EFIKASI HERBISIDA AMINOPIRALID, GLIFOSAT, DAN KOMBINASINYA TERHADAP GULMA Asystasia gangetica, Cyperus kyllingia, DAN Paspalum conjugatum.

THE EFFICACY OF AMINOPYRALID HERBICIDE, GLYPHOSATE
HERBICIDE, AND ITS COMBINATION TO Asystasia gangetica, Cyperus
kyllingia, AND Paspalum conjugatum.

By
Andicha Zugari(1), Herry Susanto(2), Dad R.J. Sembodo
ABSTRACT

Chemical weed control with herbicides is intended to suppress weed growth.
Glyphosate is an active ingredient herbicide that effective to control grass weeds,
broadleaf weeds, and weeds that have deep roots and systemic. Aminopyralid is a
new active ingredient of pyridine compound, highly selective and effective for
broadleaf weed control. Use of herbicide mixtures aims to widen the spectrum of
control, improve the consistency of control, increasing the selectivity of the plant
at low doses, reduce residue problem in the next planting, inhibit the development
of resistant weed species. This research was conducted to determine: (1) the
effectiveness of aminopyralid herbicide applied singly against weeds; (2) the
effectiveness of glyphosate herbicide applied singly against weeds, and (3)
whether the combination of aminopyralid and glyphosate ware more effective in
weed control.
This research was conducted at the greenhouse and Weed Science Laboratory,

Faculty of Agriculture, University of Lampung, from November 2009 to February
2010. The treatments were applied to experimental plots in randomize completely
block design with 10 treatments (control, aminopyralid premix 7,12 g / ha +
glyphosate 192 g / ha, aminopyralid premix 14,24 g / ha + glyphosate 384 g / ha,
aminopiralid premix 28,48 + glyphosate 768 g / ha, aminopyralid 16.80 g / ha,
aminopyralid 33,60 g / ha, aminopyralid 67, 20 g / ha, glyphosate 240 g / ha,
glyphosate 480 g / ha, glyphosate 960 g / ha). This research was conducted to
three different experiments with the same treatment applied and the first
experiment using the weed Asystasia gangetica, a second experiment using
Paspalum conjugatum and a third experiment using Cyperus kyllingia. Each
experiment was repeated 6 times. Uniformity mean value among the treatments
was tested using Bartlett test and the aditivity data were tested with Tukey test.
Data were analyzed with ANOVA and separation of mean value is being
Andicha Zugari

conducted with Honestly Significant Difference Test (BNJ) at 5% significance
level.
The results showed that a single applied with aminopyralid herbicide effective to
control Asystasia gangetica growth at all dose levels tested (16,80 g / ha, 33,60 g /
ha, and 67,20 g / ha) while Paspalum conjugatum and Cyperus kyllingia can be

controlled with herbicides at the level of dose 67,20 g / ha. Glyphosate herbicide
is applied singly effectively control Asystasia gangetica, Paspalum conjugatum
and Cyperus kyllingia at all dose levels tested (240 g / ha, 480 g / ha, and 960 g /
ha). Combination aminopyralid and glyphosate can control Asystasia gangetica,
Paspalum conjugatum and Cyperus kyllingia at all dose levels tested.

1.
2.

Alumni Department Crop Science of Agriculture Faculty, University of Lampung.
Lecture Department Crop Science of Agriculture Faculty, University of Lampung.

EFIKASI HERBISIDA AMINOPIRALID, GLIFOSAT, DAN
KOMBINASINYA TERHADAP GULMA Asystasia gangetica,
Cyperus kyllingia, DAN Paspalum conjugatum.

Oleh
Andicha Zugari(1), Herry Susanto(2), Dad R.J. Sembodo
ABSTRAK


Pengendalian gulma secara kimia dengan herbisida ditujukan untuk menekan
pertumbuhan gulma. Glifosat merupakan bahan aktif herbisida yang efektif untuk
mengendalikan gulma rumput, gulma berdaun lebar, dan gulma yang mempunyai
perakaran yang dalam dan bersifat sistemik. Aminopiralid merupakan bahan aktif
yang baru dari senyawa piridin, sangat selektif dan efektif untuk pengendalian
gulma daun lebar. Penggunaan campuran herbisida bertujuan untuk melebarkan
spektrum pengendalian, memperbaiki konsistensi pengendalian, meningkatkan
selektivitas terhadap tanaman pada dosis rendah, menurunkan problem residu
pada pertanaman berikutnya, menghambat berkembangnya spesies gulma yang
resisten. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: 1) Mengetahui
keefektifan herbisida aminopiralid yang diaplikasi secara tunggal terhadap gulma.
2) Mengetahui keefektifan herbisida glifosat yang diaplikasi secara tunggal
terhadap gulma. 3) Mengetahui apakah campuran herbisida aminopiralid dengan
glifosat bersifat lebih efektif dalam pengendalian gulma.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca dan Laboratorium Ilmu Gulma, Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung dari bulan November 2009―Februari 2010.
Perlakuan diterapkan pada petak percobaan dalam rancangan kelompok teracak
yang terdiri dari 10 perlakuan (kontrol, premix aminopiralid 7,12 g/ha + glifosat
192 g/ha, premix aminopiralid 14,24 g/ha + glifosat 384 g/ha, premix
aminopiralid 28.48 + glifosat 768 g/ha, aminopiralid 16,80 g/ha, aminopiralid

33,60 g/ha, aminopiralid 67,20 g/ha, glifosat 240 g/ha, glifosat 480 g/ha, glifosat
960 g/ha ). Penelitian ini diilakukan dengan tiga percobaan yang berbeda dengan
diterapkan perlakuan yang sama dan percobaan pertama menggunakan gulma
Asystasia gangetica, percobaan kedua menggunakan gulma Paspalum conjugatum
dan percobaan ketiga Cyperus kyllingia yang diulang masing-masing sebanyak 6
kali. Homogenitas ragam diuji dengan Uji Tukey. Data dianalisis dengan sidik
ragam dan perbedaan nilai tengah diuji dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada
taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa herbisida aminopiralid yang diaplikasi
secara tunggal efektif mengendalikan pertumbuhan gulma Asystasia gangetica
pada semua taraf dosis yang diuji (16,80 g/ha, 33.60 g/ha, dan 67,20 g/ha)
Andicha Zugari

sedangkan pada gulma Paspalum conjugatum dan Cyperus kyllingia dapat
dikendalikan dengan herbisida tersebut pada taraf dosis 67,20 g/ha. Herbisida
glifosat yang diaplikasi secara tunggal efektif mengendalikan gulma Asystasia
gangetica, Paspalum conjugatum dan Cyperus kyllingia pada semua taraf dosis
yang diuji (240 g/ha, 480 g/ha, dan 960 g/ha). Campuran herbisida aminopiralid
dengan glifosat dapat mengendalikan gulma Asystasia gangetica, Paspalum
conjugatum dan Cyperus kyllingia pada semua taraf dosis yang diuji.


1. Alumni Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
2. Dosen Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung