Analisis pengaruh Varience of Earning Growth (VEG), net profit margin, dan debt equity ratio terhadap Price Earning Ratio (PER) (studi empiris pada perusahaan sektor properti tahun 2005-2008)

ANALISIS PENGARUH
VARIANCE OF EARNING GROWTH (VEG),
NET PROFIT MARGIN, DAN DEBT EQUITY RATIO
TERHADAP PRICE EARNING RATIO (PER)
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Properti Tahun 2005-2008)

Skripsi

Disusun Oleh:

Dennis Ariefianto
NIM : 104081002494

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2010 M

i


ANALISIS PENGARUH
VARIANCE OF EARNING GROWTH (VEG),
NET PROFIT MARGIN, DAN DEBT EQUITY RATIO
TERHADAP PRICE EARNING RATIO (PER)
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Properti Tahun 2005-2008)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Dennis Ariefianto
NIM : 104081002494

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Pembimbing II


Prof. Dr. Ahmad Rodoni

Amalia, SE., MSM

NIP. 1969 0203 200 112 1003

NIP. 1974 0821 200 901 2005

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2010 M

ii

ANALISIS PENGARUH
VARIANCE OF EARNING GROWTH (VEG),
NET PROFIT MARGIN, DAN DEBT EQUITY RATIO
TERHADAP PRICE EARNING RATIO (PER)

(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Properti Tahun 2005-2008)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh

Dennis Ariefianto
NIM : 104081002494
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni

Amalia, SE., MSM

NIP. 1969 0203 200 112 1003

NIP. 1974 0821 200 901 2005


Penguji Ahli I

Penguji Ahli II

Prof. Dr. Abdul Hamid, Ms

Indoyama Nasarudin, SE., MAB

NIP : 1957 0617 198 503 1002

NIP: 1974 1127 200 112 1002

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2010 M

iii


Hari ini, Jumat tanggal Lima Februari Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian
Komprehensif atas nama Dennis Ariefianto, NIM: 104081002494, dan dengan judul
skripsi “Analisis Pengaruh Variance of Earning Growth (VEG), Net Profit
Margin, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Price Earning Ratio (PER)”.
Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 5 Februari 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

M. Arief Mufraini, Lc., M. Si

Herni Ali H.T, SE, MM
Ketua

Sekretaris


Prof. Dr. Abdul Hamid
Penguji Ahli

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Mahasiswa

: Dennis Ariefianto

NIM

: 104081002494

Jurusan

: Manajemen Konsentrasi Keuangan


Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang
merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri, serta bukan
merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.
Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi dianggap gugur dan
harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru, dan kelulusan serta
gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari
menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 14 April 2010

Dennis Ariefianto

v

Daftar Riwayat Hidup

Nama


: Dennis Ariefianto

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Desember 1986
Agama

: Islam

Kebangsaan

: Indonesia

E-mail

: dennis.niks@gmail.com

Telepon

: 0857 10791795 / 021 93061078 / 021 7265883

Alamat


: Jl. Samudra, RT. 007, RW. 06, No. 8, Cipulir,
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12230

Pendidikan
1. 1992-1998: SDS Hang Tuah IV Jakarta
2. 1998-2001: SLTP Negeri 31 Jakarta
3. 2001-2004: SMU Negeri 29 Jakarta
4. 2004-2009: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Jurusan Manajemen

vi

ABSTRACT

Valuation of stocks is a very important activity. One of the stock assessment
methods are price earnings ratio (PER). This method is based upon the ratio
between the stock price per share prevailing in the capital markets to the level of net
profits available for shareholders. PER can be interpreted as an indicator of market
confidence in the company's growth prospects in the future. Therefore, the financial

ratios that affect the price earnings ratio is very important and very interesting to do
research, and important to investors in their investment decisions.
This study aims to analyze the factors suspected that affect the value of price
earnings ratio. These factors include: variance of earnings growth, net profit
margin, and debt to equity ratio. Population in this study are all listed property
companies in Indonesia Stock Exchange since 2005 until the year 2008. The sample
selected by using purposive sampling method based on the criteria that companies
publish data that the full financial statements from 2005 until 2008.
Using multiple regression analysis, the results of this study indicate that the
variance of earnings growth, net profit margin, and debt to equity ratio, has a
significant influence simultaneously on price earning ratio, and partially just two
variables (variance of earnings growth and net profit margin) which significantly
affect the price earnings ratio. The most dominant variable in this study, which
affects the price earnings ratio is variable variance of earnings growth.
Keywords: price earning ratio, variance of earnings growth, net profit margin,
debt to equity ratio.

vii

ABSTRAK

Penilaian atas saham merupakan kegiatan yang sangat penting. Salah satu
metode penilaian saham tersebut adalah price earning ratio (PER). Metode ini
mendasarkan diri atas rasio antara harga saham per lembar yang berlaku di pasar
modal terhadap tingkat keuntungan bersih yang tersedia bagi pemegang saham. PER
dapat diartikan sebagai indikator kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan
perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, rasio keuangan yang
mempengaruhi price earning ratio sangat penting dan sangat menarik untuk
dilakukan penelitian, dan penting artinya bagi investor dalam pengambilan keputusan
investasi mereka.
Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang diduga
mempengaruhi nilai price earning ratio. Faktor-faktor tersebut antara lain: variance
of earning growth, net profit margin, dan debt to equity ratio. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sejak tahun 2005 sampai tahun 2008. Sampel dipilih dengan menggunakan
metode purposive sampling berdasarkan kriteria perusahaan yang mempublikasikan
data laporan keuangan yang lengkap dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008.
Dengan menggunakan analisis regresi berganda, hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa variance of earning growth, net profit margin, dan debt to
equity ratio, mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap price earning
ratio, sedangkan secara parsial hanya dua variabel (variance of earning growth dan
net profit margin) yang berpengaruh secara signifikan terhadap price earning ratio.
Variabel paling dominan dalam penelitian ini yang berpengaruh terhadap price
earning ratio adalah variabel variance of earning growth.
Kata kunci: price earning ratio, variance of earning growth, net profit margin, debt
to equity ratio.

viii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan segalanya, sehingga penulis dapat melewati semua likuan hidup sampai
saat ini, termasuk penulisan karya ilmiah ini. Hanya karena kekuasaanNya, sehingga
penulisan karya tulis ini dapat terselesaikan.
Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Variance of Earning Growth
(VEG), Net Profit Margin, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Price Earning
Ratio (PER)” ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai
derajat Sarjana Strata-1 Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selama proses penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini, banyak pihak
yang memberikan masukan dan bantuan, termasuk juga memberikan fasilitas,
sehingga penyusunan skripsi berjalan lancar, karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Ibu dan Bapak tercinta (Elly H. dan Supriyadi), yang selalu memberikan
limpahan kasih sayang, perhatian, dan dukungan baik moral, spiritual, maupun
material pada penulis. Kasih sayang mereka yang teruntai begitu indah dan tulus
menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulis dalam menjalani hidup. Kakakku dan
suaminya (mba’ Dewi dan mas Budi), serta keponakan-keponakanku (Miftah dan
Mirza) yang telah memberikan motivasi dan dukungan hingga terselesaikannya
skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
UIN yang telah banyak membantu penulis ketika pertama kali memasuki kampus
UIN.
3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku Pudek I Bidang Akademik Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN dan juga dosen Pembimbing I yang telah

ix

memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis dan selalu memotivasi
penulis untuk selalu berjuang dan bersemangat.
4. Bapak Indoyama Nasarudin SE., MAB, selaku Kepala Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN yang telah banyak membantu dan selalu
memberikan semangat kepada para mahasiswanya dalam menyelesaikan studi.
5. Ibu Amalia, SE., MSM, selaku dosen Pembimbing II, terima kasih atas kesabaran
dan ketulusannya memberikan bimbingan, pengarahan, doa, serta dorongan agar
penulis bisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh dosen yang telah mendidik dan mengajarkan penulis, serta memberikan
ilmu yang sangat bermanfaat selama kuliah di FEIS UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
7. Seluruh Karyawan dan Civitas Akademika FEIS UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
8. Untuk sahabat-sahabatku sewaktu SMU: Anggi/Bule/Bendol beserta keluarga
dan Yudi/Bowo beserta keluarga yang telah memberikan bantuan, semangat, doa,
dan arahan dalam menyelesaikan studi ini.
9. Teman dan sahabatku di Seskoal: Yoyo, Dede, Akang Sofyan, kak Sabiq, kak
Fachrul, kak Herman, dan yang lainnya.
10. Teman-teman seperjuangan penulis: Roby, Opang, Zuhdi, Pandi, dan mahasiswa
angkatan 2004 Jurusan Manajemen UIN yang lainnya, terima kasih banyak atas
dukungan dan doanya.
11. Keluarga besar Band Nikotin sekaligus sahabat-sahabatku: Ahmad beserta
keluarga dan Roby beserta keluarga yang telah memberikan doa, semangat, dan
dukungan serta mengisi hari-hari penulis dengan penuh warna, tawa, dan sensasi.
12. Keluarga besar kelas C Manajemen angkatan 2004 terima kasih atas doa,
dukungan, dan semangatnya, semoga kita tetap bisa menjaga dan menjalin tali
silaturrahim persahabatan kita.

x

Dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada pada diri ini, penulis telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini dengan sebaikbaiknya. Dengan segala kerendahan hati, penulis menerima saran maupun kritik yang
dapat menjadikan skripsi ini lebih baik.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan
rahmatNya kepada kita semua. Amin…

Jakarta, 9 Maret 2010

Dennis Ariefianto
(Penulis)

xi

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iv
ABSTRACT .......................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv
BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Penelitian ........................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................. 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 9
1. Tujuan Penelitian ............................................................... 9
2. Manfaat Penelitian ............................................................. 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 12
A. Manajemen Keuangan ............................................................. 12
B. Laporan Keuangan .................................................................. 13
C. Pasar Modal.............................................................................. 14
D. Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia ................... 18
1. Bursa Efek Jakarta ............................................................... 18
2. Bursa Efek Surabaya ............................................................ 21
3. Bursa Efek Indonesia ........................................................... 23
E. Saham ...................................................................................... 25
F. Pendekatan Penilaian Harga Saham......................................... 26
G. Rasio Keuangan ....................................................................... 27
1. Rasio Solvabilitas................................................................. 27
2. Rasio Pasar ........................................................................... 28
3. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas ........................................... 29

xii

H. Price Earning Ratio (PER) ...................................................... 30
I. Variance of Earning Growth (VEG)......................................... 34
J. Net Profit Margin (NPM) ........................................................ 37
K. Debt to Equity Ratio (DER) ..................................................... 38
L. Penelitian Sebelumnya ............................................................. 40
M. Kerangka Pemikiran ................................................................. 49
N. Rumusan Hipotesis .................................................................. 52
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 53
A Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 53
B. Populasi Dan Sampel................................................................ 53
C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 54
1. Laporan Keuangan ............................................................. 54
2. Metode Kepustakaan .......................................................... 54
D. Operasionalisasi Variabel-Variabel Penelitian ........................ 55
1. Operasionalisasi Variabel-Variabel Penelitian .................. 55
E. Model Regresi Berganda.......................................................... 58
F. Metode Analisis Data .............................................................. 59
1. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 59
2. Uji Signifikansi .................................................................. 64
3. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ...................... 66

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 67
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 67
1. Gambaran Objek Penelitian ............................................... 67
2. Sekilas Mengenai Properti di Indonesia............................. 69
B. Deskriptif Analisis ................................................................... 74
1. Deskripsi Analisis Data...................................................... 74
C. Hasil dan Pembahasan ............................................................. 90
1. Pengujian Asumsi Klasik ................................................... 90
2. Pengujian Hipotesis ........................................................... 98
3. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ...................... 106
4. Analisis Regresi Berganda ................................................. 107
D. Interpretasi ............................................................................... 110
xiii

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ............................................ 113
A. Kesimpulan .............................................................................. 113
B. Implikasi dan Saran.................................................................. 115

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 117
LAMPIRAN ........................................................................................................ 121

xiv

DAFTAR TABEL

No.

Keterangan

Hal.

Tabel 2.1

Rangkuman Hasil Penelitian Terdahulu …………………………

46

Tabel 4.1

Sampel Data Penelitian...................................................................

68

Tabel 4.2

Price Earning Ratio........................................................................

75

Tabel 4.3

Net Profit margin............................................................................. 79

Tabel 4.4

Debt to Equity Ratio........................................................................ 84

Tabel 4.5

Variance of Earning Growth..........................................................

88

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas Sebelum Outlier............................................

91

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas Setelah Outlier..............................................

92

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolinieritas Sebelum Outlier...................................

93

Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolinieritas Setelah Outlier.....................................

94

Tabel 5.0

Hasil Uji Autokorelasi Sebelum Outlier.........................................

97

Tabel 5.1

Hasil Uji Autokorelasi Setelah Outlier...........................................

98

Tabel 5.2

Hasil Uji F........................................... ...........................................

99

Tabel 5.3

Hasil Regresi................................................................................... 100

Tabel 5.4

Koefisien Determinasi (Adjusted R2 )............................................. 107

xv

DAFTAR GAMBAR

No.

Keterangan.

Hal.

Gambar 2.1

Skema Kerangka Berfikir..............................................................

51

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas Sebelum Outlier.............................

95

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Outlier...............................

96

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Keterangan

Hal.

Lampiran 1

Sampel Data Penelitian...................................................

121

Lampiran 2

Price Earning Ratio Tahunan...................................................

122

Lampiran 3

Net Profit Margin Tahunan.......................................................

123

Lampiran 4

Debt to Equity Ratio Tahunan...................................................

124

Lampiran 5

Variance of Earning Growth.....................................................

125

Lampiran 6

Output SPSS Sebelum Outlier...................................................

126

Lampiran 7

Output SPSS Setelah Outlier.....................................................

128

xvii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Salah satu tujuan dari perusahaan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek
Jakarta adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan
untuk meningkatkan performance (kualitas dan kemampuan) perusahaan. Hal
ini menjadikan pasar modal merupakan tempat yang tepat untuk dapat
menghimpun dana jangka panjang dari masyarakat dan kemudian dapat
disalurkan ke dalam sektor yang produktif. Tujuan dari pasar modal itu sendiri
adalah mempercepat proses pemerataan pendapatan masyarakat melalui
kepemilikan saham-saham perusahaan swasta, meningkatkan penghimpunan
dana masyarakat untuk digunakan secara produktif dalam pembiayaan
pembangunan nasional.1
Pasar modal merupakan salah satu fasilitator dalam suatu negara, karena
pasar modal mampu memenuhi kebutuhan akan permintaan dan penawaran
modal bagi kalangan industri. Selain itu, pasar modal juga digunakan oleh
pemerintah sebagai salah satu alat dalam mengendalikan perekonomian negara.
Efisien tidaknya suatu pasar modal dapat dilihat dari apakah harga
sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan.

Riyanto, Bambang, “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Edisi Keempat, BPFE,
Yogyakarta, hlm. 1, 1996.

Informasi yang relevan itu dapat diklasifikasikan dalam tiga tipe: 1) perubahan
harga di waktu yang lalu, 2) informasi yang tersedia kepada publik, 3)
informasi yang tersedia baik kepada publik maupun tidak.2 Semakin cepat
informasi baru tercermin pada harga sekuritas, maka dapat dikatakan bahwa
pasar modal tersebut semakin efisien, karena itulah informasi merupakan salah
satu hal penting bagi perkembangan sebuah pasar modal. Investor (individu
yang melakukan jual beli instrumen pasar modal) maupun emiten (perusahaan
yang mengeluarkan saham) terlibat langsung dalam mendapatkan informasiinformasi yang relevan tersebut. Ketersediaan informasi ini dapat membuat
investor melihat, pada perusahaan mana mereka akan menanamkan modalnya,
karena tentu saja mereka akan memilih untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan yang mereka anggap mempunyai prospek untuk mendapatkan
keuntungan yang tinggi di masa yang akan datang dengan tingkat resiko
tertentu yang bersedia ditanggungnya.
Perkembangan harga saham suatu perusahaan mencerminkan nilai saham
perusahaan tersebut, sehingga kemakmuran dari pemegang saham dicerminkan
dari harga pasar sahamnya.3 Saham sebagai surat berharga yang ditransaksikan
di pasar modal, harganya selalu mengalami fluktuasi dari satu waktu ke waktu
yang lain. Fluktuasi dari harga saham ini dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu
faktor eksternal dan internal perusahaan.

2

Husnan, Suad, “Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas”, UPP AMP
YKPN, Yogyakarta, 2005.
3

ibid., 2005.

Saham merupakan salah satu instrumen yang menarik bagi investor untuk
menanamkan modalnya. Saham merupakan surat bukti kepemilikan perusahaan
atau penyertaan pada perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT).4
Dengan

melakukan

pembelian

saham,

investor

mengharapkan

akan

memperoleh beberapa keuntungan, antara lain berupa capital gain (keuntungan
maksimal dari selisih harga) dan dividend (laba yang dibagikan kepada
pemegang saham) meskipun harus menanggung resiko pada tingkat tertentu.
Dalam proses investasi dalam bentuk saham, penilaian atas saham merupakan
kegiatan yang sangat penting. Sehubungan dengan hal itu, adanya
pertimbangan tentang prospek perusahaan masa yang akan datang, antara lain
dengan mempertimbangkan laba perusahaan, pertumbuhan penjualan dan
aktiva selama kurun waktu tertentu. Harapan investor tentang kinerja
perusahaan di masa yang akan datang akan mempengaruhi nilai investasinya.
Proses penilaian oleh investor atau analis keuangan terhadap suatu saham
dikenal sebagai proses valuasi saham.
Valuasi saham merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian
variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan
tentang harga saham.5 Variabel-variabel ekonomi tersebut, misalnya laba
perusahaan, dividen yang dibagikan, variabilitas laba dan sebagainya. Pada

4

Sutrisno, ”Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi”, Ekonisia, Yogyakarta,
hlm. 310, 2009.
5
Husnan, Suad, “Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas”, UPP AMP
YKPN, Yogyakarta, 2005.

dasarnya proses valuasi saham yang dilakukan oleh analis keuangan bertujuan
untuk

bisa

menghasilkan

tingkat

keuntungan

yang

menarik,

dan

mengidentifikasikan saham mana yang sebaiknya dijual atau dibeli, namun
pada pasar modal yang efisien akan sulit bagi investor untuk memperoleh
tingkat bunga keuntungan di atas normal.
Tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan nilai
kekayaan para pemegang saham. Nilai kekayaan dapat dilihat melalui
perkembangan harga saham (common stock) perusahaan di pasar. Dalam hal
ini, nilai saham dapat merefleksikan investasi keuangan perusahaan dan
kebijakan dividen. Oleh karena itu, dalam teori-teori keuangan, variabel yang
sering digunakan dalam penelitian pasar modal untuk mewakili nilai
perusahaan adalah harga saham, dengan berbagai jenis indikator, antara lain
return saham, harga saham biasa, abnormal return, price earning ratio (PER),
dan indikator lain yang merepresentasikan harga saham biasa di pasar modal.6
Perkembangan pasar modal selain menambah sumber-sumber pengerahan
dana masyarakat di luar perbankan, pasar modal juga merupakan sumber dana
yang potensial bagi perusahaan yang membutuhkan dana jangka menengah dan
jangka panjang. Seiring perkembangan yang pesat, kebutuhan atas informasi
yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga

Harmono, “Manajemen Keuangan: Berbasis Balance Scorecard, Pendekatan Teori,
Kasus, dan Riset Bisnis”, Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 1, 2009.

semakin meningkat. Salah satu informasi yang banyak digunakan adalah
informasi akuntansi terutama yang berasal dari laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
meliputi dua laporan utama, yakni neraca dan laporan laba rugi.7 Neraca adalah
laporan yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada saat
tertentu, sedangkan laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan hasil
kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Laporan keuangan disusun
dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam
mengambil keputusan. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut antara lain
manajemen, pemilik, kreditor, investor, dan pemerintah.
Alat analisis penilaian saham yang dapat digunakan oleh para analis dan
investor dalam mengambil kebijakan untuk melakukan investasi meliputi
analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal adalah analisis
untuk menentukan nilai saham dengan menggunakan data pasar dari saham,
seperti harga dan volume transaksi saham.8 Analisis fundamental adalah
analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan data
keuangan perusahaan.9 Alat analisis mengenai penilaian harga saham yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah analisis fundamental. Salah satu alat
7

Sutrisno, ”Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi”, Ekonisia, Yogyakarta,
hlm. 9, 2009.
8

Hin, L. Thian, “Panduan Berinvestasi Saham”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta,
hlm. 70, 2001.
9
Jogiyanto, “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta,
hlm. 89, 2000.

analisis fundamental yang dapat dipergunakan untuk melakukan penilaian
saham adalah pendekatan price earning ratio (PER), yaitu rasio antara harga
pasar saham dengan laba per lembar saham. Pendekatan PER ini sering
digunakan oleh analis sekuritas untuk menilai harga saham, karena pada
dasarnya PER memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan
untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan
perusahaan pada suatu periode tertentu.
Salah satu ukuran yang sering digunakan analisis investasi ialah rasio P/E.
Secara sederhana, rasio ini diukur oleh harga suatu saham dibagi dengan
pendapatan suatu saham.10
Indikator price earning ratio (PER) ini secara praktis telah diaplikasikan
dalam laporan keuangan laba rugi bagian akhir dan menjadi bentuk standar
pelaporan keuangan bagi perusahaan publik di Indonesia. Oleh karena itu,
pemahaman terhadap PER penting dilakukan dan bisa dijadikan sebagai salah
satu indikator nilai perusahaan dalam model penelitian.11
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap pergerakan harga saham akan
mengakibatkan perubahan PER dari suatu perusahaan. Para investor harus
mampu menyikapi apabila terjadi pergerakan harga saham yang mengakibatkan
PER rendah dan bagaimana investor menyikapi apabila PER tinggi. Bagi
investor, PER rendah akan memberikan kontribusi tersendiri, karena selain
10

Rodoni, Ahmad, “Analisis Teknikal dan Fundamental Pada Pasar Modal”, CSES
Press, hlm. 65, 2005.
11
Harmono, “Manajemen Keuangan: Berbasis Balance Scorecard, Pendekatan Teori,
Kasus, dan Riset Bisnis”, Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 57, 2009.

dapat membeli saham dengan harga yang relatif murah, kemungkinan untuk
mendapatkan capital gain juga semakin besar, sehingga investor dapat
memiliki banyak saham dari berbagai perusahaan yang go public. Sebaliknya,
emiten menginginkan PER yang tinggi pada waktu go public untuk
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan cukup baik dengan harapan agar harga
saham akan tinggi pula.
PER juga digunakan untuk mengestimasi suatu saham apakah
underpriced

atau

overpriced.

PER

tersebut

dihitung

dengan

cara

membandingkan PER saham yang sesungguhnya dengan PER saham yang
wajar. Jika PER saham yang sesungguhnya lebih besar dari PER saham yang
wajar, maka disebut overpriced. Dan jika PER saham yang sesungguhnya lebih
kecil dari PER saham yang wajar, maka disebut underpriced.
Untuk mendapatkan informasi yang aktual mengenai PER diperlukan
suatu analisis guna mengetahui beberapa variabel yang berpengaruh terhadap
harga saham. Mengingat bahwa para investor harus menganalisis apakah hargaharga saham yang terjadi cukup layak untuk dibeli, maka para investor harus
mendeteksi pergerakannya.
Sesuai dengan pandangan bahwa harga saham mencerminkan harapan
para investor atau pasar terhadap prospek suatu perusahaan. Maka, faktorfaktor harga saham juga akan mempengaruhi PER. Maka, pendekatan lain
dalam menilai harga saham adalah dengan mencari faktor-faktor yang diduga
mempengaruhi PER secara nyata, kemudian dibuat suatu model tersebut untuk

menilai PER perusahaan di masa yang akan datang, sehingga dapat dinilai pada
kewajaran harga saham perusahaan.
Analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi price earning ratio
mempunyai arti penting bagi investor sebelum mengambil suatu keputusan
investasi, semakin tinggi price earning ratio suatu perusahaan, semakin banyak
investor yang akan menanamkan modalnya. Hal ini berarti, perusahaan yang
mempunyai kesempatan investasi yang paling menarik akan memperoleh
kapital harga yang wajar, yaitu harga yang mencerminkan investasi potensial.
Penulis memilih meneliti hal ini, karena price earning ratio sangat
penting bagi para pelaku pasar modal, khususnya investor. Pengetahuan tentang
PER bagi investor berguna untuk mengetahui kapan harus membeli dan
menjual sahamnya, sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal
dari selisih harga (capital gain). Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan
mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi price earning ratio.
Dengan berbagai dasar dan latar belakang di atas, maka pada penelitian ini
penulis mengambil judul, yaitu “Analisis Pengaruh Variance of Earning
Growth (VEG), Net Profit Margin, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Price
Earning Ratio (PER)”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pada penelitian ini dirumuskan
masalah-masalah sebagai berikut:
1.

Apakah variabel variance of earning growth (VEG), net profit
margin, dan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap
tingkat price earning ratio (PER) secara simultan?

2.

Apakah variabel variance of earning growth (VEG), net profit
margin, dan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap
tingkat price earning ratio (PER) secara parsial?

3.

Berapa besar pengaruh dari variabel variance of earning growth
(VEG), net profit margin, dan debt to equity ratio terhadap tingkat
price earning ratio (PER)?

4.

Variabel independen manakah yang paling dominan berpengaruh
signifikan terhadap tingkat price earning ratio (PER)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk menganalisis pengaruh signifikan variance of earning growth
(VEG), net profit margin, dan debt to equity ratio terhadap tingkat
price earning ratio (PER) secara simultan.

b. Untuk menganalisis pengaruh signifikan variance of earning growth
(VEG), net profit margin, dan debt to equity ratio terhadap tingkat
price earning ratio (PER) secara parsial.
c. Untuk menganalisis besarnya pengaruh dari variance of earning
growth (VEG), net profit margin, dan debt to equity ratio terhadap
tingkat price earning ratio (PER).
d. Untuk menganalisis variabel independen yang paling dominan
berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat price earning ratio
(PER).
2. Manfaat Penelitian
Dengan adanya latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan
serta tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, manfaat yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
1. Bagi investor, dengan melakukan penelitian tentang beberapa
faktor terhadap price earning ratio, maka manfaat yang
diharapkan dari hasil penelitian ini adalah hasil analisisnya
diharapkan dapat dipakai sebagai masukan bagi investor dan para
pelaku pasar modal dalam melakukan penilaian terhadap suatu
saham berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk melakukan
penempatan modal dan investasi pada perusahaan di Bursa Efek
Indonesia.

2. Bagi manajer keuangan, penelitian ini dapat menambah wawasan
tentang manajemen keuangan khususnya bagi perusahaan, bahwa
investor akan melihat segala macam informasi yang ada dan dapat
digali untuk menetapkan keputusan investasi. Untuk itu, manajer
keuangan dapat menentukan kebijakan untuk meningkatkan
kesejahteraan bagi stockholder dan keuntungan perusahaan.
3. Bagi para akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
tambahan literatur yang membantu di dalam perkembangan ilmu
akuntansi dan menambah wawasan tentang analisis saham.
4. Bagi penulis, penelitian ini memberikan pengetahuan dan
pengalaman tambahan dalam menekuni dan mempraktekkan teori
keuangan dan investasi, terutama tentang pasar modal.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Keuangan
Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam rangka memenuhi
kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan.
Kebutuhan dana tersebut berupa modal kerja maupun untuk pembelian aktiva
tetap. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, perusahaan harus mampu
mencari sumber dana dengan komposisi yang menghasilkan beban biaya paling
murah. Kedua hal tersebut harus bisa diupayakan oleh manajer keuangan.1
Manajemen keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan
sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha
mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah, serta usaha untuk
menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.2
Tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan
kekayaan para pemegang saham, yang berarti meningkatkan nilai perusahaan
yang merupakan ukuran nilai objektif oleh publik dan orientasi pada
kelangsungan hidup perusahaan.3

1

Sutrisno, ”Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi”, Ekonisia, Yogyakarta,
hlm. 3, 2009.
2
3

Sutrisno, loc. cit.

Harmono, “Manajemen Keuangan: Berbasis Balance Scorecard, Pendekatan Teori,
Kasus, dan Riset Bisnis”, Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 1, 2009.

Fungsi manajemen keuangan dapat dirinci ke dalam tiga bentuk kebijakan
perusahaan, yaitu (1) keputusan investasi, (2) keputusan pendanaan, dan (3)
kebijakan dividen. Setiap fungsi harus mempertimbangkan tujuan perusahaan;
mengoptimalkan

kombinasi

tiga

kebijakan

keuangan

yang

mampu

meningkatkan nilai kekayaan bagi para pemegang saham.4
B. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
meliputi dua laporan utama, yaitu Neraca dan Laporan Rugi-laba. Laporan
keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan
suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan. Pihak-pihak yang berkepentingan
tersebut antara lain manajemen, pemilik, kreditor, investor, dan pemerintah.5
Financial statement analysis generally begins with a set of financial
ratios designed to reveal a company's strengths and weaknesses as compared
with other companies in the same industry, and to show whether its financial
position has been improving or deteriorating over time.6
Analisis laporan keuangan adalah segala sesuatu yang menyangkut
penggunaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis dan

4

Harmono, “Manajemen Keuangan: Berbasis Balance Scorecard, Pendekatan Teori,
Kasus, dan Riset Bisnis”, Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 6, 2009.
5

Sutrisno, ”Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi”, Ekonisia, Yogyakarta,
hlm. 9, 2009.
6

Brigham, Eugene F. dan Ehrhardt, Michael C., “Financial Management: Theory and
Practice”, Twelfth Edition, Thomson Learning, Inc., United States of America, p. 145, 2008.

investasi. Laporan keuangan dirancang bagi pengusaha, investor, dan kreditor
dimana mereka harus memahami bagaimana membaca, mengartikan, serta
menganalisis laporan keuangan. Laporan keuangan melaporkan posisi
keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu maupun selama beberapa
periode yang lalu.7 Diantara laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan
kepada pemegang saham, laporan tahunan / annual report adalah laporan yang
paling penting. Laporan tahunan ini diterbitkan setiap tahun oleh perusahaan
kepada para pemegang saham.8
C. Pasar Modal
Pengertian pasar modal secara umum menurut Keputusan Menteri
Keuangan RI No. 1548/KMK/1990 tentang peraturan pasar modal adalah suatu
sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank
komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan
surat-surat berharga yang beredar (efek).9
Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga
yang bersifat jangka panjang, seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi.
Dalam perekonomian suatu negara, sumber dana bagi pembiayaan perusahaan
sangat terbatas, maka perlu dicarikan sumber pembiayaan yang bersifat jangka

7

Astuti, Dewi, ”Manajemen Keuangan Perusahaan”, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm. 29,

8

Astuti, Dewi, op. cit., hlm. 15.

2004.

9
Sutrisno, ”Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi”, Ekonisia,
Yogyakarta, hlm. 300, 2009.

panjang.10 Untuk itu, adanya pasar modal sebagai alternatif bagi sumber
pembiayaan jangka panjang diharapkan dapat mendukung roda pembangunan,
khususnya di sektor swasta, sehingga dapat berjalan sesuai rencana.11
Pasar modal adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang.
Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.
Dalam arti sempit pasar modal adalah suatu tempat yang terorganisasi dimana
efek-efek diperdagangkan di bursa efek.12
Pasar modal sebagai wadah untuk mencari dana bagi perusahaan dan
wadah investasi bagi pemodal menyangkut kepentingan banyak pihak. Karena
itu diperlukan suatu iklim investasi yang baik, dan berlakunya pelaksanaan,
pembinaan dan pengawasan yang baik harus ada instansi yang mengatur.
Kegiatan di lantai bursa diatur oleh lembaga yang disebut sebagai bursa efek
yang dikelola oleh swasta, seperti di Jakarta dikelola oleh PT. Bursa Efek
Jakarta atau Jakarta Stock Exchange dan di Surabaya dikelola oleh PT. Bursa
Efek Surabaya (BES). Sedangkan pengawasan pelaksanaan kegiatan pasar
modal dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Pengawas Pasar Modal atau
BAPEPAM.13 Pengertian bursa efek atau stock exchange adalah suatu sistem
yang terorganisir yang mempertemukan antara penjual dan pembeli efek. Bursa

10

Anoraga dan Ninik Widiyanti, “Pasar Modal Keberadaan dan Manfaatnya Bagi
Pembangunan”, Aneka Cipta, Jakarta, hlm. 9, 1995.
11

Anoraga dan Ninik Widiyanti, loc. cit.

12

Astuti, Dewi, ”Manajemen Keuangan Perusahaan”, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm. 48,

2004.
13
Sutrisno, ”Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi”, Ekonisia,
Yogyakarta, hlm. 304, 2009.

efek ini berfungsi untuk menjaga kontinuitas pasar dan menciptakan harga efek
yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran.14
Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara
dan turut menunjang perkembangan ekonomi negara yang bersangkutan. Sisi
lain adanya pasar modal adalah dengan makin banyaknya perusahaan yang
akan go public, yang berarti sebagian saham dari perusahaan-perusahaan
tersebut akan ikut dimiliki oleh masyarakat luas dan secara makro ekonomi
merupakan pemerataan pendapatan. Sedangkan dari sisi peningkatan kualitas
perusahaan yang beroperasi, perusahaan publik harus bersifat terbuka, sehingga
dari segi manajemen perusahaan dituntut memiliki profesionalisme yang tinggi
agar kualitas perusahaan ikut meningkat.15
Pasar modal diartikan sebagai pasar untuk berbagai sekuritas dalam
jangka

panjang

yang

bisa

diperjualbelikan.

Seiring

dengan

adanya

perkembangan tekonologi yang pesat, terutama dalam bidang komunikasi,
maka penawaran dan pembelian antara dua pihak atau lebih tidak perlu diikuti
oleh pertemuan fisik pada tempat tertentu. Pasar modal pada era sekarang ini
merupakan sarana untuk mempertemukan pihak yang memerlukan dana
(peminjam) dan pihak yang mempunyai kelebihan dana (pemberi pinjaman).
Dengan demikian, pasar modal merupakan salah satu alternatif
pembelanjaan bagi masyarakat (individu ataupun lembaga) yang mempunyai

14

Sutrisno, ”Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi”, Ekonisia,
Yogyakarta, hlm. 300, 2009.
15

www.jsx.co.id

kelebihan dana. Melalui mekanisme kegiatan pasar modal dapat diharapkan
dana yang ada dimasyarakat bisa disalurkan untuk membiayai kegiatan yang
bersifat produktif yang dilaksanakan oleh dunia usaha.16
Di sisi perusahaan yang memerlukan dana atau emiten, para emiten
melihat bahwa pencarian dana melalui pasar modal merupakan pilihan
pembiayaan yang lain, kemudian mereka memanfaatkan kesempatan ini dengan
mengeluarkan saham atau obligasi. Obligasi merupakan surat hutang yang
dikeluarkan oleh perusahaan dengan nilai nominal tertentu yang akan
dibayarkan saat jatuh tempo, dan memberikan bunga tertentu.17 Semakin efisien
dan efektif pengelolaan pasar modal, maka semakin banyak pula para calon
emiten yang berdatangan ke pasar modal, berarti hal ini sekaligus pula
memperbaiki posisi equity atau modalnya, dan pada akhirnya akan dapat
memperkuat daya saingnya di industri masing-masing. Karena surat berharga
saham dan obligasi itu dijual kepada masyarakat, maka persyaratan full
disclousure (informasi penuh yang diberikan perusahaan sebagai lampiran pada
laporan keuangan) dan full transparancy (transparansi penuh atau keterbukaan)
harus pula dipenuhi oleh emiten yang bersangkutan.
Masyarakat pemodal membeli suatu komoditi yang sangat abstrak dan
oleh karenanya kualitas dari komoditi, yaitu saham dan atau obligasi ditentukan

16

Reilly, Frank K., dan Brown, Keith C., “Investment Analysis and Portfolio
Management”, Seventh Edition. USA: South Western-Thomson, p. 107, 2000.
17

Sutrisno, ”Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi”, Ekonisia,
Yogyakarta, hlm. 310, 2009.

oleh kualitas informasi yang tersedia dari perusahaan emiten. Apabila informasi
tidak tersedia berarti kualitas dari barang yang diperjualbelikan akan dapat
merugikan penanam modalnya. Dalam hal ini, peranan dari lembaga-lembaga
penunjang pasar modal, seperti Bappepam, akuntan publik, notaris, konsultan
hukum, penjamin emisi, quarantor, penilai dan wali amanat sangat diperlukan
keberadaannya. Pada awal ketika calon emiten berniat go public (pemberian
kesempatan kepada masyarakat luas untuk ikut serta memiliki suatu
perusahaan) akan sangat menentukan kualitas akhir instrumen pasar modal
yang akan dikeluarkan.
D. Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
1. Bursa Efek Jakarta
Sejarah pasar modal Indonesia sebenarnya telah mulai sejak
pemerintah Hindia Belanda. Pada tanggal 14 Desember 1912, dengan
bantuan pemerintah kolonial Belanda, bursa efek pertama Indonesia
didirikan di Batavia, pusat pemerintah kolonial Belanda dan dikenal sebagai
Jakarta saat ini. Pendirian bursa efek (stock exchange) di Batavia adalah
dalam rangka memupuk sumber pembiayaan bagi perkebunan milik Batavia
yang tumbuh secara besar-besaran di Indonesia. Bursa Batavia sempat
ditutup selama periode perang dunia pertama dan kemudian dibuka lagi
pada

1925.18

Selain

bursa

Batavia,

pemerintah

kolonial

juga

mengoperasikan bursa paralel di Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925
18

www.jsx.co.id

dan di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Namun kegiatan bursa ini
dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia.
Pada tahun 1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamirkan
kemerdekaan, bursa saham dibuka lagi dengan memperdagangkan saham
dan obligsi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan Belanda sebelum
perang dunia.19
Kegiatan bursa saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintah
meluncurkan program nasionalisasi pada tahun 1956. Sejak tahun 1956
pemerintah telah mencoba untuk mengaktifkan kembali pasar modal
sebagai sarana pembiayaan kegiatan ekonomi. Pada awalnya pemerintah
mendorong pertumbuhan pasar modal melalui pemberian fasilitas
perpajakan, baik kepada perusahaan-perusahaan yang go public maupun
para investor, serta lembaga-lembaga penunjang yang terkait, termasuk
broker dan dealer. Fasilitas perpajakan kemudian dihapuskan setelah
diberlakukan peraturan perpajakan yang baru pada tahun 1983, sedangkan
pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan berjangka lainnya
ditunda pemungutannya. Keadaan ini sudah tentu mengakibatkan iklim
investasi di pasar modal kurang menarik. Oleh karena itu, pemerintah
berusaha

mendorong

kembali

pertumbuhan

pasar

modal

dengan

mengeluarkan paket-paket deregulasi, seperti paket Desember 1987, paket
Oktober 1988, dan paket Desember 1988. Salah satu isi paket tersebut yang

19

www.jsx.co.id

terpenting adalah dinaikkannya pajak penghasilan atas bunga deposito dan
tabungan berjangka lainnya sebesar 15% final. Kebijaksanaan pengenaan
pajak final atas tabungan, ternyata berdampak sangat positif terhadap pasar
modal, karena pendapatan masyarakat pemodal menjadi berkurang,
sehingga mereka cenderung mencari alternatif lain dalam menginvestasikan
uangnya.20
Tidak sampai tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan
ditandatangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi
baru di bawah Departemen Keuangan. Kegiatan perdagangan dan
kapitalisasi pasar saham pun mulai meningkat dan mencapai puncaknya
pada tahun 1990 seiring dengan perkembangan pasar finansial dan sektor
swasta. Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham di swastanisasi menjadi PT.
Bursa Efek Jakarta (BEJ). Swastanisasi bursa saham menjadi PT. BEJ ini
mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM). Pada 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta
Automated Trading Sistem (JATS), sebuah sistem perdagangan otomatis
yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat
memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan
lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem
perdagangan manual. Tahun 2002, BEJ juga menerapkan perdagangan jarak

20

www.jsx.co.id

jauh (remote trading), sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi
pasar, kecepatan dan frekuensi perdagangan.21
2. Bursa Efek Surabaya
Bursa Efek Surabaya (BES) secara resmi dibuka pada 16 Juni 1989
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No 654/KMK.010/1989 dengan
hanya tiga puluh enam pemegang saham. Sifat pendirian BES pada saat itu
adalah untuk mendukung program pemerintah Indonesia dibidang pasar
modal dan pengembangan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia.
Pada 22 Juli 1995, BES berhasil bergabung dengan Bursa Paralel
Indonesia (IPSX), meninggalkan hanya dua pertukaran utama yang
beroperasi di Indonesia.
Untuk menyediakan dan memelihara fasilitas bagi anggota mengenai
perdagangan setelah pelayanan, BES juga telah menjadi pemegang saham
Sentral Efek Indonesia dan Penyimpanan (ISCD) dan Kliring Penjaminan
Indonesia. Para BES juga berpartisipasi dalam Peringkat Kredit Badan
sebagai pemegang saham.
Pada tahun 1992, sebagai bagian dari konsep terobosan BES
menghubungkan lantai perdagangan untuk banyak anggotanya di Jakarta,
seorang

Electronic

Long

Distance

Trading

System

(ELDISTRA)

diperkenalkan. Berdasarkan model floorless, sebuah sistem baru yang

21

www.jsx.co.id

disebut S-MART (Surabaya Market Informasi dan Automated Remote
Trading) diluncurkan pada 19 September 1996 menggantikan ELDISTRA
untuk performa lebih baik secara keseluruhan.
Pada 9 Agustus 2002, BES memulai trading online, sehingga
memungkinkan investor untuk perdagangan online melalui internet. Dalam
perdagangan online, setiap kegiatan perdagangan sekuritas terintegrasi,
mulai dari pesanan pengiriman, tatanan validasi, pencocokan order dan
penyelesaian transaksi online.
Dengan sekitar 95% dari obligasi yang diterbitkan di Indonesia
tunggal yang terdaftar di BES, pada bulan Juni 1997, BES memberikan
informasi dan sistem kutipan obligasi, yang OTC-FIS (over-the-Counter
Fixed Income Services). Sistem ini memberikan kemudahan kepada pemain
untuk mengutip tawaran dan bertanya, bernegosiasi dan melakukan
transaksi. Dengan demikian, diharapkan untuk menciptakan lebih
terstruktur dan transparan untuk pasar obligasi, khususnya dan instrumen
pendapatan tetap lainnya, dan pada akhirnya meningkatkan efisiensi pasar
secara keseluruhan.
Untuk melayani sebagai satu-stop jasa keuangan, pada 13 Agustus
2001, BES memperkenalkan pasar baru untuk menyediakan investor
dengan yang lebih beragam pilihan investasi, yang derivative market. Pasar
derivatif menawarkan pada indeks saham berjangka, LQ45 Futures di
pasar. LQ4

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

63 376 83

Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 140 99

Kemampuan Informasi Arus Kas, Gross Profit Margin, Dan Laba Bersih Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Property & Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 70 97

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Kemampuan Informasi Arus Kas, Gross Profit Margin, dan Laba dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan pada Perusahaan Property, Real Estate dan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 70 101

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, Net Profit Margin, dan Operating Profit Margin Terhadap Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan Property, Real Estate and Building Construction yang Terdaftar di BEI

4 54 87

Analisis Hubungan Profit Margin Dan Metode Arus Biaya Persediaan Dengan Market Value ( Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi Dan Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei )

0 45 77

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (OEe) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 50 79

Analisis pengaruh return on equty (roe) debet equity ratio (der) price earning ratio (per) Eraning growth ratio(Egr) dan return on assets (roa) terhadap financial leverage : studi empiris pada perusahaan manufaktur di rei

1 56 115