commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini banyak terjadinya kebakaran, baik kebakaran yang terjadi pada daerah pemukiman, juga terjadi pada daerah perindustrian. Kebakaran
sangat membahayakan bagi setiap orang. Hal ini disebabkan kebakaran dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar, seperti cidera, kematian, dan
kerusakan asset atau material Darmawi, 2008. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan terhadap bahaya kebakaran,
khususnya pada daerah perindustrian. Karena apabila jika terjadi kebakaran pada sebuah industri, maka tidak hanya pengusaha yang dirugikan, namun
juga karyawan yang ada di perusahaan tersebut juga dapat kehilangan mata pencahariannya.
Kebakaran dapat ditimbulkan akibat kesalahan atau perilaku tidak aman dari manusia unsafe action dan kondisi dari tempat kerja, bahan maupun
peralatannya unsafe condition. Manusia yang merupakan komponen utama dalam proses produksi dapat
menjadi penyebab terjadinya kebakaran, yang mana sering disebabkan karena kelalaian dari manusia tersebut maupun ketidakpahaman karyawan dalam
melakukan pekerjaannya pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar prosedur yang ditetapkan.
commit to user 2
Sedangkan yang dimaksud dengan kondisi tidak aman merupakan suatu kondisi tempat kerja yang memiliki potensi menimbulkan bahaya. Kondisi
tidak aman yang dapat menyebabkan terjadinya bahaya kebakaran di perusahaan adalah kondisi daerah atau tempat kerja itu sendiri, adanya bahan
baku yang mudah terbakar, maupun kondisi peralatan yang ada di tempat kerja tersebut.
PT. Pura Barutama, khususnya unit Offset merupakan perusahaan yang bergerak dibidang printing and packaging, yang mana dalam Keputusan
Menteri Tenaga Kerja No. 186MEN1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja dinyatakan bahwa untuk industri percetakan
termasuk kategori industri dengan potensi bahaya sedang 2, yaitu tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang, menimbun bahan
dengan tinggi lebih dari 4 meter, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga menjalarnya api sedang.
Di dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dinyatakan bahwa salah satu syarat dari keselamatan kerja adalah mencegah,
mengurangi, dan memadamkan kebakaran. Selain itu, dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186MEN1999 tentang Unit Penanggulangan
Bahaya Kebakaran di Tempat Kerja juga mengatur bahwa setiap perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 50 orang karyawan dan atau tempat kerja yang
berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat harus mempunyai sistem proteksi terhadap bahaya kebakaran.
commit to user 3
Untuk mengantisipasi akan terjadinya bahaya kebakaran, maka PT. Pura Barutama Unit Offset menerapkan sistem proteksi sebagai upaya pencegahan
dan penanggulangan bahaya kebakaran.
B. Rumusan Masalah