Makalah Hukum Bisnis Perusahaan Perseora

TUGAS HUKUM BISNIS

PERUSAHAAN PERSEORANGAN

Disusun Oleh :
1. Adora Aline Alfiana

Ak 1 E / 01

2. Aji Winarno

Ak 1 E / 02

3. Arif Yuli Anwar

Ak 1 E / 03

JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2013/2014


PERUSAHAAN PERSEORANGAN
 Pengertian
Dalam undang-undang nomor 3 tahun 1982 tentang wajib daftar
perusahaan telah disebutkan mengenai pengertian perusahaan, yakni
setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat
tetap, terus-menerus, dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam
wilayah Negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan
atau laba.
Berdasarkan

pengertian

tersebut,

tampak

bahwa

perusahaan


memiliki beberapa bentuk usaha dan jenis usaha yang berbeda. Bentuk
usaha merupakan bentuk badan hukum suatu usaha atau dapat pula
dikatakan sebagai bentuk perusahaan. Diantara beberapa bentuk
perusahaan tersebut, salah satunya ialah perusahaan perseorangan.
Menurut Murti Sumarai dan Jhon Suprianto, perusahaan perseorangan
adalah perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh seseorang
yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas
perusahaan.

Perusahaan

perseorangan

banyak

sekali

dipakai

di


Indonesia. Bentuk perusahaan ini biasanya dipakai untuk kegiatan
usaha kecil, atau pada saat permulaan mengadakan kegiatan usaha,
misalnya dalam bentuk toko, restaurant, bengkel, dll. Walaupun jumlah
perusahaan yang ada relatif banyak, tetapi volume penjualan masingmasing relatif kecil jika dibandingkan perusahaan lain.

Cara Pendirian Perusahaan Perseorangan

Untuk pendirian perusahaan perseorangan, izin yang dikenakan dapat
dikatakan lebih ringan dan sederhana persyaratannya dibandingkan
dengan

jenis

perusahaan

lainnya.

Selama


ini

pemerintah

tidak

menentukan suatu kategori khusus tentang bentuk usaha ini, jadi tidak

ada pemisahan secara hukum antara perusahaan dan kepentingan
pribadi. Semua urusan perusahaan menjadi satu dengan urusan pribadi
si pemilik perusahaan.

Di Indonesia sesungguhnya belum terdapat pengaturaan mengenai
perusahaan perseorangan yang cukup komprehensif yang menjadi
dasar hukum perusahaan perseorangan. Meski demikian perusahaan
perseorangan adalah salah satu bentuk perusahaan yang diakui di
Indonesia. Hal ini dapat dilihat dalam Permendagri Nomor 36 Tahun
2007, yang menyebutkan bentuk-bentuk perusahaan, diantaranya
adalah perusahaan perseorangan. Namun, berdasarkan pasal 4 ayat (1)
huruf C, Permendagri Nomor 46 tahun 2009, Perusahaan Perseorangan

tidak wajib memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP). Namun
apabila perusahaan perseorangan tersebut, merupakan perusahaan
perdagangan mikro tetap, maka apabila dikehendaki, perusahaan
tersebut dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan SIUP
Mikro.

Berdasarkan Permendagri Nomor 46 tahun 2009, pasal 4 ayat (1),
Perusahaan

yang

tidak

wajib

memiliki

SIUP

ialah


Perusahaan

Perdagangan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Usaha perseorangan atau persekutuan.
2. Kegiatan usaha diurus, dijalankan, atau dikelola oleh pemiliknya
atau anggota keluarga/kerabat terdekat.
3. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.

 Modal

Jika

dibandingkan

dengan

bentuk


usaha

lain,

Perusahaan

Perseorangan tidak membutuhkan jumlah modal yang banyak. Sumber
modal Perusahaan Perseorangan adalah dari pemilik atau dapat pula
menggunakan modal pinjaman. Hal ini tentu saja disebabkan karena
biaya yang dibutuhkan untuk mengurus pendirian dan menggerakkan
perusahaan relatif sedikit dan lebih murah. Dan karena sumber
modalnya berasal dari pendanaan pribadi, maka tidak ada pemisahan
antara kekayaan pribadi pemilik dari aset perusahaan.

 Organ Perusahaan
Selain

biaya


operasional

yang

lebih

rendah,

Perusahaan

Perseorangan juga memiliki bentuk organisasi yang lebih sederhana dan
mudah

bergerak

karena

belum

terlalu


dibatasi

oleh

peraturan

perundang-undangan atau hukum perusahaan perseorangan. Pemilik
perusahaan perseorangan mempunyai kebebasan yang sepenuhnya
pada setiap tindakannya. Segala keputusan adalah mutlak harus
dilaksanakan sesuai keputusan.
Keputusan-keputusan dalam perusahaan perseorangan akan dapat
cepat

diambil

karena

pemilik


perusahaan

dapat

mengatur

perusahaannya menurut kehendaknya yang sekiranya terbaik dan
terefektif, juga karena tidak adanya perselisihan pendapat yang
mengakibatkan

perundingan

yang

berlarut-larut

yang

tentu


saja

merugikan apalagi dalam dunia bisnis.

 Tanggung Jawab Perusahaan Apabila Bangkrut
Dalam Perusahaan Perseorangan, tanggung jawab perusahaan
terletak di tangan pemilik perusahaan, sehingga seluruh resiko atas
perusahaan ditanggung oleh pemilik perusahaan. Jika perusahaan
tidak dapat melunasi seluruh hutangnya maka kekayaan pribadi
menjadi jaminannya. Pemilik perusahaan selain bertanggung jawab pada aset
perusahaan juga harus mampu menangani segala hal sendirian, kecuali jika menyewa jasa
orang lain atau merekrut karyawan.

 Cara Pembubaran Perusahaan Perseorangan
Perusahaan

perseorangan merupakan

perusahaan

yang

relatif

mudah didirikan dan juga dibubarkan. Hal ini dikarenakan perusahaan
perseorangan didirikan oleh individu dan dikelola secara mandiri oleh
satu orang saja dengan menggunakan modal yang berasal dari
pendanaan pribadi.

 Kebaikan Perusahaan Perseorangan
1. Merupakan perusahaan yang mudah didirikan
2. Hanya perusahaan perseorangan yang memungkinkan seluruh
keuntungan diperuntukkan bagi seseorang.
3. Pada perusahaan perseorangan, pajak yang dipungut relatif rendah,
karena hingga saat ini pemerintah tidak memungut pajak dari
perusahaan itu sendiri. Pemungutan pajak hanya dilakukan pada
pemilik yaitu, pajak penghasilan.
4. Perusahaan perseorangan merupakan suatu jenis perusahaan
dimana rahasia-rahasia dapat dijamin tidak akan bocor, lebih-lebih
jika pemilik perusahaan itu sendirilah yang menjalankan segala
tugas-tugas yang penting. Di beberapa perusahaan, keuntungan
yang besar terletak atas dasar dipunyainya suatu proses atau
formula rahasia yang tidak diketahui perusahaan lain.
5. Perusahaan perseorangan lebih mudah mendapatkan kredit karena
tanggung jawab atau jaminannya tidak terbatas pada modal usaha
sendiri saja tetapi juga kekayaan pribadi dari pemilik maka resiko
kreditnya lebih kecil.
6. Keputusan-keputusan dalam perusahaan perseorangan akan dapat
cepat diambil karena pemilik perusahaan dapat mengatur
perusahaannya menurut kehendaknya yang sekiranya terbaik dan
terefektif, juga karena tidak adanya perselisihan pendapat yang
mengakibatkan perundingan yang berlarut-larut yang tentu saja
merugikan apalagi dalam dunia bisnis.

 Keburukan Perusahaan Perseorangan
1. Kerugian sepenuhnya ditanggung pemilik perusahaan.
2. Besarnya perusahaan terbatas, karena penanaman modal yang
dijalankan oleh perusahaan perseorangan relatif terbatas,
walaupun pemilik berusaha memperluas perusahaan, kredit yang
diperoleh pun terbatas pula.
3. Kelangsungan perusahaan tidak terjamin. Meninggalnya pemimpin
atau dipenjarakannya pemilik perusahaan atau sebab lain sehingga

tidak bisa mengelola perusahaan menyebabkan berhentinya
aktivitas perusahaan.
4. Sumber keuangan terbatas, karena pemiliknya hanya satu orang,
maka usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh sumber dana
hanya bergantung pada kemampuan pemilik perusahaan.
5. Kesulitan dalam manajemen dikarenakan dalam perusahaan semua
kegiatan seperti pembelian, penjualan, pembelanjaan, pencarian
kredit, pengaturan karyawan dan sebagainya, dipegang oleh
seorang pemimpin. Ini lebih sulit dibandingkan apabila manajemen
dipegang beberapa orang.

Daftar Pustaka
http://www.anneahira.com/struktur-organisasi-perusahaan.htm
http://nibumzkey.wordpress.com/2013/06/18/organisasi-perusahaanbukan-badan-hukum-perusahaan-perseorangan/
http://herirookhie.wordpress.com/2013/01/19/pengantar-bisnis-caramendirikan-perusahaan/
http://id.scribd.com/doc/38405844/PERUSAHAAN-PERORANGAN
http://kuliahade.wordpress.com/2009/10/20/organ-perusahaan/
http://dedihidayat-deddy.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-danmembubarkan-suatu.html
http://fe.unsada.ac.id/?page_id=47
http://www.lawindo.biz/karakteristikperusahaanperorangan.htm