MAKALAH ASPEK HUKUM DALAM BISNIS Pelangg

MAKALAH
ASPEK HUKUM DALAM BISNIS
“Pelanggaran Hak Paten oleh Samsung terhadap Apple”

Disusun Oleh :
1.

Zakiyatur Rosidah

(15012339)

FAKULTAS EKONOMI 10 B - MANAJEMEN
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
PRIGEN-SURABAYA
2016

ABSTRAK
Kunthi Ratu Jimat, 14211035
PELANGGARAN HAK PATEN OLEH SAMSUNG TERHADAP APPLE
JURNAL. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2014
Kata Kunci : Etika Bisnis, Pelanggaran Hak Paten, Samsung, Apple, Smartphone

Pada era globalisasi, smartphone sangat dibutuhkan oleh semua orang di belahan dunia ini.
Seiring berjalannya waktu, kebutuhan konsumen berkembang. Ini membuat para pelaku
bisnis produsen smartphone membuat produk dengan inovasi baru.
Tingginya minat masyarakat terhadap produk tersebut menbuat para pelaku bisnis lain turur
berkecimpung didalamnya. Sebagian oknum melakukan segala cara agar mendapat perhatian
konsumen dan keuntungan bagi perusahaan yang sebesar-besarnya.
Samsung adalah perusahaan produsen smartphone dengan penjualan yang tinggi, namun
produk yang dikeluarkan Samsung dianggap menjiplak dari produk keluaran Apple. Samsung
yang terbukti melanggar etika mengenai hak paten dan penjiplakan fitur dikenai denda
sebagai hukuman atas pelanggaran etika dalam kegiatan bisnis
(Daftar Pustaka 1998)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Dalam dunia bisnis, para pelaku bisnis diberikan kebebasan untuk memproduksi dan
memasarkan produknya. Produk yang berada dipasaran merupakan produk yang dibutuhkan
oleh konsumen. Tujuan utama dari bisnis itu sendiri adalah untuk mendapatkan keuntungan
dan memuaskan konsumennya agar menjadi produk atau merk yang paten.

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan konsumen berkembang. Ini membuka peluang para
pelaku bisnis untuk memasarkan produk inovasinya. Semakin sukses suatu produk dipasaran,
tentu akan menggelitik sejumlah pelaku bisnis lain untuk turut berkecimpung dalam
pemasaran produk yang sedang banyak diminati tersebut. Persaingan yang semakin sengit
antara pelaku bisnis membuat sebagian oknum mengambil jalan pintas untuk membuat dan
memasarkan produk demi mencapai keuntungan yang tinggi dan menjadi perusahaan yang
paten. Ini membuat pelaku bisnis yang merasa dicurangi mengambil sikap, agar produk yang
mereka miliki menjadi nomor satu dan orisinil.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penulisan yang berjudul
“Pelanggaran Hak Paten oleh Samsung terhadap Apple”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah
a.
b.
c.
d.

sebagai berikut:
Apakah Samsung melakukan etika didalam menjalankan bisnisnya?
Bagaimana bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Samsung terhadap Apple?

Apa faktor penyebab Samsung melakukan pelanggaran etika terhadap Apple?
Bagaimana cara mengatasi pelanggaran etika yang telah dilakukan oleh Samsung terhadap
Apple?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan ini adalah:
a.
Untuk mengetahui Samsung melakukan etika didalam bisnisnya.
b. Untuk mengetahui bentuk pelanggaran etika yang dilakukan oleh Samsung terhadap Apple.
c.
Untuk mengetahui faktor penyebab pelanggaran etika yang dilakukan oleh Samsung
terhadap Apple.
d. Untuk mengetahui cara mengatasi pelanggaran etika yang telah dilakukan oleh Samsung
terhadap Apple.
1.4. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah dalam penulisan ini yaitu perusahaan Samsung dan Apple.
1.5. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mencari data sekunder yang ada di internet
dan studi kepustakaan.


BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kerangka Teori
2.1.1. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani (ethos) , yang dalam bentuk jamaknya (ta etha) yang berarti
“adat istiadat” atau kebiasaan. Ddalam pengertian ini, etikan berkaitan dengan kebiasaan
kehidupan yang baik, baik pada diri sendiri maupun masyarakat atau pada kelompok
masyarakat.
Etika dipahamidalam pengertian yang sekaligus berbeda dengan moralitas. Dalam pengertian
ini, etika dimengerti sebagai filsafat moral, atau ilmu yang membahas dan mengkaji nilai dan
norma.
2.1.2. Pengertian Bisnis
Menurut Raymond E Glos, dikutip oleh Umar (2005) dalam bukunya
yang berjudul “Business : its nature and environment : An Introduction” yang dikutip oleh
Umar, bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang yang berkecimpung
dalam bidang perniagaan dan indusri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan
mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.
2.1.3. Etika Bisnis
Hill dan Jones (1998) menyatakan bahwa etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk
membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin

perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait
dengan masalah moral yang kompleks. Lebih jauh ia mengatakan, “Most of us already have
a good sense of what is right and what is wrong. We already know that is wrong to take
action that put the lives other risk” ("Sebagian besar dari kita sudah memiliki rasa yang baik
dari apa yang benar dan apa yang salah. Kita sudah tahu bahwa salah satu untuk mengambil
tindakan yang menempatkan risiko kehidupan yang lain.").
2.1.4. Hak Paten
2.1.4.1. Pengertian
a. Pengertian Paten menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil
Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri
Invensinya

tersebut

atau

memberikan

melaksanakannya. (Pasal 1 Ayat 1)


persetujuannya

kepada

pihak

lain

untuk

b. Pengertian Paten menurut WIPO
Sebuah hak khusus yang diberikan bagi sebuah penemuan, yang mana adalah sebuah
produk atau proses yang memberikan cara baru dalam melakukan sesuatum atau menawarkan
solusi teknis baru terhadap satu masalah (An exclusive right granted for an invention, which
is a product or a process that provides a new way of doing something, or offers a new
technical solution to a problem)
c. Pengertian mengenai hal lain dalam hak Paten:
i. Penemuan/Invensi (Invention): kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang teknologi,
yang dapat berupa proses atau hasil produksi atau penyempurnaan dan pengembangan proses

atau hasil/produksi.
ii. Penemu: seorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum, yang
melaksanakan kegiatan yang menghasilkan penemuan.
iii. Hak pemilik Paten: Seorang pemilik paten memiliki hak untuk memutuskan siapa yang
boleh atau tidak boleh menggunakan penemuan yang dipatenkan selama jangka waktu
perlindungan paten. Pemilik paten boleh memberikan ijin, atau lisensi, kepada pihak lain
untuk menggunakan penemuan berdasarkan syarat-syarat saling menguntungkan yang
disetujui. Pemilik juga boleh menjual hak menggunakan penemuan kepada orang lain, yang
kemudian menjadi pemilik baru hak paten. Sekali paten daluwarsa, perlindungan berakhir,
dan penemuan menjadi milik umum, sehingga pemilik tidak lagi memegang hak khusus
terhadap penemuan yang dapat dimanfaatkan secara komersial oleh pihak lain.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metodologi penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mencari data sekunder yang ada di internet
dan studi kepustakaan. Data sekunder adalah data yang sudah ada, yaitu dalam penulisan ini
data diambil dari internet.
Studi kepustakaan untuk mencari teori yang melandasi penulisan ini.


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Profil Perusahaan
4.1.1. Sejarah Perusahaan
Sejarah Samsung bermula pada tahun 1938 dimana Lee Byung-Chull (1910-1987) berasal
dari keluarga pemilik tanah yang luas di daerah Uiryeong datang ke kota Daegu dan
mendirikan Samsung Sanghoe, sebuah perusahaan perdagangan kecil dengan empat puluh
karyawan yang berlokasi di Su-dong (sekarang Ingyo-dong). Perusahaan yang di bangun Lee
mengalami kemajuan dan ia memindahkan kantor pusatnya ke Seoul pada tahun 1947. Ketika
pecah Perang Korea, Lee terpaksa meninggalkan Seoul dan memulai penyulingan gula di
Busan sebagai nama Cheil Jedang. Setelah perang, pada tahun 1954, Lee mendirikan Cheil
Mojik dan membangun pabrik di Chimsan-dong, Daegu sebagai pabrik wol.
Lee berusaha mendirikan Samsung sebagai pemimpin industri dalam berbagai bidang, seperti
asuransi, sekuritas, dan ritel. Pada akhir 1960-an, Samsung Group mulai berkembang menjadi
industri elektronik dan membentuk divisi elektronik, seperti Samsung Electronics Co
Devices, Samsung

Electro-Mechanics


Co,

Samsung

Corning

Co,

dan Samsung

Semiconductor & Telecommunications Co, dan membuat fasilitas di Suwon. Produk pertama
adalah satu set televisi hitam-putih. Pada tahun 1980, Perusahaan Samsung membeli Hanguk
Jeonja Tongsin di Gumi, dan mulai membangun perangkat telekomunikasi. Produk awalnya
adalah Switchboards. Fasilitas ini telah berkembang menjadi sistem manufaktur telepon dan
faks dan menjadi pusat manufaktur ponsel Samsung. Mereka telah menghasilkan lebih dari
800 juta ponsel. Perusahaan mereka dikelompokkan bersama di bawah Samsung Electronics
Co, Ltd pada 1980-an.
Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, Samsung Electronics berinvestasi dalam penelitian
dan pengembangan, investasi yang penting dalam mendorong perusahaan untuk terdepan
dalam industri elektronik global. Pada tahun 1982, Samsung membangun sebuah pabrik

perakitan televisi di Portugal, pada tahun 1984, samsung membangun sebuah pabrik di New

York, pada tahun 1985, samsung membangun sebuah pabrik di Tokyo, pada tahun 1987,
samsung membangun fasilitas di Inggris, dan fasilitas lain di Austin pada tahun 1996. Secara
total, Samsung telah menginvestasikan $ 5,6 milyar di Austin – sejauh ini merupakan
investasi asing terbesar di Texas dan salah satu investasi asing tunggal terbesar di Amerika
Serikat. Investasi baru samsung di Austin totalnya menjadi lebih dari $ 9 miliar.
Samsung mulai bangkit sebagai perusahaan internasional pada 1990-an. cabang konstruksi
Samsung mendapatkan kontrak untuk membangun satu dari dua Petronas Towers di
Malaysia, Taipei 101 di Taiwan dan Khalifa Burj di Uni Emirat Arab. Pada tahun 1993., Lee
Kun-hee menjual sepuluh anak perusahaan Samsung Group, dirampingkan perusahaan, dan
operasi lainnya bergabung untuk berkonsentrasi pada tiga industri yaitu elektronik, teknik,
dan bahan kimia. Pada tahun 1996, Grup Samsung membeli kembali Sungkyunkwan
University foundation.
4.1.2. Kasus
KOMPAS.com — Babak baru sengketa Apple-Samsung akan kembali dimulai di pengadilan
pada 30 Juli ini. Kedua belah pihak sibuk menyiapkan senjata pamungkas.
Pada akhir pengadilan yang dipimpin oleh Hakim Lucy Koh itu, akan dijatuhkan vonis yang
berpotensi memutarbalikkan dunia consumer electronics. Siapa pun yang kalah akan merugi
miliaran dollar AS.

Lalu, apa sebenarnya yang melandasi persengketaan Apple-Samsung sehingga berujung pada
puncak konflik seperti sekarang ini? Berikut penjabarannya.
Kapan semuanya bermula?
Apple mengajukan tuntutan hukumnya pada 15 April 2011. Samsung segera melempar
tuntutan balik beberapa hari setelahnya, dan kedua kasus tuntutan kemudian digabungkan.
Apa yang mereka ributkan?
Apple mengklaim bahwa Samsung secara sengaja menjiplak desain iPhone dan iPad, berikut
kemasannya di produk smartphone Galaxy dan tablet Galaxy Tab.
Apple menyiapkan daftar paten yang dilanggar Samsung dan sebuah presentasi grafis yang
menunjukkan perubahan dalam desain ponsel Samsung sebelum dan sesudah kehadiran
iPhone.

Sebaliknya, Samsung membantah semua klaim Apple dan mengatakan bahwa
industriconsumer electronics secara rutin mencari inspirasi dari produk-produk di masa lalu.
Samsung menyiapkan presentasi grafisnya sendiri untuk melawan tuduhan Apple dan
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut pernah membuat mock-up ponsel dengan fulltouch interface sebelum iPhone memasuki pasar.
Untuk balik menyerang, Samsung mengatakan bahwa Apple melanggar sejumlah paten
miliknya terkait penggunaan teknologi di ponsel.
Apa yang mereka mau?
Tak lain dan tak bukan adalah uang dan pencekalan terhadap produk yang dituduh melanggar
paten. Apple meminta ganti rugi senilai 2,52 miliar dollar AS. Samsung menuntut
pembayaran royalti sebesar 2,4 persen dari nilai penjualan tiap produk Apple yang melanggar
paten.
Apa yang bisa dipelajari dari kasus ini?
Informasi-informasi internal perusahaan yang tadinya tidak diketahui oleh publik, termasuk
gosip dan cara perusahaan dijalankan. Orang-orang di luar pengadilan, misalnya, telah
mengetahui bahwa Apple mencari inspirasi dari desain ponsel Sony ketika merancang
iPhone, sementara Samsung telah menghapus sejumlah e-mail "memalukan" yang berisi
pujian terhadap "desain iPhone yang indah".
Kapan dan di mana "perang paten abad ini antara Apple dan Samsung" akan
berlangsung?
Pengadilan Negeri AS di San Jose, Senin tanggal 30 Juli minggu depan. Kasus ini terbuka
untuk umum. Hakim Koh telah menetapkan waktu 25 jam untuk tiap-tiap pihak dalam
menyampaikan dasar tuntutan hukum mereka.
4.1.3. Penyelesaian
Juri di sebuah pengadilan di Silicon Valley memutuskan bahwa pabrikan telepon pintar asal
Korea, Samsung harus membayar US$290 juta (Rp3,3 triliun) kepada Apple karena
menjiplak sejumlah fitur pada ponsel iPhone dan tablet iPad untuk ponsel keluarannya.
Putusan ini keluar setelah sebelumnya juri juga menghukum Samsung dengan denda terhadap
Apple senilai US$1,05 miliar untuk kasus pelanggaran hak paten.

Meski demikian, hakim pengadilan distrik setempat Lucy Koh memerintahkandigelar sidang
ulang karena menurutnya juri salah hitung jumlah denda yang mestinya dibayarkan Samsung.
Samsung diperkirakan akan mengajukan banding atas putusan ini.
Sementara Apple dalam sebuah pernyataannya menyebut: "Kami berterimakasih karena Juri
menunjukkan pada Samsung bahwa menjiplak itu ada hukumannya."
Dalam putusannya juri memvonis bahwa 13 dari 26 alat yang dilaporkan Apple dijiplak
teknologinya oleh Samsung, terbukti. Alat-alat ini sebagain besar dipakai dalam produk tablet
dan ponsel keluaran lama Samsung.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
a.
b.
c.

Samsung melakukan pelanggaran etika dalam kegiatan bisnisnya terhadap Apple yaitu
mengenai hak paten dan fitur.
Terbukti melakukan 13 dari 26 tuntutan Apple kepada Samsung mengenai hak paten
Penyebab Samsung melakukan pelanggaran etika bisnis adalah tingginya minat konsumen
terhadap produk keluaran Apple, namun dengan harga yang terjangkau. Karena itu Samsung
mengeluarkan produk smartphone dengan fitur nyaris sama dengan produk Apple tetapi

dengan harga yang terjangkau (lebih murah dari Appla).
d.
Juri di sebuah pengadilan di Silicon Valley memutuskan bahwa pabrikan telepon pintar asal
Korea, Samsung harus membayar denda terhadap Apple Apple senilai US$1,05 miliar untuk
kasus pelanggaran hak paten dan US$290 juta (Rp3,3 triliun) kepada Apple karena menjiplak
sejumlah fitur pada ponsel iPhone dan tablet iPad untuk ponsel keluarannya.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapat, penulis memberikan saran:
a.

Samsung sebaiknya menciptakan produk dengan inovasi baru yang tidak menjiplak produk
dari pesaing bisnisnya.

b.

Apabila Samsung ingin mengeluarkan produk yang mirip dengan produk yang sudah
dikeluarkan perusahaan lain, ia hendaknya memohon izin kepada perusahaan terkait.

DAFTAR PUSTAKA
Hill, Charles W.L., dan Jones Gareth R. 1998.Strategic management Theory: An Integrated
Approach. Fourth Edition, Houghton Mifflin, Boston.
Dr. A, Sonny Keraf. 1998. ETIKA BISNIS : Tuntutan dan Relevansinya. Edisi Terbaru.
Kansius : Yogyakarta.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/11/131122_samsungapplejury_bisnis
http://tekno.kompas.com/read/2012/07/30/10281377/Cerita.di.Balik.Perseteruan.Apple.dan.S
amsung
http://haki2008.wordpress.com/2008/04/29/pengantar-hak-paten-oleh-theofransus-litaay-shllm/
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00213-MN%20Bab2001.pdf
http://www.catatansejarah.com/2010/12/sejarah-dan-perkembangan-samsunng.html