34
G. Kredit Macet
1. Definisi Kredit Macet
Menurut Bank Indonesia 2007:2 Kredit macet adalah apabila telah diusahakan oleh bank dengan membayarkan perpanjangan
waktu atau kelonggaran, utang debitur tetap tidak dibayar.
2. Penanganan Kredit Macet
Setiap Bank pasti mengalami masalah kredit macet walaupun telah melakukan pengawasan yang ketat dalam prosedur pemberian
kredit kepada debitur. Oleh karena itu untuk menekan seminimal mungkin maka diperlukan penanganan kredit macet yang tepat.
Secara operasional penanganan penyelamatan kredit macet dapat ditempuh melalui beberapa cara yaitu :
1. Penjadwalan kembali rechedulling yaitu perubahan syarat kredit yang menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka
waktu termasuk masa tenggang baik meliputi perubahan besarnya angsuran atau tidak.
2. Persyaratan kembali reconditioning yaitu perubahan sebagian atau keseluruhan syarat-syarat kredit yang tidak
terbatas pada perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu, dan atau persyaratan lainnya sepanjang tidak menyangkut
perubahan maksimum saldo kredit dan konversi seluruh atau sebagian dari pinjaman menjadi equity perusahaan.
35
3. Penataan kembali restructuring yaitu perubahan syarat- syarat kredit menyangkut :
Penanaman atau penambahan dana bank, konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi pokok kredit baru
atau konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan dalam perusahaan.
4. Liquidation
Likuidasi adalah penjualan barang-barang yang dijadikan agunan dalam rangka pelunasan utang. Pelaksanaaan likuidasi
dilakukan terhadap kategori kredit yang menurut bank benar- benar sudah tidak dapat dibantu untuk disehatkan kembali,
atau usaha nasabah sudah tidak memiliki prospek untuk dikembangkan.
Proses likuidasi meliputi: a. Menyerahkan
penjualan agunan
kepada debitur
bersangkutan, harga minimumnya ditetapkan bank dan pembayarannya tetap dikuasai bank.
b. Penjualan agunan dilakukan melalui lelang dan hasil penjualannya diterima oleh bank untuk membayar
pinjaman. c. Bagi bank negara diselesaikan BUPN dengan melelang
agunan untuk membayar pinjaman nasabah.
36
d. Agunan disita pengadilan negeri lalu dilelang untuk membayar utang debitur.
e. Agunan dibeli bank untuk dijadikan asset bank.
37
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. KONDISI UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah berdirinya perusahaan Bank Perkreditan Rakyat BPR