commit to user
BAB I Pendahuluan
konversi sebesar 97 - 98 terhadap HNO
3
U.S. Patent 2535990, 1950. 2. Reaksi antara NaCl dengan HNO
3
3 NaCl + 4 HNO
3
95 ,
1 ,
60
XA atm
C
o
3 NaNO
3
+ NOCl + Cl
2
+ 2 H
2
O
natrium klorida A asam nitrat B natrium nitrat nitrosyl chloride chlorine air
Kobe, 1957 Proses ini berlangsung pada suhu 60
o
C pada tekanan 1 atm Kobe, 1957, dalam reaktor alir tangki berpengaduk RATB. Besarnya konversi yang
diperoleh adalah 95 terhadap NaCl U.S. Patent 1978751, 1934. Proses sintesis menghasilkan kadar NaNO
3
yang lebih tinggi dari proses Shank dan Guggenheim, yaitu ± 90 – 99 Othmer, 1997, vol.22.
1.4.2 Alasan Pemilihan Proses
Proses yang dipilih dalam pembuatan Natrium Nitrat pada pabrik ini adalah proses sintesis antara Natrium Klorida dengan Asam Nitrat. Pemilihan
proses ini didasarkan pada : Tingkat kemurnian hasil lebih tinggi yaitu ± 90 – 99 dibandingkan
dengan proses Shank ± 60 maupun Guggenheim ± 85. Sintesis dari Natrium Klorida NaCl - Asam Nitrat HNO
3
berlangsung dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk RATB sehingga prosesnya
relatif lebih sederhana dibandingkan dengan síntesis dari natrium karbonat Na
2
CO
3
- Asam Nitrat HNO
3
yang berlangsung dalam reaktor fluidized bed.
Sintesis dari Natrium Klorida NaCl - Asam Nitrat HNO
3
berlangsung pada tekanan atmosferis sehingga proses produksi relatif lebih sederhana
commit to user
BAB I Pendahuluan
dibandingkan dengan síntesis dari Natrium Karbonat Na
2
CO
3
- Asam Nitrat HNO
3
yang berlangsung pada tekanan vakum. Dengan demikian, investasi yang ditanamkan juga lebih kecil.
Resume perbandingan antara proses sintesis dapat terlihat pada tabel 1.4. Tabel 1.4 Perbandingan Proses Sintesis pada Pembuatan Natrium Nitrat
Tinjauan Bahan baku yang dibandingkan
Na
2
CO
3
NaCl 1. Konversi
2. Kondisi operasi 3. Tipe reaktor
4. Harga bahan 97 - 98 terhadap HNO
3 1
P 1 atm, T = 305 - 350
o
C
1
Fluidized bed US 160-165ton
4
95 terhadap NaCl
2
P = 1 atm, T = 60
o
C
3
RATB US 24ton
4
Sumber : 1. US.Patent 2535990, 1950
2. US.Patent 1978751, 1934 3. Kobe, 1957
4. www.icispricing.com
1.4.3 Kegunaan Produk
Natrium Nitrat merupakan bahan intermediet yang sebagian besar dikonsumsi sebagai bahan baku untuk pembuatan pupuk terutama pupuk NPK,
bahan eksplosif pada pembuatan dinamit, pembuatan kaca, dan pembuatan cat.
Pembuatan pupuk NPK Pada proses pembuatan pupuk NPK, Natrium Nitrat merupakan bahan
baku yang menghasilkan nitrogen pada pupuk tersebut, dimana Natrium Nitrat direaksikan dengan garam Kalium Klorida sehingga membentuk Kalium
Nitrat. Selanjutnya Kalium Nitrat dialirkan pada batuan fosfat yang
commit to user
BAB I Pendahuluan
mempunyai kadar fosfat tinggi sehingga dihasilkan pupuk NPK yang memberi nutrisi pada daun. Dewasa ini penggunaan pupuk Kalium Nitrat lebih disukai
dibandingkan Kalium Klorida karena tanaman tidak tumbuh baik pada tanah yang mengandung klorida.
Pembuatan Dinamit
Reaksi antara Natrium Nitrat dengan Ammonium Nitrat akan menghasilkan gas yang sangat eksplosif sehingga dapat menimbulkan ledakan.
Jenis dinamit yang dihasilkan, yaitu Straight Dynamite, Amonia Dynamite, Gelatin Dynamite, Gelatin Nitrat, dan Amonia Gelatin. Perbandingan jenis
dinamit ditentukan dengan pemakaian perbandingan Ammonium Nitrat dengan Natrium Nitrat.
Pembuatan Kaca
Pada pembuatan kaca, Natrium Nitrat sebagai bahan tambahan yang dicampur dengan calumite, dimana Natrium Nitrat mengoksidasi calumite.
Calumite merupakan slag atau sisa proses peleburan logam yang berfungsi untuk meningkatkan melting potensial, menurunkan devitrivikasi, menurunkan
viskositas Moltanglans. Pada pencampuran tersebut membutuhkan Natrium Nitrat sebanyak 2,5. Penggunanaan Natrium Nitrat ini sangat efektif karena
dapat mengurangi bubble sehingga produk kaca tidak cacat.
Pembuatan Cat Reaksi dengan lead atau timbal Pb akan membentuk Timbal Oksida
PbO yang banyak digunakan oleh industri cat sebagai penguat warna cat sehingga warna cat lebih kuat dan merata pada suspensinya.
commit to user
BAB I Pendahuluan
1.4.4 Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku dan Produk