Analisis Data METODE PENELITIAN

TUTI FARHAN, 2013 INTERAKSI SOSIAL SISWA TUNANETRA DILINGKUNGAN SEKOLAH MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 Keakraban hubungan. Keakraban hubungan peneliti dengan lingkungan sosial di lingkungan penelitian selalu berusaha dijaga oleh peneliti. Agar mempermudah peneliti dalam upaya memperoleh berbagai data yang diinginkan. 2 Peranan peneliti. Peran peneliti dalam aktivitas yang ada dilokasi penelitian tidak besar. Karena penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung tanpa berperan serta, sehingga peneliti menghindari peran serta langsung karena dikhawatirkan hal tersebut akan mempengaruhi kondisi dan perilaku yang terjadi di lokasi penelitian. c. Berperan serta dan Mengumpulkan Data 1 Pengarahan Batas Studi. Pengarahan batas studi dilakukan dengan memperhatikan batasan masalah pada fokus penelitian yang akan diteliti, yaitu mengenai interaksi sosial siswa tunanetra di lingkungan sekolah Madrasah Aliyah Negeri kota Sukabumi. 2 Mencatat data. Mencatat data yang ada di lokasi penelitian dilakukan peneliti pada saat dan sesudah berlangsungnya penumpulan data, baik pada saat wawancara maupun pada saat dan sesudah kegiatan observasi berlangsung.

E. Analisis Data

Bogdan Biklen, 1982 dalam Moleong, 2010: 248 menyatakan bahwa: Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya, menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari data dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Pada prinsipnya analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumplan data. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data TUTI FARHAN, 2013 INTERAKSI SOSIAL SISWA TUNANETRA DILINGKUNGAN SEKOLAH MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman 1992, dalam Basrowi dan Suwandi, 2008:209-210 yang mencakup tiga kegiatan yang bersamaan yaitu : 1. Reduksi data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan dari awal sampai akhir penelitian. Pada tahap ini data yang telah dicatat melalui berbagai sumber baik dengan tekhnik wawancara, observasi maupun studi documenter direduksi atau dirangkum dalam bentuk uraian atau laporan yang terinci kemudian dicari hal yang penting, sehingga ditemukan makna dalam konteks masalahnya. Reduksi data dimulai dengan membuat ringkasan atau rangkuman dari setiap data agar mudah dipahami. Keseluruhan rangkuman ini kemudian dikelompokkan atau disusun berdasarkan kategori dari permasalahan yang diteliti. Data yang sudah ditata berdasarkan kategori ini kemudian dipilah-pilah, data yang tidak relevan dengan aspek penelitian dibuang. 2. Display Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data ini bertujuan agar data terorganisir, tersusun dalam pola yang berhubungan, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami Penyajian data dalam penelitian ini dengan teks yang bersifat naratif dan tabel. 3. Menarik Kesimpulan atau Verifikasi Kesimpulan dan verifikasi adalah upaya untuk mencari makna terhadap data yang dikumpulkan dengan cara mempelajari pola, tema, topik, hubungan, persamaan, perbedaan dan hal yang paling banyak timbul dan sebagainya. Peneliti membuat suatu kesimpulan yang terbuka untuk memungkinkan selalu adanya revisi dengan bertambahnya data. Penarikan TUTI FARHAN, 2013 INTERAKSI SOSIAL SISWA TUNANETRA DILINGKUNGAN SEKOLAH MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu kesimpulan tidak terlepas dari kegiatan verifikasi selama penelitian berlangsung dan dilakukan secara terus menerus. Dalam tahap ini, peneliti membuat rumusan proposisi yang terkait dengan prinsip logika, mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengkaji secara berulang-ulang terhadap data yang ada, pengelompokkan data yang telah terbentuk, dan proposisi yang telah dirumuskan. Langkah selanjutnya yaitu melaporkan hasil penelitian lengkap, dengan „temuan baru‟ yang berbeda dengan temuan yang sudah ada. TUTI FARHAN, 2013 INTERAKSI SOSIAL SISWA TUNANETRA DILINGKUNGAN SEKOLAH MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 52

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Proses Interaksi Sosial antara AM dengan siswa awas, guru, staf sekolah, dan kepala sekolah berlangsung cukup baik, hanya saja dalam kontak sosial dan komunikasi ada sedikit masalah yaitu AM kurang mampu untuk memulai percakapan, mengakhiri percakapan dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dahulu. 2. Bentuk Interaksi Sosial terdiri dari kerjasama, persaingan, dan pertikaian. Dalam bekerjasama dengan siswa awas, guru, staf sekolah, dan kepala sekolah AM cukup mampu melakukannya dengan baik walaupun untuk bekerjasama dengan beberapa guru dan kepala sekolah AM belum mampu melakukannya dengan baik. Persaingan dengan siswa awas didalam kelas, ketika KBM berlangsung AM belum cukup mampu melakukan persaingan dikarenakan ketika KBM guru kurang memberikan kesempatan kepada AM dan materi yang disampaikan tidak disertai dengan media yang relevan. Persaingan dengan guru, staf sekolah, dan kepala sekolah tidak pernah terjadi, dikarenakan AM dengan guru, staf sekolah, dan kepala sekolah tidak terlalu dekat. Pertikaian tidak pernah terjadi pertikaian antara AM dengan siswa awas, guru, staf sekolah, dan kepala sekolah. 3. Secara umum permasalahan terjadi dikarenakan proses interaksi yang meliputi kontak sosial dan komunikasi, hal ini dikarenakan AM selalu memliki keraguan untuk memulai. Pada bentuk interaksi sosial terjadi pada kerjasama antara AM dengan siswa awas.