b. Analisis bivariat
Analisis bivariatdalam penelitian ini menggunakanuji t berpasangan paired t-test untuk mengetahui perbedaan skala mual sebelum dan
setelah pemberian aromaterapi peppermint. Analisis tersebut digunakan karena data telah terdistribusi normalmelaluiuji normalitas
data menggunakan Shapiro-wilk dengan nilai p0,05 karena sampel dalam penelitian ini merupa
kan sampel kecil ≤50 Dahlan, 2013.
I. Etika Penelitian
Penelitian ini telah mendapatkan Surat Keterangan Kelayakan Etika Penelitian dari Komisi Etika Penelitian FKIK UMY Nomor: 036EP-FKIK-
UMYII2016 pada tanggal 2 Februari 2016.Peneliti menggunakan beberapa prinsip dalam pertimbangan etik Nursalam, 2013.
1. Prinsip manfaat
a. Bebas
dari penderitaan:
penelitian ini
dilaksanakan tanpa
mengakibatkan penderitaan kepada subjek. Subjek hanya dilakukan intervensi pemberian aromaterapi untuk membantu menurunkan skala
mual akibat kemoterapi. b.
Bebas dari eksploitasi: Penelitian ini dapat memberikan keuntungan bagi subjek karena subjek dapat mengetahui cara penanganan mual
akibat kemoterapi sehingga subjek terhindar dari hal-hal yang tidak menguntungkan.
2. Prinsip menghargai hak asasi manusia respect human dignity
a. Hak untuk ikuttidak menjadi responden right to self determination:
Peneliti tidak pernah memaksa pasien untuk bersedia menjadi responden penelitian. Dari semua pasien kemoterapi yang masuk
kriteria inklusi, semua telah bersedia secara sukarela untuk menjadi responden penelitian.
b. Informed consent:
Peneliti sebelumnya telah menjelaskan prosedur penelitian yang dilakukan kepada pasien yang masuk kriteria inklusi. Kemudian
peneliti memberikan lembar pernyataan menjadi responden untuk ditandatangani oleh pasien. Sehingga, pasien secara sukarela
menandatangani informed consent tersebut. 3.
Prinsip keadilan right to justice a.
Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil right in fair treatment: Pada penelitian ini, semua responden mendapatkan intervensi berupa
minyak aromaterapi peppermint. Untuk menjaga hak tersebut dari pasien lain yang tidak menjadi responden penelitian, maka peneliti
memberikan intervensi yang sama kepada pasien yang penasaran dan ingin mencoba intervensi tersebut.
b. Hak dijaga kerahasiaannya right privacy:
Karena penelitian ini hanya memberikan intervensi berupa minyak aromaterapi peppermint yang di teteskan ke kapas dan dihirup
aroamanya, sehingga tidak ada suatu hal privasi dari responden yang harus terekspos.
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum RSUD Panembahan Senopati Bantul
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul merupakan pendukung penyelenggaraan pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang
Direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. RSUD Panembahan Senopati Bantul beralamatkan
di Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Trirenggo, BantulAnonim, 2016. Bangsal Nusa Indah merupakan bangsal khusus untuk pelayanan
kemoterapi di RSUD Panembahan Senopati Bantul yang berada dibawah koordinasi
Instalasi Rawat
Jalan RSUD
Panembahan Senopati
BantulAnonim, 2016. Unit kemoterapi ini buka setiap hari jam 07.00 –
21.00. Namun, jadwal pasien yang menjalani kemoterapi dilakukan setiap hari senin
– jum’at dari 07.00 – 13.00 yang dimulai dengan pendaftaran pasien terlebih dahulu.Diperkirakan jumlah pasien yang menjalani
kemoterapisetiap harinya hanya berjumlah 5 – 10 pasien. Dibandingkan
dengan tahun 2015, jumlah pasien saat initelah mengalami penurunan secara drastis. Pada tahun 2015, rata-rata pasien yang menjalani kemoterapi di
RSUD Panembahan Senopati Bantul dapat mencapai 20 pasien setiap harinya.
Rata-rata pasien menjalani kemoterapi selama 16 kali siklus yang jarak antar siklusnya adalah 3 minggu. Pasien yang menjalani kemoterapi
akan mendapatkan beberapa jenis obat kemoterapi yang berbeda-beda pada
setiap pasien tergantung pada diagnosis kanker dan stadiumnya. Obat kemoterapi yang diberikan memberikan berbagai macam efek samping
terhadap pasien. Salah satu efek samping yang paling sering dialami oleh pasien adalah mual muntah. Oleh karena itu, setiap pasien telah diberikan
obat anti mual muntah antiemetik sebelum obat kemoterapi dimasukkan dan pasien juga dibawakan obat tersebut untuk diminum di rumah. Namun,
sebagian besar pasien tetap mengeluh mual muntah meskipun telah mengkonsumsi obat antiemetik. Selain pemberian obat antiemetik, tidak ada
intervensi lain yang dilakukan oleh perawat. Hal ini karena memang tidak ada SOP lain dalam menangani mual muntah akibat kemoterapi.
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pasien kemoterapi di RSUD Panembahan Senopati Bantul yang mengalami mual dan berusia
18-60 tahun yang berjumlah 15 responden. Karakteristik responden tersebut disajikan dalam sebuah tabel distribusi frekuensi dan
persentase sebagai berikut.
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usiadi RSUD Panembahan
Senopati Bantul Variabel
N Minimum
Maksimum Rerata
Standar Deviasi
Usia 15
32 60
49,3 8,4
Sumber: Data Primer, diolah 2016