Analisis Laporan Keuangan Kinerja Keuangan Kebangkrutan Alat Kebangkrutan Model Springate

6 menjadi hal yang fatal dalam kelangsungan perusahaan, kesalahan prediksi mengakibatkan kehilangan pendapatan atau investasi yang sudah ditanamkan kedalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu pentingnya suatu analisis prediksi kebangkrutan menjadi sangat dibutuhkan oleh beberapa pihak terkait, seperti investor, bank, pemerintah dan yang utama perusahan itu sendiri. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode Springate S- score dalam menilai tingkat kebangkrutan pada perusahaan tekstil yang listed di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. TINJAUAN PUSTAKA 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan Weston dan Copeland, 2010:24. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi suatu perusahaan yang dapat memperlihatkan secara jelas gambaran kondisi financial suatu perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang berguna sebagai informasi dalam pengelolaan perusahaan dan pengambilan keputusan.

2. Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses mengahasilkan keputusan yang tepat Harahap, 2006:190. Pada dasarnya laporan keuangan perusahaan merupakan perhitungan dari rasio-rasio untuk menilai kondisi keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini dan kemungkinan di masa depan.

3. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan perusahaan merupakan gambaran mengenai hasil operasi perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dalam periode tertentu dan pada dasarnya merupakan cerminan dari kinerja manajemen pada periode tersebut Julaisah, 2012.

4. Kebangkrutan

Kebangkrutan diawali dengan kesulitan keuangan financial distress, yaitu keadaan dimana perusahaan tidak mampu membayar kewajiban pada saat jatuh tempo yang menyebabkan perusahaan mengalami kebangkrutan, atau menyebabkan terjadinya perjanjian kasus dengan kreditur untuk mengurangi atau menghapus hutangnya Munawir, 2010. Dengan kata lain kebangkrutan juga dapat dikatakan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan, minimal untuk menutup hutang-hutangnya dengan aset yang dimiliki.

5. Alat Kebangkrutan Model Springate

Model springate adalah model kebangkrutan yang dikembangkan pada tahun 1978 oleh Gordon L.V Springate dengan mengikuti prosedur multiple discriminant analysis yang dikembangkan oleh Altman dalam memprediksi adanya indikasi kebangkrutan www.bankruptyon.com . Model kebangkrutan Springate menggunakan 4 dari 19 rasio laporan keuangan yang banyak digunakan untuk membedakan antara perusahaan yang mengalami distress dan yang tidak distress Vickers 2005:67. Keempat rasio tersebut adalah rasio modal kerja terhadap total asset , rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total asset, rasio laba sebelum pajak terhadap liabilitas lancar dan rasio total penjualan terhadap total asset. Keempat rasio tersebut dikombinasikan dalam suatu persamaan yang dirumuskan Springate, selanjutnya dikenal dengan istilah Model Springate S-Score. Nilai cut-off yang berlaku untuk model ini adalah sebesar 0,862. nilai S S-Score yang lebih kecil dari 0,862 menunjukkan bahwa perusahaan diprediksi akan mengalami financial distress yang menuju ke arah kebangkrutan. Model ini memiliki akurasi 92,5 Purnajaya dan Merkuisiwati 2014. Penelitian yang telah dilakukan menggunakan sampel perusahaan yang berbeda-beda nilai asetnya. Persamaan metode Springate adalah sebagai berikut: Dimana:

6. Manfaat Prediksi Kebangkrutan

Dokumen yang terkait

Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z”-Score, Grover, Springate, Dan Zmijewski Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Di Bursa Efek Indonesia

15 202 99

Analisis tingkat kebangkrutan model altman dan foster pada perusahaan textile dan garment go public di bursa efek Indonesia periode tahun 2007-2009

0 25 184

ANALISIS FINANCIAL DISTRESS DENGAN METODE SPRINGATE (S-SCORE) DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN FOOD AND Analisis Financial Distress Dengan Metode Springate (s-score) dan zmijewski pada perusahaan food Andbeverage yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Perio

0 4 13

ANALISIS FINANCIAL DISTRESS DENGAN METODE SPRINGATE (S-SCORE) DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN FOOD Analisis Financial Distress Dengan Metode Springate (s-score) dan zmijewski pada perusahaan food Andbeverage yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2

0 1 17

PENDAHULUAN Analisis Financial Distress Dengan Metode Springate (s-score) dan zmijewski pada perusahaan food Andbeverage yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015.

0 3 9

ANALISIS PENGGUNAAN METODE SPRINGATE (S-SCORE) Analisis penggunaan metode springate (S-SCORE) Sebagai prediktor kebangkrutan (Studi pada Perusahaa Textile yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013).

0 1 15

PENDAHULUAN Analisis penggunaan metode springate (S-SCORE) Sebagai prediktor kebangkrutan (Studi pada Perusahaa Textile yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013).

0 1 11

DAFTAR PUSTAKA Analisis penggunaan metode springate (S-SCORE) Sebagai prediktor kebangkrutan (Studi pada Perusahaa Textile yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013).

0 1 4

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE, SPRINGATE, DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN YANG

0 0 18

ANALISIS KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE, SPRINGATE, DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 20