌✍ ☛✒ ✡ ✡✟✡✙ ✡✞✘ ✞✟✔ ✞✌✍ ☛✚✞✔ ✞ ✌✞✠✞✠ ✡☛✡✘ ✍✟✠✡☛✡

.

✛✞☛✞✑✒✍ ☛✓ ✞✟ ✡✒ ✞✘ ✍ ✌✍ ☛✒ ✡ ✡✟ ✡ ✠✡✌✍ ☛ ✎✡✏ ✞✒ ✑ ✞✟ ✌✞✠✞ ✡✑✎✞✟ ✜✢✍ ✣✍ ☛✘ ✡

"

✙✡✠ ✞✠✞☛✡ ✎✗ ✌ ✞ ✠ ✡☛✡

"

✔ ✞✡✒✗ ✠✍ ✟✕ ✞✟ ✚✞☛✞ ✤✍✤✌✍ ☛✎✡✏ ✞✒ ✑ ✞✟ ✘ ✡✘ ✡ ✤✍ ✎✞✔ ✞✟ ✡ ✎✍ ✎✞✑✡ ✠ ✞✟ ✤✍ ✟✕ ✍ ☛✒ ✡ ✞✌ ✞ ✔ ✞✟✕ ✠✡✡✟✕ ✡✟ ✑ ✞✟ ✖✎✍✏

✘ ✍ ✖☛ ✞✟✕✎✍ ✎✞✑✡

.

2.

✜✕☛✍✘ ✡✥

✛✞☛ ✞✑✒✍ ☛ ✓ ✞✟ ✡✒ ✞ ✔ ✞✟✕ ✙✍☛✑✞☛ ✞✑✒✍ ☛ ✎✞✟✕✘ ✗ ✟✕ ✒ ✡✠✞✑ ✘ ✗ ✑ ✞✘ ✍✘ ✗ ✞✒✗ ✔ ✞✟✕ ✙✍ ☛✙✍ ✎✡✒

-✙ ✍ ✎✡✒

,

✦✞✠✡ ✡✟✒ ✡✟✔ ✞ ✠✞✎✞✤ ✑✞☛ ✞✑✒✍ ☛ ✡✘✒ ✡✑ ✓ ✞✟✡✒ ✞ ✌✞✠✞ ✡✑ ✎✞✟ ✜✢✍ ✣ ✍ ☛✘ ✡ ✡✟ ✡ ✤✍ ✟✗✟✦✗✑✞✟✙✞✏✓ ✞ ✡✞✘ ✍ ✚✞☛ ✞ ✞✎✞✤✡✒ ✡✠✞✑ ✙✍ ☛✙✍ ✎✡✒

-

✙✍ ✎✡✒ ✦✡✑✞ ✡✟✕ ✡✟ ✤✍✤✞✟ ✦✞✑✞✟ ✞✒ ✞✗ ✤✍ ✟✔✍ ✟✞✟✕ ✑ ✞✟ ✏✞✒ ✡ ✎✍ ✎✞✑ ✡✟✔ ✞

,

✤✍ ✎✞✡✟ ✑✞✟✙ ✍ ☛✕ ✍✕ ✞✘ ✗ ✟✒✗ ✑ ✤✍✤✌✍ ☛✘ ✡✞✌✑ ✞✟ ✘ ✍✕ ✞✎✞✘✍✘ ✗✞✒✗ ✞✕ ✞☛✎✍ ✎✞✑✡ ✡✒✗✙✞✏ ✞✕✡✞

.

3.

✝✞✟ ✦✞

✝✞✟ ✦✞ ✞✠✞✎✞✏ ✑✞☛ ✞✑✒✍ ☛ ✡✘ ✒ ✡✑ ✓ ✞✟✡✒ ✞ ✔ ✞✟✕ ✚✍ ✟✠ ✍ ☛✗ ✟✕ ✡✟✕ ✡✟ ✠ ✡✌✍ ☛✏✞✒ ✡✑✞✟✧ ★✞✎✞✤

✑ ✞☛✞✑✒✍☛✡✘ ✒ ✡✑ ✡✟ ✡ ✠✡✒✗ ✟ ✦✗ ✑✞✟ ✖ ✎✍✏ ✡✑ ✎✞✟ ✜✢✍ ✡✟ ✡ ✔ ✞✡✒✗ ✠✍ ✟✕ ✞✟ ✚✞☛ ✞ ✤✍✟✞☛✡✑

✌✍ ☛✏✞✒ ✡✞✟✠✍ ✟✕ ✞✟✚✞☛✞✞✌ ✞✌✗✟✞✕ ✞☛✎✍ ✎✞✑ ✡✟✔ ✞✒✍☛✕ ✖✠✞

.

✩✍ ✚✞☛ ✞✌✘ ✡✑✖ ✎✖✕✡✘ ✪✓ ✞✟ ✡✒ ✞ ✎✍✙✡✏✘✗✑✞✠ ✡✘ ✍ ✟✒✗✏ ✞✒ ✞✗✠ ✡✙ ✍ ☛✡✑ ✞✟✑✞✘ ✡✏✘ ✞✔ ✞✟✕✤✍ ✎✞✎✗✡✘ ✍ ✟✒✗ ✏ ✞✟✧ ✩✡✑ ✞✌✓ ✞✟✡✒ ✞

✔ ✞✟✕ ✎✍✤✙✗ ✒

,

✞✕☛✍✘ ✡✥ ✞✠ ✞✎✞✏ ✘ ✞✎✞✏ ✘ ✞✒✗ ✚✖ ✟✒ ✖✏ ✔✞✟✕✠✡✌✍ ☛✎✡✏ ✞✒ ✑ ✞✟✠✞✎✞✤ ✡✑ ✎✞✟ ✡✟ ✡

,

✔ ✞✡✒✗ ✘ ✍ ✌✍ ☛✒ ✡ ✒ ✞☛✡✑ ✞✟ ✘✍ ✎✡✤✗✒ ✔ ✞✟✕ ✎✍✤✙ ✗✒

,

✚✞☛✞ ✤✍ ✟ ✚✡✗✤ ✓ ✞✟✕ ✡ ✞☛ ✖✤✞ ✒✗ ✙✗ ✏ ✎✞✑ ✡

-

✎✞✑✡ ✔ ✞✟✕ ✘ ✞✟✕✞✒ ✌✍ ✟✗✏ ✏ ✞✘ ☛✞✒

,

✚✞☛✞ ✤✍ ✟✍✤✞✟✡ ✒ ✡✠ ✗ ☛

,

✤✍✤✡✦✞✒ ✠ ✞✟ ✤✍✤✙ ✗ ✞✒ ✑ ✞✟✤✡✟✗✤✞✟✧


(4)

✫ ✬✫ ✭

✬✮✯✰ ✱✲✳ ✴✵✶✬✷

✸✹ ✺✻✼ ✽✾ ✿ ❀ ✿❁❂ ❃

"

❄❃ ❅ ✻❅✻❁❃ ❆❇❈ ✻ ❉❃❁❃

"

❊✿✺✻❋ ● ✿● ❍ ✿❁❃✹✻✼ ■ ✻●❍✻❁ ✻✼ ❊✿✼❊✻✼ ■ ❍ ✻■ ✻❃● ✻✼ ✻✹✻❁ ✻✹❊✿❁❃❂ ❊❃✹ ❏✻✼❃ ❊✻❈✻❅✻❃✹✺✻✼❑ ▲✿✺✻✺❇❃ ✻✼✻✺❃❂ ❃❂ ❏✻▼✻✼ ✻ ◆ ✿❇✼ ✽ ❑❖✻✼

❉P❃✹ ◗ ✻✼■ ❊✿✺✻❋ ❅❃P ✿✺✻❂ ✹ ✻ ✼❘ ✻❅✻❍✿❍✿❁ ✻❈✻❙ ✻✹❊✻◗ ✻ ✼■ ❅❃ ❊✿●❇✹✻✼ ❅ ✻✺✻●❈✿✼ ✿✺❃ ❊❃ ✻✼❘

❅❃ ✻✼ ❊✻❁ ✻✼◗ ✻❚

❯❑ ▲✻✹✼✻ ✹✻❁ ✻✹❊✿❁ ❍❃ ❅ ✻❅✻❁ ❃ ❈ ✻❅ ✻ ❃✹✺✻✼ ❃ ✼❃ P ❇ ■✻ ●✿●❍✿❁❃✹✻✼ ■✻● ❍ ✻❁ ✻✼ ◗ ✻❃ ❊❇

❍✻❋❏✻ ❍❃ ❅ ✻❅ ✻❁❃ ❂ ✿❍ ✻■ ✻❃ ❅✻◗ ✻ ❊✻❁ ❃✹ ❃✹ ✺✻✼ ❅✿✼ ■ ✻✼ ❅❃ ❅ ✻❂ ✻❁❃ ❙ ✻✼❊ ✻❂❃ ✺✻✹❃❱✺✻✹❃ ❑

❉✻✺✻● ❃✹ ✺✻✼ ❈ ✻❁❙❇● ✽✾✿ ❀ ✿❁❂ ❃

"

❄❃ ❅ ✻❅ ✻❁❃ ❆❇❈ ✻ ❉❃❁❃

"

❈✿✼ ■■❇ ✼ ✻✻✼ ❇ ✼❂ ❇❁ ❂ ✿✼❂ ❇ ✻✺❃ ❊✻❂ ❂ ✿❍ ✻ ■✻❃ ❅ ✻◗ ✻ ❊✻❁❃✹ ❑ ❲✿✼❂ ❇✻✺❃ ❊✻❂ ❈ ✻ ❅✻ ❃✹ ✺✻✼ ◗ ✻❃ ❊❇ ❈✻❅✻ ❏✻▼✻✼ ✻

✹✻❁ ✻✹ ❊✿❁ ❍ ❃ ❅✻❅ ✻❁❃ ❊❇P ❇✻✼ ✼◗ ✻ ✻■ ✻❁ ●✻❂ ◗ ✻❁ ✻✹✻❊ ❅ ✿✼ ■✻✼ ● ❇ ❅✻❋ ● ✿✼ ■❃ ✼ ■✻❊ ❃✹ ✺✻✼

❃ ✼❃ ❑❳✻✺❃●✻❊

"

❨ ✻✼ ■❃❲✿✹ ❂❃ ✼◗ ✻ ❄❃✹ ❃ ✼ ❄❃ ❅✻❅ ✻❁❃ ❆❇❈ ✻ ❉❃❁ ❃

"

●✿✼❇ ✼P ❇✹✻✼ ● ✻✹✼✻ ❍✻❋❏✻ ❍✻✼◗ ✻✹ ❏✻✼❃ ❊✻ ◗ ✻✼ ■ ● ✿✼ ▼✻❁❃ ✺✿✺✻✹ ❃ ◗ ✻✼■ ❏✻✼ ■❃ ❘ ❊✿❊✻❈ ❃ ✺✿✺✻✹❃ ◗ ✻ ✼ ■

●✿✼◗ ✿● ❈ ❁❩ ❊✹✻✼❈ ✻❁ ❙ ❇●✽✾✿◗ ✻✼ ■❍ ❃ ❅✻❅ ✻❁❃ ▼ ✻❁❃ ❑❬❃ ■❇❁❍ ❃ ❅✻❅ ✻❁❃❈✻❅ ✻❃✹ ✺✻✼✽✾✿

●✿●❍✻✼❊❇● ✿❏❇P ❇❅✹ ✻✼❋ ✻✺❊✿❁❂ ✿❍❇❊❅ ✻✺✻●❙✻✼❊✻❂ ❃ ✼◗ ✻❊✻❂ ✿❩❁ ✻✼ ■✺✿✺✻✹❃ ❑

❭❑ ❪✼ ❊❇✹● ✿✼ ✻❁❃✹❈ ✿❁❋✻❊❃ ✻✼✹ ❩ ✼❂ ❇● ✿✼ ❘❃✹✺✻✼❃ ✼❃ ❅❃❍ ❇✻❊❅ ✿✼■ ✻✼● ✿✼ ✻❁❃✹❈ ✿❁❋✻❊❃ ✻✼

✺✻✹ ❃❱✺✻✹❃ ❅ ✿✼ ■✻✼ ❂ ❩ ❂❩ ✹ ❍❃ ❅ ✻❅✻❁❃ ❅✿✼ ■✻✼ ■✻◗ ✻ ❍ ✻❋ ✻❂ ✻ ❂ ✿❈✿❁ ❊❃ ■ ✿❁ ✻✹✻✼ ✿❁ ❩ ❊❃❂ ❘

❊✻❊✻❈✻✼ ●✻❊✻❘ ❈✿✼ ■■❇ ✼✻ ✻✼ ❈✻✹ ✻❃ ✻✼ ❂ ✿✹❂ ❃ ✹✿❂ ✿✺❇❁ ❇ ✻✼❘ ❅✻✼ ✿✹❂ ❈ ❁ ✿❂ ❃ ❍ ✻❋ ✻■❃ ✻❑

❉✻✺✻● ❊✻■ ✺❃ ✼✿✼◗ ✻ ◗ ✻❃ ❊❇

"

❏ ✻✼■❃ ✼◗ ✻ ❍ ❃✹❃ ✼ ❍❃ ❅ ✻❅ ✻❁❃ ✺❇❈ ✻ ❅❃❁ ❃

"

❂ ✿❩ ✺ ✻❋❱❩ ✺✻❋ ❊✿❁✹✿❂ ✻✼ ❈✻❅✻ ■ ✻◗ ✻ ❍✻❋ ✻❂ ✻ ●✿✺✻✺❇❃ ❇ ✼❂ ❇❁ ❂❃ ✼ ✿● ✻❊❩■❁ ✻❙ ❃ ❑ ❉✻✺✻● ❃✹ ✺✻✼ ❃ ✼❃

❂ ✿❩❁✻✼■✺✻✹ ❃❱✺✻✹ ❃ ❅❃❈ ✿❁ ✻✼✹ ✻✼❩✺✿❋ ✺✿✺✻✹❃ ◗ ✻✼■❍ ❃ ✻❂ ✻❂ ✻P ✻❑ ❫ ✻❅❃ ❅ ✿✼■ ✻✼●✿● ✻✹✻❃

❈✻❁❙ ❇●✽✾✿❘✺✿✺✻✹❃❍❃✻❂ ✻❈❇✼❅✻❈✻❊❅❃✹ ✿✺❃ ✺❃ ✼ ■❃❍❃ ❅ ✻❅✻❁ ❃ ❑❂ ✻❊❇❊❃ ✼❅ ✻✹ ✻✼❂ ✿❅ ✿❁ ❋ ✻✼✻


(5)

❜❝❞❝ ❡❢ ❣❤ ❣ ✐❥ ❜ ❣ ✐❝ ❡❞❣❦ ❧ ❣♠ ✐❝ ❜ ❣❡♥ ♦❣❥ ♣q ❞ ❝ ❤r ❣❤ ❜ ❣♣q ❜❝❦❧❡s ♣❣❤ t✉❝ ♦❣❤r

❦ ❝❦ ✐ q❣♣❤ ♦❣ ❦ ❝ ❡❣❜ ❣ ♣❣❦ ❧ ❣❤ ❣♣❣q ❦❝ ❡ ❣❜ ❣ ❦❝ ❤ ❣❡❥♠♥ ✐❣❢ ♠ ❣❤ ✐❣r❥ ✐❥❞❣❞ ❣❡❥✈

✇❝ ❤ r❣❤ ①❣❤ r❥ ❤ ♦❣ ❧ ❣❡②q❦ t✉❝ ❦❝❦q❤③q④♠❣❤ ♣❥ ❤❞ ❣♠❣❤ ②❣❤♣❣❜❥ ♣❥❞❣♠ ♣❝ ❡❞ q r❣

❜❝ ❧❝ ❡ ♣❥②❥ r q❡❜❝s❡❣❤ r①❣❤❥♣❣♦❣❤ r④❝④❣♠ ❥❥❞❣❦♠❣❤✈

⑤✈ ✇❝ ❤ r❣❤ ❣❤ ❣④❥ ❜❥ ❜ ①❣③❣❤ ❣♥ ❞ ❣❧ ❣♣ ❦ ❝ ❤r❝ ♣❣❢ q❥ ④❝ ✐❥ ❢ ❞❣④❣❦ ♠ ❣❡❣♠♣❝ ❡❥ ❜ ♣❥♠ ①❣❤❥ ♣❣

♦❣❤ r ❣❞❣ ❧ ❣❞ ❣ ❥♠④❣❤ t✉❝ ⑥❝ ❡❜❥ ❥ ❤❥ ❞❣❤ ⑦ qr ❣❦ ❝ ❤r❝ ♣❣❢ q❥ ❣❞❣❤♦❣ ❜ q❣♣q ❢ ❣❡❣❧ ❣❤

❜❝s ❡ ❣❤r ④❣♠❥ ⑧④❣♠❥ ♠ ❝ ❧❣❞❣ ①❣❤❥♣❣ ❞ ❣❤ ✐❝ ❡♠❝❦✐❣❤ r ❞ ❥❞ ❣④❣❦ ♠❝❢ ❥❞ q ❧❣❤

❦❣❜ ♦❣❡❣♠❣♣ ❜❝ ❧❝ ❡♣❥ ♦❣❤ r ♣❝ ❡❞❣❧❣♣ ❞❣④❣❦ ❜③❝ ❤❝ r❝ ❡ ❣♠ ❣❤ ❝ ❡s ♣❥❜ ❞ ❣❤ ❧❣❞❣ ❜③❝ ❤❝

❝♠❜❧ ❡❝ ❜❥✐ ❣❢ ❣❜ ❣ ♣q ✐q❢①❣❤❥ ♣❣✈

⑨✈ ✇❣④❣❦ ❥♠④❣❤ t✉❝ ⑥❝ ❡❜❥ ❥❤❥ ❦❝ ❤ rr ❣❦ ✐ ❣❡♠❣❤ ②❣❤♣❣❜❥ ❜ q❣❜ ❣❤ ❣ ❞ ❣❡❥ ❜ q ❣♣q ❡❝ ❣④❥ ♣❣

♦❣❤ r ♣❝ ❡⑦ ❣❞❥ ❞ ❥❞ ❣④❣❦ ❦❣❜ ♦❣❡❣♠❣♣♥ r ❣❦ ✐ ❣❡❣❤ ❥ ♣q ♣❝ ❡④❥❢❣♣ ❞ ❣❡❥ ✐❝ ✐❝❡❣❧❣ ❣❞ ❝ r❣❤

♦❣❤ r ♣❝ ❡❞❣❧❣♣ ❞❥❞❣④❣❦ ❥♠④❣❤♥ ❢ ❣④ ❥ ♣q ♣❝ ❡④❥❢ ❣♣ ❞ ❣❡❥ ❣❞❝ r ❣❤ ❥♠④❣❤ ♦❣❤ r ❥ ❤ ♣❥ ❤♦❣

❦ ❝③❝ ❡❥ ♣❣♠❣❤♣❝ ❤ ♣❣❤ r❜❝s❡❣❤r④❣♠ ❥⑧④❣♠ ❥ ♦❣❤ r❞❥♠ ❝④❥④❥ ❤r❥①❣❤❥ ♣❣⑧①❣❤❥♣❣③❣❤♣❥♠ ✈

⑩✈ ❶❥❞ ❣❞❣❡❥ ♦❣❤ r❞ ❥⑦ ❣✐❣❡♠ ❣ ❤ ❦ ❝ ❡q❧ ❣♠❣❤ ❜ q ✐❞ s❦ ❥ ❤❣❤ ❣♣❣q❧ q❤ s✐⑦❝♠ ❧❝ ❤❞❣❦❧❥ ❤ r

q ❤♣q♠ ❦❝④❝ ❤ r♠❣❧❥ ③❝ ❡❥ ♣❣ ♦❣❤ r ❞❥ ❜ ❣❦ ❧ ❣❥♠❣❤ ❧❝❤r❥♠④❣❤✈ ❷ ❣♠ ❤ ❣❤ ♦❣ ❦❝❦❣❤r

♣❝ ❡❜❥ ❡❣♣ ♣❣❧❥ ③q♠q❧ ⑦❝④❣❜ q ❤♣q♠ ❞ ❥④❥❢ ❣♣✈ ❸❣❡❝ ❤❣ ①❣❤❥ ♣❣ ❢ ❣❤ ♦❣ ❞ ❥⑦ ❣❞❥♠❣❤ s✐⑦❝♠

❞ ❝ ❤r ❣❤✐❝ ❡①q⑦ q❞ ❹❜❝ ❤❥

”. Karakter Bidadari tersebut yaitu sebagai wanita yang

ideal yang diidam-idamkan oleh seorang lelaki yang tidak menarik sekalipun.

Dalam hal menampilkan citra produk Axe, karakteristik wanita pada iklan Axe

versi "bidadari lupa diri" yaitu seorang wanita yang ideal, contohnya yaitu

mengayomi dan melayani.

7. Dengan menggunakan analisis wacana dapat diketahui bahwa sebenarnya cara

pandang karakteristik wanita pada iklan Axe adalah bukan pada perilaku

wanita yang menggoda lelaki, melainkan fantasi laki-laki yang ditampilkan

pada karakteristik wanita yang lelaki idamkan.


(6)

❺ ❻❼❽❾❽❿

➀➁➂➃ ➄➁➅ ➃➆ ➇➈➉➈➆➃ ➊➃➁➉ ➋➃ ➁ ➊➁➅ ➌ ➍➁ ➎➁ ➅ ➁➂➁➉ ➏➁➉ ➐ ➋ ➁ ➇➁ ➊ ➋➃➁ ➑➒ ➎➁➉ ➓➁ ➐➃ ➇➃ ➄➁ ➎ ➊➈➂ ➎➁➃ ➊

➍➁ ➒ ➇➒➉➇➈➉➐➈➍ ➓➁➉➐➁➉➇➈➉➈➆➃ ➊➃➁➉➆➈ ➓➃ ➄➆➁➉ ➑➒ ➊➁➋ ➁➆➁ ➄➅ ➈ ➓➁ ➐➁➃ ➓➈➂➃ ➎ ➒➊➔

→ ➣ ➀ ➒➉➃➁ ➃ ➎➆➁➉➁➋ ➁➆➁ ➄➋➒➉ ➃➁ ➋➃➍ ➁➉➁➁ ➎➁➉ ➋ ➃➍➁➉➑➁ ➎➁➉ ➋ ➈➉ ➐➁➉➁➋ ➁➉ ➏➁ ➃➋➈↔➃➋➈ ➋ ➁➉

➅ ➊➂➁ ➊➈ ➐➃ ➎➂➈➁ ➊➃↕

➏➁➉➐ ➍ ➈➍ ➓ ➒➁ ➊ ➊➈➂ ➊➁➉➊➁➉➐ ➋➃ ➓ ➒➁ ➊➉ ➏➁➣ ➙➁➉ ➏➁ ➎➉ ➏➁ ➅ ➊➂ ➁ ➊➈ ➐➃ ➋ ➁➉ ➊➃➋ ➁ ➎➁➋➁ ➓➁ ➊➁➅ ➁➅➉ ➉ ➏➁ ➃➋➈ ➏➁➉➐➍ ➈➍ ➓ ➒➁ ➊➅ ➒➁ ➊➒ ➇➈➂ ➎➈➍ ➓➁➉ ➐➁➉ ➇➈➅➁ ➊ ➋ ➃ ➋ ➁➆➁➍

➋➒➉ ➃➁ ➃ ➎➆➁➉➣ ➀ ➒➉➃➁ ➃ ➎➆➁➉ ➑➒ ➐➁ ➄➁➉ ➏➁ ➋ ➃➍➁➉↕➁➁ ➊➎➁➉ ➅ ➈ ➓➁➐➁➃ ➍➈➋ ➃➁ ➒➉➊➒➎

➍ ➈➉ ➑➒➁➆ ➅ ➒➁ ➊➒ ➇➂➛➋➒➎➣ ➜➈➉➈➆➃ ➊➃ ➍ ➈➉➏➁➂ ➁➉ ➎➁➉ ➁➐➁➂ ➇➁➂➁ ➎➂ ➈➁ ➊➃↕ ➃ ➎➆➁➉

➍ ➈➉ ➐ ➐➒➉ ➁ ➎➁➉ ➅ ➈➆ ➒➁➅ ➍➒➉➐➎➃➉ ➃➋ ➈↔➃➋ ➈ ➏➁➉➐ ➁➋ ➁ ➅ ➈ ➓➁ ➐➁➃ ➅ ➒➁ ➊➒ ➓➈➉ ➊➒ ➎

➎➂➈➁ ➊➃➝➃ ➊➁➅➃ ➎➆➁➉ ➏➁➉➐➊➃➋➁ ➎ ➄➁➉➏➁ ➅ ➈ ➓➁ ➐➁➃ ➍ ➈➋➃➁ ➒➉➊➒➎➍➈➉➑➒➁➆ ➅ ➒➁ ➊➒➇➂➛➋➒➎➌

➏➁➃ ➊➒ ➅ ➈ ➇➈➂ ➊➃ ➃➋ ➈ ➒➉➃ ➎ ➏➁➉➐ ➓➈➂ ➓➈➋➁ ➋ ➁➂➃ ➏➁➉➐ ➆➁➃➉ ➉ ➏➁➣ ➞➛ ➉ ➊➛➄➉ ➏➁ ➋ ➈➉ ➐➁➉

➍ ➈➉ ➐➈➍ ➓➁➉ ➐ ➎➁➉➃➋➈ ↕➁➉➊➁➅ ➃➋➁➂ ➃➃ ➎➆➁➉➃➉➃➣

➟ ➣ ➙➁ ➐➃ ➇➈➂ ➒➅ ➁ ➄➁➁➉ ➌ ➋ ➁ ➇➁➊ ➋➃➅ ➁➂➁➉➎➁➉ ➒➉➊➒➎ ➆➈ ➓➃ ➄ ➍ ➈➉➃➉➐➎➁ ➊➎➁➉ ↕➂➈ ➎ ➒➈➉➅ ➃

➊➁➏➁ ➉ ➐➁➉ ➃ ➎➆➁➉ ➇➂➛ ➋ ➒ ➎ ➠➡➈ ➋➈➉➐➁➉ ➍ ➈➉➐➈➍➓➁➉➐➎➁➉ ➊➈➍➁ ➋➁➆➁➍ ➢➈➂➃ ➊➁ ➃ ➎➆➁➉

➒➉ ➊➒ ➎ ➍ ➈➉ ➑➁➋ ➃ ➎➁➉ ➊➁➏➁➉➐➁➉ ➃ ➎➆➁➉ ➏➁➉ ➐ ➍➈➉ ➁➂➃ ➎ ➋➁➉ ➒➉ ➃➎➌ ➅➈➂➊➁ ➊➈ ➊➁ ➇


Dokumen yang terkait

CITRA PRIA DALAM IKLAN AXE DI TELEVISI(Analisis Semiotik pada Iklan Axe Vice Versi Bikin Cewek Jadi Gokil)

0 25 2

REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM IKLAN PARFUM PRIA Analisis Semiotik Terhadap Axe Versi Saus dan Axe Versi Perpustakaan

2 34 60

Persepsi Mahasiswa Unikom pada Iklan Axe (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Unikom pada Iklan Axe Heaven in Earth dengan Tagline Wangi Seksinya Membuat Bidadari Lupa Diri)

0 7 1

EKSPLOITASI TUBUH PEREMPUAN DALAM IKLAN (Studi Analisis Wacana Kritis IklanTelevisi AXE “Call Me” versi “Sauce”, ”Mist”,“Special Need”, “Lost

2 47 275

CITRA PEREMPUAN PADA IKLAN AXE VERSI 'POTONG HARGA' DI MEDIA TELEVISI

0 5 12

KOMODIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN TELEVISI (Analisis Semiotika Greimasian terhadap TVC AXE Versi “Turun Harga” dalam KOMODIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN TELEVISI.

0 3 17

REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN AXE (Studi semiotik representasi sensualitas perempuan dalam iklan axe versi axe effect di televisi).

6 11 197

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Khalayak Terhadap Iklan Axe Bidadari Indonesia Serta Faktor Yang Mempengaruhinya

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Khalayak Terhadap Iklan Axe Bidadari Indonesia Serta Faktor Yang Mempengaruhinya

0 1 23

STEREOTIP LAKI-LAKI PADA IKLAN TELEVISI PARFUM AXE TERHADAP MASKULINITAS PRIA METROSEKSUAL (Analisis Semiotika Iklan Parfum Axe Versi “Dark & Gold Temptation”) - Unika Repository

0 0 13