PEMBELAJARAN ANGKLUNG PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 PADALARANG.

(1)

Citra Sunarti, 2013

PEMBELAJARAN ANGKLUNG PADA KEGIATA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 PADALARANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Program Studi Pendidikan Seni Musik

Oleh

Citra Sunarti

0801259

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Citra Sunarti, 2013

PEMBELAJARAN

ANGKLUNG PADA KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1

PADALARANG

Oleh Citra Sunarti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Citra Sunarti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Citra Sunarti, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBELAJARAN ANGKLUNG PADA KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 PADALARANG”

Skripsi ini disetujui oleh:

Pembimbing I

Dr.Phil.Yudi Sukmayadi, M.Pd NIP. 197303262000031003

Pembimbing II

Sandi Gunara, M.Pd NIP. 198105042005021001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

Dr.Phil.Yudi Sukmayadi, M.Pd NIP. 197303262000031003


(4)

Citra Sunarti, 2013

ABSTRAK

Penelitian ini mengenai “Pembelajaran Angklung Pada kegiatan Ekstrakurikuler Di SMP Negeri 1 Padalarang”. Pembelajaran angklung merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan alat musik angklung. Angklung merupakan alat musik daerah yang terbuat dari bambu dan berasal dari Jawa Barat. Alat musik angklung ini sudah memasuki dunia pendidikan. oleh karena itu, alat musik angklung dapat dijumpai di sekolah – sekolah. SMP Negeri 1 Padalarang merupakan salah satu sekolah yang di dalamnya terdapat pembelajaran Angklung. Kegiatan pembelajaran angklung dilakukan di luar jam pelajaran yaitu pada kegiatan ekstrakurikuler. Angklung yang digunakan adalah angklung melodi, angklung akompanyemen, dan angklung ko-akompanyemen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang dan mengamati fenomena apa yang terjadi.

Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan metode dan pendekatan ini peneliti melakukan pengamatan secara objektif yang menungkapkan berbagai temuan dari sejumlah data yang ada dan menggambarkan secara sistemasis fakta yang diteliti di lapangan yang kemudian dianalisis dan selanjutnya diuraikan menjadi satu bentuk deskripsi pada laporan tertulis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pembelajaran angklung di sekolah ini menggunakan media bahasa tangan yang bertujuan untuk mempermudah mempelajari dan memahami angklung. oleh karena itu, dengan masuknya alat musik angklung ke dalam dunia pendidikan, maka alat musik angklung tersebut dapat dikembangkan dan dilestarikan dengan baik.


(5)

Citra Sunarti, 2013

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

KATA PENGANTAR...i

UCAPAN TERIMAKASIH...ii

ABSTRAK...iv

DAFTAR ISI...v

DAFTAR LAMPIRAN...ix

BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang...1

B.Rumusan Masalah...3

C.Tujuan Penelitian...4

D.Manfaat Penelitian...4

E. Asumsi...5

F. Metode Penelitian...5

G.Teknik Pengumpulan Data...6

H.Teknik Pengolahan Data...7


(6)

Citra Sunarti, 2013

BAB II. LANDASAN TEORETIS

A. Konsep Dasar Pembelajaran...10

B. Alat Musik Angklung...13

a. Angklung Melodi...16

b. Angklung Pengiring...16

C. Konsep Dasar Ekstrakurikuler...20

1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler...20

2. Tujuan kegiatan Ekstrakurikuler...21

3. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler...22

D. Karakteristik Siswa...23

E. Evaluasi Pembelajaran Musik...25

a. Evaluasi Pembelajaran Musik...25

b. Ranah penilaian dalam Pendidikan Musik...26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian...27

B. Metode Penelitian...29

C. Definisi Operasional...30

D. Instrumen Penelitian...31

1. Pedoman Wawancara...31

2. Pedoman Observasi...32

3. Pedoman Dokumentasi...32

E. Teknik Pengumpulan Data...33


(7)

Citra Sunarti, 2013

2. Wawancara...34

3. Studi Literatur...35

4. Studi Dokumentasi...36

F. Analisi Data...36

1. Reduksi Data...37

2. Penyajian Data...37

3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data...38

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Umum Tentang Ekstrakurikuler Di SMP Negeri 1 Padalarang...39

B. Gambaran Khusus Tentang Pembelajaran Angklung Pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang...42

1. Materi Pembelajaran Angklung Pada Kegiatan Ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Padalarang...53

1.1.Cara Memegang Angklung...54

1.2. Dinamika...54

1.3. Notasi Angka...55

1.4. Nomor Angklung...56

1.5. Lagu-lagu...57

2. Metode Pembelajaran Angklung Pada kegiatan Ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Padalarang...58

2.1. Metode Ceramah...59

2.2. Metode Demonstrasi...59


(8)

Citra Sunarti, 2013

2.4. Metode Latihan...60 3. Evaluasi Pembelajaran Angklung Pada Kegiatan

Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang...61 4. Pembahasan Pembelajaran Angklung Pada Kegiatan

Ekstrakurikuler Di SMP Negeri 1 Padalarang...63

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan...79 2. Saran...80

DAFTAR PUSTAKA


(9)

Citra Sunarti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Musik merupakan gambaran kehidupan manusia yang dinyatakan dalam bentuk bunyi berirama sebagai wujud pikiran dan perasaannya. Setiap daya cipta manusia dalam bentuk suara maupun alat musik itu sendiri merupakan aplikasi dari buah pikiran manusia yang dinyatakan dalam sebuah bentuk yang bernama musik.

Musik merupakan sarana yang efektif untuk mengungkapkan ekspresi seseorang. Ekspresi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan yang lain. Dengan dilaksanakannya pendidikan kesenian disekolah, siswa mempunyai sikap budaya yaitu sikap dapat menghargai, menghayati, dan mencintai seni atau karya seni sebagai hasil budaya bangsanya. Siswa memiliki pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan berolah seni musik secara kreatif, serta mampu menhargai hasil karya seni musik yang ada sebagai usaha kearah pengembangan budaya yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah alat musik daerah yang ada di negara kita.

Alat musik daerah merupakan alat musik yang berasal dari daerah-daerah yang ada di Indonesia, salah satunya yaitu alat musik angklung yang berasal dari Jawa Barat. Angklung merupakan musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat cukup berpengaruh bagi perkembangan musik Indonesia pada khususnya dan di dunia internasional umumnya. Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan. Bunyi yang dihasilkan disebabkan oleh benturan badan bambu


(10)

2

Citra Sunarti, 2013

yang berbentuk seperti pipa, sehingga menghasilkan suara yang bergetar. Angklung bisa saja dimainkan oleh satu orang, namun harmonisasi angklung sahut menyahut yang dimainkan oleh beberapa orang akan terdengar lebih indah dan unik. Karena itulah angklung penuh dengan unsur pendidikan. Salah satu alasan mengapa angklung dijadikan alat musik pendidikan adalah karena angklung memiliki unsur sosial seperti kerjasama, gotong royong, dan tenggang rasa (Aprilia, 2009: 1).

Menurut Departemen Pendidikan Kebudayaan tahun 1968 “ angklung

merupakan alat musik pendidikan”. Dengan ditetapkannya angklung sebagai

alat musik pendidikan, maka sekarang telah banyak sekolah-sekolah yang menyediakan alat musik angklung. Angklung yang ditetapkan tersebut terdiri dari angklung melodi, akompanyemen, dan ko-akompanyemen. Angklung melodi merupakan angklung yang berfungsi sebagai melodi. Angklung akompanyemen berfungsi sebagai pengiring, dan ko-akompanyemen sebagai pelengkap atau ornamen pengiring. Oleh karena itu, di setiap sekolah sebaiknya disediakan angklung sebagai media pembelajaran musik. Di sisi lain, kita merasa bangga dengan perkembangan dari alat musik angklung itu sendiri karena sudah masuk ke sekolah-sekolah sehingga dapat dipelajari oleh generasi penerus untuk dikembangkan.

SMP Negeri 1 Padalarang merupakan salah satu sekolah unggulan bertaraf Standar Nasional (SN), yang mengoptimalkan ekstrakurikuler kesenian sebagai salah satu unggulannya. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 1 Padalarang ini adalah ekstrakurikuler kesenian yang di dalamnya terdapat berbagai kesenian, salah satunya adalah


(11)

3

Citra Sunarti, 2013

angklung. Angklung merupakan salah satu kesenian tradisional yang banyak diminati oleh siswa di sekolah tersebut. Pembelajaran angklung tersebut diajarkan menggunakan bahasa tangan untuk mempermudah pembelajaran angklung. Lagu-lagu yang dimainkan atau di pelajari itu adalah lagu-lagu masa kini. Sehingga siswa lebih semangat mempelajarinya.

Dengan itu, saya sangat tertarik dengan pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler tersebut, dan ingin meneliti bagaimana proses pembelajaran angklung tersebut.

Dari uraian di atas peneliti berniat untuk membuat penelitian yang berjudul “Pembelajaran Angklung pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang”. Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi perkembangan metodologi pembelajaran seni.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian yang di kaji adalah “Bagaimana Pembelajaran Angklung Pada kegiatan Ekstrakurikuler di SMPN 1 Padalarang?”

Untuk menjawab dan mendeskripsikan rumusan masalah di atas disusun dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana materi pembelajaran angklung pada kegiatan ektrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang?

2. Bagaimana metode pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang?


(12)

4

Citra Sunarti, 2013

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menjawab berbagai masalah yang telah diajukan di atas, yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui materi pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang.

2. Mendeskripsikan metode pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang.

3. Mengetahui evaluasi pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang.

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian selesai dilaksanakan, maka diharapkan hasil dari penelitian ini akan memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:

1. Berguna bagi peneliti khususnya, dan masyarakat pada umumnya dalam memahami pembelajaran angklung, serta untuk menambah wawasan tentang alat musik tradisional khususnya angklung.

2. Untuk memberikan informasi yang lebih rinci kepada para pembaca tentang pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler.

3. Bagi mahasiswa jurusan pendidikan Seni Musik UPI maupun lembaga lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu tambahan wawasan


(13)

5

Citra Sunarti, 2013

tentang pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang.

E. Asumsi

Kegiatan Ekstrakurikuler angklung merupakan salah satu pengembangan bakat di sekolah. Maka dengan adanya kegiatan pembelajaran angklung di luar jam, siswa dapat mengembangkan bakatnya pada angklung dengan baik. Menurut asumsi peneliti, dengan inovasi baru terhadap pembelajaran musik, melalui metode pembelajaran yang tepat, maka dapat membantu guru atau pendidik untuk memberikan pembelajaran yang baik, agar siswa siswi dapat memahami materi dan praktek musik dengan baik dan benar.

F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini merupakan bukti-bukti penelitian berupa hasil wawancara dari narasumber dan dokumentasi berupa foto-foto dan video penelitian.

Metode analisis yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah melalui beberapa metode di antaranya yaitu melakukan diskusi dengan narasumber yang dituju, dan wawancara pada narasumber serta orang-orang yang bekerjasama dengan narasumber hingga saat ini. Selain itu, data juga akan dikumpulkan dalam bentuk data-data audio atau visual serta


(14)

6

Citra Sunarti, 2013

hasil dokumentasi dan wawancara yang bisa menunjang dan akan membantu memperjelas hasil penelitian yang dilakukan

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi: Mencari dan mengumpulkan data/fakta mengenai gejala tertentu secara langsung dengan pengamatan indera dalam mencatat fakta menurut teknik tertentu. (Ansari, 1989:52)

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran angklung tersebut dilakukan. Peneliti mengamati proses pembelajaran, materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam pembelajaran angklung tersebut.

2. Wawancara: “wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam” (Sugiyono,2009:317).

Wawancara merupakan sumber data yang dihasilkan dari narasumber yaitu dengan melakukan wawancara kepada salah satu guru kesenian sekaligus pembina dan pelatih pembelajaran angklung tersebut yaitu Bapak Ayirana sujana. Guru tersebut merupakan informan utama yang peneliti anggap dapat mewakili untuk mendapatkan keterangan yang lebih valid mengenai permasalahan yang diteliti, wawancara juga dilakukan kepada guru kesenian kelas untuk melengkapi data-data yang sudah ada. Wawancara yang


(15)

7

Citra Sunarti, 2013

dilakukan yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diperlukan untuk melengkapi data.

3. Studi Pustaka: Mengumpulkan data dari sumber-sumber tertulis berupa buku-buku, makalah maupun hasil-hasil laporan yang relevan dengan objek penelitian.

4. Dokumentasi: Mengumpulkan data yang tertulis, tercetak, terekam, dengan menggunakan alat pengumpulan data seperti kamera, kaset, dan tape recorder.

H. Teknik Pengolahan Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dan setelah selesai di lapangan (Sugiyono. 2007:89).

Setelah data yang didapat dari hasil observasi wawancara dan dokumentasi dirasakan sudah sesuai dengan yang diinginkan, tahap selanjutnya adalah penyeleksian data. Data diolah dengan cara dipilah dan dipilih mana yang sekiranya dianggap paling mendukung pada penelitian. Setelah itu kemudian data yang paling mendukung tersebut akan diteliti lebih lanjut.

I. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah SMPN 1 Padalarang yang ada di Jalan U.Suryadi Kertajaya No.15 Desa Kertajaya Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat.


(16)

8

Citra Sunarti, 2013

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru dan siswa. Guru yang akan menjadi subjek penelitian adalah guru seni budaya di SMPN 1 Padalarang yaitu bapak Ayirana Sutisna S.Pd. Serta siswa-siswa kelas VII,VIII, dan IX yang mempelajari Angklung pada ekstrakurikuler di SMPN 1 Padalarang di Kabupaten Bandung Barat.


(17)

Citra Sunarti, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian bertempat di SMP Negeri 1 Padalarang di Jl.U.Suryadi Kertajaya no. 15 Desa Kertajaya Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat.

Gambar.3.1.Lokasi Penelitian

(Dokumen Pribadi: SMP Negeri 1 Padalarang: Februari 2013)

Peneliti memilih lokasi ini karena sekolah ini merupakan sekolah Standar Nasional yang memiliki kompetensi yang baik, terutama dalam bidang seni. Siswa siswi di sekolah ini sangat antusias sekali dalam mengikuti ekstrakurikuler seni terutama angklung, banyak sekali siswa yang mengikuti kegiatan angklung, karena cara penyampaian materi nya sangat mudah di pahami, dan membangkitkan semangat untuk mengikuti latihan. Selain ekstarkurikuker


(18)

28

Citra Sunarti, 2013

angklung, di sekolah ini juga terdapat beberapa kegiatan ekstrakurikuler seni yaitu kreasi seni, ensambel, vokal group, paduan suara, seni tari, Marching Band dan angklung.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan di luar jam pelajaran secara rutin yaitu satu kali dalam seminggu yaitu pada hari rabu yang dilaksanakan di halaman sekolah yang terdapat panggung permanen. Diharapkan dengan fasilitas yang lengkap dan materi yang cukup banyak dalam hal kesenian sunda yaitu kegiatan ekstrakurikuler angklung, dapat membantu peneliti untuk memperoleh data yang diharapkan, yang sesuai dengan tujuan penelitian ini.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti esktrakurikuler angklung di SMP Negeri 1 Padalarang yaitu siswa kelas VII dan VIII, serta pembina sekaligus pelatih di ekstrakurikuler angklung tersebut.

(Gambar.3.2.Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Angklung) (Dokumen Pribadi: Siswa SMP Negeri 1 padalarang: Februari 2012)


(19)

29

Citra Sunarti, 2013

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara untuk mencapai suatu tujuan yang dipergunakan dalam penelitian. Sebagaimana menurut pernyataan Sugiyono (2010:3) yang menyebutkan, “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang Yaitu untuk mengetahui materi, proses dan metode pembelajaran yang di gunakan untuk pembelajaran angklung yang efektif. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengolahan data nya secara kualitatif. Penelitian kualitatif sendiri menurut pengertiannya adalah pengertian yang menekankan pada kualitas atau hal terpenting yang berupa kejadian atau fenomena yang dapat dijadikan pelajaran berharga.

Penelitian ini bertujuan mengadakan pengamatan secara objektif yang mengungkapkan berbagai temuan dari sejumlah data yang ada, dan menggambarkan objek dan subjek yang diteliti di lapangan secara tepat yang kemudian dianalisis dan selanjutnya diuraikan menjadi satu bentuk deskripsi pada laporan tertulis.

Seperti yang di paparkan di atas, Peneliti sendirilah yang menjadi instrumen utama yang terjun ke lapangan serta berusaha sendiri mengumpulkan informasi melalui pengamatan atau wawancara. Pendekatan kualitatif merupakan tata cara


(20)

30

Citra Sunarti, 2013

penelitian yang menghasilkan deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh sasaran penelitian yang bersangkutan secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata. Metode ini dianggap sebagai metode yang tepat untuk memahami lebih mendalam, tentang pembelajaran kesenian menggunakan alat musik daerah Angklung sebagai materi ajar di ekstrakurikuler. Sebagai subjek penelitian yaitu guru dan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang sebagai materi pengembangan bakat siswa di luar jam pelajaran, serta meningkatkan kreativitas siswa di luar jam pelajaran.

C. Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi/judul yang dipergunakan, peneliti merasa perlu untuk memberikan batasan istilah-istilah yang digunakan:

1. Pengertian pembelajaran

Pembelajaran yaitu Berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar (KBBI). Adapun pendapat lain yaitu “pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi,memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik.(Winataputra,dkk.2008:1.18)


(21)

31

Citra Sunarti, 2013

Untuk tercapainya suatu pendidikan maka dalam pendidikan tersebut akan terjadi proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara guru dan siswa sehingga, dalam pembelajaran tersebut diharapkan ada perubahan perilaku pada peserta didik.

2. Pengertian Angklung

Angklung merupakan sebuah alat musik atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang di temukan oleh Bapak Daeng Sutigna. ( H.M, Rahmat.2008:6).

Alat musik tersebut berasal dari Jawa Barat dan dimainkan dengan cara digoyangkan. Berdasarkan hasil penelitian angklung yang terdapat di sekolah tersebut adalah angklung melodi, akompanyemen, dan ko-akompanyemen. Adapun pengertian dari beberapa jenis angklung yang digunakan tersebut adalah:

1. Angklung Melodi merupakan angklung yang memainkan alur melodinya saja.

2. Angklung akompanyemen merupakan angklung yang memainkan akor atau menjadi pengiring saja.

3. Angklung ko-akompanyemen merupakan angklung yang lebih tinggi satu oktaf dari akompanyemen yang dimainkan dengan cara bersahutan, putus-putus,dan juga bersama-sama.

D. Instrumen penelitian

Instrumen atau alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Pedoman wawancara

Wawancara merupakan sebuah interaksi yang dilakukan untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperoleh dari terwawancara yang erat kaitannya dengan


(22)

32

Citra Sunarti, 2013

objek penelitian. Alat bantu yang digunakan peneliti berupa lembar pertanyaan yang digunakan untuk mengungkapkan data secara kualitatif.

Wawancara dilakukan kepada narasumber atau pembina sekaligus pelatih ekstrakurikuler angklung di SMP Negeri 1 Padalarang. Kegiatan wawancara tersebut yaitu mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber mulai dari data pribadi narasumber sampai dengan kegiatan ektrakurikuler angklung.

2. Pedoman observasi

Observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati secara langsung proses pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 1 Padalarang. Observasi dilaksanakan pada saat latihan dilakukan yaitu pada hari rabu dan kamis pukul 13.00 WIB. Observasi pertama yang dilakukan yaitu mengamati pelatih dalam melakukan pembelajaran yaitu mulai dari cara memegang angklung, membaca notasi, dinamika serta cara memainkan lagu dengan baik. Alat musik yang digunakan selain angklung yaitu, angklung bambu, keyboard, dan kendang. Alat musik tersebut merupakan alat musik tambahan agar permainan angklung terdengar lebih indah.

Seperti yang sudah di jelaskan di atas sumber data yang di kumpulkan dalam penelitian ini yaitu pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler siswa SMPN 1 Padalarang.

3. Pengambilan dokumentasi

Pengambilan dokumentasi merupakan cara lain untuk membantu dan melengkapi data yang diperoleh peneliti selain melakukan wawancara dan


(23)

33

Citra Sunarti, 2013

observasi. Adapun yang dilakukan oleh peneliti ialah melakukan pengambilan gambar berupa video, foto, dokumen dan partirur lagu pada saat Pembelajaran angklung dilaksanakan.

Selain itu, Dokumentasi ini dilakukan peneliti bertujuan untuk menganalisis berbagai dokumen yang sudah ada pada kegiatan ekstrakurikuler angklung di SMP Negeri 1 Padalarang. Pengambilan dokumentasi dilakukan pada saat latihan berlangsung yaitu hari rabu pukul 13.00 WIB. Dokumentasi yang diambil yaitu pada saat pelatih mengajarkan angklung dan siswa sedang memainkan angklung serta alat-alat musik tambahan yang digunakan. Selain dokumentasi foto dan video, adapun dokumen lain yaitu partitur lagu.

Dengan Segala data yang diperoleh, dipergunakan sebagai keterangan yang valid untuk diolah, demi mencapai penelitian maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian yang dilaksanakan, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat yang bertujuan untuk menjawab masalah penelitian yang dikemukakan. Data dalam penelitian ini di peroleh dari :

1. Observasi langsung

Salah satu instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperlukan adalah observasi. Teknik ini digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran angklung di SMP Negeri 1 Padalarang. Observasi yang dilakukan


(24)

34

Citra Sunarti, 2013

yaitu mengamati proses pembelajaran angklung yang dilaksanakan di luar jam pelajaran, yaitu

1. Metode yang digunakan 2. Materi yang disampaikan 3. Teknik pembelajaran angklung 4. Lagu yang dipelajari

5. Jenis-jenis angklung

6. Alat musik tambahan yang digunakan

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka, di antara yang bertanya dengan responden. Meskipun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, tetapi wawancara tersebut smerupakan uatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian.

Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang disusun terlebih dahulu secara terperinci sehingga menyerupai check list.( Arikunto, 227: 2006)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden.

Dalam penelitian ini , peneliti melakukan teknik wawancara langsung kepada narasumber yaitu bapak Ayirana Sujana sebagai pembina sekaligus pelatih angklung di SMP Negeri 1 Padalarang. Wawancara yang dilakukan


(25)

35

Citra Sunarti, 2013

menggunakan teknik wawancara terstruktur dan wawancara bebas. Peneliti melakukan wawancara langsung dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian yaitu pembelajaran angklung di SMP Negeri 1 Padalarang.

3. Studi literatur

Teknik studi literatur ini merupakan tahap pengumpulan data dari sumber-sumber tertulis atau sumber-sumber kepustakaan baik berupa buku-buku, majalah, maupun media bacaan lainnya yang berkaitan dan berguna dalam mencari sumber informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini, studi literatur digunakan hanya untuk mendukung tulisan tentang Pembelajaran Angklung seperti pengertian, alat yang digunakan dan sebagainya.

Adapun buku yang digunakan peneliti dalam penelitian pembelajaran angklung sebagai sumber yaitu sebagai berikut:

a. Wiramihatja, Obby A.R.2011. Panduan bermain angklung. Jakarta: Buku ini membahas tentang cara memegang angklung yang baik, dan jenis-jenis angklung.

b. H.M.Rahmat, 2008. Mengenal alat musik tradisional Jawa Barat. Jakarta: Buku ini membahas tentang pengertian musik angklung.

c. Sugiyono.2009. Metode penelitian pendidikan. Bandung: buku ini membahas tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini.

d. Ruhimat, Toyo.2009. Kurikulum dan pembelajaran.Bandung: buku ini menjelaskan tentang pengertian dan hakikat pembelajaran.


(26)

36

Citra Sunarti, 2013

e. Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Buku ini menjelaskan tentang Metode penelitian.

f. Sumantri,Dkk.2008. Perkembangan Peserta Didik.Jakarta: Buku ini menjelaskan tentang Karakteristik siswa.

4. Studi dokumentasi

Teknik pengumpulan data lainnya dalam penelitian ini adalah pendokumentasian data-data yang diperlukan dalam bentuk rekaman audio visual, khususnya mengenai pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler. Dokumentasi berupa rekaman audio visual tersebut merupakan media informasi sebagai data faktual yang penting dalam pengkajian serta sangat bermanfaat dalam melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian pembelajaran Angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 1 Padalarang.

F. Analisis Data

Analisis data merupakan tahapan awal sampai pengumpulan data sebelum data dituangkan dalam bentuk laporan penelitian. Sejumlah data diperoleh melalui hasil observasi, wawancara dengan guru dan siswa, serta melalui dokumentasi serta studi pustaka.

Data yang diperoleh selama tahapan pengumpulan data dikumpulkan kemudian diseleksi, antara data yang sesuai atau tidak sesuai dengan materi penelitian. Kemudian data yang dianggap sesuai dianalisis dan disusun ke dalam bentuk laporan penelitian.


(27)

37

Citra Sunarti, 2013

Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok. memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari temadan polanya dan membuang yang tidak perlu.( Sugiyono, 338: 2009)

Berdasarkan pemaparan di atas , Data yang direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila di perlukan.

Kegiatan reduksi data tidak dapat dipisahkan dari kegiatan analisis. Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam menganalisis data yaitu suatu proses pemilihan, pemilahan, mengatur serta menyederhanakan data melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian yang ringkas, menggolongkannya ke dalam satu pola yang lebih luas dan sebagainya.

Dengan demikian kegiatan ini dapat memudahkan peneliti dalam memahami data yang dikumpulkan di lapangan. Adapun aspek-aspek permasalahan yang direduksi dalam penelitian ini yaitu meliputi data-data yang sesuai dengan rumusan masalah pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakutikuler di SMPN 1 Padalarang yang diperoleh melalui wawancara melalui nara sumber.

2. Penyajian Data

Setelah melakukan reduksi data yaitu menyajikan data-data pembelajaran angklung secara sistematis dan jelas, yang berkaitan dengan judul serta rumusan masalah pembelajaran angklung. Dengan adanya penyajian data akan diperoleh


(28)

38

Citra Sunarti, 2013

pemahaman tentang apa yang dilakukan lebih lanjut sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan.

3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data

Langkah terakhir dalam menganalisi data yaitu pengambilan kesimpulan yang merupakan intisari dari hasil penelitian untuk memberikan gambaran secara pasti masalah yang diteliti. Selanjutnya verifikasi data adalah sebuah upaya untuk mempelajari kembali data-data mengenai pembelajaran angklung yang telah dikumpulkan dan kemudian meminta pertimbangan berbagai pihak yang relevan dalam penelitian ini.


(29)

Citra Sunarti, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti mengenai Pembelajaran Angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang, dalam bab ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari hasil penelitian yang meliputi keberadaan SMP Negeri 1 Padalarang, proses pembelajaran, materi, dan metode pembelajaran.

Pembelajaran yang telah dilaksanakan di dalamnya terdapat komponen-komponen penting yang saling mempengaruhi satu sama lainnya untuk menunjang keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam suatu pembelajaran, komponen-kompenen tersebut adalah materi, metode, dan evaluasi pembelajaran. Materi pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang ini terdiri dari sejarah tentang angklung, teknik memegang angklung, dinamika, lagu-lagu, notasi dan chord. Dalam pemberian materi lagu, pelatih melihat bahwa siswa tidak terlihat kesulitan dalam memahami materi tersebut, karena siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tersebut terlihat serius dalam pembelajaran angklung. Selain keseriusan, pelatih juga mengajarkannya dengan menggunakan metode yang mudah dipahami sehingga siswa mudah memahaminya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ayirana Sutisna, S.pd, ekstrakurikuler angklung di SMP Negeri 1 Padalarang ini sangat banyak sekali peminatnya, dan siswa siswinya sangat antusias dalam berlatih, sehingga pelatihnya pun semangat untuk mengajarkan angklung. Selain dengan minat


(30)

80

Citra Sunarti, 2013

siswa, pelatih mengajar menggunakan bahasa tangan sehingga mudah di pahami, selain itu pelatih juga menggunakan partitur lagu yang didalamnya terdapat notasi lagu-lagu. lagu yang dipelajari adalah lagu pop, lagu dangdut, lagu daerah, lagu wajib dan lagu Pop Barat. Namun lagu-lagu yang akan pelajari disesuaikan dengan lagu yang sedang populer pada saat itu. Lagu yang dipelajari pada saat penelitian dilakukan yaitu lagu Bunda dan Lagu Inonesia raya.

Angklung yang dipelajari oleh siswa SMP Negeri 1 Padalarang adalah angklung Melodi, angklung akompanyemen dan ko-akompanyemen. Angklung melodi berfungsi untuk memainkan melodi, angklung akompanyemen berfungsi sebagai pengiring atau chord, ko-akompanyemen berfungsi sebagai ornamen. Sehingga lagu yang dimainkan akan terdengar indah.

Penerapan metode yang diberikan guru kepada siswa memengaruhi atas keberhasilan dalam suatu pembelajaran tersebut dalam suatu pembelajaran ini pelatih menyampaikan materi kemudian merancang tahapan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, demonstrasi, imitasi, latihan dan metode praktek. Dengan menggunakan metode tersebut, siswa tidak terlalu mengalami kesulitan untuk memahami materi yang diberikan. Karena metode tersebut sangat cocok untuk pembelajaran seni musik

B. Saran

Dari beberapa hasil penelitian yang peneliti ungkapkan pada kesimpulan di atas, peneliti juga berkeinginan untuk menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran angklung menggunakan media bahasa tangan sangat menunjang dalam pembelajaran angklung, sehingga siswa sangat cepat untuk


(31)

81

Citra Sunarti, 2013

memahaminya. Maka dari itu media sangatlah penting untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran.

2. Dalam mengajarkan angklung, diharapkan pelatih memahami siswa yang mengalami kesulitan. Karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam mencerna materi. Sehingga pelatih harus sabar dalam mengajar. 3. Pengkondisian belajar siswa harus diperhatikan dengan baik untuk

mengefektifkan waktu belajar.

4. Pada pembelajaran angklung ini, diharapkan menggunakan notasi balok agar lebih efektif dan tidak terbatas.


(32)

Citra Sunarti, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Resi Komalasari. (2009). Pembelajaran Musik Angklung Dalam kegiatan Ekstrakurikuler Di Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian B Ci Cendo

Bandung. Proposal pada FPBS UPI. Tidak di terbitkan.

Djohan. (2003). Psikologi Musik. Yogyakarta: Penerbit Buku Baik Yogyakarta.

H.M, Rahmat.(2008). Mengenal Alat Musik Jawa Barat. Jakarta: Azka Press.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Jakarta

Masunah, Dkk. (1999). Angklung Di Jawa Barat. Bandung: IKIP Bandung

Milyartini, Rita. 2009. Evaluasi Pendidikan Musik. Bandung: Bintang WarliArtika.

Ruhimat, Toto.(2009). Kurikulum Pembelajaran. Bandung: Kurtekpen FIP UPI.

Rumini, Dkk. (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT.Asdi Mahasetya.

Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta

Sumantri, Dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Wiramihardja, Obby A.R.(2001). Panduan bermain Angklung. Jakarta: Pustaka Nasional.


(1)

Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok. memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari temadan polanya dan membuang yang tidak perlu.( Sugiyono, 338: 2009)

Berdasarkan pemaparan di atas , Data yang direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila di perlukan.

Kegiatan reduksi data tidak dapat dipisahkan dari kegiatan analisis. Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam menganalisis data yaitu suatu proses pemilihan, pemilahan, mengatur serta menyederhanakan data melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian yang ringkas, menggolongkannya ke dalam satu pola yang lebih luas dan sebagainya.

Dengan demikian kegiatan ini dapat memudahkan peneliti dalam memahami data yang dikumpulkan di lapangan. Adapun aspek-aspek permasalahan yang direduksi dalam penelitian ini yaitu meliputi data-data yang sesuai dengan rumusan masalah pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakutikuler di SMPN 1 Padalarang yang diperoleh melalui wawancara melalui nara sumber.

2. Penyajian Data

Setelah melakukan reduksi data yaitu menyajikan data-data pembelajaran angklung secara sistematis dan jelas, yang berkaitan dengan judul serta rumusan


(2)

38

pemahaman tentang apa yang dilakukan lebih lanjut sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan.

3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data

Langkah terakhir dalam menganalisi data yaitu pengambilan kesimpulan yang merupakan intisari dari hasil penelitian untuk memberikan gambaran secara pasti masalah yang diteliti. Selanjutnya verifikasi data adalah sebuah upaya untuk mempelajari kembali data-data mengenai pembelajaran angklung yang telah dikumpulkan dan kemudian meminta pertimbangan berbagai pihak yang relevan dalam penelitian ini.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti mengenai

Pembelajaran Angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang, dalam bab ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari hasil penelitian yang meliputi keberadaan SMP Negeri 1 Padalarang, proses pembelajaran, materi, dan metode pembelajaran.

Pembelajaran yang telah dilaksanakan di dalamnya terdapat komponen-komponen penting yang saling mempengaruhi satu sama lainnya untuk menunjang keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam suatu pembelajaran, komponen-kompenen tersebut adalah materi, metode, dan evaluasi pembelajaran. Materi pembelajaran angklung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Padalarang ini terdiri dari sejarah tentang angklung, teknik memegang angklung, dinamika, lagu-lagu, notasi dan chord. Dalam pemberian materi lagu, pelatih melihat bahwa siswa tidak terlihat kesulitan dalam memahami materi tersebut, karena siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tersebut terlihat serius dalam pembelajaran angklung. Selain keseriusan, pelatih juga mengajarkannya dengan menggunakan metode yang mudah dipahami sehingga siswa mudah memahaminya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ayirana Sutisna, S.pd, ekstrakurikuler angklung di SMP Negeri 1 Padalarang ini sangat banyak sekali peminatnya, dan siswa siswinya sangat antusias dalam berlatih, sehingga


(4)

80

siswa, pelatih mengajar menggunakan bahasa tangan sehingga mudah di pahami, selain itu pelatih juga menggunakan partitur lagu yang didalamnya terdapat notasi lagu-lagu. lagu yang dipelajari adalah lagu pop, lagu dangdut, lagu daerah, lagu wajib dan lagu Pop Barat. Namun lagu-lagu yang akan pelajari disesuaikan dengan lagu yang sedang populer pada saat itu. Lagu yang dipelajari pada saat penelitian dilakukan yaitu lagu Bunda dan Lagu Inonesia raya.

Angklung yang dipelajari oleh siswa SMP Negeri 1 Padalarang adalah angklung Melodi, angklung akompanyemen dan ko-akompanyemen. Angklung melodi berfungsi untuk memainkan melodi, angklung akompanyemen berfungsi sebagai pengiring atau chord, ko-akompanyemen berfungsi sebagai ornamen. Sehingga lagu yang dimainkan akan terdengar indah.

Penerapan metode yang diberikan guru kepada siswa memengaruhi atas keberhasilan dalam suatu pembelajaran tersebut dalam suatu pembelajaran ini pelatih menyampaikan materi kemudian merancang tahapan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, demonstrasi, imitasi, latihan dan metode praktek. Dengan menggunakan metode tersebut, siswa tidak terlalu mengalami kesulitan untuk memahami materi yang diberikan. Karena metode tersebut sangat cocok untuk pembelajaran seni musik

B. Saran

Dari beberapa hasil penelitian yang peneliti ungkapkan pada kesimpulan di atas, peneliti juga berkeinginan untuk menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran angklung menggunakan media bahasa tangan sangat menunjang


(5)

memahaminya. Maka dari itu media sangatlah penting untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran.

2. Dalam mengajarkan angklung, diharapkan pelatih memahami siswa yang

mengalami kesulitan. Karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam mencerna materi. Sehingga pelatih harus sabar dalam mengajar.

3. Pengkondisian belajar siswa harus diperhatikan dengan baik untuk

mengefektifkan waktu belajar.

4. Pada pembelajaran angklung ini, diharapkan menggunakan notasi balok agar lebih efektif dan tidak terbatas.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Resi Komalasari. (2009). Pembelajaran Musik Angklung Dalam kegiatan Ekstrakurikuler Di Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian B Ci Cendo

Bandung. Proposal pada FPBS UPI. Tidak di terbitkan.

Djohan. (2003). Psikologi Musik. Yogyakarta: Penerbit Buku Baik Yogyakarta.

H.M, Rahmat.(2008). Mengenal Alat Musik Jawa Barat. Jakarta: Azka Press.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Jakarta

Masunah, Dkk. (1999). Angklung Di Jawa Barat. Bandung: IKIP Bandung

Milyartini, Rita. 2009. Evaluasi Pendidikan Musik. Bandung: Bintang WarliArtika.

Ruhimat, Toto.(2009). Kurikulum Pembelajaran. Bandung: Kurtekpen FIP UPI.

Rumini, Dkk. (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT.Asdi Mahasetya.

Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta

Sumantri, Dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Wiramihardja, Obby A.R.(2001). Panduan bermain Angklung. Jakarta: Pustaka Nasional.