Contoh Makalah Hukum Bisnis Pengertian dan Fungsi Hukum Bisnis di Indonesia

MAKALAH
HUKUM BISNIS
“Pengertian dan Fungsi Hukum Bisnis di Indonesia”

Di susun oleh:
Nama

: Rahmawati Putri Umar

Kelas

: Akuntansi B

NPM

: 15033027

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI


2016

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas rahmat dan hidayahNya, sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas mandiri pada mata kuliah
Hukum Bisnis. Yang membahas tentang “ Hukum Bisnis di Indonesia ”.
Shalawat serta salam sejahtera semoga senantiasa terlimpahkan
keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta
seluruh
keluarganya dan para sahabatnya serta para pengikutnya hingga akhir zaman.
Tersusunnya makalah ini berkat usaha saya, dalam pemenuhan
tugas mandiri pada
mata kuliah Hukum Bisnis. Saya menyadari masih
banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, oleh karena itu saya
mengharapkan saran dan kritiknya agar demi kesempurnaan makalah
yang saya buat selanjutnya.
Semoga makalah yang saya buat bermanfaat bagi saya khususnya

dan para pembacanya.

Luwuk,31 Mei 2016

Penulis

1

DAFTAR ISI
Halaman Judul

Kata Pengantar................................................................................................... 1

Daftar Isi ............................................................................................................. 2

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Bisnis......................................................................... 4

B. Fungsi Hukum Bisnis ............................................................................... 5
C. Sumber – Sumber Hukum Bisnis ............................................................. 6
D. Pentingnya Hukum bisnis bagi pelaku bisnis ........................................... 7
E. Peran pemerintah dalam pengaturan hokum bisnis ................................ 9
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 10
B. Saran ..................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ..................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini aktivitas bisnis berkembang begitu pesatnya dan
terus merambah ke berbagai bidang, baik menyangkut barang maupun
jasa. Bisnis merupakan salah satu pilar penopang dalam upaya
mendukung perkembangan ekonomi dan pembangunan. Dalam melakukan
bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas dari hukum karena hukum
sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan dengan
lancar, tertib, aman sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat
adanya kegiatan bisnis tersebut, Maka dari itu penting untuk kita

mengetahui dari mana saja sumber hukum bisnis itu, apa saja ruang
lingkup hukum itu beserta aspek nya dan bagaimana cara kita menjadi
seorang yang menggeluti dunia bisnis sesuai dengan hukum bisnis dan apa
saja fungsi dari hukum bisnis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hukum bisnis ?
2. Apa fungsi dari hukum bisnis ?
3. Apa sumber – sumber hukum bisnis?
4. Mengapa pemahaman bidang hukum penting bagi
seorang pengusaha?
5. Bagaimana peranan pemerintah dalam pengaturan hukum bisnis?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Bisnis

Pengertian HUKUM
Hukum adalah himpunan peraturan peraturan yaitu berisi
perintah perintah dan larangan larangan yang mengurus tata

tertib suatu masyarakat dan hal tersebut harus ditaati oleh
masyarakat tersebut (ultrecht).
Hukum adalah suatu tata cara dan norma yang berlaku dalam
suatu situasi, kondisi dan domisili
pada wilayah tertentu (Djoko
Santoso).




Pengertian Hukum Ekonomi adalah keseluruhan kaidah hukum
yang mengatur dan mempengaruhi segala sesuatu yang berkaitan
dengan dan kehidupan perekonomian nasional negara, baik kaidah
hukum yang bersifat privat maupun publik, tertulis dan tidak tertulis,
yang mengatur kegiatan dan kehidupan perekonomian nasional negara.
Pengertian
BISNIS
Menurut Mc Naughton , pengertian bisnis adalah pertukaran
barang- barang, uang ataupun jasa untuk keuntungan mutual.
Menurut Haney bisnis dapat didef inisikan sebagai

aktivitas
manusia yang dihubungkan dengan produksi ataupun memperoleh
kekayaan melalui pembelian dan penjualan barang.
Peterson
dan
Plowman
menjelaskan
bahwa
bisnis
merupakan serangkaian
kegiatan
yang berhubungan dengan
penjualan ataupun pembelian barang dan jasa yang secara
konsisten berulang. Menurutnya, penjualan jasa ataupun barang
yang hanya terjadi satu kali saja bukan merupakan pengertian dari
bisnis







Pengertian HUKUM BISNIS
Ada sejumlah pengertian hukum bisnis menurut para ahli yang
dapat diketahui. Memang, hukum bisnis ( bussines law) lebih
banyak dipergunakan saat ini, walaupun ada istilah lain yang memiliki
kemiripan seperti Hukum Dagang ( trade law ), hukum perniagaan

( commercial law ) dan
hukum
ekonomi
( economic
law ). Istilah-istilah yang seringkali dipadankan
dengan hukum bisnis tersebut hanya melingkupi topik-topik yang
terdapat dalam Kitab undang-undang

Hukum dagang (KUHD) saja. Padahal, begitu banyak topik hukum
bisnis yang tidak diatur atau tidak lagi diatur dalam KUHD, seperti:
perseroan terbatas, pasar modal, kontrak bisnis, merger dan akuisisi,
perkreditan, asuransi

dan
hak
atas
kekayaan
intelektual. Karena itu, berikut ini di uraikan beberapa pengertian
hukum bisnis menurut para ahli :






Menurut Munir Fuady : Hukum bisnis adalah suatu perangkat atau
kaidah hukum termasuk upaya penegakannya
yang mengatur
mengenai tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri
atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran
barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para enterpreneur
dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif untuk
mendapatkan keuntungan.

Menurut Abdul R.Saliman, dkk : Hukum Bisnis atau Business Law/Bestuur
Rechts adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis, yang mengatur hak dan
kewajiban yang timbul dari perjanjian-perjanjian maupun perikatanperikatan yang terjadi dalam praktek bisnis.
Menurut Dr. Johannes Ibrahim, SH, M.Hum
: Hukum bisnis
adalah seperangkat kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur serta
menyelesaikan berbagai persoalan yang timbul dalam aktivitas antar
manusia, khususnya dalam bidang perdagangan.
Dari ketiga pengertian hukum bisnis tersebut, dapat disimpulkan bahwa
hukum bisnis merupakan suatu perangkat kaidah hukum yang
mengatur tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang,
industri atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau
pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari
entepreneur dalam resiko dan usaha tertentu dengan motif
mendapatkan keuntungan tertentu pula.

B. Fungsi Hukum Bisnis

Adapun fungsi dari hukum bisnis antara

lain:
1.
Sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi
bisnis
2.
Untuk memahami hak-hak dan kewajiban dalam praktisi
bisnis
3.
Agar terwujudnya watak dan perilaku aktivitas dibidang bisnis
yang berkeadilan, wajar, sehat dan dinamis.

C. Sumber – Sumber Hukum Bisnis

Yang dimaksud dengan sumber hukum bisnis disini adalah dimana
kita bisa menemukan sumber hukum bisnis itu, yang mana nantinya
sumber hukum tersebut dijadikan sebagai dasar hukum berlakunya
hukum yang dipakai dalam menjalankan bisnis tersebut.
Sumber hukum bisnis yang utama/pokok (1338 ayat 1 KUHPerdata)
adalah :
 Asas kontrak (perjanjian) itu sendiri yang menjadi sumber hukum

utama, dimana masing-masing pihak terikat untuk tunduk kepada
kontrak yang telah disepakati. (kontrak yg dibuat diberlakukan
sama dgn UU).

Asas kebebasan berkontrak, dimana para pihak bebas untuk
membuat dan menentukan isi dari kontrak yang mereka sepakati.
Secara umum sumber hukum bisnis (sumber hukum perundangan)
adalah sebagai berikut :
1. Hukum Perdata (KUHPerdata)
2. Hukum Dagang (KUHDagang)
3. Hukum Publik (pidana Ekonomi/KUHPidana)
4. Peraturan

perundang-undagan

diluar

KUHPerdata,

KUHPidana, KUHDagang.
Atau menurut Munir Fuady, sumber-sumber hukum bisnis adalah:


Perundang undangan;



Perjanjian;



Traktat;



Yurisprudensi;



Kebiasaan;



Pendapat sarjana hukum (doktrin)

D. Pentingnya Hukum Bisnis bagi Pelaku Bisnis

Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas dari hukum
karena hukum sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa
berjalan dengan lancar, tertib, aman sehingga tidak ada pihak-pihak yang
dirugikan akibat adanya kegiatan bisnis tersebut, contoh hukum bisnis
adalah undang- undang perlindungan konsumen (UU No.
8 tahun
1999). Dalam undang- undang perlindungan konsumen dalam pasal
disebut diatur tentang kewajiban pengusaha mencantumkan lebel halal
dan kadaluarsa pada setiap produk yang ia keluarkan. Dengan kewajiban
tersebut konsumen terlindungi kesehatannya karena ada jaminan
perlindungan jika produk sudah daluarsa. Begitu juga dengan konsumen
umat islam adanya lebel halal akan terjamin dari mengkonsumsi produk
haram.
Contoh-contoh hukum yang mengatur dibidang bisnis yaitu, hukum
perusahaan (PT, CV, Firma), kepailitan, pasar modal, penanaman modal
PMA/PMDN, kepailitan, likuidasi, merger, akuisisi, perkreditan, pembiayaan,
jaminan hutang, surat berharga, hukum ketenagakerjaan/perburuhan,
hak kekayaan intelektual, hukum perjanjian (jual beli/transaksi dagang),
hukum perbankan, hukum pengangkutan, hukum investasi, hukum
teknologi, perlindungan konsumen, hukum anti monopoli, keagenan,
distribusi, asuransi, perpajakan, penyelesaian sengketa bisnis, perdagangan
internasional/WTO, kewajiban pembukuan, dll.
Dengan demikian jelas aturan-aturan hukum tesebut diatas sangat
dibutuhkan dalam dunia bisnis. Aturan-aturan hukum itu dibutuhkan karena:






Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan/perj anjian bisnis itu
membutuhkan sesuatu yang lebih daripada sekadar janji serta
itikad baik saja.
Adanya kebutuhan untuk menciptakan upaya-upaya hukum yang dapat
digunakan seandainya salah satu pihak tidak melaksanakan
kewajibannya, tidak memenuhi janjinya.
Disinilah peran hukum bisnis tersebut.

Untuk itu pemahaman hukum bisnis dewasa ini dirasakan semakin
penting, baik oleh pelaku bisnis dan kalangan pembelajar hukum,
praktisi hukum maupun pemerintah sebagai pembuat regulasi kebijakan
yang berkaitan dengan dunia usaha. Hal ini tidak terlepas dari
semakin intens
dan dinamisnya aktifitas bisnis dalam berbagai sektor
serta mengglobalnya sistem perekonomian.

Menurut Ismail Saleh dalam bukunya “HUKUM DAN EKONOMI” 1990,
:
”Memang benar ekonomi merupakan tulang punggung kesejehateraan
masyarakat dan memang benar bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi
adalah tiang-tiang penopang kemajuan suatu bangsa namun tidak dapat
disangkal bahwa hukum merupakan pranata yang pada akhirnya menentukan
bagaimana kesejehateraan yang dicapai tersebut dapat dinikmati secara
merata, bagaimana keadilan sosial dapat diwujudkan dalam kehidupan
masyarakat dan bagaimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat
membawa kebahagiaan rakyat banyak”.
Berdasarkan hal diatas sangatlah terlihat bahwa hukum sangat
penting dalam dunia ekonomi/bisnis sebagai alat pengatur bisnis tersebut.
Kemajuan suatu ekonomi/bisnis tidak akan berarti kalau kemajuan tidak
berdampak pada kesejahteraan dan keadilan yang dinikmati secara merata
oleh rakyat. Negara harus menjamin semua itu. Agar tidak ada terjadi
pengusaha kuat menindas pengusaha lemah, yang kaya semakin kaya
yang miskin semakin miskin,
sehingga
tidak
ada keseimbangan
dalam
tatanan
kehidupan masyarakat. Disinilah peran hukum
membatasi hal tersebut. Maka dibuat perangkat hukum yang mengatur
dibidang bisnis tersebut (hukum bisnis). Dengan telah
dibuatnya
hukum bisnis
tersebut (peraturan perundang- undangan) imbasnya
adalah hukum bisnis tersebut harus diketahui/dipelajari oleh pelaku bisnis
sehingga bisnisnya berjalan sesuai dengan koridor hukum dan tidak
mempraktikkan
bisnis
yang bisa
merugikan
masyarakat luas
(monopoli dan persaingan usaha tidak sehat).
Bagaimanapun juga adanya pertumbuhan ekonomi yang sangat
pesat serta kompleks melahirkan berbagai bentuk kerjasama bisnis.
Kerjasama bisnis yang terjadi sangat beraneka ragam tergantung pada
bidang bisnis apa yang sedang dijalankan. Keanekaragaman kerjasama
bisnis ini tentu saja melahirkan masalah serta tantangan baru karena
hukum harus siap untuk dapat mengantisipasi setiap perkembangan yang
muncul.

E. Peran Pemerintah dalam Pengaturan Hukum Bisnis

Pemerintah dapat berperan untuk mewujudkan keadilan dalam dunia
usaha dengan membentuk peraturan-peraturan atau hukum bisnis yang
berlandaskan prinsip keadilan. Dengan adanya hukum bisnis yang adil
maka hak dan kewajiban para pelaku usaha dapat dilindungi. Dengan
adanya hukum
bisnis,
pemerintah
juga
diharapkan
mampu
berperan
untuk memberikan ketertiban dalam dunia bisnis. Keteraturan
dan ketertiban dapat mendorong terciptanya kondisi usaha yang baik dan
lancarnya lalu lintas perekonomian. Hal ini dapat memberikan dampak
positif terhadap dunia usaha.
Hukum bisnis juga memiliki tujuan untuk menciptakan kedamaian dalam
melakukan kegiatan bisnis. Namun, hukum bisnis juga akan
memberikan sanksi yang tegas terhadap mereka yang melanggar peraturan
dalam hukum bisnis. Pemberian sanksi tersebut untuk memberikan
jaminan kepastian hukum, penegakan keadilan sekaligus memberikan
kesadaran kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan
merasa yakin bahwa keberadaan hukum bisnis benar - benar
bermanfaat dan dapat melindungi mereka.
Hukum bisnis mengatur dan melindungi para pelakunya agar tidak
melakukan praktik kecurangan seperti monopoli dan persaingan usaha,
penggelapan pajak dan lain sebagainya. Selain itu, hukum bisnis
juga ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat.
Masyarakat sebagai konsumen atas barang dan jasa yang beredar
dipasaran mesti mendapatkan perhatian dari hukum bisnis. Masyarakat
telah sering menjadi korban dalam dunia bisnis. Telah sering
ditemukan pelaku bisnis yang menciptakan dan memasarkan produk
dibawah standar dan berbahaya bagi masyarakat.
Disinilah peran dan fungsi penting dari pemerintah sebagai
penyelenggara negara, yakni melindungi warganya. Pemerintah dituntut
agar mampu menciptakan dunia usaha yang jauh dari praktek-praktek
kecurangan yang dapat merugikan pelaku bisnis dan masyarakat .
Karena itulah kehadiran hukum bisnis dalam dunia usaha dipandang
sebagai solusi yang tepat. Hukum bisnis mengatur berbagai bidang,
antara lain : hukum kontrak, hukum perusahaan, hokum perlindungan
konsumen, surat berharga, pasar modal serta hak dan kekayaan
intelektual dan berbagai bidang bisnis lainnya.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Hukum bisnis yaitu suatu perangkat kaidah hukum yang
mengatur tentang tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang,
industry atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau
pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para
entrepreneur dalam resiko tertentu dengan usaha tertentu untuk
mendapatkan keuntungan tertentu.

Hukum tentu sangat penting untuk bisnis, seluruh subjek dan
objek bisnis tak akan terlepas dari hukum. Hukum menjamin agar
kegiatan bisnis dapat berjalan dengan aman,tertib dan terlindungi oleh
kepastian hukum. Sesuai dengan fungsinya, bahwa Sebagai sumber
informasi yang berguna bagi praktisi bisnis, Untuk memahami hak-hak
dan kewajibannya dalam praktik bisnis, Agar terwujud watak dan
perilaku aktivitas dibidang bisnis yang berkeadilan, wajar, sehat dan
dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum). Hukum pun menjamin
bahwa hak dan kewajiban semua
pihak
terpenuhi,baik
itu
produsen maupun konsumennya, sehingga tidak ada satu pihak pun
yang merasa dirugikan jika terjadinya wanprestasi. Hak-hak konsumen
untuk merasa aman terhadap suatu produk pun
terjamin.Agar
bisnisnya bisa berjalan dengan lancar pelaku bisnis
tentu
berhubungan erat dengan hukum sehingga tidak ada kata melanggar
hukum atau melakukan bisnis yang illegal yang menyebabkan kerugian
baik pelaku bisnis itu sendiri (produsen) maupun masyarakat (konsumen).
Oleh
karena itu,
dengan menaati
hukum
bisnis
akan
menghindarkan para pelaku bisnis dari berbagai persoalan, sekaligus
membuat kegiatan bisnis menjadi aman dan terlindungi. Jadi, tidak
ada alasan bagi para pelaku bisnis untuk tidak melakukannya.

B. Saran
Dalam semua kegiatan bisnis, semestinya semua pelaku-pelaku bisnis
telah menguasai aturan-aturan yang mengatur tentang kegiatan
bisnis tersebut atau yang dinamakan dengan hukum bisnis dan juga
harus memahami manfaat dan tujuan dari hukum bisnis
itu
sendiri demi terwujudnya hak dan kewajiban para pihak secara hukum
ataupun dalam koridor hukum yang berlaku

10

DAFTAR PUSTAKA










http://ahamadsarif.blogspot.co.id/2015/02/bab-i-pendahuluan-a.html
http://haris-ahdb.blogspot.co.id/2015/03/1-pemahaman-sistemhukum- bisnis-di.html
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-hukumbisnis- menurut-para.html
http://www.slideshare.net/octierustami/pendahuluan-hukum-bisnis
https://tiarramon.wordpress.com/2009/05/26/hukum-bisnis/
http://dokumen.tips/documents/perkembangan-hukumbisnis- indonesia.html

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24