Modul dimmer lampu Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengatur Intensitas Lampu Philips Master Led Secara Otomatis yang Dilengkapi dengan Remote Control T1 612006011 BAB II

Gambar 2.8. Rangkaian transistor sebagai saklar

2.5. Modul dimmer lampu

Dimmer adalah alat yang digunakan untuk mengubah kecerahan cahaya. Dengan mengurangi atau meningkatkan tegangan RMS berarti memungkinkan lampu untuk memvariasikan intensitas cahaya keluaran. Fungsi dimmer disini adalah untuk melakukan pengaturan intensitas keluaran cahaya lampu sesuai dengan keinginan penggunanya. Sebagai contoh, jika tegangan yang diberikan hanya setengah dari masing-masing siklus AC, maka lampu akan meredup dibanding dengan yang mendapatkan tegangan masing-masing secara penuh dari siklus AC. Tegangan jala-jala PLN yang mengalir dalam satu siklus memiliki frekuensi sebesar 50 Hertz. Bergantian bolak-balik berubah arah pada saat melewati titik nol dan membentuk gelombang sinusoidal. Dengan menarik garis yang ada pada titik nol inilah yang disebut titik zero crossing, dimana tidak terdapat arus yang mengalir pada titik ini. Inilah titik di mana dimmer secara elektronik disinkronkan untuk menghidupkan daya ON atau OFF dengan cara memotong gelombang pada titik nol. Gambar 2.9. Sinyal AC normal dan sinyal AC setelah di dimmer Ada 2 cara untuk memotong tegangan listrik: yatu leading-edge dimmer dan trailing-edge dimmer. Leading-edge dimmer dilakukan dengan cara pemotongan gelombang sinus di bagian awal, sedangkan trailing-edge dimmer memotong di bagian akhir gelombang sinus. Keseluruhan rangkaian itu dilengkapi dengan TRIAC dan DIAC. Gambar 2.10. Sinyal leading-edge dimmer Gambar 2.11. Sinyal trailing-edge dimmer Pada perancangan ini akan digunakan pemotongan tegangan menggunakan metode leading edge dimmer dengan menggunakan MOC 3020 dan triac BT136. MOC 3020 dikendalikan oleh mikrokontroler dan berfungsi sebagai driver TRIAC. Dengan terdeteksinya pulsa dari rangkaian zero crossing detektor maka mikrokontroler akan mengaktifkan MOC 3020 dengan waktu tunda yang sudah ditentukan pengguna. Selanjutnya MOC 3020 sebagai driver dari triac akan memicu kaki gate sehingga menyebabkan lampu dapat menyala. MOC 3020 merupakan sensor optocoupler, yang berfungsi sebagai pemisah antara rangkaian power dengan rangkaian kontrol. Optocoupler merupakan salah satu jenis komponen yang memanfaatkan sinar sebagai pemicu onoff-nya. Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu transmitter dan receiver . Bagian pemancar atau transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah untuk mendapatkan ketahanan yang lebih baik daripada menggunakan LED biasa. Sensor ini bisa digunakan sebagai isolator dari rangkaian tegangan rendah kerangkaian tegangan tinggi. Selain itu juga bisa dipakai sebagai pendeteksi adanya penghalang antara transmitter dan receiver dengan memberi ruang uji di bagian tengah antara LED dengan photo transistor. Gambar 2.12. IC MOC3020 Triac merupakan komponen 3 elektroda: MT1, MT2, dan gate. Biasanya triac digunakan pada rangkaian pengendali, penyakelaran, dan rangkian pemicutrigger. Oleh karena aplikasi triac yang demikian luas maka komponen triac biasanya mempunyai dimensi yang besar dan mampu diaplikasikan pada tegangan 100V sampai 600V dengan arus beban dari 0.5A sampai 40A. Pada rangkaian ini akan digunakan Triac BT136. Gambar 2.13. Struktur triac dan simbol triac Jika terminal MT1 dan MT2 diberi tegangan jala-jala PLN dan gate dalam kondisi mengambang maka tidak ada arus yang dilewatkan oleh triac kondisi idle sampai pada tegangan „break over‟ triac tercapai. Kondisi ini dinamakan kondisi „OFF‟ triac. Apabila gate diberi arus positif atau negatif maka tegangan „break over‟ ini akan turun. Semakin besar nilai arus yang masuk ke gate maka semakin rendah pula tegangan „break over‟nya. Kondisi ini dinamakan sebagai kondisi „ON‟ triac. Apabila triac sudah „ON‟ maka triac akan dalam kondisi „ON‟ selama tegangan pada MT1 dan MT2 di atas nol volt. Apabila tegangan pada MT1 dan MT2 sudah mencapai nol volt maka kondisi kerja triac akan berubah dari „ON‟ ke „OFF‟. Apabila triac sudah menjadi „OFF‟ kembali, triac akan selamanya „OFF‟ sampai ada arus trigger ke gate dan tegangan MT1 dan MT2 melebihi tegangan „break over‟nya. Gambar 2.14. Grafik karakteristik tegangan-arus triac

2.6. Modul catu daya

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaturan Bati Ekualiser Grafik dengan Remote Control Via Bluetooth T1 612009067 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaturan Bati Ekualiser Grafik dengan Remote Control Via Bluetooth T1 612009067 BAB II

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaturan Bati Ekualiser Grafik dengan Remote Control Via Bluetooth T1 612009067 BAB IV

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaturan Bati Ekualiser Grafik dengan Remote Control Via Bluetooth T1 612009067 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengatur Intensitas Lampu Philips Master Led Secara Otomatis yang Dilengkapi dengan Remote Control

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengatur Intensitas Lampu Philips Master Led Secara Otomatis yang Dilengkapi dengan Remote Control T1 612006011 BAB I

0 1 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengatur Intensitas Lampu Philips Master Led Secara Otomatis yang Dilengkapi dengan Remote Control T1 612006011 BAB IV

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengatur Intensitas Lampu Philips Master Led Secara Otomatis yang Dilengkapi dengan Remote Control T1 612006011 BAB V

0 0 2

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Alat peraga Lampu Gravitasi (Gravity Light) T1 BAB II

0 0 11

RANCANG BANGUN ONOFF LAMPU OTOMATIS DAN PENGATUR INTENSITAS CAHAYA LAMPU DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER

0 0 11