Pengertian Akademi, Fashion Busana, dan Dunia Fashion Perkembangan Akademi Fashion di indonesia

merupakan bidang usaha yang sangat menjanjikan. oleh karena itu sekolah mode di Indonesia mulai berkembang dan mulai diminati oleh masyarakat. 2.1.3. Tujuan dan Fungsi Akademi Fashion Busana a. Tujuan Tujuan dunia fashion adalah mengupayakan serta mewujudkan penampilan seseorang secara optimal dalam aktualitas sosial budayanya. Tujuan dari akademi mode adalah menciptakan desainer – desainer muda yang berbakat sehingga menjadi desainer yang handal dan dapat menciptakan rancangan – rancangan yang menakjubkan serta style yang menarik. Tujuan akademi fashion adalah menciptakan tenaga profesional dalam bidang manajemen dan non manajemen seperti fashion busan a, drapping pola, dan bisnis perdagangan mode. b. Fungsi Akademi Fashion Busana Akademi fashion busana adalah lembaga pendidikan tinggi yang mendidik para siswanya menjadi tenaga professional baik dalam bidang manajemen dan non menejemen yang berada di kota Surakarta yang akan di tempuh selama 6 semester. Dari pengertian tersebut akademi fashion busana berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang akan mendidik para calon desainer – desainer muda menjadi desainer handal. Dari beberapa pendapat ahli perancang fashion busana mengenai fungsi busana, maka dapat disimpulkan fungsi busana sebagai berikut : 1 Sebagai pelindung tubuh Dari tantangan alam, manusia berusaha melindungi diri dari panas, dingin, serta gigitan serangga. Dari pandangan masyarakat, manusia berusaha melindungi diri dengan berpakaian agar dipandang lebih beradab. 2 Sebagai alat komunikasi Adalah hubungan antara manusia dengan manusia, dengan melihat pakaian yang dikenakan seseorang dapat mengerti status sosial, jabatan, pekerjaan maupun lainnya. 3 Sebagai penambah keindahan dan keserasian Manusia sebagai mahluk sosial, maka manusia tergolong ke dalam kelompok mahluk seni yang juga memerlukan segi keindahannya. Hal ini terlihat dengan adanya berbagai jenis mode pakaian yang dikenakan oleh seseorang yang merupakan ungkapan jiwa seninya. a. Pengaruh Fashion Bagi wanita, fashion merupakan sebuah pernyataan yang menentukan kepribadian waanit itu sendiri dengan tampil beda dengan yang lainnya. Pengertian yang sesungguhnya, fashion haruslah unik atau berbeda dengan yang lainnya, namun kini fashion telah mencetak generasi yang ingin meniru orang menjadi “super model”. Seperti yang kita ketahui, berkembangnya fashion yang begitu pesat ini membawa pengaruh yang negatif dan positif. Berikut adalah dampak positif dan dampak negatif yang muncul sebagai akibat berkembangnya fashion. 1. Dampak negatif dari cara berpakaian Ketika seseorang mencoba untuk mengikuti fashion yang sedang berkembang, identitasnya juga akan terpengaruh dengan gaya busana yang sedang menjadi trend saat ini. Industri fashion menciptakan supermodel yang cantik hanya dari segi fisiknya saja. Di lihat dari segi keuangan, wanita lebih sering membuang uangnya untuk mengikuti trend dengan membeli pakaian – pakaian bermerek yang sangat mahal. Semua hal yang dilakukan wanita tersebut hanya akan menjadikannya seorang pribadi yang konsumtif dan boros. Fashion styles memberikan dampak yang sangat besar bagi perkembangan remaja. Jika remaja putri tidak mengenakan pakaian terbaru yang bermerek dan terkenal, mereka akan dianggap sebagai remaja yang tidak “ up to date ”atau ketinggalan zaman. Selain itu, mereka mungkin akan di jauhi bahkan ditinggalkan. Hal tersebut mengakibatkan remaja menjadi rendah diri dan bahkan depresi. 2. Dampak positif fashion styles Jika kita ambil sisi positif dari perkembangan fashion styles saat ini, gaya – gaya terbaru akan membuat seseorang menjadi lebih kreatif dan unik untuk menciptakan seorang pribadi yang unik dan berbeda dari yang lainnya yang sesuai dengan keprbadian diri sendiri. Jika di pandang dari sisi positif, fashion adalah tentang gaya pribadi seseorang, tidak harus mengikuti trend yang ada saat ini. wanita bisa menjadi cantik dengan menjadi diri sendiri, karena kecantikan datangnya dari dalam. Tidak perlu mengeluarkan uang yang lebih untuk mengikuti tren mode. Menciptakan kreatifitas dalam berpakaian bias menjadi tren mode tersendiri. Fashion bukan berarti pakaian mahal dari desainer terkenal. Menurut desainer papan atas, fashion styles bukan berarti memakai pakaian dari desainer terkenal dan merek bagus, tapi bagaimana cara mengembangkan kreatifitas sendiri untuk tetap bisa merubah sesuatu yang sederhana menjadi tren baru.

2.1.4. Prinsip-prinsip dan karakteristik dari Arsitektur kontemporer

Analisis atas prinsip-prinsip perancangan dan perbandingan antara karakteristik arsitektural dan perwujudan dalam bangunan, menggunakan beberapa contoh dari masa lalu yang baru saja lewat dan yang mungkin berkembang di masa yang akan datang. Artikulasi dan jenis-jenis prinsip yang berbeda mencerminkan kemajemukan dan pluralitas konsep-konsep yang berbeda bahkan bertentangan, yang sebelumnya hampir tidak diketahui, bagi perwujudan arsitektur. Egon Schimbeck. 1988. gagasan, bentuk, dan arsitektur. Prinsip-prinsip perancangan dalam arsitektur kontemporer. Intermatra. Bandung. Hal.168 Kendatipun usaha-usaha untuk menentukan perkembangan dimasa depan yang mungkin berbeda dan sering bertentangan, dapat diperlihatkan bahwa kebanyakan usaha-usaha itu jelas diarahkan terhadap implitasi dan konsekuensi dan gerakan modern yang ”tidak ramah”, steril dan monoton. Pembedaan antara ”benar” dan salah adalah tidak mungkin atau setidak-tidaknya harus dihindarkan. Analisis atas prinsip-prinsip serta karakteristik-karakteristik memperlihatkan banyak kemungkinan yang patut dibahas secara serius, bagaimana mendapatkan atau menghasilkan elemen- elemen arsitektur yang tersedia saat ini dapat dipahami oleh orang-orang pada saat yang sama. Egon Schimbeck. 1988. gagasan, bentuk, dan arsitektur. Prinsip- prinsip perancangan dalam arsitektur kontemporer. Intermatra. Bandung. Hal.169

3.1.1. Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan ini adalah : a. Metode pengumpulan data melalui observasi, yaitu melakukan pengamatan terhadap tapak perencanaan untuk mengetahui kondisi eksisting kawasan, baik permasalahan maupun kemungkinan potensi, serta kajian literatur, yaitu melakukan penelaahan teori – teori mengenai permasalahan dan pengembangan akademi mode di Surakarta. b. Metode analisis data melalui kajian komparasi , yaitu memperbandingkan kondisi akademi fashion yang telah berkembang di beberapa tempat untuk mendapatkan poin – poin perencanaan terbaik untuk kemudian disesuaikan dengan standar yang berlaku untuk kawasan publik sehingga dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai. c. Metode pembahasan konsep melalui analisis deskriptif, yaitu menguraikan permasalahan dengan menggambarkan kondisi faktual dengan mengemukakan fakta-fakta yang ada di lapangan untuk kemudian mencari solusi pemecahan masalah yang akan menjadi konsep perencanaan.