5
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata KKN merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program unggulan dari
Kuliah Kerja Nyata Universitas Udayana KKN Unud adalah Program Pendampingan Keluarga PPK. PPK merupakan program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh
setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Setiap mahasiswa peserta KKN-PPM mendampingi satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin RTM.
Program PPK memiliki tujuan untuk menggali potensi dan meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi serta
menyelesaikan permasalahannya. Kegiatan KK Dampingan yang berlokasi di Desa Duda Timur, dilaksanakan pada satu lingkungan yang ada di Banjar Pateh.
Pada program KKN-PPM periode XIII ini penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi keluarga dari Bapak I Ketut Landep yang berlokasi di Desa Duda Timur.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan profil keluarga dalam bentuk tabel di bawah ini : Nama Keluarga
Status Umur
Pendidikan Pekerjaan
I Ketut Landep Kepala
Keluarga 41 tahun
SD Serabutan dan
Buruh Sawah Ni Wayan Ariastuti
Istri 41 tahun
SD Tidak Bekerja
I Wayan Mediana Anak I
19 tahun SLUA
Saraswati Selat Karyawan
Swasta Komang Suastika
Anak II 13 tahun
SMP 3 Selat Pelajar
Belum Bekerja Ketut Juliarta
Anak III 9 tahun
SD 6 Duda Timur
Pelajar Belum Bekerja
Ni Luh
Ayu Sepiyanti
Anak IV 6 tahun
SD 6 Duda Timur
Pelajar Belum Bekerja
6
Keluarga Bapak I Ketut Landep merupakan salah satu keluarga yang hidup dalam kesederhanaan. Bapak I Ketut Landep dan Ibu Ni Wayan Ariastuti adalah pasangan suami
istri muda yang memiliki empat orang anak. Bapak I Ketut Landep bekerja serabutan dan kadang kala menjadi buruh sawah sedangkan istrinya Ibu Ni Wayan Ariastuti tidak bekerja.
Namun, jika ada upacara pengabenan di sekitar tempat tinggalnya, ia biasa berjualan soto sebagai penghasilan tambahan. Anak pertama Pak Landep, I Wayan Mediana saat ini sudah
lulus SMA dan sedang bekerja di sebuah penginapan di Karangasem dengan penghasilan tiap bulannya sebesar Rp 700.000. Saat menempuh pendidikannya di SMP dan SMA dari kelas 1
sampai 3, ia selalu mendapatkan beasiswa. Anak kedua dari pasangan Pak Landep dan Ibu Ariastuti adalah Komang Suastika, ia saat ini sedang menempuh pendidikannya di SMP 3
Selat. Ia mendapatkan beasiswa dari Pak Mangku Pastika, berupa bantuan dana sekolah berkisar antara Rp 225.000
– Rp 620.000 yang diberikan perbulan atau pertahunnya. Anak ketiga di keluarga ini adalah Ketut Juliarta, saat ini sedang duduk di bangku kelas 4 di SD 6
Duda Timur. Serupa dengan kakaknya, ia juga mendapatkan beasiswa dari Pak Mangku Pastika dengan nominal yang sama. Sedangkan anak ke empat adalah Ni Luh Ayu Sepiyanti,
ia saat ini sedang menempuh pendidikan kelas 1 di SD 6 Duda Timur dan mendapatkan beasiswa yang sama dengan kakaknya.
Keluarga Bapak I Ketut Landep memiliki sebuah rumah yang sangat sederhana dengan luas 7 x 5 meter persegi. Rumah yang ditempati keluarga Pak Landep saat ini sudah
mendapatkan bantuan berupa bedah rumah dari Pemerintah Provinsi Bali sejak 2 bulan yang lalu. Tanah yang digunakan Pak Landep untuk mendirikan rumahnya merupakan tanahnya
sendiri. Rumah sederhana yang dihuni Pak Landep beserta istri dan keempat anaknya tidak memiliki barang elektronik. Keluarga Bapak Landep belum memiliki listrik sendiri dan masih
menumpang di rumah mertuanya. Setiap bulannya ia biasa membayar listrik sebesar Rp 40.000 per bulan. Meskipun biaya listrik perbulan tidak terlalu mahal, namun bagi Pak
Landep hal itu masih terasa berat mengingat penghasilannya sebagai buruh serabutan tidak menentu setiap harinya.
Untuk pemenuhan air bersih, Pak Landep dan keluarganya terpaksa mencari air bersih di sumber mata air terdekat. Hal itu dikarenakan tidak adanya aliran air di dalam rumah
mereka.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan