6. Kerangka Penelitian Penelitian Sebelumnya Prasetyo Nugroho 2005

Skripsi ini berjudul “Kajian Geomorfologi untuk Konservasi Tanah, di Sub Das Unggahan Hulu Kabupaten W onogiri” bertujuan, 1 mengetahui karakteristik geomorfologi, 2 mengetahui bentuk-bentuk konservasi, 3 ingin menganalisis agihan bentuk konservasi di setiap satuan lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik pengambilan sampel stratifield sampling dengan strata satuan lahan, data yang diambil adalah data morfologi, kemiringan lereng, panjang lereng, kedalaman erosi, jarak antar alur, konservasi, bentuk konservasi, dan jenis tanaman. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode diskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: 1 karakter daerah penelitian sangat bervariasi, 2 bentuk konservasi tanah daerah penelitian berupa metode mekanik dan vegetatif, 3 agihan bentuk konservasi tanah dari berbagai metode konservasi tanah yang tersebar di satuan lahan tidak selalu sesuai dengan standar konservasi tanah, sehingga perlu dilakukan pembenahan dalam metode maupun bentuk konservasi yang diterapkan. Adapun hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk peta morfokonservasi dan peta geomorfologi dengan skala 1:36.000. Hal yang membedakan dengan penelitian yang sudah ada adalah penelitian ini mengunakan perbandingan dari pengindraan jauh dengan survey langsung ke lapangan.

1. 6. Kerangka Penelitian

Hampir setiap aktifitas manusia melibatkan penggunaan lahan, pengambilan keputusan untuk mengubah pola penggunaan lahan mungkin memberikan keuntungan maupun kerugian yang besar, baik ditinjau dari penelitian ekonomis maupun terhadap perubahan lingkungan walaupun dalam keadaan yang tidak begitu nyata. Dengan demikian, membuat keputusan tentang penggunaan lahan merupakan aktifitas politik yang sangat dipengaruhi keadaan sosial ekonomi. Tingkah laku dan tindakan manusia dalam tata guna tanah disebabkan oleh kebutuhan dan keinginan manusia yang berlaku pula pada kehidupan sosial maupun ekonomi. Lahan sangat bervariasi dalam berbagai faktor seperti keadaan topografi, geologi, tanah dan vegetasi yang menutupinya. Keterangan tentang berbagai kemungkinan pemanfaatan dan pembatasan-pembatasan faktor-faktor lingkungan yang relatif permanen seperti diterangkan di atas, sangat penting untuk dibicarakan baik mengenai perencanaan maupun perubahan dalam pola penggunaan lahan. Fungsi dari perencanaan penggunaan lahan adalah merupakan keputusan dalam pemecahan masalah tentang sumber daya lingkungan khususnya lahan untuk manusia. Perencanaan ini harus didasarkan pada kesamaan antara sumber daya alam dan jenis penggunaan lahan. Gambaran distribusi keruangan perubahan liputan hutan dilakukan dengan interpretasi Citra Ikonos dan peta hasil interpretasi, menggunakan cara tumpang susun peta hasil interpretasi tahun 2001 dan 2009. Hasil tumpang susun kedua peta tersebut akan dapat diketahui agihan keruangan perubahan liputan hutan selama 8 tahun terakhir. Ketimpangan perubahaan liputan hutan diketahui dari analisis tumpang susun peta, kemudian dilakukan perhitungan terhadap besarnya penyimpangan atau perubahan liputan hutan. Sebelum dilakukan tumpang susun peta dilakukan evaluasi terhadap kedua peta tersebut mengetahui skala, klasifikasi, dan simbolisasi yang digunakan harus sesuai. Sistem pengindraan jauh pada saat ini sangat diperlukan dalam berbagai aspek, apalagi dalam ilmu geografi. Citra satelit adalah satu produk yang dihasilkan dari sistem pengindraan jauh. Pengindraan jauh menggunakan metode Intrepretasi, yaitu menerjemahkan apa yang tampak atau tersadap dalam citra. salah satunya adalah perubahan liputan hutan. Pada saat ini untuk mempermudah dalam melakukan kajian atau monitoring hutan salah satunya dengan menggunakan citra satelit. Citra satelit Ikonos dapat digunakan untuk melihat daerah mana saja yang mengalami perubahan liputan hutan. Citra satelit Ikonos juga bisa diketahui persebaran hutan dan jenis konservasi lahan apa yang dilakukan untuk menyelamatkan daerah aliran sungai Unggahan Hulu 10 Nama penelititahun Judul penelitian Tujuan penelitian Metode penelitian Hasil Prasetyo Nugroho 2005 Analisis Perubahan liputan Hutan Dengan Pemanfaatan Citra Landsat TM Tahun 1994 dan 2001 Di Kabupaten Wonogiri Mengetahui vriasi kerruangan perubahan liputan hutan dan factor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan liputan hutan Interpretasi data pengindraan jauh dengan pemrosesan citra landsat dan dibantu dengan survey Perubahan liputan hutan dibagi 3 tingkatan kerapatan : Rapat, sedang , jarang. Dari tahun 1994 sampai 2001 mengalami penurunan sebesar 2735 Ha pada hutan rapat, peningkatan sebesar 415 Ha terjadi pada hutan kerapatan sedang. Pada kerapatan jarang terjadi penurunan sebesar 3311 Ha. Faktor perubahan liputan hutan yang berpengaruh adalah aksesibilitas. Eko Hermanto 2005 Evaluasi Erosi Tanah Di Daerah Aliran Sungai Unggahan Hulu Kabupaten Wonogiri mengetahui besar erosi aktual, mengevaluasi kehilangan tanah dan tindakan manusia dalam rangka menurunkan erosi potensial di daerah penelitian. Metode yang di gunakan adalah survai lapangan dengan menggunakan pendekatan satuan lahan. Hasil penelitian menunjukkan 1. Besar erosi tanah terkecil adalah 0,2277 tonhatahun pada satuan lahan D1 III Li Sw dan terbesar adalah 828.9731tonhatahun pada satuan lahan S2 VI Li Tg.2 Total kehilangan tanah di daerah penelitian sebesar 218.585,368 tonhatahun. Julnita azwar2006 Kajian geomorfologi untuk konservasi tanah di sub das unggahan hulu kabupaten wonogiri mengetahui karakteristik geomorfologi, mengetahui bentuk bentuk konservasi, ingin menganalisis agihan bentuk konservasi di setiap satuan lahan . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik pengambilan sampel stratifield sampling Hasil penelitian menunjukkan : 1 karakter daerah penelitian sangat bervariasi. 2 Bentuk konservasi tanah daerah penelitian berupa metode mekanik dan vegetatif. 3 Adapun hasil penelitian ini deisajikan dalam bentuk peta morfokonservasi dan peta geomorfologi dengan skala 1:36.000. Joko Widodo 2009 Analisis Perubahan Liputan Hutan Tahun 2001-2009 Di Sub Daerah Aliran Sungai Unggahan Hulu kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri Agihan perubahan liputan hutan, luas perubahan liputan hutan. . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interpretasi citra dan cek lapangan . Hasil penelitian menunjukkan 1 peubahan hutan yang merata di DAS unggahan Hulu. 2 perubahan luas liputan hutan sebesar 1436419,25 m 2 atau 6. Sumber : Penulis, 2009 Gambar 1.1. Diagram Alir Penelitian Peta Rupa Bumi tahun 2001 Digitasi Citra Ikonos Croping Citra Ikonos DAS Unggahan Interpretasi Tumpang Susun Peta Lipuatan Hutan tahun 2001 Batas DAS Peta Dasar Cek lapangan Analisis Perubahan LIputan Hutan Peta Perubahan Liputan Hutan Peta Liputan Hutan tahun 2009 Peta Liputan Hutan tahun 2009 Tentatif Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interpretasi citra ikonos dan cek lapangan. Cek lapangan dilakukan untuk meyakinkan hasil analisis yang tidak didapat dari hasil interpretasi dengan menggunakan Citra Ikonos tahun 2001 kemudian ditumpang susunkan dengan data yang sudah ada dan data yang diperoleh dari cek lapangan tahun 2009, dari cek lapangan tersebut akan dihasilkan peta perubahan liputan hutan tahun 2001-2009, agihannya.

1.8. Data dan Sumber Data