40
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara . Observasi
dilakukan secara partisipatif di SMP Negeri 1 Bantul pada saat pembelajaran ekstrakurikuler karawitan berlangsung dan melakukan
wawancara mendalam dengan informan yaitu bapak Fahrur Rozi Guru pembimbing ekstrakurikuler karawitan, kemudian membandingkan hasil
dari kedua pengumpulan data tersebut. Jika terdapat perbedaan antara hasil dan observasi dengan wawancara, maka konfirmasi dilakukan kembali
dengan bapak Fahrur Rozi untuk memperoleh data yang sesuai. Setelah diperoleh data yang sesuai, kemudian menyimpulkan hasil tersebut.
2. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen. Wawancara
mendalam dilakukan dengan bapak Fahrur Rozi dan mengumpulkan beberapa dokumentasi yang berkaitan dengan objek penelitian seperti
piagam penghargaan, foto dan video pada saat peserta ekstrakurikuler karawitan
mengisi acara
ataupun lomba
FLS2N. Kemudian
membandingkan hasil dari kedua pengumpulan data tersebut. Jika terdapat perbedaan hasil, konfirmasi dilakukan kembali dengan bapak Fahrur Rozi,
sehingga diperoleh kesimpulan.
41
BAB IV STRATEGI PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER KARAWITAN
DI SMP NEGERI 1 BANTUL
A. Hasil Penelitian
1. Strategi Pembelajaran Ekstrakurikuler Karawitan
Strategi pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran sangat perlu untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi yang tepat akan mempermudah siswa untuk memahami materi yang diberikan, sehingga
dalam menentukan strategi pembelajaran guru harus melihat kondisi dan tujuan yang akan dicapai. Dari penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1
Bantul, penggunaan strategi pembelajaran ekstrakurikuler karawitan disesuaikan dengan usia peserta didik dan tujuan pembelajaran. Hal ini di
maksudkan agar dengan strategi yang tepat peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
Dalam penelitian yang dilakukan, strategi pembelajaran dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu strategi pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, dan strategi pembelajaran yang berpusat pada pendidik. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik akan memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Strategi ini akan
akan menekankan bahwa peserta didik adalah pemegang peran dalam
42
proses keseluruhan kegiatan pembelajaran, sedangkan pendidik adalah sebagai fasilitator dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang berpusat pada pendidik adalah kegiatan pembelajaran yang menekankan terhadap pentingnya aktivitas pendidik
dalam mengajar atau membelajarkan peserta didik. Dalam strategi yang memusatkan kegiatan belajarnya pada pendidik maka perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian proses serta hasil pembelajaran dilakukan dan dikendalikan oleh pendidik, sedangkan peserta didik berperan sebagai
pengikut kegiatan yang ditampilkan oleh pendidik. Keunggulan yang didapatkan dari strategi pembelajaran yang
berpusat pada pendidik adalah: Pertama, bahan belajar dapat disampaikan secara tuntas oleh pendidik, Kedua, proses kegiatan belajar dapat diikuti
oleh peserta didik dengan jumlah besar. Ketiga, waktu yang digunakan akan sesuai dengan jadwal pembelajaran yang sudah ditetapkan. Keempat,
target materi yang telah direncanakan akan relativ mudah tercapai. Proses kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler karawitan lebih pada
penerapan strategi belajar yang berpusat pada pendidik. Pendidik atau pelatih ekstrakurikuler karawitan menggunakan strateginya dengan adanya
dominasi pendidik dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan peserta didik turut aktif dalam mengikuti kegiatan belajar dengan cara partisiatif.
Artinya, dalam proses kegiatan belajar pendidik dan peserta didik bekerjasama untuk mencapai suatu pembelajaran yang sudah disesuaikan
dengan target belajar.