3 yang dapat berakibat malnutrisi pada balita. Jika balita telah mengalami malnutrisi
maka semakin mudah balita tersebut terkena penyakit. Untuk mengetahui gizi keluarga, perlu dukungan seluruh anggota keluarga. Di
dalam masyarakat penanganan makanan masih didominasi oleh ibu. Oleh karena itu ibu dituntut untuk memahami seluk beluk makanan yang berkaitan dengan gizi
Lisdian,1998. Kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi dapat menyebabkan balita yang diasuhnya salah konsumsi makanan dan kurang asupan gizi yang dapat berakibat
malnutrisi pada balita. Jika balita telah mengalami malnutrisi maka semakin mudah balita tersebut terkena penyakit, seperti penyakit diare.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional
.Lokasi peneliatian ini terletak di Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar pada bulan Januarei-Agustus 2016.Populasinya
ialah seluruh ibu yang mempunyai balita 1-5 tahun di Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Sedangkan sampelnya yaitu sebagian ibu yang
mempunyai balita 1-5 tahun di Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah
Simple Random Sampling.
Jumlah sampel yang ditentukan dalam penelitian ini adalah 39 orang sampel.Data di analisis dengan bantuan Statistical Program For
Social Science 16.0 SPSS 17 dan diuji dengan uji
Rank Spearman
.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Karakteristik Subjek
Subjek penelitian ini yaitu anak balita dan ibu balita memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada Desa Bolon Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar
yang terdiri dari 39 responden. Karakteristik subjek penelitian ini yaitu sebagai berikut :
4
Tabel 1.StatistikRespondenPenelitian
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Tabel.2 Statistik Responden Penelitian
Karakteristik Min
Max Nilai p value
BeratBadanBalita 8.00
19.00 0.000
TinggiBadanBalita 68.00 105.00 0.096
IMT 14.00 21.00
0.002 IMTU
-1.18 3,28 0.200
PengetahuanIbu 60.00 95.00
0.167 FrekuensiDiare
1.00 4.00
0.000 Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov
Berdasarkan table 10 menunjukkan bahwa data Frekuensi Diare responden ini tidak terdistribusi normal, sedangkan data Status Gizi berdasarkan IMTU
dan Tingkat Pengetahuan Ibu terdistribusi normal berdasarkan uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov.
3.2 Data Subjek Penelitian Gambaran Status Gizi Responden
Status gizi ialah penggolongan suatu hasil pengukuran ke dalam tingkat kebutuhan gizi fisiologis seseorang. Pertumbuhan seorang anak bukan sekedar
gambaran perubahan ukuran tubuh, tetapi memberikan gambaran tentang keseimbangan antara asupan dan kebutuhan gizi. Status gizi ini menentukan
apakah seorang balita memiliki status gizi baik atau tidak yang ditentukan berdasarkan perhitungan IMTU. Berikut adalah gambaran status gizi
responden penelitian ini :
Karakteristik Mean
Median St. Deviasi
BeratBadanBalita 11.56
11.00 2.50
TinggiBadanBalita 83.28
84.00 9.53
IMT 16.82
16.00 1.867
IMTU 1.07
0.91 1.07
PengetahuanIbu 78.71
80.00 9.98
FrekuensiDiare 1.94
2.00 0.91
5
Tabel.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Status Gizi Status Gizi
Frekuensi Persentase
Normal Lebih
Overweight 29
8 2
74.4 20.5
5.1 Kurus
SangatKurus
Total 39
100.0
Berdasarkan hasil tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai status gizi normal yaitu sebanyak 74,4. Responden dikatakan
status gizi normal apabila nilai IMTU -2 SD sampai +2 SD WHO, 2007. Hal tersebut membuktikan bahwa program-program pemerintah untuk mengatasi
gizi kurang pada balita berjalan baik, program pemerintah diantaranya yaitu pemberian vitamin A setiap 6 bulan sekali pada bulan Februari dan Agustus,
pemberian PMT, penyuluhan tentang PMT, serta pemantauan pertumbuhan anak melalui posyandu.
3.3 Gambaran Tingkat Pendidikan Ibu