PENJAMINAN MUTU pp ri n0 19 th 2005 ttg snp

45

BAB XV PENJAMINAN MUTU

Pasal 91 1 Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. 2 Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan. 3 Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas. Pasal 92 1 Menteri mensupervisi dan membantu satuan perguruan tinggi melakukan penjaminan mutu. 2 Menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama mensupervisi dan membantu satuan pendidikan keagamaan melakukan penjaminan mutu. 3 Pemerintah Provinsi mensupervisi dan membantu satuan pendidikan yang berada di bawah kewenangannya untuk meyelenggarakan atau mengatur penyelenggaraannya dalam melakukan penjaminan mutu. 4 Pemerintah KabupatenKota mensupervisi dan membantu satuan pendidikan yang berada di bawah kewenangannya untuk meyelenggarakan atau mengatur penyelenggaraannya dalam melakukan penjaminan mutu. 5 BAN-SM, BAN-PNF, dan BAN-PT memberikan rekomendasi penjaminan mutu pendidikan kepada program danatau satuan pendidikan yang diakreditasi, dan kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah. 6 LPMP mensupervisi dan membantu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam melakukan upaya penjaminan mutu pendidikan. 7 Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat 6, LPMP bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Perguruan tinggi. 8 Menteri menerbitkan pedoman program penjaminan mutu satuan pendidikan pada semua jenis, jenjang dan jalur pendidikan. Pasal 93 1 Penyelenggaraan satuan pendidikan yang tidak mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan ini dapat memperoleh pengakuan dari Pemerintah atas dasar rekomendasi dari BSNP. 46 2 Rekomendasi dari BSNP sebagaimana dimaksud pada ayat 1 didasarkan pada penilaian khusus. 3 Pengakuan dari Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Peraturan Menteri. 47

BAB XVI KETENTUAN PERALIHAN