Setelah dilaksanakannya praktik mengajar ke-3, siswa mampu menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan KPK dan FPB
dengan uraian yang runtut. Hal ini Berdasarkan hasil evaluasi yang menunjukkan ketercapaian lebih dari 80 dalam menjawab 7 soal uraian.
Ini juga terlihat ketika anak mengerjakan soal secara lisan kemampuan anak dalam mengidentifikasi soal terbilang cepat karena mahasiswa
hanya membantu dengan satu kata anak langsung menetahui apa yang harus dikerjakannya.
Setelah dilaksanakannya praktik mengajar ke-4, siswa mampu mengelompokkan makhluk hidup sesuai dengan ciri-cirinya. Dalam
pembelajaran anak dengan aktif menanayakan pertanyaan dan aktif dalam menjawab pertanyaan juga. Dari hasil evaluasi yang dilakukan secara
lisan dengan 5 soal, anak mampu menjawab 4 soal dengan benar dangen hasil 85, sehingga anak sudah mencapai KKM yang diminta. Anak tidak
mampu menjawab pertanyaan yang bersifat harus runtut. Setelah dilaksanakannya praktik mengajar ke-5, anak mampu
mencari hal-hal penting dalam bacaan. Berdasarkan hasil evaluasi, enam siswa mampu menjawab 5 pertanyaan uraian dengan benar dan mencapai
KKM 70. Terlihat juga perubahan pada keberanian siswa dalam megemukakan pendapatnya di depan kelas, hampir semua siswa berebut
untuk menyampaikan pendapatnya di depan kelas, hanya satu siswa yang terlihat pasif dalam menyampaikan pendapatya di depan kelas, siswa
tersebut harus diminta terlebih dahulu untuk menyampaikan pendapatnya. Setelah dilaksanakannya praktik mengajar ke-6, anak mampu
menghitung bilangan asli dari 1 sampai 50 dan penjumlahan dan pengurangan dari 1 sampai 20. Dari hasil evaluasi yang dilakukan dengan
lisan berupa 10 soal, anak mampu menjawab 6 soal dengan benar namun masih dibantu oleh mahasiswa dalam menjawabnya. Secara keseluruhan
anak sudah mencapai KKM sebanyak 70. Namun untuk tidak ada perubahan lain yang terlihat, anak masih saja pasif dalam menjawab
pertanyaan, sehingga harus dibantu oleh mahasiswa.
b. Refleksi
Masih terdapat kekurangan alam melaksanakan praktik mengajar sebanyak 6 kali di SLB A Yaketunis. Kekurangan tersebut meliputi
pemanfaatan waktu, penggunaan media, serta pengkondisian siswa pada saat kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan praktik mengajar tidak
semua pembelajaran menggunakan media. Ada beberapa materi yang tidak menggunakan media seperti bahasa indonesia yang tidak
mengguakan media, sehingga anak hanya mencari bacaan lewat buku- buku yang ada. Pada mata pelajaran IPA tentang pengelompokkan
makhluk hidup tidak semua hewan terdapat replika dan beberapa hewan sulit ditemukan, untuk tumbuhan, sulitnya mencari daun yang sesuai
dengan materi sehingga tidak semua daun didapat. Kekurangan dalam pemanfaatan waktu dengan kegiatan belajar
adalah silutnya mengatur alokasi waktu sesuai dengan RPP, sehingga sebelum dilakukannya evaluasi waktu pembelajaran sudah selesai. Hal ini
berdampak pada kurangnya evaluasi sehingga sulit mengetahui siswa sudah paham dengan materi tersebut atau masih belum paham dengan
materi tersebut. Pengkondisian siswa dalam pembelajaran masih kurang karena
sulitnya mengatur dan mengarahkan siswa untuk bersikap tenang dan fokus pda materi. Hal ini terjadi pada kelas II B, siswa sulit untuk
dikendalikan, anak lebih suka mengoceh atau bernyanyi dengan tidak jelas. Sehingga pembelajaran tidak bisa sesuai dengan RPP yang telah
dibuat. Pada pelaksanaannya, kegiatan kurikuler juga diisi dengan kegiatan-
kegiatan diluar praktik mengajar. Kegiatan tersebut berupa kegiatan mengajar untuk mengganti guru yang berhalangan hadir. Adapun rincian kegiatan
tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Mengganti Mengajar Kegiatan mengganti mengajar dilakukan dengan tujuan untuk
membantu dan menggantikan guru yang berhalangan hadir karena kepentingan tertentu. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan
secara fleksibel sesuai dengan kelas yang kosong. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan melanjutkan materi berikutnya
menggunakan sumber belajar yang digunakan oleh guru dan penggunaan media yang tersedia di sekolah.
Pengalaman yang di dapat dalam kegiatan ini iaytu menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam pembelajaran dan
menemukan permasalahan dalam kelas. Menambah pengalaman mahasiswa dalam menangani masalah yang terjadi di kelas dan
mahasiswa diminta untuk dapat berfikir sara kritis dalam mengajar tanpa ada persiapan sebelumnya.
B. KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
1. Pramuka
Kegiatan ekstrakulikuler pramuka dilaksanakan setiap hari Rabu jam 10.00 WIB untuk tingkat siaga yang terdiri dari kelas 1, 2, dan 3. Untuk
tingkat penggalang dilaksanakan sehabis pulang sekolah terdiri dari siswa kelas 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan siwa-siswi MTs Yaketunis. Untuk Tingkat Siaga
diikuti oleh 5 siswa dan 1 orang pembina pramuka. Untuk tingkat penggalang diikuti 20-25 siswa dan 3 orang pembina pramuka.
Kegiatan pramuka biasanya diawali dengan persiapan berupa mengkondisikan siswa untuk baris rapi dan sesuai dengan kelompoknya
masing-masing dan dilanjut dengan upacara pembukaan latihan pramuka dengan petugas dari siswa setiap kelompok secara bergilir. Kegiatan
pramuka biasanya diisi oleh materi kepramukaan, permainan, maupun menjelajah disekitar lingkungan sekolah. Dalam kegiatan pramuka,
mahasiswa berperan sebagai pendamping siswa tunanetra. Pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa adalah pengalaman dalam mendampingi
siswa tunanetra berorganisasi serta pengetahuan tentang keorganisasian.
2. Upacara Bendera Hari Senin
Upacara bendera rutin dilaksanakan oleh guru dan karyawan SLB-A dan MTs Yaketunis serta siswa-siswi dari SLB-A dan MTs Yaketunis pada
hari Senin pukul 07.00 sampai dengan 07.30 di halaman SLB A Yaketunis. Upacara dihadiri guru dan karyawan SLB A Yaketunis sekitar 30 orang,
serta siswa SLB-A dan MTs Yaketunis sekitar 40 orang. Petugas upacara biasanya terdiri dari siswa SLB-A dan MTs Yaketunis yang dilakukan secara
bergantian. Mahasiswa PPL berperan sebagai pendamping siswa dalam
mengarahkan sebelum upacara dimulai dan juga sebagi perserta upacara. Pengalaman belajar yang diperoleh adalah pembentukan perilaku disiplin,
tenang dan nasionalisme, serta pengetahuan terkait pelaksanaan upacara di sekolah tunanetra.
3. Administrasi Sekolah
a. Pembaharuan kalender akademik
Program pembaharuan kalender akademik dilakukan pada bulan Agustus-September 2015 selama jeda waktu PPL di sekolah maupun
jam di luar sekolah. Program ini dilakukan dengan cara memperbaharui tanggal dan agendakegiatan akademik selama periode tahun 20152016.