25
politik etis. Karena dengan munculnya golongan terpelajar inilah yang nanti mejadi motor penggerak lahir dan tumbuhnya kesadaran nasiomal di Indonesia.
2. Peranan Pendidikan Islam Terhadap Munculnya Nasionalisme Indonesia
Selain peran pendidikan barat, lahirnya kesadaran nasional juga tidak lepas dari peran pendidikan Islam, sebagaimana kita tahu bahwa salah satu saluran islamisasi yang
dilakukan di Indonesia adalah melalui kegiatan pendidikan di pondok pondok pesantren. Pendidikan ini memiliki tradisi yang panjang dan lahir sebelum keberadaan pemerintah
kolonial Belanda menyelenggarakan penndidikan model barat.Santrri santri jebolan pondok pesantren banyak yang berhasil menjadi tokoh masyarakat dan memiliki
pemikiran yang maju akan pentingnya pendidikan bagi generasi penerusnya.Apalagi diantara mereka banyak yang berhasil menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekah yang
menyebabkan mereka akhirnya bergaul dengan umat islam diseluruh dunia, Melalui pertemuan,pergaulan dan pertukaran pengetahuan alkhirnya mereka menyadari
keberadaan bangsanya yang masih terbelenggu oleh penjajahan Belanda. Kesadaran inilah yang akhirnya mereka dengung dengungkan setiba ditanah air.
3. Peranan Golongan Terpelajar Dalam Pergerakan Kebangsaan Indonesia
Tumbuhnya golongan terpelajar sebagai akibat dari perkembangan pendidikan baik yang bercorak barat maupun islam akhirnya membangkitkan suatu kekuatan baru
dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dari pendidikan yang mereka dapat itulah mereka akhirnya dapat menemukan kesalahan dalam perjuangan bangsanya dalam mengusir
penjajah, yaitu : 1. tidak adanya ikatan persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah, karena mereka
berjuang untuk kepentingan daerahnya sendiri-sendiri. 2. perjuangan yang dilakukan terlalu bergantung pada seorang pemimpin, tidak ada
regenerasi 3. perjuangan yang dilakukan tidak terorganissir dengan baik
4. perjuangan yang dilakukan tidak memiliki tujuan yang jelas Belajar dari kesalahan masa lampau, akhirnya timbullah kesadaran untuk membentuk
orgasisasi perjuangan yang teratur agar tujuan perjuangan dapat segera terwujud.
26
K. Metode Pembelajaran