Penyesuaian sosial yang baik

Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk penyesuaian sosial yaitu dapat berbentuk pasif artinya hanya ada satu pihak saja yang dituntut untuk menyesuaikan diri kepada pihak lainnnya dan yang berbentuk aktif artinya terjadi hal- hal yang berlaku timbal balik antara individu yang satu dengan individu yang lain. Selain itu pula penyesuaian sosial pada remaja dapat berbentuk akomodasi yang artinya penyesuaian diri untuk bertindak sesuai dengan lingkungan yang baru, sedang asimilasi berarti mendapatkan kesan-kesan baru berdasarkan pada pola-pola penyesuaian yang sudah ada.

5. Penyesuaian sosial yang baik

Manusia sebagai makhluk yang bermasyarakat tidak dapat menghindarkan diri dari pergaulan atau hubungan dengan orang lain yang terjadi di dalam interaksi sosialnya. Di dalamnya terjadi proses pengaruh mempengaruhi yang silih berganti antara anggota-anggota masyarakat itu Daradjat, 2001. Penyesuaian yang baik diperoleh individu melalui proses belajar yang tidak terjadi dengan sendirinya. Akan tetapi bila hubungan kita dengan orang lain kurang lancar kita akan mendapatkan tekanan batin dan sering mendapatkan hambatan- hambatan di dalam melakukan tugas-tugasnya Daradjat, 2001. Schneiders dalam Nugroho, 2003, mengatakan bahwa seseorang yang berhasil di dalam penyesuaian sosialnya adalah seseorang yang dapat merespon secara efisien dan menyeluruh dari kenyataan sosial dan hubungan dalam lingkungan sosialnya. Selanjutnya faktor penerimaan individu merupakan salah satu ciri penting dari penyesuaian. Jika individu dapat menerima keadaan dirinya sendiri maka akan mudah menerima kekurangan dan kelebihan orang lain. Sebelum individu dapat menerima keadaan dirinya sendiri maka individu tersebut harus mengenal terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan sehingga dengan mudah dapat mengatasi kesukaran yang dialami dalam usaha penyesuaian sosialnya. Penyesuaian sosial itu meliputi penyesuaian di lingkungan rumah tangga, penyesuaian di lingkungan masyarakat. Rumah tangga merupakan lingkungan pertama dan terpenting bagi perkembangan penyesuaian individu yang selanjutnya akan mempengaruhi serta menanamkan dasar- dasar yang kuat untuk tercapainya suatu penyesuaian sosial Meichati, 1983. Hal itu selaras dengan pendapat Gerungan 1985, yang mengemukakan bahwa sifat-sifat dalam rumah tangga dan kebiasaan-kebiasaan orang tua mempengaruhi cara-cara sikap dalam perkembangan sosial anak. Rumah tangga merupakan kelompok yang kecil dengan tujuan-tujuan strukturnya, norma dan dinamikanya termasuk cara-cara kepemimpinannya sangat mempengaruhi individu yang menjadi anggota kelompok. Symond dalam Setianingsih, 2006 menyebutkan bahwa kriteria penyesuaian yang baik antara lain : a. Menerima kenyataan, seseorang dinyatakan memiliki penyesuaian yang baik apabila mereka mampu menerima kenyataan tanpa menghindari keadaan di mana ia harus menyesuaikan. b. Pertanggungjawaban pribadi, seseorang yang penyesuaiannya baik akan bertanggungjawab atas tindakannya. c. Ekspresi emosional, penyesuaian yang memuaskan akan memuat, memelihara, menjadikan perasaan halus dan mempunyai kemampuan untuk rilek. d. Hubungan sosial, individu yang mempunyai penyesuaian sosial yang baik akan hidup bersama dengan orang lain, menikmati kontak sosial. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian sosial yang baik dapat dicapai apabila individu dapat merespon secara efisien dan menyeluruh dari kenyataan sosial dan hubungan dalam lingkungan sosialnya, memberi reaksi secara positif dan efektif terhadap situasi-situasi sosial, sehingga individu dapat menempatkan dan menerima diri sendiri maupun orang lain secara objektif dengan segala kelemahan dan kelebihannya, kemudian tumbuh keyakinan terhadap kemampuan diri individu dalam bergaul.

6. Penyesuaian sosial yang terganggu