Skripsi ini berjudul “Kajian Geomorfologi untuk Konservasi Tanah, di
Sub Das Unggahan Hulu Kabupaten W onogiri” bertujuan, 1 mengetahui
karakteristik geomorfologi, 2 mengetahui bentuk-bentuk konservasi, 3 ingin menganalisis agihan bentuk konservasi di setiap satuan lahan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik pengambilan sampel
stratifield sampling
dengan strata satuan lahan, data yang diambil adalah data morfologi, kemiringan lereng, panjang
lereng, kedalaman erosi, jarak antar alur, konservasi, bentuk konservasi, dan jenis tanaman. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah
metode diskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: 1 karakter daerah penelitian sangat bervariasi, 2 bentuk konservasi tanah daerah
penelitian berupa metode mekanik dan vegetatif, 3 agihan bentuk konservasi tanah dari berbagai metode konservasi tanah yang tersebar di
satuan lahan tidak selalu sesuai dengan standar konservasi tanah, sehingga perlu dilakukan pembenahan dalam metode maupun bentuk konservasi yang
diterapkan. Adapun hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk peta morfokonservasi dan peta geomorfologi dengan skala 1:36.000. Hal yang
membedakan dengan penelitian yang sudah ada adalah penelitian ini mengunakan perbandingan dari pengindraan jauh dengan survey langsung
ke lapangan.
1. 6. Kerangka Penelitian
Hampir setiap aktifitas manusia melibatkan penggunaan lahan, pengambilan keputusan untuk mengubah pola penggunaan lahan mungkin memberikan
keuntungan maupun kerugian yang besar, baik ditinjau dari penelitian ekonomis maupun terhadap perubahan lingkungan walaupun dalam keadaan yang tidak
begitu nyata. Dengan demikian, membuat keputusan tentang penggunaan lahan merupakan aktifitas politik yang sangat dipengaruhi keadaan sosial ekonomi.
Tingkah laku dan tindakan manusia dalam tata guna tanah disebabkan oleh kebutuhan dan keinginan manusia yang berlaku pula pada kehidupan sosial
maupun ekonomi.
Lahan sangat bervariasi dalam berbagai faktor seperti keadaan topografi, geologi, tanah dan vegetasi yang menutupinya. Keterangan tentang berbagai
kemungkinan pemanfaatan dan pembatasan-pembatasan faktor-faktor lingkungan yang relatif permanen seperti diterangkan di atas, sangat penting untuk
dibicarakan baik mengenai perencanaan maupun perubahan dalam pola penggunaan lahan. Fungsi dari perencanaan penggunaan lahan adalah merupakan
keputusan dalam pemecahan masalah tentang sumber daya lingkungan khususnya lahan untuk manusia. Perencanaan ini harus didasarkan pada kesamaan antara
sumber daya alam dan jenis penggunaan lahan. Gambaran distribusi keruangan perubahan liputan hutan dilakukan dengan
interpretasi Citra Ikonos dan peta hasil interpretasi, menggunakan cara tumpang susun peta hasil interpretasi tahun 2001 dan 2009. Hasil tumpang susun kedua
peta tersebut akan dapat diketahui agihan keruangan perubahan liputan hutan selama 8 tahun terakhir. Ketimpangan perubahaan liputan hutan diketahui dari
analisis tumpang susun peta, kemudian dilakukan perhitungan terhadap besarnya penyimpangan atau perubahan liputan hutan. Sebelum dilakukan tumpang susun
peta dilakukan evaluasi terhadap kedua peta tersebut mengetahui skala, klasifikasi, dan simbolisasi yang digunakan harus sesuai.
Sistem pengindraan jauh pada saat ini sangat diperlukan dalam berbagai aspek, apalagi dalam ilmu geografi. Citra satelit adalah satu produk yang
dihasilkan dari sistem pengindraan jauh. Pengindraan jauh menggunakan metode Intrepretasi, yaitu menerjemahkan apa yang tampak atau tersadap dalam citra.
salah satunya adalah perubahan liputan hutan. Pada saat ini untuk mempermudah dalam melakukan kajian atau monitoring hutan salah satunya dengan
menggunakan citra satelit. Citra satelit Ikonos dapat digunakan untuk melihat daerah mana saja yang mengalami perubahan liputan hutan. Citra satelit Ikonos
juga bisa diketahui persebaran hutan dan jenis konservasi lahan apa yang dilakukan untuk menyelamatkan daerah aliran sungai Unggahan Hulu
10 Nama
penelititahun Judul penelitian
Tujuan penelitian Metode penelitian
Hasil Prasetyo
Nugroho 2005
Analisis Perubahan liputan Hutan Dengan Pemanfaatan
Citra Landsat TM Tahun 1994
dan 2001
Di Kabupaten Wonogiri
Mengetahui vriasi kerruangan perubahan liputan hutan dan
factor-faktor yang berpengaruh terhadap
perubahan liputan
hutan Interpretasi data pengindraan jauh dengan
pemrosesan citra landsat dan dibantu dengan survey
Perubahan liputan hutan dibagi 3 tingkatan kerapatan : Rapat, sedang ,
jarang. Dari tahun 1994 sampai 2001 mengalami penurunan sebesar 2735 Ha
pada hutan rapat, peningkatan sebesar 415 Ha terjadi pada hutan kerapatan
sedang. Pada kerapatan jarang terjadi penurunan sebesar 3311 Ha. Faktor
perubahan
liputan hutan
yang berpengaruh adalah aksesibilitas.
Eko Hermanto
2005 Evaluasi Erosi Tanah Di
Daerah Aliran
Sungai Unggahan Hulu Kabupaten
Wonogiri mengetahui besar erosi aktual,
mengevaluasi kehilangan tanah dan tindakan manusia dalam
rangka menurunkan
erosi potensial di daerah penelitian.
Metode yang di gunakan adalah survai lapangan
dengan menggunakan
pendekatan satuan lahan. Hasil penelitian menunjukkan 1.
Besar erosi tanah terkecil adalah 0,2277 tonhatahun pada satuan lahan
D1 III Li Sw dan terbesar adalah 828.9731tonhatahun
pada satuan
lahan S2 VI Li Tg.2 Total kehilangan tanah di daerah penelitian sebesar
218.585,368 tonhatahun. Julnita azwar2006
Kajian geomorfologi untuk konservasi tanah di sub das
unggahan hulu kabupaten wonogiri
mengetahui karakteristik
geomorfologi, mengetahui
bentuk bentuk konservasi, ingin menganalisis
agihan bentuk
konservasi di setiap satuan lahan
.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik
pengambilan sampel stratifield sampling Hasil penelitian menunjukkan : 1
karakter daerah
penelitian sangat
bervariasi. 2 Bentuk konservasi tanah daerah
penelitian berupa
metode mekanik dan vegetatif. 3
Adapun hasil penelitian ini deisajikan dalam bentuk
peta morfokonservasi
dan peta
geomorfologi dengan skala 1:36.000. Joko Widodo 2009 Analisis Perubahan Liputan
Hutan Tahun 2001-2009 Di Sub Daerah Aliran Sungai
Unggahan Hulu kecamatan Eromoko Kabupaten
Wonogiri Agihan
perubahan liputan
hutan, luas perubahan liputan hutan. .
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interpretasi citra dan
cek lapangan
.
Hasil penelitian
menunjukkan 1
peubahan hutan yang merata di DAS unggahan Hulu. 2 perubahan
luas liputan
hutan sebesar
1436419,25
m
2
atau 6.
Sumber : Penulis, 2009
Gambar 1.1. Diagram Alir Penelitian
Peta Rupa Bumi tahun 2001
Digitasi Citra Ikonos
Croping
Citra Ikonos DAS Unggahan
Interpretasi
Tumpang Susun Peta Lipuatan
Hutan tahun 2001 Batas DAS
Peta Dasar
Cek lapangan
Analisis Perubahan LIputan Hutan
Peta Perubahan Liputan Hutan
Peta Liputan Hutan tahun 2009
Peta Liputan Hutan tahun 2009 Tentatif
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interpretasi citra ikonos dan cek lapangan. Cek lapangan dilakukan untuk meyakinkan hasil
analisis yang tidak didapat dari hasil interpretasi dengan menggunakan Citra Ikonos tahun 2001 kemudian ditumpang susunkan dengan data yang sudah ada
dan data yang diperoleh dari cek lapangan tahun 2009, dari cek lapangan tersebut akan dihasilkan peta perubahan liputan hutan tahun 2001-2009, agihannya.
1.8. Data dan Sumber Data