Selain itu, dengan isu globalisasi yang semakin intens, juga telah menampakkan suatu kecenderungan baru terhadap adanya jaringan kerjasama global. Proses
perancangan  produksipun  seharusnya  memfasilitasi  metoda   perancangan   yang partisipatif serta kolaboratif ini, terutama pada suatu tim kerja dengan perbedaan
lokasi   kerja   perbedaan   geografis.   Dalam   hal   ini,   bekerja   dengan   tim   dengan banyak disiplin dan pertukaran ide dan informasi yang intens di antara anggota-
anggotanya yang berada di lokasi yang saling berbeda memerlukan alat bantu rangcang yang memadai pula. Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet
serta tampilan media virtual tiga dimensi pada Web memberi suatu harapan yang baik dalam pengembangan teknik-teknik baru untuk mengembangan perangkat
lunak bantu untuk tujuan-tujuan perancangan secara berkolaborasi. Hal ini yang menjadi   latar   belakang   pengembangan  suatu  metoda   baru   untuk  perancangan
sistem   kerja   pada   suatu   fasilitas   produksi     berbasiskan   teknologi   Internet   dan teknik-teknik virtual tiga dimensi.
Penelitian   ini   secara   kongkrit   akan   membuat   suatu   prototip   perangkat   lunak berbasis teknologi internet untuk perangcangan sistem kerja secara virtual tiga
dimensi.   Arsitektur yang dipakai nantinya adalah suatu arsitektur  Client-Server berbasiskan Web.  Arsitektur ini dapat membantu karakteristik perancangan yang
kolaboratif kerjasama yang multi disiplin. Metoda perancangan yang diusulkan ini dapat   memperlihatkan   suatu   potensi   yang   cukup   besar   terhadap   pengurangan
ongkos serta waktu perancangan yang dilakukan oleh perencana multi disiplin dan berada pada lokasi geografis yang berbeda. Pertukaran ide dengan lingkungan
yang  online  dengan cara ini dapat dijamin serta menfasilitasi suatu pemecahan masalah. Dibanding dengan metoda-metoda lain untuk bidang yang sama, proses
perancangan   dengan   metoda   ini   diharapkan   dapat   proses   perancangan   dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan delivered on-demand, yang tidak dibatasi
oleh waktu dan tempat at any time and place .
II. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah:  Pembuatan   sebuah   prototip   perangkat   lunak   berbasis   Web   untuk
perancangan sistem kerja pada suatu lantai produksi  Pengembangan suatu pendekatan baru perancangan suatu sistem kerja
berbasarkan model-model virtual tiga dimensi  Memahami teknik virtual dan teknologi informasi dan komunikasi dalam
merancang suatu sistem kerja terutama untuk lini perakitan Manfaat penelitian:
 Hasil perangkat lunak yang dihasilkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif alat perangcangan fasilititas produksi
III. TINJAUAN PUSTAKA
Perangkat   lunak   ataupun   pendekatan   metodologi   dalam   perancangan   fasilitas produksi telah dilakukan oleh beberapa peneliti di bidang ini.  Braun et al [1996],
peneliti pada Universitas Karlsruhe, Jerman telah mengembangkan sebuah alat bantu perangkat lunak untuk perencanaan sistem kerja berbasis komputer. Alat
bantu tersebut disebut dengan EMMA Gambar 1 kiri , yang cocok digunakan untuk   perencanaan   sistem   kerja   perakitan.  Alat   bantu   ini   dapat   melakukan
konfigurasi beberapa alternatif sistem kerja dan analisa dapat dilakukan dengan pertimbangan ekonomis dan ergonomis.
Reinhart   et   al   [2003]   pada   Universitas   Teknik   Muenchen   juga   telah mengembangkan sistem Augmented Reality AR dalam mendisain tempat kerja
manual untuk fasilitas perakitan. Teknik ini menggabungkan obyek-obyek virtual dengan obyek-obyek nyata dalam suatu kesatuan visual Gambar 1 kanan.
E M M A   p l a n n i n g   t o o l A u g m e n t e d   R e a l i t y   a p p r o a c h
S o u r c e :   i w b ,   T U   M ü n c h e n
p h y s i c a l l y   e x i s t i n g w o r k p l a c e   e n v i r o n m e n t
v i r t u a l   p l a n n i n g   o b j e c t
S o u r c e :   i f a b ,   U n i v .   K a r l s r u h e
Gambar 1.  Perancangan Sistem Kerja yang dikembangan oleh Universitas. Gambar kiri mempergunakan alat bantu yang disebut EMMA dan Gambar kanan
mempergunakan pendekatan Augmented Reality.
Sistem yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan ISM GmbH dengan nama Virtual   Planner   [Bär,   2003]   mengembangkan   sistim   visualisasi  stereoscopic
dalam   perencanaan   tata   letak   pabrik.  Sistem   ini   lebih   dikenal   secara   umum dengan   metode   pendekatan  Virtual   Reality  lihat   Gambar   2   kiri   dalam
perencanaan  sehingga  mampu  memvisualisasikan  obyek-obyek  virtual  seperti dalam   bentuk   nyata.   Perangkat   Bantu   pada   metode   ini   adalah   perangkat
proyeksi serta sebuah Head-Mounted-Display.
S o u r c e :   I M S   G m b H S o u r c e :   F r a u n h o f e r   I P A   S t u t t g a r t
P l a n n i n g   T a b l e V i r t u a l   P l a n n e r
Gambar 2. Sistem Perancangan Tata Letak dan Perancangan Kerja dengan metoda
Virtual Reality kiri dan Planning Table kanan.
Metode lain dalam perencanaan sistem kerja adalah dengan sebuah “Planning Table”   yang   dikembangkan   oleh   Institut   für   Produktionstechnik   und
Automatisierung   IPA,   Jerman   [Westkämper,   2004].   Metoda   ini   menyediakan sebuah   meja   khusus   dimana   orang   dapat   berdiskusi   secara   bersama   dalam
perencanaan sistem kerja, dan setiap perubahan posisi sebuah obyek pada meja diskusi   akan   terlibat   langsung   dilayar   secara   tiga   dimensi   lihat   Gambar   2
kanan.  Metoda   ini   dapat   meningkatkan   partisipasi   dan   kerjasama   tim   dalam perencanaan sistem kerja.
Oleh   sebab   itu   pada   penelitian   ini   diusulkan   pembuatan   sebuah   prototip perangkat lunak berbasis Web untuk perancangan sistem kerja pada suatu lantai
produksi. Pembuatan suatu pendekatan baru perancangan suatu sistem kerja berbasarkan model-model virtual tiga dimensi
Sejalan   dengan   berkembangnya   teknologi   informasi   dan   komunikasi   dengan dibuktikan   pada   pemakaian   internet   secara   luas,   maka   isu   yang   baru   dalam
perencanaan sistem kerja adalah kolaborasi kerjasama tim untuk lokasi yang berbeda [Blais et al, 2002], [Lau et al, 2003], [Linner et al, 2000], [Monplaisir,
2002], [Müller et al, 2004], [Roy et al, 2001], [Schuh et al 2003], [Sutanto, 2004], [Sauer,   2004].     Perencanaan   secara   berkolaborasi   ini   sebagai   contoh   adalah
perencana   A   di   lokasi   B   dapat   melakukan   aktifitas   perencanaan   dengan perencana   P   dilokasi   Q   pada   waktu   yang   bersamaan   atau   berbeda.  Sistem
perencanaan   yang   seperti   ini   masih   belum   banyak   dilakukan   dan   perangkat lunak yang mengfasilitasi pendekatan metode ini masih sangat kurang.
Prinsip Dasar Teknologi Internet
Internet   pada   hakekatnya   adalah   jaringan   network   yang   terhubung   dengan jaringan-jaringan   lainnya.   Jaringan   tersebut   menghubungkan   berjuta-juta
komputer atau yang disebut host dan memungkinkan perpindahan informasi dari suatu komputer ke komputer lainnya dengan suatu bahasa yang dikenal dengan
protocol, misalnya TCPIP Komunikasi   dalam   internet   merupakan   suatu   komunikasi   jaringan   client-server.
Client adalah sisi penguna yang menyampaikan pesan message untuk meminta
informasi   dari   sebuah   server   pada   jaringan   yang   lain.   Pesan   tersebut dinavigasikan   agar   mencapai   tujuan   server   yang   memiliki   informasi   tersebut.
Umumnya   pesan   yang   dikirimkan   melewati   jaringan   lain   atau   melewati   router tertentu. Pesan tersebut oleh suatu protocol mengkonversi pesan tersebut dalam
suatu paket packet. Bila server menerima paket tersebut maka dia membaca pesan yang dikirim dan dengan protocol yang tersedia, akan memenuhimembalas
pesan tersebut untuk dikirimkan ke Client. Dalam hal ini informasi sekarang sudah sampai di layar monitor Client.
Potensi dari Internet Dewasa Ini Internet dewasa ini adalah suatu media komunikasi yang sangat populer, murah
dan dipakai oleh kalangan yang luas. Walaupun demikian beberapa permasalahan yang   penting   perlu   juga   diperhatikan   menyangkut   keamanan   dan   besarnya
bandwith yang berhubungan dengan kecepatan tranportmasi informasi. Banyak kegiatan sekaang ini seperti E-Commerce Kegiatan komersial, pembelian barang,
presentasi produk yang memanfaatkan media Internet ini.
IV. METODOLOGI PENELITIAN