Latar belakang masalah PENDAHULUAN

Didi Junaedi, 2014 Uji Validitas, Reliabilitas Obyektivitas Tes Passing, Dribbling, Shooting Sepakbola Mor- Christian General Soccer Ability Skill Test Battery Untuk Yang Mengikuti SSB Pafirus U21 Di Banjaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Di dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. keterampilan yang bisa dikembangkan oleh setiap individu dimulai dari pendidikan terutama pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan bagian pendidikan secara umum yang mengutamakan aktivitas gerak sebagai media dalam pembelajaran. Pendidikan jasmani penjas mempunyai peran penting untuk meningkatkan kualitas manusia. Hal ini sesuai pendapat bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Pendidikan jasmani dapat didefisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Pendidikan sebagai salah satu sub-sistem pendidikan yang berperan yang penting dalam mengembangkan kualitas manusia. Menurut Depdiknas 2007: 4 bahwa: Ruang lingkup mata pelajaran penjas sekolah dasar meliputi aspek-aspek: permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan luar kelas dan kesehatan. Olahraga memang lebih mengacu terhadap pencapaian suatu prestasi, untuk mencapaian prestasi tersebut latihan kondisi fisik hendaknya disusun kepada suatu program yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan progresif yang tujuannya ialah untuk meningkatkan kemampuan fungsional dari seluruh system tubuh agar dengan demikian prestasi atlet semakin Didi Junaedi, 2014 Uji Validitas, Reliabilitas Obyektivitas Tes Passing, Dribbling, Shooting Sepakbola Mor- Christian General Soccer Ability Skill Test Battery Untuk Yang Mengikuti SSB Pafirus U21 Di Banjaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu meningkat. Jika dijabarkan isi dari olahraga itu sendiri dapat ditemukan berbagai macam cabang olahraga, seperti sepakbola, bola voli dan bola basket. Sepakbola hampir di setiap penjuru kota sampai ke desa-desa dapat ditemui diantaranya anak-anak, remaja dan orang dewasa pun bermain sepakbola. Saat ini perkembangan permainan sepakbola sangat pesat sekali, hal ini ditandai dengan banyaknya sekolah-sekolah sepakbola SSB yang didirikan. Sucipto, dkk 1999: 7 mengemukakan bahwa: Permainan sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya didaerah tendangan hukumannya. Dari penjabaran di atas maka sepakbola sangat mengutamakan seseorang dapat menguasai teknik-teknik dasar sepakbola, mulai dari dribbling, passing dan shooting. Untuk bermain sepakbola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Teknik-teknik dasar dalam permainan sepakbola ada beberapa macam, seperti stop ball menghentikan bola, shooting menendang bola ke gawang, passing mengumpan, heading menyundul bola, dan dribbling menggiring bola. Jadi Passing, Dribbling, dan Shooting pun sangat berpengaruh besar terhadap kemampuan seseorang bermain sepakbola. Menurut Mielke, 2007 bahwa: Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi permainan sepakbola adalah penguasaan teknik dasar permainan sepakbola. Oleh karena itu, seorang pemain sepakbola yang tidak menguasai teknik dasar sepakbola, tidak mungkin menjadi pemain yang baik. Semua pemain sepakbola yang baik harus menguasai teknik dasar permainan sepakbola. Didi Junaedi, 2014 Uji Validitas, Reliabilitas Obyektivitas Tes Passing, Dribbling, Shooting Sepakbola Mor- Christian General Soccer Ability Skill Test Battery Untuk Yang Mengikuti SSB Pafirus U21 Di Banjaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Passing adalah seni memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lain. passing adalah tehnik dasar yang sangat penting dalam suatu tim sepakbola karena dengan passing kekompakan tim bisa terjalin. Dengan passing yang baik seorang pemain akan dapat berlari ke ruang yang terbuka dan mengendalikan permainan saat membangun strategi penyerangan Jadi pada dasarnya passing dalam permainan sepakbola adalah melakukan sebuah tendangan sederhana dengan jarak yang relatif pendek dengan tingkat ketepatan yang tinggi. Passing merupakan salah satu komponen penting dalam sepakbola yang harus dilatihkan dengan harapan dapat meningkatkan kualitas permainan individu. Kenyataan yang ada di lapangan passing masih belum mendapatkan perhatian secara khusus, sehingga diperlukan tes passing yang terprogram. Dribbling bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki, mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Dribbling bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan. Jadi pada dasarnya dribbling adalah menendang terputus-putus atau pelan- pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam dribbling bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan dribbling bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Khusus dalam teknik dribbling menggiring bola pemain harus menguasai teknik tersebut dengan baik, karena teknik dribbling sangat berpengaruh terhadap permainan para pemain sepakbola. teknik dribbling menggiring bola terbagi menjadi tiga macam :1. teknik dribbling dengan kura-kura bagian dalam. 2. teknik dribbling dengan kura-kura penuh punggung kaki. 3. teknik dribbling dengan kura-kura bagian luar. disamping itu, kecepatan dalam dribbling menggiring bola sangat dibutuhkan untuk menunjang penguasaan teknik tersebut. Menembak bola shooting adalah tendangan kearah gawang dengan tujuan untuk memasukan bola ke gawang lawan. Didi Junaedi, 2014 Uji Validitas, Reliabilitas Obyektivitas Tes Passing, Dribbling, Shooting Sepakbola Mor- Christian General Soccer Ability Skill Test Battery Untuk Yang Mengikuti SSB Pafirus U21 Di Banjaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tendangan kearah gawang atau shooting menurut Sugiyanto SD 1997:17 adalah: 1 Ada awalan sebelum tendangan. 2 Posisi pemain membentuk sudut kurang lebih 30 derajat disamping bola. 3 Penempatan kaki tumpu sesaat setelah shooting disamping hampir sejajar dengan bola. 4 Sesaat akan menendang, kaki ayun menarik ke belakang dan selanjutnya gerakan melepas kedepan. 5 Perkenaan bola adalah kaki punggung bagian dalam juga dapat menggunakan punggung kaki. 6 Pandangan mata sesaat impact melihat bola selanjutnya mengikuti arah sasaran. 7 Setelah melepas tendangan masih ada gerakan –gerakan lanjutan follow trough agar diperhatikan tidak putus. Faktor ketepatan tendangan kearah gawang dalam menembak bola juga harus lebih diutamakan dari pada kekuatan tendangan. Kenyataan yang ada di lapangan shooting pun masih belum mendapatkan perhatian secara khusus, sehingga diperlukan tes shooting yang terprogram. Di Indonesia latihan passing, dribbling, shooting sangatlah minim dan tidak ada penemuan-penemuan dan inovasi-inovasi terhadap latihan passing, dribbling, shooting tersebut, maka dari itu penulis menemukan tes passing, dribbling, shooting sepakbola Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery di Amerika yang belum pernah digunakan di Indonesia. Oleh karena itu penulis ingin menguji kembali tes passing, dribbling, shooting sepakbola Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery di Indonesia. Maka dari itu penulis tertarik untuk menguji ulang tes tersebut untuk orang Indonesia karena karakteristik orang Amerika dan orang Indonesia berbeda jauh. Tes ini akan dikhususkan yang mengikuti SSB Pafirus U21 di Banjaran. Penulis akan memberikan tes passing, dribbling, shooting sepakbola Mor- Christian General Soccer Ability Skill Test Battery kepada SSB Pafirus U21 di Banjaran untuk mengatahui tingkat validitas, reliabilitas obyektivitasnya sehingga tes ini valid, reliable dan obyektif. Untuk mengetahui sejauh mana berkembangnya sepakbola tentu saja diperlukan suatu evaluasi tes. Evaluasi dengan melakuan tes sebagai alat Didi Junaedi, 2014 Uji Validitas, Reliabilitas Obyektivitas Tes Passing, Dribbling, Shooting Sepakbola Mor- Christian General Soccer Ability Skill Test Battery Untuk Yang Mengikuti SSB Pafirus U21 Di Banjaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ukur dan pengukuran sebagai proses pengambilan data akan diketahui sejauh mana tingkat ketercapaian keterampilan yang telah diperoleh. Suatu tes dikatakan baik apabila tes tersebut memenuhi beberapa indicator yang mecerminkan kualitas dari tes itu sendiri mulai dari validitas, reliabilitas dan obyektivitas secara ekonomis. Qomara 2013 menjelaskan bahwa: “tes secara umum adalah alat pengumpul data dan sebagai dasar penilaian dalam proses pendidikan, dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga menghasilkan nilai tentang tingkah laku. ” Dalam sebuah evaluasi alat yang digunakan digolongkan menjadi dua macam yaitu tes dan non tes. Muchtar Bukhari dalam bukunya teknik-teknik evaluasi mengatakan bahwa tes adalah: “suatu percobaan yang diadakan untuk memenuhi ada tidaknnya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid. ” Sebuah tes itu sendiri akan dikatakan baik apabila alat ukur yang dilakukan memenuhi persyaratan tes yaitu mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Disamping itu juga untuk mencari validitas soal kita perlu mencari validitas item karena validitas akan dikatakan baik apabila mempunyai relibilitas yang tinggi. Jadi, Dengan adanya evaluasi melalui tes dan pengukuran kita dapat menilai tingkat keberhasilan dan dengan evaluasi pula kita dapat mengukur sejauh mana perkembangan para atlet sepakbola itu sendiri.

B. Identifikasi Masalah