PRA RANCANGAN PABRIK BENZIL ALKOHOL DARI BENZIL KLORIDA, NATRIUM KARBONAT DAN AIR KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN (Tugas Khusus Distillation Column 301 (DC-301))

ABSTRAK

PRARANCANGAN PABRIK BENZIL ALKOHOL DARI BENZIL
KLORIDA, NATRIUM KARBONAT DAN AIR DENGAN KAPASITAS
50.000 TON/TAHUN

Oleh
IKA HERMANIA

Pabrik Benzil Alkohol berbahan baku benzil klorida, natrium karbonat,
dan air akan didirikan di Surabaya. Pabrik ini berdiri dengan mempertimbangkan
kebutuhan dalam negeri akan benzil alcohol yang terus meningkat, ketersediaan
bahan baku, sarana transportasi yang memadai, tenaga kerja yang mudah
didapatkan dan kondisi lingkungan.
Pabrik direncanakan memproduksi benzil alkohol sebanyak 50.000
ton/tahun, dengan waktu operasi 24 jam/hari, 330 hari/tahun. Bahan baku yang
digunakan adalah benzil klorida sebanyak 7.533,2710 kg/jam, natrium karbonat
sebanyak 3.156,2321 kg/jam, dan air sebanyak 6.249,9646 kg/jam.
Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik benzil alkohol berupa: pengadaan air,
pengadaan steam, pengadaan listrik, kebutuhan bahan bakar, dan pengadaan udara
kering.

Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur
organisasi line dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 134 orang.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment
(FCI)
= Rp 377.126.320.790
Working Capital Investment
(WCI)
= Rp 66.551.703.669
Total Capital Investment
(TCI)
= Rp 443.678.024.458
Break Even Point
(BEP)
= 33,1997 %
Shut Down Point
(SDP)
= 24,7329 %
Pay Out Time before taxes
(POT)b

= 1,2356 years
Pay Out Time after taxes
(POT)a
= 1,4982 years
Return on Investment before taxes
(ROI)b
= 60,2913 %
Return on Investment after taxes
(ROI)a
= 48,2330 %
Discounted cash flow
(DCF)
= 50,0372 %

Mempertimbangkan paparan di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik
benzil alkohol ini dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang
menguntungkan dan mempunyai masa depan yang baik.

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tulang Bawang pada tanggal 20

Oktober 1989, sebagai anak pertama dari dua bersaudara,
dari pasangan Bapak Ishak dan Ibu Sumami.

Lulus dari Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 04 Gunung Madu pada tahun 2001,
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP Satya Dharma Sudjana
Lampung Tengah pada tahun 2004 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA
Negeri 10 Bandar Lampung pada tahun 2007.

Tahun 2007, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas Lampung melalui jalur SPMB. Pada tahun 2011, penulis
melakukan Kerja Praktek di PT Gunung Madu Plantations, Lampung Tengah,
Lampung. Pada tahun 2011-2013 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Konsentrasi Limbah Cair Tapioka pada Produksi Biogas dalam Sistem Codigestion dari Limbah Cair Tapioka dan Kotoran Sapi”

Sebuah Karya kecilku....
Dengan segenap hati kupersembahkan tugas akhir ini kepada:

Allah SWT,
Atas kehendak-Nya semua ini ada
Atas rahmat-Nya semua ini aku dapatkan

Atas kekuatan dari-Nya aku bisa bertahan.
Orang tuaku sebagai tanda baktiku, terima kasih atas segalanya,
doa, kasih sayang, pengorbanan dan keikhlasannya.
Ini hanyalah setitik balasan yang tidak bisa dibandingkan dengan
berjuta-juta pengorbanan dan kasih sayang
yang tidak akan pernah berakhir.
Guru-guruku sebagai tanda hormatku,
terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.
Serta tak lupa kupersembahkan kepada Almamaterku tercinta,
semoga kelak berguna dikemudian hari.

MOTO

Segala sesuatu ada waktunya...
Segala sesuatu ada hikmahnya...

SANWACANA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Kuasa dan
Maha Penyayang, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas akhir ini

dengan judul “Prarancangan Pabrik Benzil Alkohol dari Benzil Klorida, Natrium
Karbonat, dan Air dengan Kapasitas 50.000 Ton / Tahun” dapat diselesaikan
dengan baik.

Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh derajat kesarjanaan (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lampung.

Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Azhar, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung dan
selaku Dosen Penguji atas ilmu, kritik dan saran, dalam penyelesaian tugas
akhir.
2. Panca Nugrahini F., S.T., M.T., selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan pengarahan, masukan, bimbingan, kritik dan saran selama
penyelesaian tugas akhir. Semoga ilmu bermanfaat yang diberikan dapat
berguna dikemudian hari.

i


3. Heri Rustamaji, S.T, M.Eng., selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberikan pengarahan, masukan, bimbingan, kritik dan saran selama
penyelesaian tugas akhir. Semoga ilmu bermanfaat yang diberikan dapat
berguna dikemudian hari.
4. Edwin Azwar, S.T,. P.GD., M.T.A., Ph.D., selaku Dosen Penguji atas ilmu,
kritik dan saran, dalam penyelesaian tugas akhir.
5. Seluruh Dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, atas semua ilmu dan
bekal masa depan yang akan selalu bermanfaat.
6. Keluargaku tercinta, untuk Ayah, Ibu, Adikku Iyan dan Rayyan yang selalu
memberikan do’a, semangat, dan dukungan, skripsi ini juga ku persembahkan
untuk mereka semoga bisa menjadi pengobat hati yang pilu.
7. Kakakku, selaku rekan seperjuangan dalam suka duka yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini.
8. Sulistiono, selaku rekan seperjuangan pengerjaan skipsi.
9. Teman-teman seperjuangan di Teknik Kimia Angkatan 2007 aksel, marga,
binur, catur, atung, fath, cindi, indra, muti, norma, andika, sahabat-sahabatku,
adel, ngenges, tya, tika, nanda, kinkin, kakak-kakak dan adik-adik angkatan
yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih atas bantuannya selama
penulis menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.


ii

Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka terhadap penulis dan semoga
skripsi ini berguna.

Bandar Lampung, 4 Agustus 2014
Penulis,

Ika Hermania

iii

DAFTAR ISI

halaman
Abstrak
Daftar Isi .......................................................................................................

i


Daftar Tabel .................................................................................................. iv
Daftar Gambar ............................................................................................. viii
Daftar Grafik ..............................................................................................

ix

I. Pendahuluan .............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Kegunaan Produk ................................................................................. 2
1.3. Ketersedian Bahan Baku ....................................................................... 3
1.4. Prospek Pasar .......................................................................................... 3
1.5. Lokasi Pabrik ........................................................................................... 5

II. Uraian Proses ............................................................................................ 7
2.1. Jenis – Jenis Poses ............................................................................... 7
1. Reduksi Katalia dengan Benzaldehida .................................................. 7
2. Reaksi Cannizaro .................................................................................. 7
3. Reaksi Hidrilisa ...................................................................................... 8
2.2. Pemilihan Proses ..................................................................................


8

a. Tinjauan Ekonomi ................................................................................

9

b. Tinjauan Termodinamika ................................................................... 17
2.3. Uraian Proses ...................................................................................... 24
a. Persiapan Bahan Baku ......................................................................... 24
b. Tahap Reaksi ...................................................................................... 25
c. Tahap Pemurnian ................................................................................. 26

i

III. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk .................................................... 33
3.1. Spesifikasi Bahan ................................................................................... 33
1. Bahan Baku ......................................................................................... 33
2. Bahan Pembantu .................................................................................


34

3.2. Spesifikasi Produk ............................................................................... 34

IV. Neraca Massa dan Neraca Energi ......................................................... 37
A. Neraca Massa .......................................................................................... 37
B. Neraca Energi .......................................................................................... 42

V. Spesifikasi Peralatan ................................................................................ 48
A. Peralatan Proses ...................................................................................... 48

VI. Utilitas dan Pengolahan Limbah ........................................................... 100
A. Unit Pendukug Proses (Utilitas) .............................................................. 100
B. Laboratorium ........................................................................................... 127
C.1. Laboratorium Fisika ....................................................................... 129
C.2. Laboratorium Analitik .................................................................... 129
C.3. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan ................................ 129
C.4. Laboratorium Analisa Air .............................................................. 130
C.5. Alat Analisa ..................................................................................... 131
D. Instrumentasi dan Pengendalian Proses .................................................. 131


VII. Lokasi dan Tata Letak Pabrik ............................................................ 134
A. Lokasi Pabrik .......................................................................................... 137
B. Tata Letak Pabrik .................................................................................... 100
C. Prakiraan Areal Lingkungan .................................................................

137

VIII. Sistem Manajemen dan Operasi Perusahaan .................................. 141
A. Bentuk Perusahaan ................................................................................. 141
B. Deskripsi Jabatan ....................................................................................

142

C. Hari Libur Karyawan ............................................................................. 153

ii

D. Jam Kerja ................................................. ................................................ 154
E. Sistem Pengupahan ................................................................................. 157
F. Kesejahteraan Karyawan ........................................................................ 159
G.Kesehatan dan Keselamatan Kerja ............................................................ 161

IX. Investasi dan Evaluasi Ekonomi ........................................................... 163
A. Investasi .................................................................................................. 163
B. Evaluasi Ekonomi ................................................................................... 168
C. Angsuran Pinjaman ................................................................................. 170

X. Kesimpulan dan Saran ............................................................................ 172

Daftar Pustaka
Lampiran (Tugas Khusus, Perancangan Distillation Column)

iii

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, pembangunan di segala bidang makin
diperhatikan. Salah satu jalan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa adalah
dengan pembangunan industri, termasuk diantaranya adalah industri kimia.
Pembangunan industri kimia ini sangat penting, karena dapat mengurangi
ketergantungan Indonesia terhadap industri luar negeri, yang pada akhirnya
akan dapat mengurangi pengeluaran devisa untuk mengimpor bahan tersebut,
termasuk diantaranya benzil alkohol.

Benzil alkohol merupakan salah satu bahan kimia yang sangat dibutuhkan
baik sebagai bahan baku maupun bahan penunjang. Benzil alkohol banyak
digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan obat, parfum, kosmetik,
solvent, dan sebagai bahan untuk industri kimia yang lain.

Di Indonesia juga banyak terdapat jenis pabrik seperti di atas yang
membutuhkan benzil alkohol sebagai bahan dalam prosesnya. Dengan
semakin banyaknya industri di Indonesia, khususnya industri kimia yang

2

membutuhkan benzil alkohol, maka diperkirakan kebutuhan benzil alkohol
pada masa yang akan datang akan semakin meningkat.

Belum adanya produsen benzil alkohol di Indonesia membuka peluang yang
besar terhadap pasar benzil alkohol di Indonesia. Selama ini kebutuhan
nasional terhadap benzil alkohol masih di impor dari Taiwan, USA, Jerman,
dan India. Pendirian pabrik benzil alkohol berarti membuka lapangan kerja
baru sehingga mengurangi pengangguran di Indonesia. Disamping itu untuk
memenuhi pasar di luar negeri yang di harapkan dapat meningkatkan devisa
Negara.

1.2. Kegunaan Produk
Produk benzil alkohol telah banyak digunakan dalam berbagai macam
industri diantaranya:
1. Benzil alkohol digunakan sebagai pelarut umum untuk tinta, cat, epoxy
resin, dan selulosa asetat.
2. Sebagai prekursor untuk berbagai ester, yang digunakan dalam sabun, dan
parfum.
3. Sebagai pengawet obat intravena karena bakteriostatik dan properti
antipruritic dan zat antiseptik dalam obat kumur

3

1.3. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan

benzil alkohol adalah

benzil klorida ( C7H7Cl ) dan natrium karbonat (Na2CO3). Bahan baku
benzil klorida diimpor dari Shandong Liaocheng Luxi Chemical Sale Co.
Ltd, China. Natrium karbonat diperoleh dari Pabrik Aneka Kimia Raya,
Surabaya. Dengan mengadakan kontrak kerjasama dengan kedua pabrik
tersebut maka diharapkan kebutuhan benzil klorida dan natrium karbonat
sebagai bahan baku pembuatan benzil alkohol dapat terpenuhi.

1.4. Prospek Pasar
Melihat kegunaan benzil alkohol yang banyak dan harganya yang cukup
mahal maka diperkirakan kebutuhan akan benzil alkohol semakin meningkat
dengan semakin banyaknya industri di Indonesia, khususnya industri kimia.
Adapun data impor benzil alkohol di Indonesia mulai tahun 2009 sampai
2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 1. 1 Data Impor Benzil Alkohol di Indonesia

Tahun

Impor (Ton)

2009

25.358

2010

35.410

2011

48.556

2012

50.516
(Sumber : BPS, 2013)

4

Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa kebutuhan benzil alkohol dalam negeri
mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan di Indonesia belum terdapat
pabrik benzil alkohol sehingga untuk memenuhi kebutuhan benzil alkohol
diperoleh dari impor. Peningkatan konsumsi didasarkan atas perkembangan
industri

pemakainya

yang

mengalami

perkembangan

cukup

pesat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pangsa pasar utama adalah
memenuhi kebutuhan dalam negeri dan apabila kebutuhan dalam negeri telah
terpenuhi maka produk dapat diekspor ke luar negeri.

Prediksi kapasitas pabrik diambil berdasarkan data statistik yang diperoleh
dari Badan Pusat Statistik (BPS) prihal data impor benzil alkohol di
Indonesia. Peningkatan impor benzil alkohol dari tahun ke tahun dapat
dilihat pada gambar berikut.

Impor (Ton)
60.000
y = 8862x + 17805
R² = 0,936

50.000
40.000
30.000

Impor (Ton)

20.000

Linear (Impor (Ton))

10.000
0
2009

2010

2011

2012

Grafik 1.1 Data impor benzil alkohol di Indonesia

5

Dari persamaan yang diperoleh pada Gambar 1.1 dengan menggunakan
metode regresi linear, kebutuhan benzil alkohol di Indonesia untuk tahun
2017, diyakini sebesar 60.000 ton/tahun. Berdasarkan data kebutuhan
tersebut, maka besarnya kapasitas pabrik benzil alkohol yang direncanakan
sebesar 50.000 ton/tahun.

1.5. Lokasi Pabrik
Penentuan lokasi pabrik sangat penting pada suatu perancangan karena
akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan hidup pabrik.
Berdasarkan faktor-faktor di bawah ini maka pabrik yang akan didirikan
berlokasi di Gersik, Jawa Timur dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Penyediaan Bahan Baku
Lokasi pabrik terletak tidak terlalu jauh dari bahan baku, sumber bahan
baku utama natrium kabonat diperoleh Pabrik Aneka Kimia Raya,
Surabaya sedangkan bahan baku benzil klorida di impor dari Shandong
Liaocheng Luxi Chemical Sale Co. Ltd, China. Dengan demikian
pengadaan bahan baku lebih mudah karena berada di dekat lokasi pabrik.
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja di Indonesia cukup banyak sehingga penyediaan tenaga kerja
tidak begitu sulit diperoleh. Tenaga kerja yang berpendidikan menengah
atau kejuruan dapat diambil dari daerah sekitar pabrik. Sedangkan untuk
tenaga kerja ahli dapat didatangkan dari kota lain. Disamping itu lokasi
pabrik mudah dijangkau oleh transportasi angkutan yang beroperasi secara
permanen pada daerah lokasi pabrik.

6

3. Utilitas
Utilitas yang diperlukan adalah air, bahan bakar serta listrik. Daerah
Gresik dilalui oleh sungai Bengawan Solo yaitu sungai besar yang terdekat
dengan kawasan industri yang dapat digunakan untuk keperluan
penyediaan utilitas terutama air.
4. Pemasaran
Benzil alkohol merupakan bahan baku dan bahan intermediate, maka
pemilihan lokasi di Gresik, Jawa Timur adalah tepat, karena daerah ini
merupakan kawasan industri. Hal ini berarti memperpendek jarak antara
pabrik benzil alkohol dengan pabrik-pabrik yang membutuhkannya.
5. Transportasi
Fasilitas angkutan dan transportasi di daerah ini sudah cukup memadai,
sehingga pengiriman bahan baku serta pemasaran produk dapat berjalan
dengan lancar karena lokasi pabrik yang dekat dengan daerah sumber
bahan baku dan daerah pemasaran produk.

7

BAB II
URAIAN PROSES

2.1. Jenis-Jenis Proses
Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,
atau

phenyl

carbinol.

Benzil

alkohol

mempunyai

rumus

molekul

C6H5CH2OH. Proses pembuatan benzil alkohol dapat dilakukan dengan
beberapa macam cara :

1. Reduksi Katalis dengan benzaldehida
Reduksi diperoleh dengan menggunakan Raney Nickel atau Sodium
Amalgam dan air. Bahan pereaksi yang ekivalen dengan benzaldehid bisa
menggunakan asam benzoat atau turunan asam benzoat. Persamaan
reaksinya sebagai berikut :
C6H5CHO + H2

Sodium amalgam

C6H5CH2OH

Reaksi ini berlangsung pada suhu 25oC dan tekanan 3 atm.

2. Reaksi Cannizaro
Pada reaksi ini formaldehida dioksidasi menjadi asam formiat, aldehid
aromatik direduksi menjadi alkohol, yang berlangsung pada fase homogen
(cair-cair) pada temperatur 207 oC, dan tekanan 6,1 atm.

8

Digunakan benzaldehida sebagai agen pereduksi dengan katalis berupa
alkali. Konversi reaksi ini sebesar 60%. Pada reaksi ini hanya setengah dari
aldehid yang tereduksi menjadi alkohol, setengahnya lagi teroksidasi
menjadi asam.
Persamaan reaksinya sebagai berikut :
alkali

2C6H5CHO + KOH

C6H5CO2K + C6H5CH2OH

3. Reaksi Hidrolisa
Reaksi hidrolisa terjadi antara Benzil Klorida dengan larutan Natrium
Karbonat. Kemurnian produk yang dihasilkan 99%. Konversi terhadap
produk sebesar 99%, berlangsung pada fase cair pada suhu 110oC dan
tekanan 2 atm, tanpa menggunakan katalis.
Persamaan reaksinya sebagai berikut :
2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O

2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2

2.2. Pemilihan Proses
Pemilihan proses dilakukan dengan membandingkan keuntungan dan
kerugian semua proses pembuatan benzil alkohol yang telah diuraikan diatas
sebagai berikut :

9

a. Tinjauan Ekonomi
Tinjauan ekonomi ini bertujuan untuk mengetahui bruto yang
dihasilkan oleh pabrik ini selama setahun dengan kapasitas 50.000
ton/tahun. Berikut ini perbandingan beberapa harga bahan baku dan
harga produk pada tahun 2013.

Tabel 2.1 Harga bahan baku dan produk
Bahan

Harga dalam $

Harga dalam Rp.

Benzaldehida

4000 USD/ton

40.000.000/ton

Kalium hidoksida

300 USD/ton

3.000.000/ton

Benzil Klorida

1476 USD/ton

14.760.000/ton

Natrium Karbonat

200 USD/ton

2.000.000/ton

Benzil Alkohol

3400 USD/ton

34.000.000/ton

Sumber: * www.alibaba.com,2013

1. Reduksi Katalis dengan benzaldehida
Konversi : 75%
Kapasitas produk : 50.000 ton benzil alkohol tiap tahun












=
















=




(

50.000.000 �
108

= 462,962



)

10

Dengan reaksi :
Sodium amalgam

C6H5CHO + H2
Mula

a

Bereaksi
Sisa

C6H5CH2OH

b

(462,962) (462,962)

(462,962)

(a-462,962) (b-462,962)

(462,962)

Dari reaksi diatas, untuk menghasilkan 50.000 ton atau 462,962 kmol
benzil alkohol dengan konversi reaksi 75% maka dibutukan reaktan
sebagai berikut

:



=

100%
75%

462,983

= 617,31

Mol benzaldehida = 617,31 kmol
Benzaldehid yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50.000.000 kg
benzil alkohol
= mol benzaldehida * BM benzaldehid
= 617,31 kmol x 106 kg/kmol
= 65.434,86 kg = 65,434 ton

11



Mol Hidrogen = 617,31 kmol
Kalium hidoksida yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50.000.000
kg benzil alkohol
= mol hidrogen * BM hidrogen
= 617,31 kmol x 2 kgr/kmol
= 13.234,62 kg = 13,234 ton

Jumlah harga bahan baku:
= (65,434 ton x $ 4000/ton) + (13,234 ton x $ 3000/ton)
= $ 301.438.000

Harga produk benzi alkohol
= (50.000 ton/tahun x $ 3400/ton)
= $ 170.000.000 /tahun

= Harga Produk – Harga Reaktan

Keuntungan per tahun

= $ 170.000.000 /tahun - $ 301.438.000
= $ -131.438.000
= Rp. – 1.314..438.000

Harga produksi/kg benzil alkohol :

=












� ℎ

12

=

$ 301.438.000/tahun
50.000.000 kg/tahun

= $ 6,028/ kg = $ 6028/ ton
= Rp. 60.280/ kg ($1 = Rp 10000)
Harga pembuatan per kg benzil alkohol dengan menggunakan proses ini
sebesar $ 6028/ ton, lebih mahal dibandingkan harga jual benzil alkohol
sebesar $ 3400 /ton.

2. Reaksi Cannizaro
Konversi : 60%
Kapasitas produk : 50.000 ton benzil alkohol tiap tahun









=




















=






(



50.000.000 �
108

= 462,962

Dengan reaksi :
2C6H5CHO + KOH
Mula

a

Bereaksi
Sisa

C6H5CO2K + C6H5CH2OH
b

(462,962) (462,962)

(a-462,962) (b-462,962)

(462,962)

(462,962)

(462,962)

(462,962)

)

13

Dari reaksi diatas, untuk menghasilkan 50.000 ton atau 277,778 kmol benzil
alkohol dengan konversi reaksi 60% maka dibutukan reaktan sebagai berikut
=

100%
60%%

:

= 2: 1



462,983

= 771,638

= 1543,276

Mol benzaldehida = 1543,276 kmol
Benzaldehida yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50.000.000 kg
benzil alkohol
= mol benzaldehid * BM benzaldehid
= 1543,276 kmol x 106 kg/kmol
= 163.587,276 kg = 163,587 ton



Mol Kalium hidoksida = 771,638 kmol
Kalium hidoksida yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50.000.000
kg benzil alkohol
= mol kalium hidoksida * BM kalium hidoksida
= 771,638 kmol x 56 kgr/kmol
= 43.211,728 kg = 43,211 ton

Jumlah harga bahan baku:
= (163,587 ton x $ 2000/ton) + (43,211 ton x $ 4000/ton)
= $ 205.561.400

14

Harga produk benzil alkohol
= (50.000 ton/tahun x $ 3400/ton)
= $ 170.000.000 /tahun

= Harga Produk – Harga Reaktan

Keuntungan per tahun

= $ 170.000.000 /tahun - $ 205.561,400
= $ -129.996.000
= Rp. – 1.299.960.000.000

Harga produksi/kg benzil alkohol :
=







=

$ 205.561.400/tahun
50.000.000 kg/tahun






� ℎ

= $ 6,850/ kg = $ 6850/ ton
= Rp. 68.500/ kg ($1 = Rp 10000)

Harga pembuatan per kg benzil alkohol dengan menggunakan proses ini
sebesar $ 6850/ ton, lebih mahal dibandingkan harga jual benzil alkohol
sebesar $ 3400 /ton.

3. Reaksi Hidrolisa
Konversi : 99%
Kapasitas : 50.000 ton benzil alkohol tiap tahun

15









=









Dengan reaksi :












=



a

b

Bereaksi 462,962

462,962



(

)

50.000.000 �
108

= 462,962

2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O
Mula




2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2

c
462,962

Setimbang(a-462,962) (b-462,962)(c-462,962)

462,962

462,962 462,962

462,962

462,962 462,962

Dari reaksi diatas, untuk menghasilkan 50.000 ton atau 462,962 kmol
benzil alkohol dengan konversi reaksi 99% maka dibutukan reaktan
sebagai berikut
=

=

, =

= 2: 1: 1

100%
99%

462,962

= 467,638

a = 2 x 467,638 = 935,276 kmol



Mol benzil klorida = 935,276 kmol
Benzil klorida yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50.000.000 kg
benzil alkohol
= mol benzil klorida * BM benzil klorida
= 935,276 kmol x 108 kg/kmol
= 101.009,808 kg = 101,009 ton

16



Mol natrium karbonat = 467,438 kmol
Natrium karbonat yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50.000.000
kg benzil alkohol
= mol natrium karbonat * BM natrium karbonat
= 467,438 kmol x 106 kg/kmol
= 49.569,628 kg = 49,569 ton



Mol H2O = 467,438 kmol
H2O yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50.000.000 kg benzil
alkohol
= mol H2O * BM H2O
= 467,438 kmol x 18 kg/kmol
= 8.413,884 kg = 8,413 ton

Jumlah harga bahan baku:
= (101,009 ton/tahun x $ 1476/ton) + (49,569 ton/tahun x $ 200/ton) +
(8,413 ton/tahun x $ 100/ton )
= $ 159.003,08/tahun

Harga produk benzil alkohol:
= (50.000 ton/tahun x $ 3400/ton)
= $ 170.000.000 /tahun

17

Keuntungan per tahun

= Harga Produk – Harga Reaktan
= $ 170.000.000 - $ 159.003,08
= $ 169.840.996,9
= Rp. 1.698.409.969.000

Harga produksi per kg benzil alkohol :
=








/ ℎ


=

$ 159.003.084 /tahun
50.000.000 kg/tahun

= $ 3,1/ kg = $ 3100/ ton
= Rp. 31000/ kg ($1 = Rp 10000)

Harga pembuatan per kg benzil alkohol dengan menggunakan proses ini
sebesar $ 3100/ ton, lebih murah dibandingkan harga jual benzil alkohol
sebesar $ 3400 /ton.

b. Tinjauan termodinamika
Tinjauan secara termodinamika ditujukan untuk mengetahui sifat
reaksi (endotermis/eksotermis). Penentuan panas reaksi yang berjalan
secara eksotermis atau endotermis dapat dihitung dengan perhitungan
panas pembentukan standar (ΔH°f) pada P = 1 atm dan T = 298 K.

18

 Proses 1 ( Reduksi Katalis dengan benzaldehid)
Reaksi yang terjadi adalah :

Sodium amalgam

C6H5CHO + H2

C6H5CH2OH

Nilai ΔH°f masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat
dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut :

Tabel 2.2 Nilai ΔH°f masing-masing Komponen
ΔHof

Komponen

298

(kJ/mol)
C6H5CHO

-86,8

H2 (g)

0

C6H5CH2OH

-352

Sumber : Perry’s Tabel 2-196

Persamaan :
ΔH°r 298 K = ΔH°f produk - ΔH°f reaktan
ΔH°r 298 K = ΔH°f produk - ΔH°f reaktan
= [(ΔH°f C6H5CH2OH) – ( ΔH°f C6H5CHO + ΔH°f H2)]
= [(-352) – (-86,8 + 0)] kJ/mol
= - 265,2 kJ/mol
Karena nilai ΔH°r 298 K negatif, maka reaksi bersifat eksotermis.

19

Dari energi bebas Gibbs dari reaktan dan produk adalah :

Tabel 2.3 Nilai ΔG°f masing-masing Komponen
ΔGof

Komponen

298

(kJ/mol)
C6H5CHO

9,4

H2 (g)

0

C6H5CH2OH

-27,5

Sumber : Perry’s Tabel 2-196

Persamaan :
ΔGo = Σ(nΔGof) produk – Σ(nΔGof) reaktan
ΔG°r 298 K

= ΔG°f produk - ΔG°f reaktan
= [(ΔG°f C6H5CH2OH) – ( ΔG°f C6H5CHO + ΔG°f H2)]
= [(-27,5) – ( 9,4 + 0)] kJ/mol
= -36,9 kJ/mol

Berdasarkan nilai ∆Go yang telah di dapatkan sebesar -36,9 kJ/mol
menunjukkan bahwa reaksi yang terjadi di dalam reaktor dapat
berlangsung tanpa membutuhkan energi yang besar, karena diinginkan
nilai ∆Go < 0 agar tidak membutuhkan energi berupa panas yang terlalu
besar (konsumsi energi kecil). Dalam parameter perancangan pabrik kimia
berupa parameter termodinamika bahwa nilai ∆Go < 0 masih dapat
terpenuhi.

20



Proses 2 (Reaksi Cannizaro )
Reaksi yang terjadi adalah :
alkali

2C6H5CHO + KOH

C6H5CO2K + C6H5CH2OH

Nilai ΔH°f masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada
Tabel 2.4 sebagai berikut :

Tabel 2.4 Nilai ΔH°f masing-masing Komponen

Komponen

ΔHof 298
(kJ/mol)

C6H5CHO

-86,8

KOH

-352

C6H5CH2OH

-161

C6H5CO2K
Sumber : Perry’s Tabel 2-196

-385,05

Persamaan :
ΔH°r 298 K = ΔH°f produk - ΔH°f reaktan
ΔH°r 298 K

= ΔH°f produk - ΔH°f reaktan
= [(ΔH°f C6H5CH2OH + ΔH°f C6H5CO2K) –
( ΔH°f C6H5CHO + ΔH°f KOH)]
= [(-161 + -385,05) – (-86,8 + -352 )
= -984,25 kJ/mol

Karena nilai ΔH°r 298 K negatif, maka reaksi bersifat eksotermis.

21

Dari energi bebas Gibbs dari reaktan dan produk adalah :

Tabel 2.5 Nilai ΔG°f masing-masing Komponen

ΔGof

Komponen

298

(kJ/mol)
C6H5CHO

9,4

KOH

-379

C6H5CH2OH

-27,5

C6H5CO2K

-245,26

Persamaan :
ΔG°r 298 K = ΔG°f produk - ΔG°f reaktan
ΔG°r 298 K

= ΔG°f produk - ΔG°f reaktan
= [(ΔG°f C6H5CH2OH + ΔG°f C6H5CO2K) –
( ΔG°f C6H5CHO + ΔG°f KOH)]
= [(-27,5 + -245,26) – (9,4 + -379)]
= 96,84 kJ/mol



Reaksi 3 ( Reaksi Hidrolisa )
Persamaan reaksi :
2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O

2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2

Nilai ΔH°f masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada
Tabel 2.6 sebagai berikut :

22

Tabel 2.6 Nilai ΔH°f masing-masing Komponen

ΔHof

Komponen

298

(kJ/mol)
C6H5CH2Cl

26.136

Na2CO3

-1130,9

H2O

-285,8

C6H5CH2OH

-352

NaCl

-410

CO2

-393,5

Sumber : Perry’s Tabel 2-196

Persamaan :
ΔH°r 298 K = ΔH°f produk - ΔH°f reaktan
ΔH°r 298 K

= ΔH°f produk - ΔH°f reaktan
= [(2 x ΔH°f C6H5CH2OH + 2 x ΔH°f NaCl + ΔH°f CO2 ) –
( 2 x ΔH°f C6H5CH2Cl + ΔH°f Na2CO3 + ΔH°f H2O )]
= [((2 x -352) + (2 x -410) + (-393,5)) – ((2 x 26.136) +
(-1130,9) + (-285,8))]
= - 553,072 kJ/mol

Karena nilai ΔH°r 298 K negatif, maka reaksi bersifat eksotermis.

23

Dari energi bebas Gibbs dari reaktan dan produk adalah :

Tabel 2.7 Nilai ΔG°f masing-masing Komponen
ΔGof

Komponen

298

(kJ/mol)
C6H5CH2Cl

92.4

Na2CO3

-1047,7

H2O

-237,2

C6H5CH2OH

-27,5

NaCl

-384

CO2

-394,4

Sumber : Perry’s Tabel 2-196

Persamaan :
ΔG°r 298 K

= ΔG°f produk - ΔG°f reaktan

ΔG°r 298 K

= ΔG°f produk - ΔG°f reaktan
= [( 2 x ΔG°f C6H5CH2OH + 2 x ΔG°f NaCl + ΔG°f CO2 ) –
( 2 x ΔG°f C6H5CH2Cl + ΔG°f Na2CO3 + ΔG°f H2O )]
= [((2 x -27,5) + (2 x -384) + (-394,4)) – ((2 x 92.4) +
(-1047,7) + (-237,2))]
= -117,3 kJ/mol

24

Tabel 2.8 Kriteria penilaian pemilihan proses
Kriteria Penilaian

PROSES I
(Hidrogenasi)

PROSES II
(Cannizaro)

PROSES III
(Hidrolisis)

1. Tekanan

3 atm

6,1 atm

2 atm

2. Suhu

25oC

207oC

110oC

-

60%

99%

Ada

Tidak Ada

Tidak Ada

5. Ekonomi

$ -131.438.000

$ -129.996.000

$ 169.840.996

6. Energi Gibbs

-36,9 KJ/mol

96,84 KJ/Mol

-117,3 KJ/Mol

3. Konversi
4. Katalis

Berdasarkan tabel 2.6 tersebut, maka dipilih proses 3, yaitu pembuatan benzil
alkohol secara hidrolisis dengan menggunakan benzil klorida, air dan natrium
karbonat.
Reaksi yang terjadi:
2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O

2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2

2.3. Uraian Proses
a. Persiapan Bahan Baku
1. Benzil Klorida
Benzil Klorida merupakan bahan baku utama yang diperoleh dengan cara
import dari luar negeri yaitu dibeli dari

Shandong Liaocheng Luxi

Chemical Sale Co. Ltd, China, dalam bentuk cair dan disimpan dalam
tangki T-01 dengan tekanan 1 atm (14,7 psia) dan suhu 30oC (303 K).
Benzil Klorida akan dipompa, dimasukkan ke dalam reaktor, setelah

25

sebelumnya dipanaskan melalui heat exchanger (HE-101) sehingga
temperatur Benzil Klorida menjadi 110oC.

2. Natrium Karbonat
Natrium Karbonat juga merupakan bahan baku utama. Diperoleh dari
Pabrik Aneka Kimia Raya, Surabaya, dalam bentuk serbuk padat dan
disimpan dalam solids storage (SS-101) dengan tekanan 1 atm (14,7 psia)
dan suhu 30oC (303 K). Natrium Karbonat akan ditampung dalam hopper
(HO-101) menggunakan srew conveyor dan bucket elevator (BE-101).
Dari hopper kemudian akan dimasukkan ke dalam tangki pencampur (MT101) untuk dilarutkan dengan H2O, lalu dipompa dan dipanaskan dengan
pemanas HE-102 sampai suhu 110oC, kemudian dimasukkan ke dalam
reaktor RE-201.

b. Tahap Reaksi
Reaksi antara Benzil Klorida dan larutan Natrium Karbonat dijalankan
dalam Reaktor tangki berpengaduk, dengan waktu reaksi 0,39 jam, suhu
reaktor 110oC, dan tekanan 2 atm.

Di dalam reaktor terjadi reaksi sebagai berikut :
2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O

2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2

Reaksi ini merupakan reaksi endotermis, sehingga untuk mempertahankan
temperatur diperlukan pemanas. Pemanas yang digunakan adalah steam

26

jenuh pada suhu 210oC yang berada dalam jaket pemanas. Hasil reaksi
yang berupa uap akan diolah ke UPL. Sedangkan hasil reaksi dari reaktor
2 didinginkan hingga suhunya menjadi 40oC, kemudian dimasukkan ke
dalam decanter (DE) untuk dipisahkan antara fraksi berat dan ringannya.

c. Tahap Pemurnian
Produk keluar reaktor yang berupa cairan dipompakan ke cooler (C0-101)
untuk menurunkan suhu produk menjadi 40oC, kemudian dipompakan ke
dalam decanter (DE-101). Dalam decanter ini larutan Benzil Alkohol
sebagai fase ringan dan Na2CO3 dan NaCl, serta sebagian besar air sebagai
fase berat akan dipisahkan. Hasil fase berat pada decanter akan dialirkan
ke unit pengolahan lanjut (UPL). Fase ringan sebagian besar terdiri dari
Benzil Alkohol, dan masih ada sisa reaktan yaitu Benzil Klorida, Toluena,
dan H2O. Hasil fase ringan dari decanter (DE-301) akan diumpankan ke
dalam menara distilasi (DC-301) untuk memurnikan Benzil Alkohol.
Umpan masuk dalam DC-301 pada suhu 143,5oC dan tekanan 1 atm.
Dalam DC-301 Benzil Alkohol akan terpisahkan sebagi produk bawah dari
campuran larutannya dengan kemurnian 99%, dan didinginkan dalam
Cooler (C0-301) dan Cooler (C0-302) dari suhu bawah menara 201,67oC
sampai suhu 30oC. Hasil Benzil Alkohol disimpan dalam tangki (ST-401)
pada tekanan 1 atm. Hasil atas DC-301 akan dialirkan ke dalam tangki
penyimpanan (AC-301) sebagai produk samping.

27

Tinjauan Termodinamika
Reaksi :
2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O  2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2
A

+

B

+

C  D

+

E

+

F

Kondisi operasi : T = 110 °C = 383 K
P = 2 atm
Untuk mengetahui apakah reaksi dapat berlangsung pada suhu 110○C secara
spontan maka perlu di cek dengan menggunakan energi Gibbs.
∆G383 = - RT ln K383……………………………………………........ (1)
Untuk memastikan suhu operasi, didekatkan dengan hubungan antara neraca
panas dan neraca massa pada kondisi adiatatis sehingga :
a. Neraca massa
Dimana:
C A  C AO (1  X e ) ………………………………………………………(2)
C B  C BO  C AO

M 

1
X e ……………………...……………………………(3)
2

C BO
………………………………………………………….……(4)
C AO

Untuk menghasilkan benzil alkohol 99% maka perbandingan mol antara
benzil klorida, natrium karbonat dan air adalah 1 : 0,6 : 24, sehingga :
(United States Patent number 5,750,801 )

28

M=

0,6
1

M=

3
5

C B  C A0 ( M 

1
X e ) ………………………………………………..……(5)
2

3 1
C B  C AO (  X e ) …………………………………………….…..……(6)
5 2
CB 

1
6
C A0 (  X e ) …………………………………………….….…….(7)
2
5

C D  C AO X e ………………………………………………..……………...(8)

C E  C AO X e …………………………………….……………….…….…..(9)
C F  C AO

1
X e ……………………………………………...…..….……(12)
2

Maka
1
3
3
C A0 X e
2
……………………………….……….…(13)
K
1
2 6
C A0 (  X e )(1  X e )
2
5

K

C AO X e

3

6
(  X e )(1  X e )
5

……………………………………………...….…(14)

29

Sehingga ,
Dengan persamaan arhenius :

k  Ae (  E.RT )
ln k  ln A 
T

B
T


ln K   .

……………………………………………...….…(15)

α dan β merupakan konstanta dari kinetika reaksi.
b. Neraca Panas Pada Kondisi Adiabatis
Tabel I.6 Kapasitas Panas Bahan
Cp = A + B.T + C.T2 + D.T3 + E. T4 (Cp = joule/mol.K)
Komponen
A

B

C

D

E

CO2

-8304300

104370

-433.33

0.60052

0

H2O

276370

-2090.1

8.125

-0.014116

9.3701E-06

T

140140

-152.3

0.695

0

0

BC

106100

257

0

0

0

BA

16030

674.5

0

0

0

Na2CO3

140010

48.571

-0.0016402

0

0

NaCl

51110

72.24

-0.07583

0.00002314

0

Data Cp dari Chemcad
H T

Reaktan
T = 110oC

Produk
H R

25oC

H P

H 25

25oC

T = 110oC

30

Sehingga:
∆HReaktan

= T∫298Cp C5H6CH2Cl dT + T∫298Cp Na2CO3 dT+ T∫298Cp H2O dT

∆Hf298

=

(∆H298 C6H5CH2OH

+

∆H298 NaCl

+

∆H298 CO2)



(∆H298C6H5CH2Cl + ∆H298Na2CO3 + ∆H298H2O )
∆HProduk

T
298∫ Cp

=

C6H5CH2OH dT+

T
298∫ Cp

T
298∫ Cp

NaCl dT+

CO2 dT

(dalam kjoule/kgmol)

Maka :
∆HT

= ∆HReaktan + ∆H298 x Xa + ∆HProduk…………………...….…(16)

∆HT

=0

T = 298 +Cp (f(X,T)) ………………….…….…….…….…….…...….…(17)

c. Hubungan antara Neraca Panas Dan Neraca Massa
Dari persamaan 15 dan 17 sehingga didapatkan hubungan konversi (X) dan T
(suhu).

Hubungan antara Suhu dan Konversi
490
470

Suhu (K)

450
430
410

cp

390

nm

370
350
0,999

0,9992

0,9994

0,9996

0,9998

1

Konversi

Gambar 1. Grafik Hubungan antara Konversi dan Suhu

31

Dari grafik dapat dilihat pada konversi mendekati 100% didapatkan suhu 383K
(1100C) sehingga digunakan suhu reaksi 1100C dan konversi 99%. ∆G423
bernilai negatif sehingga reaksi dapat berlangsung pada suhu 110 oC.

Tinjauan Kinetika
Kinetika berhubungan erat dengan kecepatan reaksi kimia. Konsentrasi, suhu
dan tekanan sangat berpengaruh pada konstanta kecepatan reaksi maupun
pada kecepatan reaksi.

Reaksi yang terjadi pada pembuatan Benzil Alkohol :
2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O  2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2

Ditulis dalam bentuk sederhana :
2A + B  2D + 2E + F

Maka kecepatan reaksi menjadi :

 rA   kCA 2 …………………………………............……..…….(4)

Dengan asumsi bahwa CB berlebih. Maka A sebagai limiting reactant.
Digunakan orde satu semu.

32

Penyelesaian persamaan reaksi :

 rA   kCA 2
(  rA )  

dC A
dt

dC A
2
 k .C A
dt
dX A
2
 k .C Ao .(1  X A ) 2
C Ao
dt
CA
t
dC A
.
k
 

2
0 dt
CAo C A


1
C Ao

XA


0

t

dX A
 k . dt
(1  X A ) 2
0

1
1
1
XA


.
 k .t
CA
C Ao
C Ao 1  X A

Diketahui :
Konversi design = 0,99 dengan waktu reaksi 5 jam atau 300 menit.

C Ao 

FAo 70,1478kgmol

 17,178.10 4 kgmol/liter
40835,93liter
Fv

Maka :

XA
1
.
 k .t
C Ao 1  X A
1
0,99
.
 k .300
4
17,178.10 (1  0,99)
liter
k  1829,589
kgmol.menit

33

BAB III
SPESIFIKASI BAHAN & PRODUK

3.1. SPESIFIKASI BAHAN
1. Bahan baku :
a. Benzil Klorida (C6H5CH2Cl)
Berat Molekul

= 126,5

Spesifik Gravity (20oC)

= 1,1002

Titik beku

= -39,2oC

Titik didih pada 760 mmHg

= 179,4oC

Temperatur kritis

= 411oC

Tekanan kritis

= 38,5 atm

Bentuk (pada 1 atm,15oC)

= Cairan

Warna

= Tak berwarna

Kemurnian

= 99,6 %

Kelarutan

= Tak larut dalam air, larut dalam
alkohol

b. Natrium Karbonat (Na2CO3)
Berat molekul

= 106

Spesifik gravity (20oC)

= 2,533

34

Titik lebur

= 851oC

Titik didih (pada 750 mmHg)

= decomposes

Kelarutan pada air bersuhu 0oC

= 7,1 gram/100 gram air

Kelarutan pada air bersuhu 30oC = 48,51 gram/100 gram air.
Bentuk (pada 1 atm,15oC)

= Serbuk

Warna

= Putih

2. Bahan pembantu :
Air (H2O)
Berat molekul

= 18,016

Spesifik gravity (20oC)

=1

Titik beku

= 0oC

Titik lebur

= 0oC

Titik didih pada 760mmHg

= 100oC

Tekanan uap murni (pada 100oC)

= 760 mmHg

Temperatur kritis

= 374oC

Tekanan kritis

= 218 atm

Viskositas (pada 20oC)

= 1,050 cp

Kemurnian

= 100 %

3.2. SPESIFIKASI PRODUK
a. Benzil Alkohol (C6H5CH2OH)
Berat molekul

= 108

Spesifik gravity (pada 20oC)

= 1,043

35

Titik beku

= -15,3oC

Titik didih (pada 760mmHg)

= 204,7oC

Bentuk (pada 1 atm,15oC)

= Cairan

Warna

= Tak berwarna

Kemurnian

= 98 %

Kelarutan

= 4 gram larut dalam 100 gram air;
5,1 gram air larut dalam 100 gram
benzil alkohol

b. Natrium Klorida (NaCl)
Berat molekul

= 58,5

Densitas

= 2,165

Titik didih

= 1465oC

Titik lebur

= 800,8 oC

Warna

= Tak berwarna

Kelarutan

= 35,7 gram/100 gram air (0oC)

c. Karbondioksida (CO2)
Berat molekul

= 44

Densitas gas

= 1,976 (pada 0oC,1atm)

Temperatur kritis

= 31oC

Tekanan kritis

= 72,85 atm

36

= 1,713 (pada oC);0,759(pada 25oC);

Kelarutan dalam air

pada suhu di atas 80oC,CO2 tidak
dapat larut
(Perry,R.H.,1984)
Reaksi :
CH2Cl

CH2OH

+
Benzyl Chloride

Na2CO3

Natrium Carbonate

+

H2O
Air

Benzyl Alcohol

DAFTAR PUSTAKA

Banchero, B.1955. Chemical Engineering Series. Mc Graw Hill in Chemical
Engineering : New York
Biegler, T.1997. Systematic Methods of Chemical Process Design. Prentice Hall
International : London
Brown, G.1950. Unit Operations.John Wiley and Sons : New York
Brownell, Young.1959. Equipment Process Design.Wiley Eastern Limited :
Bangalore
Chemical Data Chemmaths. 2011.
Chemical Engineering Magazine, Ed. Juni 2011.
Coulson, Richardson.1983. Chemical Engineering, Vol. 6th. Pergamon Press :
New York
Coulson, Richardson.1955. Chemical Engineering, Vol. 2nd. ButterworthHeinemann : Boston
FLSmidth, One Source. 2011. Door Oliver Eimco Thickeners.
Fogler, Scott, H.1999.Elements of Chemical Reaction Engineering, Ed. 3th.
Prentice Hall International : London
Foust, A.1960. Principles of Unit Operations, Ed. 2nd. John Wiley and Sons :
New York
Geankoplis, C. J.1983. Transport Processes and Unit Operations, Ed. 2nd. Allyn
and Bacon, Inc : London
H. Porse, CP Keko ApS, pers.comm, 2009.
Harnby, N.1985. Mixing in The Process Industries, Ed. 2nd. ButterworthHeinemann : Boston

Hensley, C.2006. Cooling Tower Fundamentals. SPX Cooling Technologies :
Kansas
Himmelblau.1996. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering.
Prentice Hall International : London
Ismail, S.1996. Alat Industri Kimia. Unversitas Sriwjaya : Palembang
Kepdal. 2000 No. 113. Pedoman Teknis Laboratorium Lingkungan.
Kern, D.1950. Process Heat Transfer. Mc Graw Hill International Book
Company: London
Keyes, F. and Clark, R.S. 1959, Industrial Chemistry, 2nd edition, John Wiley and
Sons, Inc., New York.
Lesmana, D.2009. Bahan Kuliah Teknologi Buangan Industri Modul Limbah
Cair, Padat, Gas, dan B3.Universitas Lampung : Bandar Lampung
Levenspiel, O.1999. Chemical Reaction Engineering, Ed. 3rd.
John Wiley and Sons : New York
Material Codes. 2011.
Mc Cabe.1985. Unit Operation of Chemical Engineering, Jilid. 2nd, Ed. 4th.
Mc Graw Hill Book Company : New York
Mc Lanahan Corp. Aggregate Processing Division Brosure.2011
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Agus Martowardojo, 14 Juni 2011, 09:51
WIB et.al. Kompas.com.
MIP Process Technology.2011. MIP Thickener Design.
Missen, R.1928.Introduction to Chemical Reaction Engineering and
Kinetics.John Wiley and Sons : New York
Moss, D.2004.Pressure Vessel Design Manual, Ed. 3th.Elvesier : Boston
MSDS Sodium Carbonate.Science Lab.com, 21 Februari 2011, 10:22 WIB
MSDS Phosphate Acid.Science Lab.com, 21 Februari 2011, 10:25 WIB
Mulyono, P.1997.Ekonomi Teknik Kimia.Universitas Gajah Mada : Yogyakarta
Perry’s.1950.Chemical Engineer’s Handbook, Ed. 3th.Mc Graw Hill Book
Company : London

Perry’s.1963.Chemical Engineer’s Handbook, Ed. 4th.Mc Graw Hill Book
Company : London
Perry’s.1999. Chemical Engineer’s Handbook, Ed. 7th.Mc Graw Hill Book
Company : London
Perry’s.2008. Chemical Engineer’s Handbook, Ed. 8th.Mc Graw Hill Book
Company : London
Peter, Timmerhaus.2002. Plant Design and Economics for Chemical
Engineers.Mc Graw Hill Higher Education : New York
Powel, S.1954.Water Conditioning for Industry, Ed. 1st.Mc Graw Hill Book
Company : London
Rase.1977.Chemical Reactor Design for Process Plant, Vol. 1st, Principles and
Techniques.John Wiley and Sons : New York
Reid, C.1987.The Properties of Gases and Liquids, Ed. 4th. Donneley and Sons :
New York
Reklaitis, G. V.1983. Introduction to Material and Energy Balances.Mc Graw
Hill Book Company : London
Sari, A.2010. Bahan Kuliah Utilitas dan Penggerak Mula Modul Pengolahan Air
Industri. Universitas Lampung : Bandar Lampung
Schepman, B. A.1962.New Concepts in Thickener Design, Underflow Pump
Arrangement, and Automatic Controls. SK-SNI Air Bersih, 12 Juni 2011,
13:25 WIB
Smith, J. M.2001.Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics, Ed.
6th.Mc Graw Hill International Edition : New York
Smith, J.M.1981.Chemical Engineering Kinetics, Ed. 3th.
Mc Graw Hill International Edition : New York
Smith, R.2005.Chemical Process Design and Integration.John Wiley and Sons :
New York
Sugiharto.1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Universitas Indonesia :
Jakarta
Technical Specification Thickeners.2011
Treyball, R.1981. Mass Transfer Operations, Ed. 2nd.Mc Graw Hill Book
Company : London

Ulrich, G.1984.A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics.
University of New Hampshire : USA
Wallas, M.1990. Chemical Process Equipment. Butterworth-Heinemann : Boston
Wang, L, K.2008. Gravity Thickener, Handbook of Enviromental Engineering,
Vol. 6th. The Humana Press Inc. : New Jersey
Wilson, E. T.2005. Clarifier Design. Mc Graw Hill Book Company : London