memadai serta dimilikinya kantor tetap yang memenuhi syarat sesuai
peraturan. Kegiatan usaha biro perjalanan wisata meliputi:
a. Perencanaan dan pengemasan komponen-komponen perjalanan wisata
yang meliputi sarana wisata, objek dan daya tarik wisata dan jasa
pariwisata lainya dalam bentuk paket wisata.
b. Penyelenggaraan dan penjualan paket wisata dengan cara menyalurkan
melalui agen perjalanan wisata dan atas onlineya langsung kepada
wisatawan atau konsumen.
c. Penyediaan layanan pramuwisata yang berhubungan dengan paket
wisata yang dijual.
d.
Penyediaan layanan angkutan wisata.
e. Pemesanan akomodasi, restoran, tempat konvensi dan tiket pertunjukan
seni budaya serta kunjungan ke objek dan daya tarik wisata.
f. Pengurusan dokumen perjalanan berupa paspor dan visa atau dokumen
lain yang berkaitan. g.
Penyelenggaraan perjalanan ibadah agama. h.
Penyelenggaraan perjalanan insentif Agent perjalanan travel agent wisata diselenggarakan dalam
bentuk badan usaha perseroan terbatas atau koperasi memiliki syarat, yaitu memiliki tenaga profesioanal dalam jumlah dan kualiatas yang memadai,
serta mempunyai kantor tetap yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung usaha. Kegiatan usaha agent perjalanan wisata meliputi:
a. Pemesanan tiket angkutan darat, laut, dan udara baik untuk tujuan
dalam negri maupun luar negri;
b. Perantara online paket wisata yang dikemas oleh biro perjalanan
wisata. c.
Pemesanan akomodasi, restoran dan tiket pertunjukan seni budaya, serta kunjungan ke objek dan daya tarik wisata.
d. Pengurusan dokumen perjalanan berupa paspor dan visa atau
dokumen lain yang diperlukan.
2.2.4 Tinjauan tentang Wisatawan
Menurut Undang-undang No. 9 Tahun 1990 dalam Muljadi tentang Kepariwisataan, wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata,
sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati obyek dan daya tarik wisata. Selanjutnya, Komisi Liga Bangsa-Bangsa merumuskan bahwa yang bisa
dianggap wisatawan adalah: a.
Mereka yang mengadakan perjalanan untuk kesenangan karena alasan keluarga, kesehatan, dll.
b. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk keperluan pertemuan-
pertemuan atau tugas-tugas tertentu ilmu pengetahuan, tugas pemerintah, diplomasi, agama, olah raga, dll
c. Mereka yang mengadakan perjalanan dengan tujuan usaha.
d. Mereka yang datang dalam rangka perjalanan dengan kapal laut
walaupun berada disuatu negara kurang dari 24 jam. Sedangkan, yang tidak bisa dikatagorikan sebagai wisatawan adalah :
a. Mereka yang datang baik dengan maupun tanpa kontrak kerja dengan
tujuan mencari pekerjaan atau mengadakan kegiatan usaha disuatu negara.
b. Mereka yang datang untuk mengusahakan tempat tinggal tetap disuatu
negara. c.
Penduduk yang tinggal di suatu batas negara dan mereka bekerja di negara yang berdekatan.
d. Wisatawan-wisatawan yang melewati suatu negara tanpa tinggal
walaupun perjalanan tersebut berlangsung lebih dari 24 jam.
2.2.5 Tinjauan tentang Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan salah satu dari teknik analisis data multivariat dimana
proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan interrelathionship antara sejumlah variabel-variabel yang saling
independen satu dengan yang lain, sehingga dapat dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal.
Kumpulan variabel tersebut disebut faktor, di mana faktor tersebut tetap mencerminkan variabel variabel aslinya. Analisis faktor termasuk pada
kategori interdependence techniques, yang berarti tidak ada variabel dependen ataupun variabel independen pada analisis tersebut, yang berati
juga tidak diperlukan sebuah model tertentu untuk faktor analysis. Hal ini berbeda dengan model dependence techniques seperti regresi berganda,
yang mempunyai sebuah variabel dependen dan beberapa variabel independen sehingga diperlukan sebuah model Santoso, 2010.