Pendahuluan T1 672007324 Full text

2

1. Pendahuluan

Pada beberapa tahun belakangan ini teknologi wireless menjelma menjadi sesuatu yang sangat populer di dunia karena perkembangannya dalam jaringan komputer lokal LAN. Permintaan layanan teknologi komunikasi dalam jaringan hotspot yang mempunyai sistem instalasi jaringan yang mudah dan fleksibel serta memiliki mobilitas dan reliabilitas tinggi menjadi pilihan sekarang ini. Namun dalam dunia wireless, salah satu kelemahannya adalah semakin jauh dari access point, sinyal akan semakin lemah. Saat berada dalam beberapa jaringan hotspot yang luas kadang client harus memilih untuk masuk ke sinyal yang lebih kuat. Wireless LAN juga sering terjadi segmentasi IP di beberapa jaringan wireless serta tidak adanya fasilitas IP otomatis menjadi kendala dalam hal konektifitas dalam antar jaringan hotspot. Untuk mengatasi masalah ini maka dalam dunia jaringan komputer menawarkan suatu alternatif yaitu sistem yang lebih fleksibel yang disebut sistem Wireless Roaming. Oleh karena itu sistem ini dapat dijadikan salah satu solusi dalam menjawab permasalahan yang ada, serta sistem wireless roaming didesain dengan modular dan fleksibel. Sistem wireless roaming memiliki reliabilitas yang lebih baik dan sistem wireless roaming tidak mengurangi throughput yang dihasilkan. SMA Negeri 2 Salatiga adalah salah satu sekolah unggulan di kota Salatiga yang telah terakreditasi A. Pendidikan dalam bidang Teknologi Informasi yang akhir-akhir ini sedang marak mengharuskan siswa-siswi untuk belajar sistem komputerisasi dalam mata pelajaran TIK Teknologi Informasi Komputer. Perkembangan SMA Negeri 2 Salatiga tidak dapat terlepas dari perkembangan teknologi yang dipakai dalam proses pendidikan dan pembelajarannya. Perkembangan Teknologi Informasi sangat berpengaruh, karena teknologi dapat meningkatkan kualitas kinerja sekolah, untuk mempertahankan sekaligus mengembangkan image sekolah di mata masyarakat, serta menciptakan proses pendidikan yang berjalan lebih efisien dan efektif. Saat ini jaringan hotspot di SMA Negeri 2 Salatiga belum menerapkan sistem Wireless Roaming, sehingga menyebabkan client kurang efektif saat menggunakan fasilitas hotspot saat berpindah-pindah lokasi. Selain itu SSID Service Set Identifier dan DHCP Dynamic Host Control Protocol yang berbeda-beda di setiap access point menyebabkan mobilitas serta reliabilitas kerja dari jaringan hotspot tersebut berkurang. Untuk mengatasi hal tersebut maka harus diterapkan sistem Wireless Roaming agar jangkauan sinyal luas, tetap kuat saat client berpindah lokasi dan mudah dalam proses instalasi serta dapat mengintegrasikan semua access point menjadi satu kesatuan jaringan wireless. Sistem wireless roaming juga meningkatkan mobilitas dan reliabilitas kinerja dari jaringan hotspot tersebut. Untuk membangun sebuah jaringan wireless yang menggunakan sistem Wireless Roaming diperlukan pemberian nama SSID yang sama pada tiap-tiap access point dan untuk mendukung fasilitas IP otomatis agar menghindari terjadinya segmentasi IP dan memudahkan dalam pendistribusian IP, dilakukan pembuatan DHCP server pada server hotspot. Pada access point diatur menjadi DHCP forwarder yang berfungsi dimana access point tidak membagi IP secara 3 DHCP tapi access point hanya bekerja meneruskan DHCP yang dibagikan dari server hotspot. Sekarang ini tidak semua access point mempunyai fitur DHCP forwarder, karena masing-masing vendor hanya menjejalkan firmware standar sebagai sistem operasi yang berfungsi untuk mengendalikan access point tersebut. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengimplementasikan firmware DD-WRT ke dalam access point yang digunakan.

2. Landasan Teori