E. Batasan Masalah Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan pembatasan dan asumsi agar penelitian dapat lebih terarah:
1. Lokasi penelitianya itu di simpang empat bersinyal Monjali Yogyakarta
2. Penelitian menggunakan sistem traffic counting.
3. Perhitungan lalu lintas dilakukan pada pukul 06.00-18.00 WIB
4. Kendaraan yang ditinjau adalah kendaraan ringan LV, kendaraan berat
HV, sepeda motor MC, dan kendaraan tak bermotor. 5.
Ukuran kinerja simpang yang diteliti meliputi kapasitas, derajat kejenuhan, panjangan antrian, kendaraan terhenti, serta tundaan yang terjadi.
6. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel BAB V Hasil dan
Pembahasan. 7.
Pemodelan dari hasil akhir analisis menggunakan software VISSIM 8.0 Student Version Kondisi eksisting dan alternatif terbaik.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Transportasi
Transportasi adalah suatu sistem yang terdiri dari prasarana atau sarana dan sistem pelayanan yang memungkinkan adanya pergerakan keseluruhan wilayah
sehingga terakomodasi mobilitas penduduk, dimungkinkan adanya pergerakan barang, dan dimungkinkannya akses kesemua wilayah Tamim, 1997
Sedangkan fungsi transportasi adalah menggerakan atau memindahkan orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sistem tertentu
untuk tujuan tertentu menurut Morlok 1984. Transportasi manusia atau barang biasanya bukanlah merupakan tujuan akhir, oleh karena itu permintaan akan jasa
trasportasi dapat disebut sebagai permintaan turunan derived demand yang timbu akibat adanya permintaan akan komoditi atau jasa lainya. Dengan demikian
permintaan akan transportasi baru akan ada apabila factor-faktor pendorongnya. Permintaan jasa transportasi tidak berdiri sendiri, melainkan tersembunyi dibalik
kepentingan yang lain morlok, 1984 Di dalam transportasi, terdapat unsur-unsur yang terkait erat dalam
berjalannya konsep transportasi itu sendiri. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Manusia yang membutuhkan
2.
Barang yang dibutuhkan
3.
Kendaraan sebagai alatsarana
4.
Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
5.
Organisasi pengelola transportasi