dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI dini. penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif korelasi dengan menggunakan rancangan Crosectional. Hasil penelitian ini menunjukan diperoleh hasil 13
30,2 responden mempunyai pengetahuan baik, sedangkan 23 53,5 mayoritas berpendidikan dasar, status pekerjaan responden
mayoritas ibu rumah tangga 19 44,2, responden yang mengikuti tradisi 24 55,8 dan umur responden 20 tahun sebanyak 23
53,5 dini. Dari hasil uji statistik terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, tradisi, dan dukungan keluarga. Sedangkan
pendidikan tidak berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI dini. Dari hasil penelitian ini di sarankan adanya penyuluhan
kepada masyarakat tentang pentingnya ketepatan pemberian MP-ASI sehingga perilaku masyarakat menjadi lebih baik. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian yang diteliti adalah, tempat dan waktu serta pengambilan sampel. Persamaannya adalah jenis metode
penelitian . 3.
Penelitian yang dilakukan D.Ginting 2012 dengan judul Pengaruh Karakteristik, Faktor Internal dan Eksternal Ibu Terhadap Pemberian
MP-ASI Dini pada Bayi Usia 6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Barusjahe Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Tujuan dari
peneliti ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh Karakteristik, Faktor internal dan eksternal ibu terhadap pemberian
MP-ASI Dini pada Bayi Usia 6 Bulan. Hasi penelitian ini menunjukan
tingkat pengetahuan
dengan nilai
p0,001 RP=2,4,95CI = 1,74-3,38, sikap dengan nilai p0,001RP=1,9,
95CI = 1,26-2,88, status pekerjaan dengan nilai p0,001RP=1,91, 95CI = 1,22-2,99, paritas dengan nilai p=0,013RP=1,4, 95CI =
1,10-1,79, dukungan keluarga dengan nilai p0,001RP=3,26, 95CI = 1,62-6,58, peran petugas kesehatan dengan nilai p0,001RP=2,73,
95CI = 1,62-4,61, dan sosial budaya dengan nilai p0,001RP=2,35, 95CI = 1,58-3,50 mempengaruhi pemberian MP-ASI Dini pada bayi
usia 6 bulan nilai p0,05. Hasil analisis multivariabel menunjukkan bahwa variabel pengetahuan dengan nilai rasio prevalens RP =29,8
95CI : 2,9-306,1 mempunyai pengaruh paling besar terhadap pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 6 bulan nilai p0,05. Dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh tingkat pengetahuan, sikap, status pekerjaan, paritas, dukungan keluarga, peran petugas kesehatan dan
sosial budaya terhadap pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 6 bulan.
Sarannya puskesmas
Barusjahe perlu
meningkatkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi KIE kepada masyarakat
khususnya mengenai pemberian MP-ASI dini. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang diteliti adalah design penelitian,tempat dan
waktu serta pengambilan sampel.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. MP-ASI
1. Pengertian
Makanan pengganti ASI MP-ASI merupakan proses transisi dari asupan yang semata berbasis susu menuju ke makanan yang semi
padat. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan
pencernaan bayianak. ASI hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi sebanyak 60 pada bayi usia 6-12 bulan. Sisanya harus dipenuhi
dengan makanan lain yang cukup jumlahnya dan baik gizinya . Oleh sebab itu pada usia 6 bulan keatas bayi membutuhkan tambahan gizi
lain yang berasal dari MP-ASI Mufida, dkk, 2015 . MP-ASI biasanya diberikan kepada neonatus dengan proses menyusui 1 jam setelah
lahir dengan alasan ASI belum keluar atu alasan tradisi . Pemberian MP-ASI dapat diberikan oleh penolong persalinan atau oleh orang tua
dan keluarga neonatus . Berdasarkan uraian tersebut MP-ASI yang diberikan pada neonatus sebelum ASI ibu keluar selama 1
– 2 hari seperti susu, madu, air kelapa, pisang, air tajin, dan air nasi Riskesdas,
2013 . 2.
Pengelompokan MP-ASI Menurut buku kuliah 1 ilmu kesahatan anak Cetakan 11.2007,
MP-ASI dikelompokan menjadi beberapa bagian yaitu :
a. Menurut rasanya : manis dan netral. Contohnya adalah susu
formula, susu bubuk , ataupun susu kental manis yang dapat dibuat sendiri yang dikeluarkan oleh suatu pabrik susu, dan
juga dapat menggunakan air putih sebagai MP-ASI b.
Menurut pH cairan. Baik yang sudah diasamkan ataupun yang tidak diasamkan.
c. Menurut kadar nutrient. Contohnya adalah MP-ASI yang
mengandung rendah lemak ataupun rendah laktosa. d.
Menurut bahan utama sumber protein. Contohnya adalah MP-ASI yang terbuat dari keledai seperti susu kedelai.
Biasanya banyak digunakan untuk bayi yang mempunyai alergi pada susu formula.
e. Menurut maksud penggunaan. Baik yang digunakan sebagai
pengganti ASI untuk program diet dengan bayi yang mempunyai penyakit metabolik bawaan tertentu sehingga
memerlukan pengobatan, ataupun digunakan sebagai pelenkap ASI.
f. Menurut komposisi nutrient. Contohnya seperti susu formula
yang mempunyai nutrient hampir sama dengan ASI, ataupun yang mempunyai nutrient lengkap daripada ASI.
3. Faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian MP-ASI pada anak
usia 0-6 bulan a.
Pekerjaan Ibu Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan
maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Masyarakat pekerja
memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan, dimana dengan berkembangnya
IPTEK dituntut adanya Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas dan mempunyai produktifitas yang tinggi sehingga
mampu meningkatkan kesejahteraan Siregar,2010. Praktek pemberian makan pada bayi dari ibu bekerja di rumah sama dengan
pada ibu yang tidak bekerja. Ibu yang bekerja dengan meninggalkan rumah 2 kali lebih
besar kemungkinannya memperkenalkan susu botol pada bayinya dalam waktu dini dibanding yang bekerja tanpa meninggalkan
rumah dan 4 kali dibanding ibu yang tidak bekerja. Pertukaran jam kerja yang kaku, tidak tersedianya tempat penitipan anak, jarak
lokasi bekerja yang jauh dan kebijakan cuti melahirkan yang kurang mendukung menyebabkan ibu harus meninggalkan bayinya
selama beberapa jam sehingga sulit untuk menyusui on demand Pernanda, 2010 . Status pekerjaan juga menjadi salah satu alasan
pemberian MP-ASI dini. Status pekerjaan yang semakin baik dan