NASKAH PUBLIKASI Akademi Fashion Busana Di Surakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Kontemporer.

(1)

NASKAH PUBLIKASI

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (PPA)

AKADEMI FASHION BUSANA DI SURAKARTA DENGAN

PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER

Digunakan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh : NAJMA FIQ D 300080026

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

(3)

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama : Najma Fiq

NIM/NIK/NIP : D 300080026 Fakultas/Jurusan : Teknik Arsitektur

Jenis : DP3A

Judul : Akademi Fashion di Surakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Kontemporer

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan DP3A saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan dta (database), mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk soft copy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan Pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam DP3A ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan dengan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 18 Juli 2012 Yang Menyatakan


(4)

ABSTRAKSI

AKADEMI FASHION DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER

Sekolah Fashion menjadi ujung tombak bagi dunia fashion. Lembaga tersebut mencetak talenta baru yang akan menjadi generasi penerus bagi desainer yang ada saat ini. Saat ini sekolah fashion menarik perhatian banyak pihak dan membuka celah lapangan pekerjaan baru. Fashion school sudah mulai dilirik oleh banyak kaum muda. Dengan semakin berkembangnya dunia fashion di Indonesia, eksistensi sekolah fashion juga semakin meningkat. Keberadaan sekolah fashion di Indonesia memiliki pengaruh yang besar terhadap dunia fashion di negara ini. Dengan adanya sekolah fashion, Indonesia akan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang lebih berpengalaman dalam bidang fashion karena memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai. Bakat yang dimiliki para SDM yang bekerja di dunia fashion akan semakin mudah dikembangkan sehingga dunia fashion di Indonesia juga akan semakin cepat berkembang.

Kota Surakarta mempunyai potensi yang sangat besar di dunia fashion. Hal ini ditunjang dengan adanya industri batik yang terkenal baik di dalam maupun di luar negeri yang mencerminkan kota Surakarta sebagai kota budaya. Banyaknya pusat fashion busana, graha fashion busana, dan butik fashion busana di Surakarta yang semakin mendukung kota Surakarta menjadi kota yang selalu berkembang di dunia fashion.

Butik butik yang terdapat di Surakarta pada umumnya terletak di dekat sentra kain batik yaitu kawasan pasar klewer, seperti butik Danar Hadi, Batik Keris, Al Fath, Ratu Batik Sala, Duta Mode, Tip Top, dan masih banyak lagi. Butik butik tersebut menjual pakaian jadi dengan berbagai model dan tema tersendiri.

Analisis dan konsep arsitektur kontemporer ini mengambil contoh dari beberapa karya arsitek dunia yang mewakili dari arsitektur kontemporer. Dari hasil analisis didapat bahwa arsitektur kontemporer memiliki istilah fungsi mengikuti bentuk (function follow form). Bentuk bangunan Pusat Studi ini menggunakan konsep preseden dari karya-karya arsitek Frank Gehry, Zaha Hadid dan Daniel Libeskind.


(5)

1.1. Pengertian Judul

Pengertian judul Akademi Fashion Busana di Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontemporer adalah sebagai berikut :

Akademi : Lembaga pendidikan tinggi. (Poerwadarminta, W.J.S.1985.Kamus Umum Bahasa Indonesia)

Fashion : Ragam (cara, bentuk) yg terbaru pada suatu waktu tertentu. (Poerwadarminta, W.J.S.1985.Kamus Umum Bahasa Indonesia)

Busana : Pakaian. (Poerwadarminta, W.J.S.1985.Kamus Umum Bahasa Indonesia)

Surakarta : Sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa tengah yang mempunyai nama lain Solo.

(Poerwadarminta, W.J.S.1985.Kamus Umum Bahasa Indonesia)

Dengan : Kata Penghubung menyatakan hubungan kata kerja dengan pelengkap atau keterangannya.

(http://www.kamusbesar.com/26065/mode)

Arsitektur Kontemporer : Arsitektur yang dibangun dari tahun 1980

sampai dengan saat ini.

(www.ArchitecturBlogSpot.com).

Dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan pengertian Akademi Fashion Busana di Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontemporer adalah lembaga pendidikan tinggi yang mendidik tenaga profesional baik dalam bidang manajemen dan non menejemen seperti fashion

busana, desain mode, draping pola, dan bisnis perdagangan fashion yang berada di Kota Surakarta dengan Pendekatan perancangan bangunan yang mengembangkan arsitektur kontemporer yang merupakan suatu aliran


(6)

arsitektur yang terus berkembang dari waktu ke waktu dan mengikuti perkembangan zaman yang bersifat kekinian.

1.2. Latar Belakang

Sekolah Fashion menjadi ujung tombak bagi dunia fashion. Lembaga tersebut mencetak talenta baru yang akan menjadi generasi penerus bagi desainer yang ada saat ini. Saat ini sekolah fashion menarik perhatian banyak pihak dan membuka celah lapangan pekerjaan baru. Fashion school sudah mulai dilirik oleh banyak kaum muda. Dengan semakin berkembangnya dunia fashion di Indonesia, eksistensi sekolah fashion juga semakin meningkat. Keberadaan sekolah fashion di Indonesia memiliki pengaruh yang besar terhadap dunia fashion di negara ini. Dengan adanya sekolah fashion, Indonesia akan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang lebih berpengalaman dalam bidang fashion karena memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai. Bakat yang dimiliki para SDM yang bekerja di dunia fashion akan semakin mudah dikembangkan sehingga dunia fashion di Indonesia juga akan semakin cepat berkembang. (http://www.mode/sekolah-mode-mulai-dilirik)

Saat ini busana bukan hanya berfungsi sebagai penutup aurat. Busana juga memiliki fungsi sebagai ajang untuk mengekspresikan diri. Busana juga dijadikan sebagai ajang pembuktian status sosial yang dimiliki seseorang. Itulah salah satu alasan dunia fashion di Indonesia berkembang dengan pesat. Perkembangan ini tentunya harus didukung dengan SDM yang berpendidikan. Indonesia memiliki beberapa sekolah fashion yang bisa menjadi alternatif, mulai franchise, sekolah fashion internasional seperti La Salle College International Jakarta, Bunka School of Fashion dan ESMOD, atau sekolah mode lokal layaknya Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo atau Indonesia International Fashion Institute (IIFI).


(7)

Perkembangan dunia fashion sepertinya tidak akan diikuti dengan semakin banyaknya sekolah fashion yang ada di Indonesia. Para pemilik modal masih belum banyak yang berminat membuat sekolah fashion karena dianggap tidak menguntungkan. Hal itu menyebabkan sekolah fashion yang ada di Indonesia merupakan cabang dari sekolah fashion dari luar negeri. Karena masuk dalam kategori sekolah internasional, maka biaya sekolah fashion tergolong mahal.

1.3. Tujuan Dan Sasaran 1.3.1. Tujuan

Memperoleh konsep perencanaan dan perancangan Akademi Fashion Busana yang dapat memfasilitasi masyarakat Surakarta dan sekitarnya serta nasional/internasional pada umumnya di bidang fashion busana.

1.3.2. Sasaran

a. Memperoleh site yang tepat dan mendukung peletakan bangunan dalam lokasi terpilih untuk memperoleh nilai ekspose tinggi pada bangunan sebagai point of interest kawasan.

b. Merencanakan bangunan Akademi Fashion Busana di Surakarta yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Surakarta.


(8)

2.1. Tinjauan Umum Akademi Fashion Busana

2.1.1. Pengertian Akademi, Fashion Busana, dan Dunia Fashion

Akademi adalah Lembaga pendidikan tinggi yang mendidik tenaga profesional dalam bidangnya. Fashion busana adalah segala sesuatu mengenai pakaiana atau busana yang terbaru sesuai dengan perkembangannya.

Dunia fashion adalah dunia yang selalu berubah – ubah. Perubahan ini mencakup beberapa aspek yang mempengaruhi, seperti aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya yang merupakan suatu konsep total yang dapat diterjemahkan melalui suatu rancangan, sehingga terjadilah bentuk busana yang beraneka ragam.

2.1.2. Perkembangan Akademi Fashion di indonesia

Fashion adalah bagian dari gaya hidup, maka kesan modern, eksklusif dan global memang akan didapatkan apabila arah orientasi fashion ke luar negri. Akan tetapi apabila dikembangkan secara konsisten dengan visi yang kuat, maka tidak tertutup kemungkinan budaya busana lokal di Indonesia dapat dijadikan unsur khas dari mode atau fashion yang dikembangkan dengan unsur-unsur lokal. Banyak muncul bibit – bibit baru perancang muda Indonesia juga menunjukkan bahwa produk fashion juga memiliki potensi yang besar di Indonesia yang merupakan bagian dari karya seni. Hal yang diperlukan adalah upaya – upaya sistematis dan terarah untuk mengembangkan bakat – bakat yang ada di dunia mode atau fashion ini agar mereka memiliki dasar-dasar pengetahuan dan teknik perancangan fashion yang memungkinkan tumbuhnya perancang fashion baru dalam jumlah yang lebih banyak dan berkualitas. Lahirnya talenta fashion atau desainer baru dalam jumlah yang banyak akan dapat memberikan karakter spesifik produk fashion di Indonesia, sehingga dapat memicu industri fashion di Indonesia. Dari tinjauan potensi pasar dan potensi kreatif lokal di sektor industri fashion ini, terlihat bahwa bidang usaha industri fashion di Indonesia


(9)

merupakan bidang usaha yang sangat menjanjikan. oleh karena itu sekolah mode di Indonesia mulai berkembang dan mulai diminati oleh masyarakat. 2.1.3. Tujuan dan Fungsi Akademi Fashion Busana

a. Tujuan

Tujuan dunia fashion adalah mengupayakan serta mewujudkan penampilan seseorang secara optimal dalam aktualitas sosial budayanya. Tujuan dari akademi mode adalah menciptakan desainer – desainer muda yang berbakat sehingga menjadi desainer yang handal dan dapat menciptakan rancangan – rancangan yang menakjubkan serta style yang menarik.

Tujuan akademi fashion adalah menciptakan tenaga profesional dalam bidang manajemen dan non manajemen seperti fashion busana, drapping pola, dan bisnis perdagangan mode.

b. Fungsi Akademi Fashion Busana

Akademi fashion busana adalah lembaga pendidikan tinggi yang mendidik para siswanya menjadi tenaga professional baik dalam bidang manajemen dan non menejemen yang berada di kota Surakarta yang akan di tempuh selama 6 semester.

Dari pengertian tersebut akademi fashion busana berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang akan mendidik para calon desainer – desainer muda menjadi desainer handal. Dari beberapa pendapat ahli (perancang fashion busana) mengenai fungsi busana, maka dapat disimpulkan fungsi busana sebagai berikut :

1)Sebagai pelindung tubuh

Dari tantangan alam, manusia berusaha melindungi diri dari panas, dingin, serta gigitan serangga. Dari pandangan masyarakat, manusia berusaha melindungi diri dengan berpakaian agar dipandang lebih beradab.


(10)

2)Sebagai alat komunikasi

Adalah hubungan antara manusia dengan manusia, dengan melihat pakaian yang dikenakan seseorang dapat mengerti status sosial, jabatan, pekerjaan maupun lainnya.

3)Sebagai penambah keindahan dan keserasian

Manusia sebagai mahluk sosial, maka manusia tergolong ke dalam kelompok mahluk seni yang juga memerlukan segi keindahannya. Hal ini terlihat dengan adanya berbagai jenis mode pakaian yang dikenakan oleh seseorang yang merupakan ungkapan jiwa seninya.

a. Pengaruh Fashion

Bagi wanita, fashion merupakan sebuah pernyataan yang menentukan kepribadian waanit itu sendiri dengan tampil beda dengan yang lainnya. Pengertian yang sesungguhnya, fashion haruslah unik atau berbeda dengan yang lainnya, namun kini fashion telah mencetak generasi yang ingin meniru orang menjadi “super model”. Seperti yang kita ketahui, berkembangnya fashion yang begitu pesat ini membawa pengaruh yang negatif dan positif. Berikut adalah dampak positif dan dampak negatif yang muncul sebagai akibat berkembangnya fashion.

1. Dampak negatif dari cara berpakaian

Ketika seseorang mencoba untuk mengikuti fashion yang sedang berkembang, identitasnya juga akan terpengaruh dengan gaya busana yang sedang menjadi trend saat ini. Industri fashion menciptakan supermodel yang cantik hanya dari segi fisiknya saja. Di lihat dari segi keuangan, wanita lebih sering membuang uangnya untuk mengikuti trend dengan membeli pakaian – pakaian bermerek yang sangat mahal. Semua hal yang dilakukan wanita tersebut hanya akan menjadikannya seorang pribadi yang konsumtif dan boros. Fashion styles memberikan dampak yang sangat besar bagi perkembangan remaja. Jika remaja putri tidak mengenakan pakaian terbaru yang bermerek dan terkenal, mereka akan dianggap sebagai


(11)

remaja yang tidak “up to date”atau ketinggalan zaman. Selain itu, mereka mungkin akan di jauhi bahkan ditinggalkan. Hal tersebut mengakibatkan remaja menjadi rendah diri dan bahkan depresi.

2. Dampak positif fashion styles

Jika kita ambil sisi positif dari perkembangan fashion styles saat ini, gaya – gaya terbaru akan membuat seseorang menjadi lebih kreatif dan unik untuk menciptakan seorang pribadi yang unik dan berbeda dari yang lainnya yang sesuai dengan keprbadian diri sendiri. Jika di pandang dari sisi positif, fashion adalah tentang gaya pribadi seseorang, tidak harus mengikuti trend yang ada saat ini. wanita bisa menjadi cantik dengan menjadi diri sendiri, karena kecantikan datangnya dari dalam. Tidak perlu mengeluarkan uang yang lebih untuk mengikuti tren mode. Menciptakan kreatifitas dalam berpakaian bias menjadi tren mode tersendiri. Fashion bukan berarti pakaian mahal dari desainer terkenal. Menurut desainer papan atas, fashion styles bukan berarti memakai pakaian dari desainer terkenal dan merek bagus, tapi bagaimana cara mengembangkan kreatifitas sendiri untuk tetap bisa merubah sesuatu yang sederhana menjadi tren baru.

2.1.4. Prinsip-prinsip dan karakteristik dari Arsitektur kontemporer

Analisis atas prinsip-prinsip perancangan dan perbandingan antara karakteristik arsitektural dan perwujudan dalam bangunan, menggunakan beberapa contoh dari masa lalu yang baru saja lewat dan yang mungkin berkembang di masa yang akan datang.

Artikulasi dan jenis-jenis prinsip yang berbeda mencerminkan kemajemukan dan pluralitas konsep-konsep yang berbeda bahkan bertentangan, yang sebelumnya hampir tidak diketahui, bagi perwujudan arsitektur.(Egon Schimbeck. 1988. gagasan, bentuk, dan arsitektur. Prinsip-prinsip perancangan dalam arsitektur kontemporer. Intermatra. Bandung. Hal.168)


(12)

Kendatipun usaha-usaha untuk menentukan perkembangan dimasa depan yang mungkin berbeda dan sering bertentangan, dapat diperlihatkan bahwa kebanyakan usaha-usaha itu jelas diarahkan terhadap implitasi dan konsekuensi dan gerakan modern yang ”tidak ramah”, steril dan monoton.

Pembedaan antara ”benar” dan salah adalah tidak mungkin atau setidak-tidaknya harus dihindarkan. Analisis atas prinsip-prinsip serta karakteristik-karakteristik memperlihatkan banyak kemungkinan yang patut dibahas secara serius, bagaimana mendapatkan atau menghasilkan elemen-elemen arsitektur yang tersedia saat ini dapat dipahami oleh orang-orang pada saat yang sama.(Egon Schimbeck. 1988. gagasan, bentuk, dan arsitektur. Prinsip-prinsip perancangan dalam arsitektur kontemporer. Intermatra. Bandung. Hal.169)

3.1.1. Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan ini adalah :

a. Metode pengumpulan data melalui observasi, yaitu melakukan pengamatan terhadap tapak perencanaan untuk mengetahui kondisi eksisting kawasan, baik permasalahan maupun kemungkinan potensi, serta kajian literatur, yaitu melakukan penelaahan teori – teori mengenai permasalahan dan pengembangan akademi mode di Surakarta.

b. Metode analisis data melalui kajian komparasi, yaitu memperbandingkan kondisi akademi fashion yang telah berkembang di beberapa tempat untuk mendapatkan poin – poin perencanaan terbaik untuk kemudian disesuaikan dengan standar yang berlaku untuk kawasan publik sehingga dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai.

c. Metode pembahasan konsep melalui analisis deskriptif, yaitu menguraikan permasalahan dengan menggambarkan kondisi faktual dengan mengemukakan fakta-fakta yang ada di lapangan untuk kemudian mencari solusi pemecahan masalah yang akan menjadi konsep perencanaan.


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Mufti, 2011, Pengembangan Wisata Kuliner Susu Sapi Di Boyolali (Pendekatan Pada Fasilitas Edukasi), DP3A Program Studi Arsitektur UMS, Surakarta.

Azizah, Ronim, 2011, Sanitasi, Hand Out, Universitas Muhammadiyah Surakarta Azizah, Ronim, 2011, Fire Protection, Hand Out, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, Surakarta

Azizah, Ronim, 2011, Instalasi Listrik, Hand Out, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta

Bappeda Kotamadya Dati II Surakarta, 2007, RUTRK Kotamadya Dati II Surakarta Th. 2007 – 2016, Bappeda Kotamadya Dati II Surakarta, Surakarta.

Bappeda Kotamadya Dati II Surakarta, 2010, RUTRK Kotamadya Dati II Surakarta Th. 2010 – 2030, Bappeda Kotamadya Dati II Surakarta, Surakarta.

D.K. Ching, Francis, 1996, Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya, Erlangga, Jakarta.

Neufert, Ernst, 1996, Data Arsitek Edisi 33 Jilid 1, Erlangga, Jakarta. ( Alih Bahasa oleh Sunarto Tjahjadi )

Neufert, Ernst, 2003, Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 2, Erlangga, Jakarta. ( Alih Bahasa oleh Sjamsu Amril )

Poerwadarminta, W.J.S.1985.Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka S. Juwana, Jimmy, 2005, Sistem Bangunan Tinggi, Erlangga, Jakarta.

Saputro, Rudi, 2011, Pembuatan Kandang dan Tempat Pemotongan Hewan Ternak Berkonsep Ekologis, Islami, dan Edukatif di Sukoharjo, DP3A Program Studi Arsitektur UMS, Surakarta.

Schimbeck, Egon, 1988, gagasan, bentuk, dan arsitektur, Prinsip – prinsip perancangan dalam arsitektur kontemporer, Intermatra, Bandung.


(14)

Sumalyo, Yulianto, 1997, Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Tanggoro, Dwi, 2000, Utilitas Bangunan, Erlangga, Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1899, Kamus Bahasa Indonesia, Departemen P & K RI, Balai Pustaka, Jakarta.

http://www.mode/sekolah-mode-mulai-dilirik

http://www.urbanesia.com/article/urbansnote/2011/5/1190/sekolah-fashion-why-not/ http://www.urbanesia.com/article/urbansnote/2011/5/1190/sekolah-fashion-why-not/

http://www.metrogaya.com/home/siluet-ikonik-rayakan-30-tahun-lptb-susan-budihardjo

http://www.clevelandwomen.com/fashion/vm-3-newyork.htm

http://www.urbanesia.com/urbansnote/2011/5/1190/sekolah-fashion-why-not/ http://k-thomas.deviantart.com/art/Lasalle-College-in-Jakarta-HDR-157936873 http://mysampleday.com/index.php/2011/12/13/a-regular-day-of-a-fashion-designer/ http://www.tokyoweekender.com/2011/10/bunka-inside-tokyo%E2%80%99s-fashion-factory/

http://www.tokyoweekender.com/2011/10/bunka-inside-tokyo%E2%80%99s-fashion-factory/

http://www.gallerydunia.com/2011/11/macam-macam-jenis-penangkal-petir.html http://gambar-peta.blogspot.com/2011/01/gambar-peta-kota-solo.html

http://www.kamusbesar.com/26065/mode www.ArchitecturBlogSpot.com

http://www.trnslte/sjrh esmod paris.htm.com www.google.com/contemporary architecture disartmedia.biz/signup/admin/dinding-bata http://www.leadcamp.com

http://www.antaranews.com www.carmalaga.com


(15)

google.com/gehry house www.vitra.com/architecture google.com/Central building google.com/Zaha hadid google.com/Daniel Libeskind www.googlemaps.com www.trubus-online.co.id http://www.esmod.ac.id/ http://www.nafa.ac.id/


(1)

2)Sebagai alat komunikasi

Adalah hubungan antara manusia dengan manusia, dengan melihat pakaian yang dikenakan seseorang dapat mengerti status sosial, jabatan, pekerjaan maupun lainnya.

3)Sebagai penambah keindahan dan keserasian

Manusia sebagai mahluk sosial, maka manusia tergolong ke dalam kelompok mahluk seni yang juga memerlukan segi keindahannya. Hal ini terlihat dengan adanya berbagai jenis mode pakaian yang dikenakan oleh seseorang yang merupakan ungkapan jiwa seninya.

a. Pengaruh Fashion

Bagi wanita, fashion merupakan sebuah pernyataan yang menentukan kepribadian waanit itu sendiri dengan tampil beda dengan yang lainnya. Pengertian yang sesungguhnya, fashion haruslah unik atau berbeda dengan yang lainnya, namun kini fashion telah mencetak generasi yang ingin meniru orang menjadi “super model”. Seperti yang kita ketahui, berkembangnya fashion yang begitu pesat ini membawa pengaruh yang negatif dan positif. Berikut adalah dampak positif dan dampak negatif yang muncul sebagai akibat berkembangnya fashion.

1. Dampak negatif dari cara berpakaian

Ketika seseorang mencoba untuk mengikuti fashion yang sedang berkembang, identitasnya juga akan terpengaruh dengan gaya busana yang sedang menjadi trend saat ini. Industri fashion menciptakan supermodel yang cantik hanya dari segi fisiknya saja. Di lihat dari segi keuangan, wanita lebih sering membuang uangnya untuk mengikuti trend dengan membeli pakaian – pakaian bermerek yang sangat mahal. Semua hal yang dilakukan wanita tersebut hanya akan menjadikannya seorang pribadi yang konsumtif dan boros. Fashion styles memberikan dampak yang sangat besar bagi perkembangan remaja. Jika remaja putri tidak mengenakan


(2)

remaja yang tidak “up to date”atau ketinggalan zaman. Selain itu, mereka mungkin akan di jauhi bahkan ditinggalkan. Hal tersebut mengakibatkan remaja menjadi rendah diri dan bahkan depresi.

2. Dampak positif fashion styles

Jika kita ambil sisi positif dari perkembangan fashion styles saat ini, gaya – gaya terbaru akan membuat seseorang menjadi lebih kreatif dan unik untuk menciptakan seorang pribadi yang unik dan berbeda dari yang lainnya yang sesuai dengan keprbadian diri sendiri. Jika di pandang dari sisi positif, fashion adalah tentang gaya pribadi seseorang, tidak harus mengikuti trend yang ada saat ini. wanita bisa menjadi cantik dengan menjadi diri sendiri, karena kecantikan datangnya dari dalam. Tidak perlu mengeluarkan uang yang lebih untuk mengikuti tren mode. Menciptakan kreatifitas dalam berpakaian bias menjadi tren mode tersendiri. Fashion bukan berarti pakaian mahal dari desainer terkenal. Menurut desainer papan atas, fashion styles bukan berarti memakai pakaian dari desainer terkenal dan merek bagus, tapi bagaimana cara mengembangkan kreatifitas sendiri untuk tetap bisa merubah sesuatu yang sederhana menjadi tren baru.

2.1.4. Prinsip-prinsip dan karakteristik dari Arsitektur kontemporer

Analisis atas prinsip-prinsip perancangan dan perbandingan antara karakteristik arsitektural dan perwujudan dalam bangunan, menggunakan beberapa contoh dari masa lalu yang baru saja lewat dan yang mungkin berkembang di masa yang akan datang.

Artikulasi dan jenis-jenis prinsip yang berbeda mencerminkan kemajemukan dan pluralitas konsep-konsep yang berbeda bahkan bertentangan, yang sebelumnya hampir tidak diketahui, bagi perwujudan arsitektur.(Egon Schimbeck. 1988. gagasan, bentuk, dan arsitektur. Prinsip-prinsip perancangan dalam arsitektur kontemporer. Intermatra. Bandung. Hal.168)


(3)

Kendatipun usaha-usaha untuk menentukan perkembangan dimasa depan yang mungkin berbeda dan sering bertentangan, dapat diperlihatkan bahwa kebanyakan usaha-usaha itu jelas diarahkan terhadap implitasi dan konsekuensi dan gerakan modern yang ”tidak ramah”, steril dan monoton.

Pembedaan antara ”benar” dan salah adalah tidak mungkin atau setidak-tidaknya harus dihindarkan. Analisis atas prinsip-prinsip serta karakteristik-karakteristik memperlihatkan banyak kemungkinan yang patut dibahas secara serius, bagaimana mendapatkan atau menghasilkan elemen-elemen arsitektur yang tersedia saat ini dapat dipahami oleh orang-orang pada saat yang sama.(Egon Schimbeck. 1988. gagasan, bentuk, dan arsitektur. Prinsip-prinsip perancangan dalam arsitektur kontemporer. Intermatra. Bandung. Hal.169)

3.1.1. Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan ini adalah :

a. Metode pengumpulan data melalui observasi, yaitu melakukan pengamatan terhadap tapak perencanaan untuk mengetahui kondisi eksisting kawasan, baik permasalahan maupun kemungkinan potensi, serta kajian literatur, yaitu melakukan penelaahan teori – teori mengenai permasalahan dan pengembangan akademi mode di Surakarta.

b. Metode analisis data melalui kajian komparasi, yaitu memperbandingkan kondisi akademi fashion yang telah berkembang di beberapa tempat untuk mendapatkan poin – poin perencanaan terbaik untuk kemudian disesuaikan dengan standar yang berlaku untuk kawasan publik sehingga dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai.

c. Metode pembahasan konsep melalui analisis deskriptif, yaitu menguraikan permasalahan dengan menggambarkan kondisi faktual dengan mengemukakan fakta-fakta yang ada di lapangan untuk kemudian mencari


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Mufti, 2011, Pengembangan Wisata Kuliner Susu Sapi Di Boyolali (Pendekatan Pada Fasilitas Edukasi), DP3A Program Studi Arsitektur UMS, Surakarta.

Azizah, Ronim, 2011, Sanitasi, Hand Out, Universitas Muhammadiyah Surakarta Azizah, Ronim, 2011, Fire Protection, Hand Out, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, Surakarta

Azizah, Ronim, 2011, Instalasi Listrik, Hand Out, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta

Bappeda Kotamadya Dati II Surakarta, 2007, RUTRK Kotamadya Dati II Surakarta Th. 2007 – 2016, Bappeda Kotamadya Dati II Surakarta, Surakarta.

Bappeda Kotamadya Dati II Surakarta, 2010, RUTRK Kotamadya Dati II Surakarta Th. 2010 – 2030, Bappeda Kotamadya Dati II Surakarta, Surakarta.

D.K. Ching, Francis, 1996, Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya, Erlangga, Jakarta.

Neufert, Ernst, 1996, Data Arsitek Edisi 33 Jilid 1, Erlangga, Jakarta. ( Alih Bahasa oleh Sunarto Tjahjadi )

Neufert, Ernst, 2003, Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 2, Erlangga, Jakarta. ( Alih Bahasa oleh Sjamsu Amril )

Poerwadarminta, W.J.S.1985.Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka S. Juwana, Jimmy, 2005, Sistem Bangunan Tinggi, Erlangga, Jakarta.

Saputro, Rudi, 2011, Pembuatan Kandang dan Tempat Pemotongan Hewan Ternak Berkonsep Ekologis, Islami, dan Edukatif di Sukoharjo, DP3A Program Studi Arsitektur UMS, Surakarta.

Schimbeck, Egon, 1988, gagasan, bentuk, dan arsitektur, Prinsip – prinsip perancangan dalam arsitektur kontemporer, Intermatra, Bandung.


(5)

Sumalyo, Yulianto, 1997, Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Tanggoro, Dwi, 2000, Utilitas Bangunan, Erlangga, Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1899, Kamus Bahasa Indonesia, Departemen P & K RI, Balai Pustaka, Jakarta.

http://www.mode/sekolah-mode-mulai-dilirik

http://www.urbanesia.com/article/urbansnote/2011/5/1190/sekolah-fashion-why-not/ http://www.urbanesia.com/article/urbansnote/2011/5/1190/sekolah-fashion-why-not/

http://www.metrogaya.com/home/siluet-ikonik-rayakan-30-tahun-lptb-susan-budihardjo

http://www.clevelandwomen.com/fashion/vm-3-newyork.htm

http://www.urbanesia.com/urbansnote/2011/5/1190/sekolah-fashion-why-not/ http://k-thomas.deviantart.com/art/Lasalle-College-in-Jakarta-HDR-157936873 http://mysampleday.com/index.php/2011/12/13/a-regular-day-of-a-fashion-designer/ http://www.tokyoweekender.com/2011/10/bunka-inside-tokyo%E2%80%99s-fashion-factory/

http://www.tokyoweekender.com/2011/10/bunka-inside-tokyo%E2%80%99s-fashion-factory/

http://www.gallerydunia.com/2011/11/macam-macam-jenis-penangkal-petir.html http://gambar-peta.blogspot.com/2011/01/gambar-peta-kota-solo.html

http://www.kamusbesar.com/26065/mode www.ArchitecturBlogSpot.com

http://www.trnslte/sjrh esmod paris.htm.com www.google.com/contemporary architecture disartmedia.biz/signup/admin/dinding-bata http://www.leadcamp.com

http://www.antaranews.com www.carmalaga.com


(6)

google.com/gehry house www.vitra.com/architecture google.com/Central building google.com/Zaha hadid google.com/Daniel Libeskind www.googlemaps.com www.trubus-online.co.id http://www.esmod.ac.id/ http://www.nafa.ac.id/