Alasan menangani komplain menurut Barlow and Moller 2008 R. 2010 : 14. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

20 c. Unusual complaints Konsumen juga dapat melakukan komplain atas pelayanan yang tidak memuaskan yang diberikan oleh perusahaan. Menurut Zaugg 2006 R. 2010 : 13, saat konsumen merasa tidak puas ada beberapa sikap yang akan mereka lakukan antara lain : 1. Voice company : konsumen langsung komplain terhadap pihak ketiga yang bersangkutan, dalam hal ini perusahaan. 2. Voice third party : konsumen melakukan komplain melalui pihak ketiga, contoh : dengan mengirim surat berisi pernyataan komplain melalui media massa seperti email.

2. Alasan menangani komplain menurut Barlow and Moller 2008 R. 2010 : 14.

Konsumen yang komplain oleh sebagian besar perusahaan masih dianggap sesuatu yang negatif. Perusahaan yang mendorong konsumen untuk komplain secara umumnya mengalami pergeseran sikap terhadap komplain, sehingga komplain tidak dipersepsikan sebagai sesuatu yang negatif, tetapi justru lebih banyak sisi positifnya. Menurut fronline complaints handling 2004 R. 2010 : 14, sisi positif komplain mendesak karyawan perusahaan untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Sebagian besar dari konsumen yang komplain, mempunyai perhatian pada perusahaan. Adanya komplain, 21 perusahaan dapat dengan mudah mengetahui kesalahan yang dilakukan dan melakukan tindakan selanjutnya dengan perbaiki kesalahan tersebut.

3. Cara menangani komplain

Alternatif strategy related to complaint Startegi alternatif untuk menangani komplain. R. 2010 : 15. Diantaranya : a. Doing right at the first time melakukan hal terbaik pertama kali, perusahaan berusaha untuk memuaskan seluruh konsumen dalam kesempatan pertama, menghindari adanya kesalahan dalam memberikan layanan kepada konsumen. b. Handling complaint sistematicaly menangani keluhan dengan sistem. - Langkah pertama : mengelompokkan jenis problem. Setiap problem harus jelas petunjuk penyelesaian komplain. - Langkah kedua : dalam standar layanan penanganan komplain, harus jelas siapa yang menjadi tanggung jawab front liners, supervisor , manajer atau bahkan top management. Sistem merupakan bagian dari hadling complaint, memainkan perannya dalam melakukan suatu tindakan. Tindakan yang dimaksudkan yakni, tindakan sosial dalam proses dimana, setiap individu saling berhubungandengan individu yang lain, untuk mencapai tujuan dan kepentingan bersama. Komplain dengan menggunakan layanan sistem, menjadi bagian penting dan berharga 22 untuk menilai dan mengetahui setiap pola perilaku atau sikap dari individunya. Irwanto, Sattar 2012 : 26-28. Dalam penanganan komplain, sistem memiliki tujuan untuk memuaskan individunya. Layanan sistem tersebut antara lain : memberikan kepastian kepada konsumen untuk mendapatkan keputusan, dengan memilih sesuai dengan keinginan dan prosedur yang berlaku. Kepastian yang diberikan, tentunya dengan merespon secara cepat dan melakukan tindakan penyelesaian atas komplain tersebut. Komplain yang disampaikan, haruslah ditangani secara profesional dan inovatif, dalam memberikan setiap keputusan. Irwanto, Sattar 2012 : 64. Sistem sebagai strategi, membangun hubungan dengan konsumen, untuk memberikan pelayanan yang memuaskan . Dengan layanan sistem, pihak perusahaan akan berusaha untuk memenuhi setiap kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Namun setiap pemenuhan kebutuhan pelayanan dan keinginan konsumen, tidak akan terlepas dari adanya sistem organisasi yang efektif. Artinya bahwa, tanpa dukungan dari sistem organisasi yang efektif juga, maka tidak mungkin akan terjadi pelayanan yang memuaskan kepada konsumen, sehingga sesuatu hal yang berkaitan dengan kepuasaan konsumen adalah bagian dari efektivitas sistem organisasi, yang mampu membantu perusahaan dalam memberikan tindakan penyelesaian atas komplain, dan secara optimal dapat membantu memenuhi harapan dan keinginan dari konsumen. Irwanto, Sattar 2012 : 65. 23 c. Penyelesaian komplain Setiap komplain yang disampaikan oleh para konsumen yang mempunyai problem, harus disambut dengan ucapan terima kasih, kemudian mengucapkan maaf, mencari tahu informasi dari konsumen terkait dengan komplain yang mereka sampaikan, kemudian melakukan langkah konkrit untuk secepatnya menangani komplain. Setiap pananganan komplain, tentunya membutuhkan langkah-langkah khusus seperti tindakan awal dalam penanganan komplain konsumen. Diantarnya, terdapat tiga tahapan penting. Yakni meredahkan emosi konsumen, obati kekecewaan konsumen dan selalu menjaga kontak baik dengan konsumen. 1. Meredahkan emosi konsumen. Setiap perusahaan yang menerima komplain dari konsumen, cenderung akan menghadapi konsumen yang secara emosional, menyampaikan komplainnya. Dalam hal ini perusahaan disarankan untuk tidak menjawab atau menyelesaikan komplain dengan serangkaian penjelasan yang begituh banyak. Akan tetapi cukup dengan berusaha untuk mencoba menjadi pendengar yang baik, sehingga emosi konsumen sedikit demi sedikit akan meredah. Dalam kondisi yang demikian, perusahaan dituntut untuk dapat membedahkan antara ucapan yang bersifat emosional dan bersifat faktual. Sangat diharapkan bahwa perusahaan tidak menangani komplain dengan bersifat secara emosional. Namun menanggapi setiap 24 komplain tersebut, dengan bersikap secara faktual. Misalnya menanggapi dengan menyampaikan kalimat positif dan menghindari kalimat yang negatif. Apabila demikian, maka konsumen cenderung akan merasa di layani dan dihargai secara baik. Tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan perusahaan, dengan berusaha untuk mengajak konsumen bersama-sama menentukkan dan mencari jalan keluar atau solusi yang baik. Perusahaan juga haruslah mencoba untuk memberikan beberapa alternatif penyelesaian komplain kepada konsumen, sehingga konsumen dapat menentukan penyelesaian apa yang mereka inginkan. 2. Apabila kedua belah pihak, antara perusahaan dan konsumen sudah mendapatkan solusi yang baik, maka langkah selanjutnya yang dapat dilakukan perusahaan, dengan melakukan tindakan untuk mengobati rasa kekecewaan, sekaligus dapat menyenangkan konsumennya, sehingga konsumen akan selalu merasa puas dan senang. Beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan, salah satunya misalnya dengan memberikan hadiah, berupa satu tambahan bonus produk kepada konsumen. Tujuan dan maksud dengan memberikan cara yang demikian, untuk memunculkan kesan yang positif dari konsumen terhadap perusahaan. 25 3. Jaga kontak Ketika perusahaan sudah yakin bahwa komplian dari konsumen sudah selesai, maka perusahaan tentunya harus selalu menjaga hubungan baik dengan konsumen. Misalnya dengan mengontak dua atau tiga hari kemudian untuk memastikan kondisi konsumen, dengan menanyakan kembali perkembangan komplain konsumen yang benar- benar sudah terselesaikan dengan baik. Dengan demikian, maka perusahaan telah menunjukkan sikap empati dan bertanggung jawab kepada kekecewaan yang dirasakan oleh konsumen.

5.4 Bentuk penanganan komplain menurut R. Abdillah, 2010 : 16.

a. Pelayanan Check-in Registrasi dan Check-out : Sumber : Hotel Inna Dharma Deli Medan - Waktu registrasi yang memakan waktu cukup lama. - Pelanggan terlalu lama menunggu antrian. - Penyediaan faslitas tempat duduk yang sedikit. - Tempat registrasi yang terlalu sempit. Maka petugas hotel Inna Dharma Deli akan memberikan the magic words kata bujukan yang menenangkan emosi pelanggan dan bertindak untuk segera menyelesaikan permasalahan. Komplain yang disampaikan konsumen kepada pihak hotel, dilakukan secara langsung kepada pihak hotel. Langkah selanjutnya yang dilakukan pihak hotel, dengan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk 26 bertemu dan membicarakan komplain, kemudian akan melakukan tindakan penyelesaian secara baik. b. Kualitas ruangan kamar yang tidak sesuai - AC yang kurang dingin. - Lampu kamar yang terlalu kecil. - Air panas yang tidak berfungsi. - Fasilitas tempat tidur yang tidak nyaman. - Pada saat terjadi pemadaman listrik, waktu untuk menghidupkan tenaga listrik bantuan terkesan lama. - Handuk yang tidak wangi. Komplain yang disampaikan konsumen secara langsung kepda pihak hotel. Maka petugas hotel akan melakukan langkah perbaikan sesegera mungkin, jangan sampai konsumen menunggu dalam jangka waktu yang lama. Namun apabila masalah atau kerusakan tidak dapat ditanggulangi dalam waktu yang singkat, maka petugas hotel akan mengonfirmasikannya, kepada pelanggan agar menunggu di lobi hotel sambil memberikan mereka minuman dan makanan ringan.

6. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jawaban deskriptif kualitatif, untuk dapat menganalisis suatu fenomena sosial secara mendalam. Menurut Moleong 1990 Vidyatomo, 2011 : 16, metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 27

6. 1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode kualitatif. Menurut Kirk dan Miller 2009 MA.Arafat, 2009 : 1, penelitian kualitatif adalah tradisi secara sosial bergantung pada pengamatan dan manusia dalam kawasannya yang berhubungan dengan orang lain dalam bahasannya. Penelitian deskriptif kualitatif secara umumnya, bertujuan untuk mendeskripsikan sesuaut yang saat ini berlaku. Sesuatu yang berlaku di dalamnya terdapat upaya untuk mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif kualitatif, bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan yang ada.MA. Arafat, 2009 : 1. Penelitian deskriptif kualitatif dirancang dan digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan nyata sekarang yang sementara berlangsung. Pada dasarnya penelitian deskriptif kualitatif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek dengan tujuan membuat deskriptif, gambaran atau melukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau fenomena yang diselidiki. MA. Arafat, 2009 : 2. 28 Metode penelitian yang bersifat kualitatif merupakan penelitian yang memiliki karakteristik bahwa data dinyatakan dalam keadaan sewajarnya. Menurut Nawawi 1994 Vidyatomo, 2011 : 16, dalam hal ini penulis akan mendeskripsikan secara keseluruhan dari temuan masalah hingga sampai pada analisis dalm penulisan KTI ini.

6. 2. Lokasi dan Objek Penelitian