PRA RANCANGAN PABRIK BENZIL ALKOHOL DARI BENZIL KLORIDA, NATRIUM KARBONAT DAN AIR KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN
ABSTRAK
PRARANCANGAN PABRIK BENZIL ALKOHOL DARI BENZIL KLORIDA, NATRIUM KARBONAT DAN AIR DENGAN KAPASITAS
50.000 TON/TAHUN
Oleh SULISTIONO
Pabrik Benzil Alkohol berbahan baku benzil klorida, natrium karbonat, dan air akan didirikan di Surabaya. Pabrik ini berdiri dengan mempertimbangkan kebutuhan dalam negeri akan benzil alcohol yang terus meningkat, ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang memadai, tenaga kerja yang mudah didapatkan dan kondisi lingkungan.
Pabrik direncanakan memproduksi benzil alkohol sebanyak 50.000 ton/tahun, dengan waktu operasi 24 jam/hari, 330 hari/tahun. Bahan baku yang digunakan adalah benzil klorida sebanyak 7.533,2710 kg/jam, natrium karbonat sebanyak 3.156,2321 kg/jam, dan air sebanyak 6.249,9646 kg/jam.
Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik benzil alkohol berupa: pengadaan air, pengadaan steam, pengadaan listrik, kebutuhan bahan bakar, dan pengadaan udara kering.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur organisasi line dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 134 orang.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 377.126.320.790 Working Capital Investment (WCI) = Rp 66.551.703.669 Total Capital Investment (TCI) = Rp 443.678.024.458 Break Even Point (BEP) = 33,1997 %
Shut Down Point (SDP) = 24,7329 % Pay Out Time before taxes (POT)b = 1,2356 years Pay Out Time after taxes (POT)a = 1,4982 years Return on Investment before taxes (ROI)b = 60,2913 % Return on Investment after taxes (ROI)a = 48,2330 % Discounted cash flow (DCF) = 50,0372 %
(2)
Mempertimbangkan paparan di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik benzil alkohol ini dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang menguntungkan dan mempunyai masa depan yang baik.
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
i
(8)
Sebuah Karya kecilku....
Dengan segenap hati kupersembahkan tugas akhir ini kepada:
Allah SWT,
Atas kehendak-Nya semua ini ada
Atas rahmat-Nya semua ini aku dapatkan
Atas kekuatan dari-Nya aku bisa bertahan.
Orang tuaku sebagai tanda baktiku, terima kasih atas segalanya,
doa, kasih sayang, pengorbanan, dan keikhlasannya.
Ini hanyalah setitik balasan yang tidak bisa dibandingkan dengan
berjuta-juta pengorbanan dan kasih sayang
yang tidak akan pernah berakhir.
Guru-guruku sebagai tanda hormatku,
terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.
Serta tak lupa kupersembahkan kepada Almamaterku tercinta,
semoga kelak berguna dikemudian hari.
(9)
MOTO
Hidup adalah perjuangan untuk mencapai
(10)
SANWACANA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Kuasa dan Maha Penyayang, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas akhir ini
dengan judul “Prarancangan Pabrik Benzil Alkohol dari Benzil Klorida, Natrium Karbonat dan Air Kapasitas 50.000 Ton / Tahun” dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna memperoleh derajat kesarjanaan (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Azhar, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung. 2. Panca Nugrahini F., S.T., M.T., selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan pengarahan, masukan, bimbingan, kritik dan saran selama penyelesaian tugas akhir. Semoga ilmu bermanfaat yang diberikan dapat berguna dikemudian hari.
3. Heri Rustamaji, S.T, M.Eng., selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan pengarahan, masukan, bimbingan, kritik dan saran selama
(11)
penyelesaian tugas akhir. Semoga ilmu bermanfaat yang diberikan dapat berguna dikemudian hari.
4. Ir. Azhar, M.T., dan Darmansyah, S.T., M.T., selaku Dosen Penguji atas ilmu, kritik dan saran, dalam penyelesaian tugas akhir.
5. Seluruh Dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, atas semua ilmu dan bekal masa depan yang akan selalu bermanfaat.
6. Keluargaku tercinta, untuk Ayah, Ibu, Abang dan Adik tercinta yang selalu
memberikan do’a, semangat, dukungan, serta kepercayaan dan ketulusan untukku, skripsi ini juga ku persembahkan untuk mereka semoga bisa menjadi pengobat hati yang pilu.
7. Ika Hermania, selaku rekan seperjuangan dalam suka duka yang telah membantu penulis dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini.
8. Aprilla Ayu Ramasari, terimakasih atas dukungan yang tiada henti.
9. Teman-teman seperjuangan di Teknik Kimia Angkatan 2007, kakak-kakak dan adik-adik angkatan yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih atas bantuannya selama penulis menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka terhadap penulis dan semoga skripsi ini berguna.
Bandar Lampung, 4 Agustus 2014 Penulis,
(12)
vi
DAFTAR ISI
halaman Abstrak
Daftar Isi ... vi
Daftar Tabel ... ix
Daftar Gambar ... xii
Daftar Grafik ... xiii
I. Pendahuluan ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Kegunaan Produk ... 2
1.3. Ketersedian Bahan Baku ... 3
1.4. Prospek Pasar ... 3
1.5. Lokasi Pabrik ... 5
II. Uraian Proses ... 7
2.1. Jenis – Jenis Poses ... 7
1. Reduksi Katalia dengan Benzaldehida ... 7
2. Reaksi Cannizaro ... 7
3. Reaksi Hidrolisa ... 8
2.2. Pemilihan Proses ... 8
a. Tinjauan Ekonomi ... 9
b. Tinjauan Termodinamika ... 17
2.3. Uraian Proses ... 24
a. Persiapan Bahan Baku ... 24
b. Tahap Reaksi ... 25
c. Tahap Pemurnian ... 26
(13)
vii
III. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk ... 27
3.1. Spesifikasi Bahan ... 27
1. Bahan Baku ... 27
2. Bahan Pembantu ... 28
3.2. Spesifikasi Produk ... 28
IV. Neraca Massa dan Neraca Energi ... 31
A. Neraca Massa ... 31
B. Neraca Energi ... 36
V. Spesifikasi Peralatan ... 42
A. Peralatan Proses ... 42
VI. Utilitas dan Pengolahan Limbah ... 57
A. Unit Pendukug Proses (Utilitas) ... 57
B. Laboratorium ... 84
C.1. Laboratorium Fisika ... 86
C.2. Laboratorium Analitik ... 86
C.3. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan ... 86
C.4. Laboratorium Analisa Air ... 87
C.5. Alat Analisa ... 88
D. Instrumentasi dan Pengendalian Proses ... 88
VII. Lokasi dan Tata Letak Pabrik ... 91
A. Lokasi Pabrik ... 91
B. Tata Letak Pabrik ... 94
C. Prakiraan Areal Lingkungan ... 94
VIII. Sistem Manajemen dan Operasi Perusahaan ... 98
A. Bentuk Perusahaan ... 98
B. Deskripsi Jabatan ... ... 99
(14)
viii
D. Jam Kerja ... ... 111
E. Sistem Pengupahan ... 114
F. Kesejahteraan Karyawan ... 116
G.Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 118
IX. Investasi dan Evaluasi Ekonomi ... 120
A. Investasi ... 120
B. Evaluasi Ekonomi ... 125
C. Angsuran Pinjaman ... 127
X. Kesimpulan dan Saran ... 129 Daftar Pustaka
(15)
ix
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
1.1. Data Impor Benzil Alkohol di Indonesia... 3
2.1. Harga bahan baku dan produk ... 9
2.2. Nilai ΔH°f masing-masing Komponen ... 18
2.3. Nilai ΔG°f masing-masing Komponen ... 19
2.4. Nilai ΔH°f masing-masing Komponen... 20
2.5. Nilai ΔG°f masing-masing Komponen... 21
2.6. . Nilai ΔH°f masing-masing Komponen... 22
2.7. Nilai ΔG°f masing-masing Komponen... 23
2.8. Kriteria penilaian pemilihan proses... 24
4.1. Data komponen ... 32
4.2. Neraca Massa Mixing Tank (MT-101)... 32
4.3. Neraca Massa Reactor I (RE-201) ... 33
4.4. Neraca Massa Reactor II (RE-202) ... 33
4.5 Neraca Massa pada Decanter ... 34
4.6. Neraca Massa Total Menara Distilasi ... 34
4.7. Neraca Massa Condensor (CD-301)……... 35
4.8. Neraca Massa Reboiler (RB-301) ………... ... 35
4.9. Neraca Energi Total Mixing Tank ……... 36
4.10. Neraca Energi masuk Reaktor I ...………... ... 36
4.11 Neraca Energi keluar Reaktor I ... 37
4.12 Neraca Energi Total Reaktor I ... 37
4.13. Neraca Energi masuk Reaktor II ...………... ... 38
4.14. Neraca Energi keluar Reaktor II... 38
(16)
x
4.16. Neraca Energi Masuk Decanter ... 39
4.17. Neraca Energi Keluaran Decanter Aliran Atas ... 40
4.18. Neraca Energi Keluaran Decanter Aliran Bawah ... 40
4.19. Neraca Energi Total DE-01 ... 40
4.20. Neraca Energi Masuk Distilasi ... 41
4.21. Neraca Energi Total Menara Distilasi ... 41
5.1. Spesifikasi Tangki Benzil Klorida (ST-101) ... 42
5.2. Spesifikasi Tangki Benzil Alkohol (ST-301) ... 43
5.3. Spesifikasi Solid Storage (SS-101) ... 44
5.4. Spesifikasi Screw Conveyor (SC-101) ... 45
5.5. Spesifikasi Bucket Elevator (BE-101) ... 46
5.6. Spesifikasi Feeder (FE-101) ... 47
5.7. Spesifikasi Mixing Tank (MT-101) ... . 48
5.8. Spesifikasi RE –201... 49
5.9. Spesifikasi RE –202 ... 50
5.10. Spesifikasi Dekanter (DE-301) ... 51
5.11. Spesifikasi Menara Distilasi (MD-301) ... 52
5.12. Spesifikasi Condensor ( CD – 401 ... 53
5.13. Spesifikasi AC-401 ... 54
5.14. Spesifikasi Reboiler (RB-401) ... 55
5.15. Spesifikasi Pompa (PP – 101) ... 56
5.16. Spesifikasi Pompa (PP – 301) ... 56
6.1. Standar Air untuk Kebutuhan Domestik ... 58
6.2. Kebutuhan Air untuk General Uses ... 59
6.3. Kebutuhan Air untuk Air Pendingin ... 61
6.4. Baku Mutu Air Proses ... 66
6.5. Kebutuhan Steam ... 67
6.6. Kebutuhan Air Untuk Process Water ... 68
6.7. Kebutuhan Penerangan untuk Area dalam Bangunan ... 78
6.8. Kebutuhan Penerangan untuk Area luar Bangunan ... 79
6.19. Kebutuhan Listrik untuk Alat Proses ... 80
(17)
xi
6.11. Tingkatan Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian ... 89
6.12. Pengendalian Variabel Utama Proses ... 90
8.1. Jadwal Kerja Regu Shift ... 112
8.2. Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat ... 114
8.3. Penggolongan jumlah tenaga kerja ... 115
8.4. Jumlah karyawan shift ... 116
9.1. Fixed Capital Investment ... 121
9.2. Manufacturing Cost ... 122
9.3. General Expenses ... 123
9.4. Biaya Administrasi ... 124
(18)
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik halaman
1.1 Data impor benzil alkohol di Indonesia ... 4 9.1 Analisis Ekonomi ... 127 9.2 Net Present Value Metode Discounted Cash Flow ... 128
(19)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
4.1 Blok Diagram Proses Pembuatan Benzil Alkohol ... 32
6.1 Cooling Tower ...
63
6.2 Diagram Cooling Water System... 65
6.3 Diagram Alir Pengolahan Air... 70
6.4 Deaerator ... 77
7.1 Peta Provinsi Jawa Timu ... 95
7.2 Tata Letak Pabrik ... 96
(20)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, pembangunan di segala bidang makin diperhatikan. Salah satu jalan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa adalah dengan pembangunan industri, termasuk diantaranya adalah industri kimia. Pembangunan industri kimia ini sangat penting, karena dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap industri luar negeri, yang pada akhirnya akan dapat mengurangi pengeluaran devisa untuk mengimpor bahan tersebut, termasuk diantaranya benzil alkohol.
Benzil alkohol merupakan salah satu bahan kimia yang sangat dibutuhkan baik sebagai bahan baku maupun bahan penunjang. Benzil alkohol banyak digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan obat, parfum, kosmetik, solvent, dan sebagai bahan untuk industri kimia yang lain.
Di Indonesia juga banyak terdapat jenis pabrik seperti di atas yang membutuhkan benzil alkohol sebagai bahan dalam prosesnya. Dengan semakin banyaknya industri di Indonesia, khususnya industri kimia yang
(21)
2
membutuhkan benzil alkohol, maka diperkirakan kebutuhan benzil alkohol pada masa yang akan datang akan semakin meningkat.
Belum adanya produsen benzil alkohol di Indonesia membuka peluang yang besar terhadap pasar benzil alkohol di Indonesia. Selama ini kebutuhan nasional terhadap benzil alkohol masih di impor dari Taiwan, USA, Jerman, dan India. Pendirian pabrik benzil alkohol berarti membuka lapangan kerja baru sehingga mengurangi pengangguran di Indonesia. Disamping itu untuk memenuhi pasar di luar negeri yang di harapkan dapat meningkatkan devisa Negara.
1.2. Kegunaan Produk
Produk benzil alkohol telah banyak digunakan dalam berbagai macam industri diantaranya:
1. Benzil alkohol digunakan sebagai pelarut umum untuk tinta, cat, epoxy resin, dan selulosa asetat.
2. Sebagai prekursor untuk berbagai ester, yang digunakan dalam sabun, dan parfum.
3. Sebagai pengawet obat intravena karena bakteriostatik dan properti antipruritic dan zat antiseptik dalam obat kumur
(22)
3
1.3. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benzil alkohol adalah benzil klorida ( C7H7Cl ) dan natrium karbonat (Na2CO3). Bahan baku benzil klorida diimpor dari Shandong Liaocheng Luxi Chemical Sale Co. Ltd, China. Natrium karbonat diperoleh dari Pabrik Aneka Kimia Raya, Surabaya. Dengan mengadakan kontrak kerjasama dengan kedua pabrik tersebut maka diharapkan kebutuhan benzil klorida dan natrium karbonat sebagai bahan baku pembuatan benzil alkohol dapat terpenuhi.
1.4. Prospek Pasar
Melihat kegunaan benzil alkohol yang banyak dan harganya yang cukup mahal maka diperkirakan kebutuhan akan benzil alkohol semakin meningkat dengan semakin banyaknya industri di Indonesia, khususnya industri kimia. Adapun data impor benzil alkohol di Indonesia mulai tahun 2009 sampai 2012 adalah sebagai berikut :
Tabel 1. 1 Data Impor Benzil Alkohol di Indonesia
Tahun Impor (Ton)
2009 25.358
2010 35.410
2011 48.556
2012 50.516
(23)
4
Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa kebutuhan benzil alkohol dalam negeri mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan di Indonesia belum terdapat pabrik benzil alkohol sehingga untuk memenuhi kebutuhan benzil alkohol diperoleh dari impor. Peningkatan konsumsi didasarkan atas perkembangan industri pemakainya yang mengalami perkembangan cukup pesat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pangsa pasar utama adalah memenuhi kebutuhan dalam negeri dan apabila kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi maka produk dapat diekspor ke luar negeri.
Prediksi kapasitas pabrik diambil berdasarkan data statistik yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) prihal data impor benzil alkohol di Indonesia. Peningkatan impor benzil alkohol dari tahun ke tahun dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 1.1 Data impor benzil alkohol di Indonesia
y = 8862x + 17805 R² = 0.9366
0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000
2009 2010 2011 2012
Impor (Ton)
Impor (Ton) Linear (Impor (Ton))
(24)
5
Dari persamaan yang diperoleh pada Gambar 1.1 dengan menggunakan metode regresi linear, kebutuhan benzil alkohol di Indonesia untuk tahun 2017, diyakini sebesar 60.000 ton/tahun. Berdasarkan data kebutuhan tersebut, maka besarnya kapasitas pabrik benzil alkohol yang direncanakan sebesar 50.000 ton/tahun.
1.5. Lokasi Pabrik
Penentuan lokasi pabrik sangat penting pada suatu perancangan karena akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan hidup pabrik. Berdasarkan faktor-faktor di bawah ini maka pabrik yang akan didirikan berlokasi di Gersik, Jawa Timur dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Penyediaan Bahan Baku
Lokasi pabrik terletak tidak terlalu jauh dari bahan baku, sumber bahan baku utama natrium kabonat diperoleh Pabrik Aneka Kimia Raya, Surabaya sedangkan bahan baku benzil klorida di impor dari Shandong Liaocheng Luxi Chemical Sale Co. Ltd, China. Dengan demikian pengadaan bahan baku lebih mudah karena berada di dekat lokasi pabrik. 2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja di Indonesia cukup banyak sehingga penyediaan tenaga kerja tidak begitu sulit diperoleh. Tenaga kerja yang berpendidikan menengah atau kejuruan dapat diambil dari daerah sekitar pabrik. Sedangkan untuk tenaga kerja ahli dapat didatangkan dari kota lain. Disamping itu lokasi pabrik mudah dijangkau oleh transportasi angkutan yang beroperasi secara permanen pada daerah lokasi pabrik.
(25)
6
3. Utilitas
Utilitas yang diperlukan adalah air, bahan bakar serta listrik. Daerah Gresik dilalui oleh sungai Bengawan Solo yaitu sungai besar yang terdekat dengan kawasan industri yang dapat digunakan untuk keperluan penyediaan utilitas terutama air.
4. Pemasaran
Benzil alkohol merupakan bahan baku dan bahan intermediate, maka pemilihan lokasi di Gresik, Jawa Timur adalah tepat, karena daerah ini merupakan kawasan industri. Hal ini berarti memperpendek jarak antara pabrik benzil alkohol dengan pabrik-pabrik yang membutuhkannya.
5. Transportasi
Fasilitas angkutan dan transportasi di daerah ini sudah cukup memadai, sehingga pengiriman bahan baku serta pemasaran produk dapat berjalan dengan lancar karena lokasi pabrik yang dekat dengan daerah sumber bahan baku dan daerah pemasaran produk.
(26)
7
BAB II URAIAN PROSES
2.1. Jenis-Jenis Proses
Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol, atau phenyl carbinol. Benzil alkohol mempunyai rumus molekul C6H5CH2OH. Proses pembuatan benzil alkohol dapat dilakukan dengan beberapa macam cara :
1. Reduksi Katalis dengan benzaldehida
Reduksi diperoleh dengan menggunakan Raney Nickel atau Sodium Amalgam dan air. Bahan pereaksi yang ekivalen dengan benzaldehid bisa menggunakan asam benzoat atau turunan asam benzoat. Persamaan reaksinya sebagai berikut :
C6H5CHO + H2 C6H5CH2OH
Reaksi ini berlangsung pada suhu 25oC dan tekanan 3 atm.
2. Reaksi Cannizaro
Pada reaksi ini formaldehida dioksidasi menjadi asam formiat, aldehid aromatik direduksi menjadi alkohol, yang berlangsung pada fase homogen (cair-cair) pada temperatur 207 oC, dan tekanan 6,1 atm.
(27)
8
Digunakan benzaldehida sebagai agen pereduksi dengan katalis berupa alkali. Konversi reaksi ini sebesar 60%. Pada reaksi ini hanya setengah dari aldehid yang tereduksi menjadi alkohol, setengahnya lagi teroksidasi menjadi asam.
Persamaan reaksinya sebagai berikut :
2C6H5CHO + KOH C6H5CO2K + C6H5CH2OH
3. Reaksi Hidrolisa
Reaksi hidrolisa terjadi antara Benzil Klorida dengan larutan Natrium Karbonat. Kemurnian produk yang dihasilkan 99%. Konversi terhadap produk sebesar 99%, berlangsung pada fase cair pada suhu 110oC dan tekanan 2 atm, tanpa menggunakan katalis.
Persamaan reaksinya sebagai berikut :
2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O 2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2
2.2. Pemilihan Proses
Pemilihan proses dilakukan dengan membandingkan keuntungan dan kerugian semua proses pembuatan benzil alkohol yang telah diuraikan diatas sebagai berikut :
(28)
9
a. Tinjauan Ekonomi
Tinjauan ekonomi ini bertujuan untuk mengetahui bruto yang dihasilkan oleh pabrik ini selama setahun dengan kapasitas 50.000 ton/tahun. Berikut ini perbandingan beberapa harga bahan baku dan harga produk pada tahun 2013.
Tabel 2.1 Harga bahan baku dan produk
Bahan Harga dalam $ Harga dalam Rp.
Benzaldehida 4000 USD/ton 40.000.000/ton Kalium hidoksida 300 USD/ton 3.000.000/ton
Benzil Klorida 1476 USD/ton 14.760.000/ton Natrium Karbonat 200 USD/ton 2.000.000/ton
Benzil Alkohol 3400 USD/ton 34.000.000/ton Sumber: * www.alibaba.com,2013
1. Reduksi Katalis dengan benzaldehida Konversi : 75%
Kapasitas produk : 50.000 ton benzil alkohol tiap tahun
(29)
10
Dengan reaksi :
C6H5CHO + H2 C6H5CH2OH Mula a b
Bereaksi (462,962) (462,962) (462,962)
Sisa (a-462,962) (b-462,962) (462,962)
Dari reaksi diatas, untuk menghasilkan 50.000 ton atau 462,962 kmol benzil alkohol dengan konversi reaksi 75% maka dibutukan reaktan sebagai berikut
Mol benzaldehida = 617,31 kmol
Benzaldehid yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50.000.000 kg benzil alkohol
= mol benzaldehida * BM benzaldehid = 617,31 kmol x 106 kg/kmol
= 65.434,86 kg = 65,434 ton Sodium amalgam
(30)
11
Mol Hidrogen = 617,31 kmol
Kalium hidoksida yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50.000.000 kg benzil alkohol
= mol hidrogen * BM hidrogen = 617,31 kmol x 2 kgr/kmol = 13.234,62 kg = 13,234 ton
Jumlah harga bahan baku:
= (65,434 ton x $ 4000/ton) + (13,234 ton x $ 3000/ton) = $ 301.438.000
Harga produk benzi alkohol
= (50.000 ton/tahun x $ 3400/ton) = $ 170.000.000 /tahun
Keuntungan per tahun = Harga Produk – Harga Reaktan = $ 170.000.000 /tahun - $ 301.438.000 = $ -131.438.000
= Rp. – 1.314..438.000
Harga produksi/kg benzil alkohol :
(31)
12
= $ 6,028/ kg = $ 6028/ ton
= Rp. 60.280/ kg ($1 = Rp 10000)
Harga pembuatan per kg benzil alkohol dengan menggunakan proses ini sebesar $ 6028/ ton, lebih mahal dibandingkan harga jual benzil alkohol sebesar $ 3400 /ton.
2. Reaksi Cannizaro Konversi : 60%
Kapasitas produk : 50.000 ton benzil alkohol tiap tahun
Dengan reaksi :
2C6H5CHO + KOH C6H5CO2K + C6H5CH2OH
Mula a b
Bereaksi (462,962) (462,962) (462,962) (462,962) Sisa (a-462,962) (b-462,962) (462,962) (462,962)
(32)
13
Dari reaksi diatas, untuk menghasilkan 50.000 ton atau 277,778 kmol benzil alkohol dengan konversi reaksi 60% maka dibutukan reaktan sebagai berikut
Mol benzaldehida = 1543,276 kmol
Benzaldehida yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50.000.000 kg benzil alkohol
= mol benzaldehid * BM benzaldehid = 1543,276 kmol x 106 kg/kmol = 163.587,276 kg = 163,587 ton
Mol Kalium hidoksida = 771,638 kmol
Kalium hidoksida yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50.000.000 kg benzil alkohol
= mol kalium hidoksida * BM kalium hidoksida = 771,638 kmol x 56 kgr/kmol
= 43.211,728 kg = 43,211 ton
Jumlah harga bahan baku:
= (163,587 ton x $ 2000/ton) + (43,211 ton x $ 4000/ton) = $ 205.561.400
(33)
14
Harga produk benzil alkohol
= (50.000 ton/tahun x $ 3400/ton) = $ 170.000.000 /tahun
Keuntungan per tahun = Harga Produk – Harga Reaktan = $ 170.000.000 /tahun - $ 205.561,400 = $ -129.996.000
= Rp. – 1.299.960.000.000
Harga produksi/kg benzil alkohol :
= $ 6,850/ kg = $ 6850/ ton = Rp. 68.500/ kg ($1 = Rp 10000)
Harga pembuatan per kg benzil alkohol dengan menggunakan proses ini sebesar $ 6850/ ton, lebih mahal dibandingkan harga jual benzil alkohol sebesar $ 3400 /ton.
(34)
15
3. Reaksi Hidrolisa Konversi : 99%
Kapasitas : 50.000 ton benzil alkohol tiap tahun
Dengan reaksi :
2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O 2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2 Mula a b c
Bereaksi 462,962 462,962 462,962 462,962 462,962 462,962 Setimbang(a-462,962) (b-462,962)(c-462,962) 462,962 462,962 462,962
Dari reaksi diatas, untuk menghasilkan 50.000 ton atau 462,962 kmol benzil alkohol dengan konversi reaksi 99% maka dibutukan reaktan sebagai berikut
a = 2 x = 935,276 kmol
(35)
16
Benzil klorida yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50.000.000 kg benzil alkohol
= mol benzil klorida * BM benzil klorida = 935,276 kmol x 108 kg/kmol
= 101.009,808 kg = 101,009 ton
Mol natrium karbonat = 467,438 kmol
Natrium karbonat yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50.000.000 kg benzil alkohol
= mol natrium karbonat * BM natrium karbonat = 467,438 kmol x 106 kg/kmol
= 49.569,628 kg = 49,569 ton
Mol H2O = 467,438 kmol
H2O yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50.000.000 kg benzil alkohol
= mol H2O * BM H2O
= 467,438 kmol x 18 kg/kmol = 8.413,884 kg = 8,413 ton
(36)
17
Jumlah harga bahan baku:
= (101,009 ton/tahun x $ 1476/ton) + (49,569 ton/tahun x $ 200/ton) + (8,413 ton/tahun x $ 100/ton )
= $ 159.003,08/tahun
Harga produk benzil alkohol: = (50.000 ton/tahun x $ 3400/ton) = $ 170.000.000 /tahun
Keuntungan per tahun = Harga Produk – Harga Reaktan = $ 170.000.000 - $ 159.003,08 = $ 169.840.996,9
= Rp. 1.698.409.969.000
Harga produksi per kg benzil alkohol :
= $ 3,1/ kg = $ 3100/ ton
(37)
18
Harga pembuatan per kg benzil alkohol dengan menggunakan proses ini sebesar $ 3100/ ton, lebih murah dibandingkan harga jual benzil alkohol sebesar $ 3400 /ton.
b. Tinjauan termodinamika
Tinjauan secara termodinamika ditujukan untuk mengetahui sifat reaksi (endotermis/eksotermis). Penentuan panas reaksi yang berjalan secara eksotermis atau endotermis dapat dihitung dengan perhitungan
panas pembentukan standar (ΔH°f) pada P = 1 atm dan T = 298 K.
Proses 1 ( Reduksi Katalis dengan benzaldehid) Reaksi yang terjadi adalah :
C6H5CHO + H2 C6H5CH2OH
Nilai ΔH°f masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat
dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut :
Tabel 2.2 Nilai ΔH°f masing-masing Komponen
Komponen ΔHof 298
(kJ/mol) C6H5CHO
H2 (g)
C6H5CH2OH
-86,8 0 -352 Sumber : Perry’s Tabel 2-196
(38)
19
Persamaan :
ΔH°r 298 K = ΔH°f produk - ΔH°f reaktan
ΔH°r 298 K = ΔH°f produk - ΔH°f reaktan
= [(ΔH°f C6H5CH2OH) – ( ΔH°f C6H5CHO + ΔH°f H2)]
= [(-352) – (-86,8 + 0)] kJ/mol = - 265,2 kJ/mol
Karena nilai ΔH°r 298 K negatif, maka reaksi bersifat eksotermis.
Dari energi bebas Gibbs dari reaktan dan produk adalah :
Tabel 2.3 Nilai ΔG°f masing-masing Komponen
Komponen ΔGof 298
(kJ/mol) C6H5CHO
H2 (g)
C6H5CH2OH
9,4 0 -27,5 Sumber : Perry’s Tabel 2-196
Persamaan :
ΔGo = Σ(nΔGof) produk –Σ(nΔGof) reaktan
ΔG°r 298 K = ΔG°f produk - ΔG°f reaktan
= [(ΔG°f C6H5CH2OH) – ( ΔG°f C6H5CHO + ΔG°f H2)]
= [(-27,5) – ( 9,4 + 0)] kJ/mol
(39)
20
Berdasarkan nilai ∆Go
yang telah di dapatkan sebesar -36,9 kJ/mol menunjukkan bahwa reaksi yang terjadi di dalam reaktor dapat berlangsung tanpa membutuhkan energi yang besar, karena diinginkan
nilai ∆Go
< 0 agar tidak membutuhkan energi berupa panas yang terlalu besar (konsumsi energi kecil). Dalam parameter perancangan pabrik kimia berupa parameter termodinamika bahwa nilai ∆Go < 0 masih dapat terpenuhi.
Proses 2 (Reaksi Cannizaro ) Reaksi yang terjadi adalah :
2C6H5CHO + KOH C6H5CO2K + C6H5CH2OH
Nilai ΔH°f masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada
Tabel 2.4 sebagai berikut :
Tabel 2.5 Nilai ΔH°f masing-masing Komponen
Komponen ΔHof 298
(kJ/mol) C6H5CHO
KOH C6H5CH2OH C6H5CO2K
-86,8 -352 -161 -385,05 Sumber : Perry’s Tabel 2-196
(40)
21
Persamaan :
ΔH°r 298 K = ΔH°f produk - ΔH°f reaktan
ΔH°r 298 K = ΔH°f produk - ΔH°f reaktan
= [(ΔH°f C6H5CH2OH + ΔH°f C6H5CO2K) –
( ΔH°f C6H5CHO + ΔH°f KOH)] = [(-161 + -385,05) – (-86,8 + -352 ) = -984,25 kJ/mol
Karena nilai ΔH°r 298 K negatif, maka reaksi bersifat eksotermis.
Dari energi bebas Gibbs dari reaktan dan produk adalah :
Tabel 2.6 Nilai ΔG°f masing-masing Komponen
Komponen ΔGof 298
(kJ/mol) C6H5CHO
KOH C6H5CH2OH C6H5CO2K
9,4 -379 -27,5 -245,26
Persamaan :
ΔG°r 298 K = ΔG°f produk - ΔG°f reaktan
ΔG°r 298 K = ΔG°f produk - ΔG°f reaktan
= [(ΔG°f C6H5CH2OH + ΔG°f C6H5CO2K) –
( ΔG°f C6H5CHO + ΔG°f KOH)] = [(-27,5 + -245,26) – (9,4 + -379)] = 96,84 kJ/mol
(41)
22
Reaksi 3 ( Reaksi Hidrolisa ) Persamaan reaksi :
2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O 2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2
Nilai ΔH°f masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada
Tabel 2.6 sebagai berikut :
Tabel 2.4 Nilai ΔH°f masing-masing Komponen
Komponen ΔHof 298
(kJ/mol) C6H5CH2Cl Na2CO3 H2O C6H5CH2OH NaCl CO2 26.136 -1130,9 -285,8 -352 -410 -393,5 Sumber : Perry’s Tabel 2-196
Persamaan :
ΔH°r 298 K = ΔH°f produk - ΔH°f reaktan
ΔH°r 298 K = ΔH°f produk - ΔH°f reaktan
= [(2 x ΔH°f C6H5CH2OH + 2 x ΔH°f NaCl + ΔH°f CO2 ) – ( 2 x ΔH°f C6H5CH2Cl + ΔH°f Na2CO3 + ΔH°f H2O )] = [((2 x -352) + (2 x -410) + (-393,5)) – ((2 x 26.136) + (-1130,9) + (-285,8))]
= - 553,072 kJ/mol
(42)
23
Dari energi bebas Gibbs dari reaktan dan produk adalah : Tabel 2.5 Nilai ΔG°f masing-masing Komponen
Komponen ΔGof 298
(kJ/mol) C6H5CH2Cl
Na2CO3 H2O
C6H5CH2OH NaCl
CO2
92.4 -1047,7 -237,2 -27,5 -384 -394,4 Sumber : Perry’s Tabel 2-196
Persamaan :
ΔG°r 298 K = ΔG°f produk - ΔG°f reaktan
ΔG°r 298 K = ΔG°f produk - ΔG°f reaktan
= [( 2 x ΔG°f C6H5CH2OH + 2 x ΔG°f NaCl + ΔG°f CO2 ) – ( 2 x ΔG°f C6H5CH2Cl + ΔG°f Na2CO3 + ΔG°f H2O )] = [((2 x -27,5) + (2 x -384) + (-394,4)) – ((2 x 92.4) + (-1047,7) + (-237,2))]
(43)
24
Tabel 2.7 Kriteria penilaian pemilihan proses Kriteria Penilaian PROSES I
(Hidrogenasi) PROSES II (Cannizaro) PROSES III (Hidrolisis) 1. Tekanan 2. Suhu 3. Konversi 4. Katalis 5. Ekonomi 6. Energi Gibbs
3 atm 25oC
- Ada $ -131.438.000
-36,9 KJ/mol
6,1 atm 207oC
60% Tidak Ada $ -129.996.000 96,84 KJ/Mol
2 atm 110oC
99% Tidak Ada $ 169.840.996 -117,3 KJ/Mol
Berdasarkan tabel 2.6 tersebut, maka dipilih proses 3, yaitu pembuatan benzil alkohol secara hidrolisis dengan menggunakan benzil klorida, air dan natrium karbonat.
Reaksi yang terjadi:
2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O 2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2
2.3. Uraian Proses
a. Persiapan Bahan Baku 1. Benzil Klorida
Benzil Klorida merupakan bahan baku utama yang diperoleh dengan cara import dari luar negeri yaitu dibeli dari Shandong Liaocheng Luxi Chemical Sale Co. Ltd, China, dalam bentuk cair dan disimpan dalam tangki T-01 dengan tekanan 1 atm (14,7 psia) dan suhu 30oC (303 K). Benzil Klorida akan dipompa, dimasukkan ke dalam reaktor, setelah
(44)
25
sebelumnya dipanaskan melalui heat exchanger (HE-101) sehingga temperatur Benzil Klorida menjadi 110oC.
2. Natrium Karbonat
Natrium Karbonat juga merupakan bahan baku utama. Diperoleh dari Pabrik Aneka Kimia Raya, Surabaya, dalam bentuk serbuk padat dan disimpan dalam solids storage (SS-101) dengan tekanan 1 atm (14,7 psia) dan suhu 30oC (303 K). Natrium Karbonat akan ditampung dalam hopper (HO-101) menggunakan srew conveyor dan bucket elevator (BE-101). Dari hopper kemudian akan dimasukkan ke dalam tangki pencampur (MT-101) untuk dilarutkan dengan H2O, lalu dipompa dan dipanaskan dengan pemanas HE-102 sampai suhu 110oC, kemudian dimasukkan ke dalam reaktor RE-201.
b. Tahap Reaksi
Reaksi antara Benzil Klorida dan larutan Natrium Karbonat dijalankan dalam Reaktor tangki berpengaduk, dengan waktu reaksi 0,39 jam, suhu reaktor 110oC, dan tekanan 2 atm.
Di dalam reaktor terjadi reaksi sebagai berikut :
2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O 2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2
Reaksi ini merupakan reaksi endotermis, sehingga untuk mempertahankan temperatur diperlukan pemanas. Pemanas yang digunakan adalah steam
(45)
26
jenuh pada suhu 210oC yang berada dalam jaket pemanas. Hasil reaksi yang berupa uap akan diolah ke UPL. Sedangkan hasil reaksi dari reaktor 2 didinginkan hingga suhunya menjadi 40oC, kemudian dimasukkan ke dalam decanter (DE) untuk dipisahkan antara fraksi berat dan ringannya.
c. Tahap Pemurnian
Produk keluar reaktor yang berupa cairan dipompakan ke cooler (C0-101) untuk menurunkan suhu produk menjadi 40oC, kemudian dipompakan ke dalam decanter (DE-101). Dalam decanter ini larutan Benzil Alkohol sebagai fase ringan dan Na2CO3 dan NaCl, serta sebagian besar air sebagai fase berat akan dipisahkan. Hasil fase berat pada decanter akan dialirkan ke unit pengolahan lanjut (UPL). Fase ringan sebagian besar terdiri dari Benzil Alkohol, dan masih ada sisa reaktan yaitu Benzil Klorida, Toluena, dan H2O. Hasil fase ringan dari decanter (DE-301) akan diumpankan ke dalam menara distilasi (DC-301) untuk memurnikan Benzil Alkohol. Umpan masuk dalam DC-301 pada suhu 143,5oC dan tekanan 1 atm. Dalam DC-301 Benzil Alkohol akan terpisahkan sebagi produk bawah dari campuran larutannya dengan kemurnian 99%, dan didinginkan dalam Cooler (C0-301) dan Cooler (C0-302) dari suhu bawah menara 201,67oC sampai suhu 30oC. Hasil Benzil Alkohol disimpan dalam tangki (ST-401) pada tekanan 1 atm. Hasil atas DC-301 akan dialirkan ke dalam tangki penyimpanan (AC-301) sebagai produk samping.
(46)
27
BAB III
SPESIFIKASI BAHAN & PRODUK
3.1. SPESIFIKASI BAHAN 1. Bahan baku :
a. Benzil Klorida (C6H5CH2Cl)
Berat Molekul = 126,5
Spesifik Gravity (20oC) = 1,1002 Titik beku = -39,2oC Titik didih pada 760 mmHg = 179,4oC Temperatur kritis = 411oC Tekanan kritis = 38,5 atm Bentuk (pada 1 atm,15oC) = Cairan
Warna = Tak berwarna
Kemurnian = 99,6 %
Kelarutan = Tak larut dalam air, larut dalam alkohol
b. Natrium Karbonat (Na2CO3)
Berat molekul = 106
(47)
28
Titik lebur = 851oC
Titik didih (pada 750 mmHg) = decomposes
Kelarutan pada air bersuhu 0oC = 7,1 gram/100 gram air Kelarutan pada air bersuhu 30oC = 48,51 gram/100 gram air. Bentuk (pada 1 atm,15oC) = Serbuk
Warna = Putih
2. Bahan pembantu : Air (H2O)
Berat molekul = 18,016
Spesifik gravity (20oC) = 1
Titik beku = 0oC
Titik lebur = 0oC
Titik didih pada 760mmHg = 100oC Tekanan uap murni (pada 100oC) = 760 mmHg Temperatur kritis = 374oC
Tekanan kritis = 218 atm
Viskositas (pada 20oC) = 1,050 cp
Kemurnian = 100 %
3.2. SPESIFIKASI PRODUK a. Benzil Alkohol (C6H5CH2OH)
Berat molekul = 108
(48)
29
Titik beku = -15,3oC
Titik didih (pada 760mmHg) = 204,7oC Bentuk (pada 1 atm,15oC) = Cairan
Warna = Tak berwarna
Kemurnian = 98 %
Kelarutan = 4 gram larut dalam 100 gram air;
5,1 gram air larut dalam 100 gram
benzil alkohol
b. Natrium Klorida (NaCl)
Berat molekul = 58,5
Densitas = 2,165
Titik didih = 1465oC
Titik lebur = 800,8 oC
Warna = Tak berwarna
Kelarutan = 35,7 gram/100 gram air (0oC)
c. Karbondioksida (CO2)
Berat molekul = 44
Densitas gas = 1,976 (pada 0oC,1atm) Temperatur kritis = 31oC
(49)
30
Kelarutan dalam air = 1,713 (pada oC);0,759(pada 25oC);
pada suhu di atas 80oC,CO2 tidak
dapat larut
(Perry,R.H.,1984)
Reaksi :
+ Na2CO3 + H2O
Benzyl Chloride Natrium Carbonate Air Benzyl Alcohol
(50)
DAFTAR PUSTAKA
Banchero, B.1955. Chemical Engineering Series. Mc Graw Hill in Chemical Engineering : New York
Biegler, T.1997. Systematic Methods of Chemical Process Design. Prentice Hall International : London
Brown, G.1950. Unit Operations.John Wiley and Sons : New York
Brownell, Young.1959. Equipment Process Design.Wiley Eastern Limited : Bangalore
Chemical Data Chemmaths. 2011.
Chemical Engineering Magazine, Ed. Juni 2011.
Coulson, Richardson.1983. Chemical Engineering, Vol. 6th. Pergamon Press : New York
Coulson, Richardson.1955. Chemical Engineering, Vol. 2nd. Butterworth-Heinemann : Boston
FLSmidth, One Source. 2011. Door Oliver Eimco Thickeners.
Fogler, Scott, H.1999.Elements of Chemical Reaction Engineering, Ed. 3th. Prentice Hall International : London
Foust, A.1960. Principles of Unit Operations, Ed. 2nd. John Wiley and Sons : New York
Geankoplis, C. J.1983. Transport Processes and Unit Operations, Ed. 2nd. Allyn and Bacon, Inc : London
H. Porse, CP Keko ApS, pers.comm, 2009.
Harnby, N.1985. Mixing in The Process Industries, Ed. 2nd. Butterworth-Heinemann : Boston
(51)
Hensley, C.2006. Cooling Tower Fundamentals. SPX Cooling Technologies : Kansas
Himmelblau.1996. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering. Prentice Hall International : London
Ismail, S.1996. Alat Industri Kimia. Unversitas Sriwjaya : Palembang Kepdal. 2000 No. 113. Pedoman Teknis Laboratorium Lingkungan. Kern, D.1950. Process Heat Transfer. Mc Graw Hill International Book
Company: London
Keyes, F. and Clark, R.S. 1959, Industrial Chemistry, 2nd edition, John Wiley and Sons, Inc., New York.
Lesmana, D.2009. Bahan Kuliah Teknologi Buangan Industri Modul Limbah Cair, Padat, Gas, dan B3.Universitas Lampung : Bandar Lampung Levenspiel, O.1999. Chemical Reaction Engineering, Ed. 3rd.
John Wiley and Sons : New York Material Codes. 2011.
Mc Cabe.1985. Unit Operation of Chemical Engineering, Jilid. 2nd, Ed. 4th. Mc Graw Hill Book Company : New York
Mc Lanahan Corp. Aggregate Processing Division Brosure.2011
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Agus Martowardojo, 14 Juni 2011, 09:51 WIB et.al. Kompas.com.
MIP Process Technology.2011. MIP Thickener Design.
Missen, R.1928.Introduction to Chemical Reaction Engineering and Kinetics.John Wiley and Sons : New York
Moss, D.2004.Pressure Vessel Design Manual, Ed. 3th.Elvesier : Boston MSDS Sodium Carbonate.Science Lab.com, 21 Februari 2011, 10:22 WIB MSDS Phosphate Acid.Science Lab.com, 21 Februari 2011, 10:25 WIB
Mulyono, P.1997.Ekonomi Teknik Kimia.Universitas Gajah Mada : Yogyakarta
Perry’s.1950.Chemical Engineer’s Handbook, Ed. 3th.Mc Graw Hill Book
(52)
Perry’s.1963.Chemical Engineer’s Handbook, Ed. 4th.Mc Graw Hill Book Company : London
Perry’s.1999.Chemical Engineer’s Handbook, Ed. 7th.Mc Graw Hill Book
Company : London
Perry’s.2008.Chemical Engineer’s Handbook, Ed. 8th.Mc Graw Hill Book
Company : London
Peter, Timmerhaus.2002. Plant Design and Economics for Chemical Engineers.Mc Graw Hill Higher Education : New York
Powel, S.1954.Water Conditioning for Industry, Ed. 1st.Mc Graw Hill Book Company : London
Rase.1977.Chemical Reactor Design for Process Plant, Vol. 1st, Principles and Techniques.John Wiley and Sons : New York
Reid, C.1987.The Properties of Gases and Liquids, Ed. 4th. Donneley and Sons : New York
Reklaitis, G. V.1983. Introduction to Material and Energy Balances.Mc Graw Hill Book Company : London
Sari, A.2010. Bahan Kuliah Utilitas dan Penggerak Mula Modul Pengolahan Air Industri. Universitas Lampung : Bandar Lampung
Schepman, B. A.1962.New Concepts in Thickener Design, Underflow Pump Arrangement, and Automatic Controls. SK-SNI Air Bersih, 12 Juni 2011, 13:25 WIB
Smith, J. M.2001.Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics, Ed. 6th.Mc Graw Hill International Edition : New York
Smith, J.M.1981.Chemical Engineering Kinetics, Ed. 3th. Mc Graw Hill International Edition : New York
Smith, R.2005.Chemical Process Design and Integration.John Wiley and Sons : New York
Sugiharto.1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Universitas Indonesia : Jakarta
Technical Specification Thickeners.2011
Treyball, R.1981. Mass Transfer Operations, Ed. 2nd.Mc Graw Hill Book Company : London
(53)
Ulrich, G.1984.A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics. University of New Hampshire : USA
Wallas, M.1990. Chemical Process Equipment. Butterworth-Heinemann : Boston Wang, L, K.2008. Gravity Thickener, Handbook of Enviromental Engineering,
Vol. 6th. The Humana Press Inc. : New Jersey
(1)
29
Titik beku = -15,3oC
Titik didih (pada 760mmHg) = 204,7oC Bentuk (pada 1 atm,15oC) = Cairan
Warna = Tak berwarna
Kemurnian = 98 %
Kelarutan = 4 gram larut dalam 100 gram air;
5,1 gram air larut dalam 100 gram
benzil alkohol
b. Natrium Klorida (NaCl)
Berat molekul = 58,5
Densitas = 2,165
Titik didih = 1465oC
Titik lebur = 800,8 oC
Warna = Tak berwarna
Kelarutan = 35,7 gram/100 gram air (0oC)
c. Karbondioksida (CO2)
Berat molekul = 44
Densitas gas = 1,976 (pada 0oC,1atm) Temperatur kritis = 31oC
(2)
30
Kelarutan dalam air = 1,713 (pada oC);0,759(pada 25oC);
pada suhu di atas 80oC,CO2 tidak
dapat larut
(Perry,R.H.,1984) Reaksi :
+ Na2CO3 + H2O
Benzyl Chloride Natrium Carbonate Air Benzyl Alcohol
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Banchero, B.1955. Chemical Engineering Series. Mc Graw Hill in Chemical Engineering : New York
Biegler, T.1997. Systematic Methods of Chemical Process Design. Prentice Hall International : London
Brown, G.1950. Unit Operations.John Wiley and Sons : New York
Brownell, Young.1959. Equipment Process Design.Wiley Eastern Limited : Bangalore
Chemical Data Chemmaths. 2011.
Chemical Engineering Magazine, Ed. Juni 2011.
Coulson, Richardson.1983. Chemical Engineering, Vol. 6th. Pergamon Press : New York
Coulson, Richardson.1955. Chemical Engineering, Vol. 2nd. Butterworth-Heinemann : Boston
FLSmidth, One Source. 2011. Door Oliver Eimco Thickeners.
Fogler, Scott, H.1999.Elements of Chemical Reaction Engineering, Ed. 3th. Prentice Hall International : London
Foust, A.1960. Principles of Unit Operations, Ed. 2nd. John Wiley and Sons : New York
Geankoplis, C. J.1983. Transport Processes and Unit Operations, Ed. 2nd. Allyn and Bacon, Inc : London
H. Porse, CP Keko ApS, pers.comm, 2009.
Harnby, N.1985. Mixing in The Process Industries, Ed. 2nd. Butterworth-Heinemann : Boston
(4)
Hensley, C.2006. Cooling Tower Fundamentals. SPX Cooling Technologies : Kansas
Himmelblau.1996. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering. Prentice Hall International : London
Ismail, S.1996. Alat Industri Kimia. Unversitas Sriwjaya : Palembang Kepdal. 2000 No. 113. Pedoman Teknis Laboratorium Lingkungan. Kern, D.1950. Process Heat Transfer. Mc Graw Hill International Book
Company: London
Keyes, F. and Clark, R.S. 1959, Industrial Chemistry, 2nd edition, John Wiley and Sons, Inc., New York.
Lesmana, D.2009. Bahan Kuliah Teknologi Buangan Industri Modul Limbah
Cair, Padat, Gas, dan B3.Universitas Lampung : Bandar Lampung
Levenspiel, O.1999. Chemical Reaction Engineering, Ed. 3rd. John Wiley and Sons : New York
Material Codes. 2011.
Mc Cabe.1985. Unit Operation of Chemical Engineering, Jilid. 2nd, Ed. 4th.
Mc Graw Hill Book Company : New York
Mc Lanahan Corp. Aggregate Processing Division Brosure.2011
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Agus Martowardojo, 14 Juni 2011, 09:51 WIB et.al. Kompas.com.
MIP Process Technology.2011. MIP Thickener Design.
Missen, R.1928.Introduction to Chemical Reaction Engineering and Kinetics.John Wiley and Sons : New York
Moss, D.2004.Pressure Vessel Design Manual, Ed. 3th.Elvesier : Boston MSDS Sodium Carbonate.Science Lab.com, 21 Februari 2011, 10:22 WIB MSDS Phosphate Acid.Science Lab.com, 21 Februari 2011, 10:25 WIB
Mulyono, P.1997.Ekonomi Teknik Kimia.Universitas Gajah Mada : Yogyakarta
Perry’s.1950.Chemical Engineer’s Handbook, Ed. 3th.Mc Graw Hill Book Company : London
(5)
Perry’s.1963.Chemical Engineer’s Handbook, Ed. 4th.Mc Graw Hill Book Company : London
Perry’s.1999.Chemical Engineer’s Handbook, Ed. 7th.Mc Graw Hill Book Company : London
Perry’s.2008.Chemical Engineer’s Handbook, Ed. 8th.Mc Graw Hill Book Company : London
Peter, Timmerhaus.2002. Plant Design and Economics for Chemical
Engineers.Mc Graw Hill Higher Education : New York
Powel, S.1954.Water Conditioning for Industry, Ed. 1st.Mc Graw Hill Book Company : London
Rase.1977.Chemical Reactor Design for Process Plant, Vol. 1st, Principles and
Techniques.John Wiley and Sons : New York
Reid, C.1987.The Properties of Gases and Liquids, Ed. 4th. Donneley and Sons : New York
Reklaitis, G. V.1983. Introduction to Material and Energy Balances.Mc Graw Hill Book Company : London
Sari, A.2010. Bahan Kuliah Utilitas dan Penggerak Mula Modul Pengolahan Air
Industri. Universitas Lampung : Bandar Lampung
Schepman, B. A.1962.New Concepts in Thickener Design, Underflow Pump Arrangement, and Automatic Controls. SK-SNI Air Bersih, 12 Juni 2011, 13:25 WIB
Smith, J. M.2001.Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics, Ed. 6th.Mc Graw Hill International Edition : New York
Smith, J.M.1981.Chemical Engineering Kinetics, Ed. 3th. Mc Graw Hill International Edition : New York
Smith, R.2005.Chemical Process Design and Integration.John Wiley and Sons : New York
Sugiharto.1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Universitas Indonesia : Jakarta
Technical Specification Thickeners.2011
Treyball, R.1981. Mass Transfer Operations, Ed. 2nd.Mc Graw Hill Book Company : London
(6)
Ulrich, G.1984.A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics. University of New Hampshire : USA
Wallas, M.1990. Chemical Process Equipment. Butterworth-Heinemann : Boston Wang, L, K.2008. Gravity Thickener, Handbook of Enviromental Engineering,
Vol. 6th. The Humana Press Inc. : New Jersey