17 sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anaksehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Sementara itu Kompetensi Dasar yang akan dicapai adalah sebagai berikut.
a. Mengenal sistem pernafasan hewan dan manusia serta penyakit yang
berkaitan dengan pernafasan. b.
Menyajikan laporan tentang jenis penyakit yang berhubungan dengan gangguan pada organ tubuh manusia.
3. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Pembelajaran IPA di sekolah dasar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa pada usia sekolah dasar. Tahap perkembangan
kognitif anak menurut Piaget dalam Rita Eka Izzaty dkk 2008:35 ada empat yaitu:
a. Sensorimotorik 0-2 tahun
b. Praoperasional 2-7 tahun
c. Operasional konkret 7-11 tahun
d. Operasional formal 12-15 tahun
Siswa sekolah dasar masih berada pada tahap opersional konkret. Pada tahap operasional konkret siswa memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Anak berfikir logis terhadap obyek yang konkret.
b. Berkurang rasa egonya dan mulai bersikap sosial.
c. Terjadi peningkatan dalam hal pemeliharaan.
18 d.
Mengelompokkan benda-benda yang sama ke dalam dua atau lebih kelompok yang berbeda.
e. Mulai banyak memperhatikan dan menerima pandangan orang lain.
f. Materi pembicaraan lebih ditujukan kepada lingkungan sosial.
g. Berkembang pengertian tentang jumlah, panjang, luas, dan besar. Rita
Eka Izzaty, Perkembangan Peserta Didik, 2008, Hal 106 Menurut Piaget Hendro Dramodjo dan Jenny R.E. Kaligis, 1993:22
tidak ada belajar tanpa perbuatan. Hal ini disebabkan perkembangan kognitif anak dipengaruhi langsung oleh keterlibatan secara fisik dan mental dengan
lingkungannya. Oleh karena itu hendaknya guru mengupayakan pengajaran IPA melalui aktivitas konkret untuk semua tingkat di sekolah dasar.
Piaget dalam Sugihartono dkk 2007:109 juga mengatakan bahwa pengamatan sangat penting dan menjadi dasar dalam menuntun proses
berfikir anak karena pengamatan melibatkan seluruh indra, sehingga menyimpan kesan yang lebih lama dan menimbulkan sensasi yang membekas
pada siswa. Oleh karena itu dalam belajar diupayakan siswa harus mengalami sendiri dan terlibat langsung secara realistik dengan obyek yang
dipelajarinya. Belajar harus bersifat aktif dan sosial. Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
penerapan pembelajaran IPA di sekolah dasar harus memperhatikan beberapa aspek diantaranya menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan tahap
perkembangan kognitif anak yang masih pada tahap operasional konkret.
19
B. Kajian Partisipasi Siswa