Hak dan Kebebasan Pribadi

SUHUF, Vol. 22, No. 1, Mei 2010: 1 - 31 22 Bagaimana dengan hukuman mati yang diterapkan oleh negara-negara Islam, baik dengan cara dipancung, dirajam, digantung atau ditembak? Apakah hukuman ini tidak sama dengan menghilangkan hak hidup seseorang, menghilangkan kesempatan hidup? Para praktisi hidup berbeda pendapat, satu pendapat itu bertentangan dengan Hak Asasi Manusia, pendapat yang lain mengatakan justru ini sesuai dengan Hak Asasi Manusia, karena menjamin rasa aman bagi masyarakat luas. Melindungi dan memberikan rasa aman bagi orang banyak jauh lebih utama dengan mem- berikan kehidupan satu orang, yang dalam kehidupannya selalu membikin masalah.

3. Hak dan Kebebasan Pribadi

Hak untuk mendapatkan rasa aman secara pribadi menjadi penting di tengah-tengah komunitas masyarakat. Kebebasan pribadi harus dijaga, jangan sampai tercerabut, sehingga seakan-akan tidak ada norma atau hukum yang dijadi- kan pelindung. Hak privacy dalam hidup- nya harus mendapatkan perhatian. Islam menjamin itu semua, salah satunya tidak boleh memasuki rumah tanpa minta ijin, walaupun itu keluarga sendiri, seba- gaimana dalam al-Qur’an di bawah ini: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum me- minta izin dan memberi salam kepada penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat. Jika kamu tidak menemui se- orangpun didalamnya, maka jangan- lah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin, dan jika dikatakan kepadamu: “kembali sajalah, maka hendaklah kamu kembali. itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Q.S. an- Nuur24: 27-28 Ayat ini melarang memasuki rumah orang lain tanpa izin, etika Islam menuntut untuk meminta izin atau memberi isyarat tentang kedatangnya walau ke rumah sendiri, hal ini untuk menjaga privacy penghuni rumah, suami iustri. Suami istri juga saling meminta izin, walau ini tidak wajib, tetapi akan lebih baik kalau memberi trahu kedatangannya, agar masing-masing tampil lebih baik dalam menyambut kedatanganya. Rasulullah yγÎ=÷δr 4 öΝä3Ï9≡sŒ ×öyz öΝä3©9 öΝä3ª=yès9 šχρã©.x‹s? ∩⊄∠∪ βÎsù óΟ©9 ρ߉ÅgrB yγŠÏù Y‰ymr Ÿξsù yδθè=äzô‰s? 4©®Lym šχsŒ÷σムöä3s9 βÎuρ Ÿ≅ŠÏ ãΝä3s9 θãèÅ_ö‘ θãèÅ_ö‘sù uθèδ 4’s1ø—r öΝä3s9 4 ªuρ yϑÎ šχθè=yϑ÷ès? ÒΟŠÎ=tæ ∩⊄∇∪ 23 Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an Sudarno Shobron “Barangsiapa yang mencari tahu isi rumah suatu kaum tanpa seijin yang punya, maka diperbolehkan untuk menyolok matanya”, begitu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ah- mad dan Muslim dari Abu Hurairah. Begitu juga hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Malik, Muslim, Bukhari dan Abu Dawud dari Abu Musa al-Asy’ari dan Abu Sa’id al- Khudry, dikatakan bahwa “Jika ada diantara kalian yang meminta ijin sampai tiga kali untuk masuk ke dalam rumah dan tidak diberi ijin kepadanya, maka sebaiknya ia kembali”. 35

4. Hak dan Kebebasan Memper- oleh Keadilan