54
Merujuk apa  yang dikatakan oleh Jogiyanto, pelaku pasar yang canggih akan dapat membedakan antara “
lemon
” dan “
orange
”, yaitu mereka dapat membedakan pengumuman yang bernilai ekonomis dan yang tidak bernilai ekonomis. Lebih lanjut
ia  berpendapat,  bahwa  pelaku  pasar  yang  canggih  akan  menganalisis  lebih  dalam informasi  yang  diterima  supaya  dapat  mengambil  keputusan  yang  tepat  sehingga
tidak  dibodohi  oleh  pasar  Jogiyanto,  2013:  589.  Peneliti  berkesimpulan  bahwa pelaku  pasar  Indonesia  sudah  terlampau  canggih  untuk  mengklaim  Efek  Jokowi
sebagai  kabar  baik  yang  patut  direspon.  Efek  Jokowi  yang  seperti  yang  diberitakan media  sebagai  kabar  baik  untuk  pasar  saat  terjadinya  peristiwa,  tidak  bernilai
signifikan.  Signifikansi  baru  muncul  saat  pasar  mengalami  sentimen  negatif.  Pelaku pasar  benar-benar  tahu  informasi  yang  bernilai  ekonomis  untuk  direaksikan  secara
tepat. Peristiwa  pengumuman  pencapresan  Jokowi  2014  direaksikan  pasar  secara
negatif.  Selain  fenomena  ekonomi  global  dan  lokal  yang  melingkupi  pasar,  carut- marut  perpolitikan  di  Indonesia  turut  berimbas  pada  perilaku  di  pasar  modal.  Saat
sentimen  positif  muncul,  dominasi  negatif  langsung  menelan  kembali  potensi tersebut.  Kecepatan  dan  ketepatan  bereaksi  dengan  menganalisis  secara  benar
informasi yang beredar adalah kewajiban utama yang mesti dilakukan pelaku pasar.
5.2 Implikasi Praktis
Bagi para investor di pasar modal Indonesia, penelitian ini menuntun investor agar  sebaiknya  bersikap  lebih  cermat  dan  lebih  kritis  dalam  menghadapi  peristiwa-
55
peristiwa yang terjadi di lingkungan non-ekonomi seperti peristiwa politik. Peristiwa politik bisa saja terbukti memiliki muatan informasi yang diuji dari hasil empiris yang
sudah  peneliti  maupun  peneliti-peneliti  terdahulu  temukan.  Dengan  mencermati peristiwa-peristiwa  tersebut,  para  pelaku  pasar  dapat  lebih  berhati-hati  dalam
mengambil keputusan untuk bertransaksi di pasar. Informasi  bisa  muncul  dari  peristiwa-peritiwa  yang  terjadi  dan  dapat
mempengaruhi  pasar.  Kecermatan  dalam  menilai  informasi  yang  beredar  dapat membawa pelaku pasar pada keuntungan  yang lebih besar. Misalnya pada informasi
yang  bermuatan  positif,  yang  memiliki  potensi  meningkatkan  harga  dan
return,
pelaku  pasar  seyogianya  bertindak  cepat  dengan  melakukan  aksi  beli  untuk mendapatkan  keuntungan  itu.  Kabar  baik  mesti  direspon  dengan  sigap.  Sebaliknya,
saat informasi yang beredar bermuatan buruk, aksi jual adalah tindakan pengamanan yang tepat agar pelaku pasar tidak terlampau dirugikan.
Meskipun demikian, kecermatan menilai informasi masih dituntut dari pelaku pasar.  Informasi  yang  muncul  dari  media  cetak  maupun  elektronik  mengenai
peristiwa  yang  terjadi  kadang  kala  bisa  menyesatkan.  Media  bisa  saja  membesar- besarkan  sesuatu  yang  belum  tentu  kebenarannya.  Investor  harus  bersikap  kritis
dengan  analisa  yang  benar  saat  menerima  informasi,  apalagi  yang  berkaitan  dengan bidang finansial.
Jokowi  Effect
yang digemborkan banyak media sebagai  berita baik untuk  pasar  ternyata  tidak  terbukti  kebenarannya.  Malahan  yang  terjadi  adalah
kebalikannya.
56
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  peneliti  dalam  keterbatasan  waktu  dan  sumber  daya yang  peneliti  miliki,  karena  itu  penelitian  ini memiliki  kelemahan-kelemahan  antara
lain: 1.   Penelitian  ini  menggunakan
market  model
dalam  mengestimasi  tingkat pengembalian  yang  diharapkan.  Besaran
abnormal  return
masih  mungkin dicari dengan model lain yang akan memberikan hasil yang baik dan berbeda.
2.  Dalam  penelitian  ini  digunakan  rata-rata
abnormal  return
sehingga  ada kemungkinan
abnormal return
positif dan negatif saling menghilangkan. 3.   Penelitian ini hanya menggunakan satu indikator yaitu
abnormal return
dalam menganalisis  kandungan  informasi  yang  terjadi  pada  peristiwa  pengumuman
pencapresan Jokowi 2014.
5.3 Usul-saran