Pengujian Pengendali Baris Pengujian Perangkat Keras

Gambar 4.5. Pengujian kendali kolom otomatis menampilkan huruf “B”. Hasil yang didapatkan dari pengujian pada poin a hingga d adalah proses pengendalian kolom dengan cara manual maupun otomatis untuk menampilkan karakter maupun tidak telah berhasil dilakukan, yang pembuktiannya dapat dilihat pada urutan masing-masing gambar.

4.1.2. Pengujian Pengendali Baris

Pengendalian baris menggunakan teknik penyaklaran yang berbeda dibandingkan pengendalian kolom. Teknik kendali baris lebih mudah dilakukan karena menggunakan konsep penyaklaran biasa secara umum, tidak seperti kendali kolom yang pengendaliannya menggunakan cara pergeseran data pada register, sehingga membutuhkan teknik kendali yang lebih rumit. Pengujian kendali baris dilakukan untuk memeriksa bahwa kendali baris telah bekerja dengan baik dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Prosedur yang dilakukan yaitu menguji proses kendali baris dengan langkah- langkah sebagai berikut: a. Menguji kendali baris manual pada satu baris penampil. b. Menguji kendali baris manual pada ketujuh baris penampil. c. Menguji kendali baris secara manual untuk menampilkan sebuah huruf pada penampil teks bergerak. d. Menguji kendali baris otomatis pada ketujuh baris penampil. e. Menguji kendali baris secara otomatis untuk menampilkan sebuah huruf pada penampil teks bergerak. Pengujian pada poin a hingga d merupakan pengujian tambahan, karena bukan merupakan pengujian langsung dari spesifikasi sistem, namun berguna untuk memberi konsep dan alur yang jelas proses pengendalian baris. Pengujian pada poin a hingga c menggunakan modul pengendali manual, sedangkan poin d dan e menggunakan modul minimum mikrokontroler. Contoh proses pengendalian baris secara manual pada poin a ditunjukkan pada Gambar 4.6, yang dinyatakan dalam bentuk gambar hubungan antara urutan pengendalian dan tampilan yang dihasilkan. Gambar 4.6. Pengujian kendali baris manual pada satu baris penampil. Secara konsep, langkah-langkah pengisian data yang ditunjukkan pada Gambar 4.6 juga berlaku untuk baris yang lain. Namun pengujian kendali tak cukup hanya diwakili satu baris saja, oleh sebab itu keenam baris yang lain juga harus diuji. Nilai data kolom tiap baris tidak perlu diganti-ganti, hanya pengendalian barisnya saja yang diubah-ubah, prosesnya ditunjukkan pada Gambar 4.7 yang juga sebagai pengujian poin b. Gambar 4.7. Pengujian kendali baris manual pada tujuh baris penampil. Misalkan diinginkan tampilan huruf “B” berwarna blue pada poin c, maka tampilan tiap barisnya adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.8. isi data kolom baris ke-5 1 1 1 1 1 1 hidupkan baris ke-5 Baris 1 Baris 2 Baris 3 Baris 4 Baris 5 Baris 6 Baris 7 Gambar 4.8. Pengujian kendali baris manual menampilkan huruf “B”. Pengujian pada Gambar 4.7 merupakan pengujian kendali baris secara manual, sedangkan pengujian secara otomatisnya ditunjukkan pada Gambar 4.9, yang terlihat bahwa ketujuh baris seolah-olah menyala secara bersamaan. Gambar 4.9. Pengujian kendali baris otomatis pada tujuh baris penampil. Sama seperti pada pembahasan pengujian kendali kolom, konsep pengendalian pada poin a hingga c merupakan pengendalian secara manual, sedangkan pengendalian pada poin d dan e merupakan pengendalian secara otomatis. Gambar pengujian untuk poin e sama seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.5, pada bagian pembahasan kendali kolom dengan menggunakan mikrokontroler. Hasil yang didapatkan dari pengujian pada poin a hingga e adalah proses pengendalian baris dengan cara manual maupun otomatis untuk menampilkan karakter maupun tidak telah berhasil dilakukan, yang pembuktiannya dapat dilihat pada urutan masing-masing gambar. Baris 1 Baris 2 Baris 3 Baris 4 Baris 5 Baris 6 Baris 7

4.1.3. Pengujian Penampil Teks Bergerak