Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien di insatalasi rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN
DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD PANEMBAHAN
SENOPATI BANTUL

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Susana Flaviana
NIM: 138114030

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN
DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD PANEMBAHAN
SENOPATI BANTUL

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Susana Flaviana
NIM: 138114030

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN


KARYA INI KU PERSEMBAHKAN KEPADA
TUHAN YESUS KRISTUS
MAMAK DAN PACAR TERCINTA
SAHABAT DAN TEMAN-TEMAN ANGKATAN 2013
DAN ALMAMATERKU UNIVERSITAS SANATA DHARMA

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas
segala berkat penyertaan dan cinta kasih-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Obat Antihiperensi
pada Pasien Dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul”
sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada penyusunan naskah skripsi ini tentunya tak lepas dari berbagai
rintangan yang dihadapi. Penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi ini karena
dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Mamak Marta Kemuyah tercinta yang selalu memberikan dukungan berupa
materi, semangat, doa, dan dorongan untuk terus maju dan berani menghadapi
rintangan.
2. Sahabat saya: Rita Tjhin, Valentina Olivia Astari, dan Ani Petronika yang
selalu ada untuk saya dalam suka maupun duka.
3. Stephanus Wijaya Nata Kusuma yang selalu menemani dan memberikan
semangat setiap harinya.
4. Teman-teman FKK A 2013 yang telah memberikan semangat dan masukan
selama proses penelitian skripsi ini.
5. Teman-teman kost Flamboyan: Jeje, Widi, Fanny, Lia, Andina, Yuse, kak
Tika dan lainnya yang selalu memberikan semangat selama kuliah di
Universitas Sanata Dharma.
6. Teman-teman anggota Patient Counseling Club yang selalu memberikan
dukungan dan semangat.
7. Bu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing skripsi
“Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Dewasa di Instalasi
Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul” yang telah membimbing
peneliti dengan sabar dan rela meluangkan waktu serta tenaga dalam
penelitian ini.


vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Bu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan
saran dan masukan kepada penulis dalam penyusunan naskah ini dari awal
sampai akhir.
9. Bu Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt. selaku selaku dosen penguji yang
telah memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penyusunan
naskah ini dari awal sampai akhir.
10. Bu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt selaku Dosen Pembimbing Akademik
dan Dekan Fakultas Farmasi Univseritas Sanata Dharma Yogyakarta.
11. Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana
Yogyakarta yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian.
12. BAPPEDA Kabupaten Bantul yang telah memberikan izin pelaksanaan
penelitian.
13. RSUD Panembahan Senopati Bantul yang telah memberikan izin pelaksanaan
penelitian.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung
dalam proses penelitian sampai peneyelesaian naskah skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa naskah skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan dan memiliki banyak kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sehingga naskah penelitian skripsi ini dapat
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Penulis memohon maaf
kepada berbagai pihak terkait jika terdapat kesalahan yang tidak disengaja dalam
penulisan naskah skripsi ini.

Yogyakarta, Desember 2016
Penulis

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

INTISARI
Hipertensi merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas hampir
diseluruh dunia dan bertanggungjawab terhadap 7,1 juta kematian per tahun.
Tujuan pengobatan hipertensi adalah menurunkan mortalitas dan morbiditas,
namun kenyataannya peresepanan tidak selalu rasional dan terkadang mengarah
kepada ketidakefektifan penggunaan obat. Hal ini mendasari perlu adanya

evaluasi mengenai penggunaan obat antihipertensi pada pasien. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian penggunaan obat antihipertensi yang
diberikan kepada pasien dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan
Senopati Bantul dengan standar pengobatan hipertensi. Jenis penelitian ini adalah
observasional deskriptif dengan rancangan pengambilan data secara case series
yang bersifat propektif. Data dianalisis menggunakan pustaka ESH/ESC (2013),
JNC 7 (2003) dan Drug Information Handbook (2015). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat 2 kasus (5,3%) penggunaan obat antihipertensi pada
pasien dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul yang
tidak sesuai dengan rekomendasi standar terapi hipertensi namun semua dosis
yang diberikan kepada pasien telah sesuai dengan rekomendasi pustaka Drug
Information Handbook (2015).

Kata Kunci: obat antihipertensi, kesesuaian obat, kesesuaian dosis

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACK

Hypertension is a major cause of mortality and morbidity in nearly all the
world and it was responsible for 7.1 million deaths per year. The goal of treatment
of hypertension is to reduce mortality and morbidity, but antihypertensive
prescribing is not always rational and it leads to ineffective use of drugs. This
underlies the need for an evaluation of antihypertensive drugs usage in patients.
This study aimed to evaluate the appropriateness of using antihypertensive drugs
given to adult patients in the Inpatient RSUD Panembahan Senopati Bantul with
the guidelines of hypertension treatment. This type of research is a descriptive
observational research prospective case series. Data were analyzed using
ESH/ESC (2013), JNC 7 (2003) and the Drug Information Handbook (2015). The
results showed that there were 2 cases (5.3%) the use of antihypertensive drugs
toward adult Inpatient at RSUD Panembahan Senopati Bantul was not in
accordance with the guidelines of hypertension treatment but all doses
administered to the patient in accordance with the recommendation of the Drug
Information Handbook (2015) recommendation.

Keywords: antihypertensive drugs, appropriateness drug, appropriate dosage

ix


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
PRAKATA .......................................................................................................... vii
INTISARI ........................................................................................................... ix
ABSTRACT .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
METODE PENELITIAN .................................................................................... 2
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 4

a. Analisis Univariat Demografi Pasien .............................................................. 4
b. Profil Penggunaan Obat Antihipertensi .......................................................... 6
c. Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi ...................................................... 7
KESIMPULAN ................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 10
LAMPIRAN ........................................................................................................ 12
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 32

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabe I.

Karakteristik Demografi Pasien Hipertensi Dewasa di Instalasi
Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode AgustusOktober 2016 .......................................................................................... 4
Tabel II. Profil Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Dewasa Di
Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode
Agustus-Oktober 2016 ........................................................................... 6

Tabel III. Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien
Dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul
Periode Agustus-Oktober 2016 .............................................................. 8

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Perolehan Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RSUD
Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus-Oktober 2016 ........... 3
Gambar 2. Kesesuian Jenis Obat Antihipertensi yang diberikan kepada Pasien
Dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati
Bantul Periode Agustus-Oktober 2016 ............................................... 7
Gambar 3. Kesesuian Dosis Obat Antihipertensi yang diberikan kepada Pasien
Dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati
Bantul Periode Agustus-Oktober 2016 ............................................... 8

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat izin penelitian BAPPEDA Bantul ...................................... 13
Lampiran 2. Surat izin penelitian RSUD Panembahan Senopati Bantul ......... 14
Lampiran 3. Ethical Clearance penelitian ....................................................... 15
Lampiran 4. Blangko pengambilan data .......................................................... 16
Lampiran 5. Pedoman wawancara mendalam dengan dokter spesialis penyakit
dalam yang bertugas Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan
Senopati Bantul ........................................................................... 17
Lampiran 6. Persetujuan Hasil Wawancara ..................................................... 18
Lampiran 7. Data hasil penelitian .................................................................... 19
Lampiran 8. Hasil Wawancara ......................................................................... 31

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas, pada
tahun 2008 sekitar 40% dari orang dewasa di dunia yang berusia 25 tahun atau lebih telah
terdiagnosa hipertensi (WHO, 2013). Hipertensi mempengaruhi 1 milyar orang diseluruh
dunia dan bertanggungjawab terhadap 7,1 juta kematian per tahun (Wong et al., 2013).
Seseorang akan dikatakan mengalami hipertensi apabila memiliki tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada pemeriksaan yang
berulang (PERKI, 2015). Hipertensi adalah kondisi umum yang dapat ditemukan pada
perawatan di Rumah Sakit dan penyakit tersebut akan mengarah kepada infark miokard,
stroke, gagal ginjal, dan bahkan kematian jika tidak terdeteksi secara dini dan diberi
pengobatan yang tepat (James et al., 2013). Hipertensi diketahui sebagai “silent killer”
karena biasanya tidak terdapat tanda atau gejala, dan banyak orang tidak menyadari bahwa
mereka memiliki penyakit hipertensi (Bell et al., 2015).
Tujuan umum pengobatan hipertensi adalah menurunkan mortalitas dan
morbiditas yang berhubungan dengan kerusakan organ target (Ditjen Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan, 2006). Namun pada kenyataannya, terapi hipertensi tidak selalu sesuai
dengan prinsip peresepan yang rasional, bahkan terkadang menuju ketidakefektifan bagi
pasien, penggunaan obat yang irasional tersebut dapat menyebabkan terapi menjadi tidak
efektif sehingga diperlukan terapi tambahan atau bahkan pemberian terapi menjadi lebih
lama (Wahyuningtyas, 2014). Penggunaan obat antihipertensi yang tidak efektif pada
orang dewasa akan menyebabkan hipertensi menjadi tidak terkontrol sehingga akan
meningkatkan morbiditas (Valderrama et al., 2012).
Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantu dipilih sebagai tempat
penelitian ini karena berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul hipertensi
merupakan penyakit yang menduduki peringkat pertama dari 10 besar penyakit rawat inap
di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tahun 2013 (Dinas Kesehatan Kabupaten
Bantul, 2014).
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian

penggunaan obat

antihipertensi pada pasien dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati
Bantul dengan standar pengobatan hipertensi ESH/ESC (2013) dan JNC 7 (2003) untuk
kesesuaian jenis obat antihipertensi dan Drug Information Handbook (2015) untuk
kesesuaian dosis obat antihipertensi yang diberikan kepada pasien. Dengan dilakukan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi mengenai penggunaan obat
antihipertensi di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional deskriptif dengan
rancangan pengambilan data secara cases series. Data diambil secara prospektif dengan
menelusuri lembar rekam medis pasien hipertensi dan dilakukan wawancara kepada dokter
spesialis penyakit dalam mengenai alasan pemilihan jenis obat dan dosis antihipertensi
yang tidak sesuai dengan rekomendasi standar terapi.
Variabel utama dalam penelitian ini adalah terapi hipertensi yang meliputi
kesesuaian jenis dan dosis obat antihipertensi yang diberikan kepada pasien dengan standar
terapi hipertensi.

Persiapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah memperoleh izin dari BAPPEDA Kabupaten
Bantul dan RSUD Panembahan Senopati Bantul. Kelayakan penelitian ini telah disetujui
oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.
Penelitian diawali dengan mengambil data dari rekam medis pasien rawat inap di RSUD
Panembahan Senopati Bantul pada periode Agustus-Oktober 2016.

Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian dilakukan Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul
Yogyakarta. pengambilan data dilakukan selama periode Agustus-Oktober 2016. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar rekam medis pasien yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah pasien berusia 18-59 tahun dengan
tekanan darah ≥140/90 mmHg dan memiliki riwayat terdiagnosa peyakit hipertensi, pasien
yang sedang menjalani terapi obat antihipertensi dari golongan Angiotensin-Converting
Enzymes inhibitor (ACEi), Angiotensin Receptor Blocker (ARB), Beta Blocker (BB),
Calcium Channel Blocker (CCB), diuretik thiazid (thiazid). Kriteria eksklusi adalah pasien
wanita hamil, pasien geriatri (≥ 60 tahun), dan pasien yang meninggal selama menjalani
perawatan di Rumah Sakit. Subjek wawancara dalam penelitian ini adalah satu orang

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dokter spesialis penyakit dalam yang bertugas di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan
Senopati Bantul.
Pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri rekam medis pasien yang masuk
kedalam kriteria inklusi mulai dari hari pertama pasien masuk ke Rumah Sakit sampai
pasien keluar dari Rumah Sakit. Dalam penelitian ini diperoleh sebanyak 30 pasien yang
masuk kedalam kriteria inklusi.
96 pasien hipertensi
periode AgustusOktober 2016



Pasien geriatri
(≥60 tahun)

Eksklusi = 50
pasien

 12 pasien tidak menggunakan obat
antihipertensi dari golongan
ARB/ACEi/CCB/BB/thiazid dan tekanan
darah < 140/90 saat menggunakan obat
antihipertensi
 4 pasien meninggal selama menjalani
perawatan di Rumah Sakit

46 pasien hipertensi
dewasa
Eksklusi = 16
pasien
Inklusi = 30 pasien
hipertensi dewasa

Gambar 1. Bagan Perolehan Pasien Hipertensi Dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati
Bantul Periode Agustus-Oktober 2016

Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar rekam medis pasien, blangko
pengambilan data, formulir wawancara kepada dokter spesialis penyakit dalam, dan
pustaka yang memuat standar terapi hipertensi.
Blangko pengambilan data memuat nama pasien, nomor rekam medis, jenis
kelamin, tanggal masuk dan keluar rumah sakit, diagnosa, hasil pemeriksaan laboratorium
dan tanda vital, obat antihipertensi yang digunakan, anamnesis, dan obat yang dibawa
pulang. Formulir wawancara kepada dokter memuat pertanyaan mengenai standar terapi
hipertensi yang digunakan oleh dokter, pertimbangan pemberian terapi tunggal atau
kombinasi,

penatalaksaan

hipertensi

emergency/urgency,

alasan

pemilihan

obat

antihiertensi yang paling banyak diberikan kepada pasien, dan alasan pemberian obat
antihipertensi yang tidak sesuai dengan standar terapi yang digunakan untuk mengevaluasi.

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Analisis Data
Analisis univariat digunakan untuk menggambarkan karakteristik demografi pasien
yang meliputi: jenis kelamin, lama perawatan, umur, tekanan darah, diagnosa, dan profil
penggunaan obat antihipertensi. Sedangkan evaluasi dilakukan menggunakan metode
observasional deskriptif untuk mengevaluasi ketepatan penggunaan obat antihipertensi
pada pasien. Penentuan kesesuian jenis obat dilakukan dengan menggunakan standar terapi
ESH/ESC (2013), JNC 7 (2003) dan penentuan kesesuaian dosis menggunakan pustaka
Drug Information Handbook (2015).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Univariat Demografi Pasien
Penelitian ini menggunakan 30 rekam medis pasien yang telah memenuhi kriteria
inklusi di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul pada periode AgustusOktober 2016. Menurut Sugiyono (2012), jumlah sampel minimal sebesar 30 sehingga
jumlah sampel pada penelitian ini telah memenuhi standar sampel minimum.
Tabel I. Karakteristik Demografi Pasien Hipertensi Dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD
Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus-Oktober 2016
Karakteristik

Sampel
Jumlah Pasien
Persentase (%)
n=30
13
43,3
17
56,7
17
56,7
9
30,0
4
13,3
0
0
1
3,3
6
20
23
76,7
5
16,7
13
43,3
12
40
1
3,3
4
13,3
5
16,7

Parameter

Laki-laki
Perempuan
2-5
Lama perawatan
6-9
(hari)
10-12
18-25
26-35
Umur (tahun)
36-45
46-59
140-159 (HT tahap 1)
TDS MRS (mmHg)
≥ 160 (HT tahap 2)
≥ 180 (HT tahap 3)
HT tanpa komplikasi/penyerta
HT + Stroke
HT + Gagal Ginjal Kronis
HT + Gagal Ginjal Kronis + Diabetes
2
Diagnosa
Melitus
HT + Diabetes Melitus
4
HT + Penyakit Jantung Koroner
1
HT + Hemiparasis
6
Lain-lain
7
Keterangan: TSD (Tekanan Darah Sistolik); MRS (Masuk Rumah Sakit); HT (Hipertensi)
Jenis kelamin

6,7
13,3
3,3
20
23,3

Hasil analisis univariat (Tabel I) menunjukkan bahwa pasien yang paling banyak
mengalami hipertensi adalah pasien perempuan yaitu sebanyak 17 pasien (56,7%)
4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sedangkan pasien laki-laki sebanyak 13 pasien (43,3%). Hasil pengelompokan tersebut
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati
Bantul periode Agustus 2015 oleh Yosida (2016), prevalensi perempuan yang terdiagnosa
hipertensi yaitu sebesar 58,3%. Lama perawatan pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD
Panembahan Senopati Bantul selama periode Agustus-Oktober 2016 adalah 2 hari untuk
batas bawah dan 12 hari untuk batas atas. Lama perawatan terbanyak adalah 2-5 hari yaitu
sebanyak 17 pasien (56,7%).
Karakteristik demografi pasien berdasarkan umur menunjukkan bahwa yang paling
banyak mengalami hipertensi adalah pasien dengan rentang umur 46-59 tahun yaitu
sebanyak 23 pasien (76,7%), kemudian umur 36-45 tahun sebanyak 6 pasien (20%) dan
umur 26-35 tahun sebanyak 1 pasien (3,3%), sedangkan pada rentang umur 18-25 tahun
tidak terdapat pasien yang mengalami hipertensi (0%). Berdasarkan penelitian Berliani
(2009), kejadian hipertensi paling banyak dialami oleh pasien dengan usia 40 tahun keatas.
Tingginya hipertensi sejalan dengan bertambahnya umur, hal tersebut disebabkan oleh
perubahan struktur pada pembuluh darah besar yang menyebabkan pembuluh darah
menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah menjadi kaku, akibatnya terjadi
peningkatan tekanan darah sistolik (Rahajeng dan Tuminah, 2009).
Karakteristik demografi pasien berdasarkan TDS terbanyak saat masuk ke Rumah
Sakit adalah pada rentang 160-179 mmHg yaitu sebesar 43,3%, diikuti TDS ≥ 180 mmHg
sebesar 40%, dan TDS ≥ 140-159 mmHg sebesar 16,7%. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa pasien yang masuk rumah sakit sebagian besar mengalami hipertensi
tingkat 2 atau TDS ≥ 160-179 mmHg. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Tyashapsari dan Zulkarnain (2012), jumlah pasien yang masuk rumah sakit
mengalami hipertensi tingkat 2 sebesar 79%. Penyakit yang menyertai hipertensi paling
banyak dialami oleh pasien adalah hemiparasis yaitu sebanyak 6 pasien (20%), gagal ginjal
kronis sebanyak 5 pasien (16,7%), serta diabetes melitus dan stroke masing-masing
sebanyak 4 pasien (13,3%). Selain mengalami hipertensi dengan penyakit lain yang
disebutkan diatas pasien juga mengalami hipertensi dengan lainnya seperti infeksi saluran
kemih, selulitis, takikardi,dan lain-lain yaitu sebanyak 7 pasien (23,3%).
Hemiparasis adalah kelemahan pada sisi tubuh dan biasanya disebaban oleh cidera
otak seperti stroke (Muttaqin, 2008). Hipertensi dapat menyebabkan sel menjadi tidak
sensitif terhadap insulin akibatnya metabolisme karbohidrat menjadi terganggu dan terjadi
gangguan terhadap kadar gula dalam darah (Guyton, 2008). Stroke dapat terjadi karena
5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tersumbatnya pembuluh darah yang ada diotak oleh karena adanya embolus yang terbawa
dari pembuluh darah yang bertekanan tinggi. Gagal ginjal dapat terjadi pada pasien
hipertensi karena tingginya tekanan pada kapiler glomerulus ginjal, sehingga menyebabkan
kerusakan pada glomerulus dan aliran darah ke nefron menjadi terganggu akibatnya nefron
kekurangan oksigen dan tejadi kematian sel (Subekti, 2009).

Profil Penggunaan Obat Antihipertensi
Berdasarkan hasil penelitian (Tabel II), sebanyak 18 pasien (60%) menerima
terapi obat antihipertensi tunggal, 7 pasien (23,3%) menerima terapi kombinasi, dan 5
pasien (16,7%) menerima terapi tunggal dan kombinasi. Pada pemberian terapi tunggal,
obat antihipertensi yang paling banyak diterima oleh pasien adalah golongan ARB. Obat
antihipertensi dari golongan ARB dapat ditoleransi dengan baik dan tidak menyebabkan
efek samping seperti batuk dan sangat jarang menyebabkan angioedema (Thankappan et
al., 2010) dan menurut Abraham et al (2015) ARB efektif saat diberikan sebagai inisial
terapi, selain itu ARB telah terbukti bermanfaat pada pasien dengan penyakit diabetes,
gagal ginjal, pencegahan stroke dan gagal jantung.
Pemberian terapi kombinasi terbanyak penelitian ini adalah kombinasi antara obat
amlodipin dan valsartan dari golongan CCB dan ARB. Hasil tersebut sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2014) di RSUD Panembahan Senopati Bantul
pada periode Desembar 2013 yaitu terdapat 19 kombinasi antara CCB dan ARB. Menurut
Miura & Saku (2012) kombinasi terapi valsartan dan amlodipin telah menunjukkan
efektivitas, dapat ditoleransi dengan baik dan memilki profil keamanan dalam terapi
hipertensi yang tidak terkontrol dengan terapi valsartan tunggal. Banyak pasien hipertensi
memerlukan dua atau lebih antihipertensi untuk mencapai tekanan darah, selain itu terapi
kombinasi juga dianjurkan untuk mencegah perkembangan atau kemajuan kerusakan organ
pada pasien hipertensi (Miura & Saku, 2012).
Tabel II. Profil penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Dewasa di
Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus-Oktober 2016
Macam Terapi

Jumlah Pasien
n = 30

Persentase (%)

Tunggal
Kombinasi
Tunggal dan Kombinasi

18
7
5

60
23,3
16,7

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi
Evaluasi ini dilakukan untuk menilai kesesuaian penggunaan obat antihipertensi
yang diberikan kepada pasien dengan menggunakan pustaka standar. Pustaka standar yang
digunakan dalam penelitian ini adalah ESH/ESC (2103) dan JNC 7 (2003) untuk menilai
kesesuaian jenis obat dan pustaka Drug Information Handbook (2015) untuk menilai
kesesuaian dosis obat.
5,3%

Sesuai
Tidak Sesuai
94,7%

Gambar 2. Kesesuaian Jenis Obat Antihipertensi yang diberikan kepada Pasien
Dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode
Agustus-Oktober 2016

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat kasus ketidaksesuaian jenis obat
antihiprtensi yang diberikan kepada pasien (Gambar 2). Sebanyak 2 pasien (5,3%)
menerima terapi yang tidak sesuai dengan rekomendasi standar terapi yang digunakan
untuk mengevaluasi. Ketidaksesuaian penggunaan obat tersebut terjadi pada pasien yang
mengalami hipertensi urgency atau tekanan darah sistolik ≥ 180 mmHg. Menurut JNC 7
(2003), apabila tekanan darah sistolik ≥ 180 mmHg maka diberikan dua kombinasi obat
antihipertensi dari golongan ARB/ACEi, BB, CCB, dan diuretik thiazid. Namun pada
kedua pasien tersebut hanya diberikan terapi dari golongan ARB saja (Tabel III).
Berdasarkan hasil wawancara dengan dokter spesialis penyakit dalam (lampiran
8), apabila pasien mengalami hipertensi urgency/emergency maka diberikan terapi
kombinasi, namum kombinasi yang diberikan tidak selalu dua obat dari golongan
ACEI/ARB, CCB, BB, dan thiazid. Kombinasi obat yang paling sering diberikan kepada
pasien dengan tekanan darah sistolik ≥ 180 mmHg adalah kombinasi antara valsartan dosis
160 mg/hari dengan obat klonidin atau isosorbid dinitrat. Menurut Formularium Nasional
(2013), klonidin merupakan obat antihipertensi yang dapat diberikan untuk kasus
hipertensi berat di rawat inap, namun isosorbid dinitrat bukan merupakan obat
antihipertensi melainkan obat yang diinidkasikan sebagai obat gagal jantung akut.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sesuai
Tidak Sesuai

100%

Gambar 3. Kesesuaian Dosis Obat Antihipertensi yang diberikan kepada Pasien
Dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode
Agustus-Oktober 2016

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa semua dosis yang diberikan kepada pasien
telah sesuai dengan dosis yang direkomendasikan oleh pustaka Drug Information
Handbook (2015), sehingga kesesuaian dosis obat antihipertensi yang diterima oleh pasien
dewasa di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul selama periode
Agustus-Oktober 2016 adalah sebesar 100% (Gambar 3).
Tabel III. Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Dewasa
di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus-Oktober 2016
Karakteristik
Diagnosa
HT + Stroke

HT + Gagal Ginjal
Kronis
HT + Gagal Ginjal
Kronis + Diabetes
Melitus
HT + Diabetes
Melitus
HT + Penyakit
Jantung Koroner

Hemiparasis
TDS MRS*
140-159 (HT tahap 1)

No. Pasien
2,3,7,26

4, 10, 11,
18, 24
21, 30

Terapi yang
diterima
CCB, ACEI,
BB, ARB,
thiazid
ARB
ARB, CCB

5, 12, 15, 20

CCB, ARB,
ACEI

29

ARB, CCB

6, 22, 23**,
25, 27**, 28

CCB, ARB

9, 17

ARB, BB,

Standar terapi

Terapi dengan ACEI/ARB atau
golongan lainnya (ESH/ESC, 2013)
Terapi dengan ACEI/ARB (ESH/ESC,
2013)
Terapi dengan ACEI/ARB atau
kombinasi dengan CCB (ESH/ESC,
2013)
Terapi dengan ACEI/ARB atau
dikombinasi dengan CCB (ESH/ESC,
2013)
Semua agen antihipertensi dapat
digunakan, BB dan CCB
direkomendasikan apabila ada gejala
angina (ESH/ESC, 2013)
Terapi tunggal/kombinasi ACEI/ARB,
BB, CCB, thiazid (JNC 7, 2003)

Terapi tunggal dengan ACEI/ARB,
CCB, BB, thiazid (JNC 7, 2003)
≥ 160 (HT tahap 2)
1, 13, 14,
ARB, CCB,
Terapi tunggal/kombinasi dengan
16, 19,
ACEI/ARB, CCB, BB, thiazid (JNC
7, 2003)
≥ 180 (HT tahap 3)
8
CCB, ARB,
Terapi kombinasi dengan ACEI/ARB,
CCB, BB, thiazid (JNC 7, 2003)
*pasien yang mengalami hipertensi dengan penyakit penyerta (ISK, selulitis, takikardi, dyspnea
**pasien hipertensi urgency namun hanya diberikan terapi dengan valsartan tunggal

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Keterbatasan penelitian ini adalah tidak dilakukan pemeriksaan interaksi obat
yang digunakan oleh pasien sehingga tidak dapat menggambarkan kondisi pasien secara
lengkap.

KESIMPULAN
Terdapat 2 pasien (5,3%) yang menerima terapi yang tidak sesuai dengan
rekomendasi standar terapi hipertensi JNC 7 (2003), namun dosis obat antihipertensi yang
diberikan kepada pasien telah sesuai dengan dosis yang direkomendasikan oleh pustaka
Drug Information Handbook (2015).

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA
Abraham, H.M.A., White, C.M. & White, W.B., 2015. The Comparative Efficacy and
Safety of the Angiotensin Receptor Blockers in the Management of
Hypertension and Other Cardiovascular Diseases. Drug Safety, 38(1), pp.33.
Bell, K., Twiggs, J. & Olin, B.R., 2015. Hypertension : The Silent Killer : Updated JNC-8
Guideline Recommendations. Alabama Pharmacy Association, pp.3-4.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, Dinas
Kesehatan Kabupaten Bantul, Bantul, p. 15.
Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006. Pharmaceuutical Care untuk Penyakit
Hipertensi. Departemen Kesehatan RI, Jakarta, p. 18.
Guyton, A. C., Hall, J. E. 2008. Metabolisme Karbohidrat Dan Pembentukan Adenosin
Tripospat. EGC, Jakarta, p. 112.
James, P.A. et al., 2013. Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood
Pressure in Adults. Jama, 1097(5), p.1.
Mancia, G. et al., 2013. 2013 ESH/ESC guidelines for the management of arterial
hypertension: The Task Force for the management of arterial hypertension of the
European Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of
Cardiology (ESC). European Heart Journal, 34(28), pp.2159–2219.
Menteri Kesehatan RI, 2013. Formularium Nasional. Menteri Kesehatan RI, Jakarta, p. 39,
41.
Miura, S. & Saku, K., 2012. Efficacy and safety of angiotensin II type 1 receptor
blocker/calcium channel blocker combination therapy for hypertension: focus on
a single-pill fixed-dose combination of valsartan and amlodipine. The Journal of
international medical research, 40(1), pp.1,6.
Muttaqin, A., 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Salemba Medika, Jakarta, p. 247.
PERKI, 2015. Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular. PERKI,
pp.1.
Pratama, I.P.Y., 2014. Studi Literatur Interaksi Obat Pada Peresepan Pasien Hipertensi di
Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Periode
Desember Tahun 2013. Skripsi, Yogyakarta: Farmasi Universitas Sanata
Dharma, p. 59.

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rahajeng, E., Tuminah, S. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia.
Majalah Kedokteran Indonesia, 59(12):581.
Subekti, N.B., 2009. Buku Saku Patofisiologi. ECG, Jakarta, p.484-485.
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kombinasi, Alfabeta, Bandung, hal. 133.
Thankappan, K.R. et al., 2010. Risk factor profile for chronic non-communicable diseases:
Results of a community-based study in Kerala, India. Indian Journal of Medical
Research, 131(1), pp.53–63.
Tomky, D., 2003. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure, p.31.
Tyashapsari, M.W.E. & Zulkarnain, A.K., 2012. Penguunaan Obat Pada Pasien Hipertensi
di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang. Majalah
Farmaseutik, 8(2), p.148.
Valderrama, A.L. et al., 2012. Vital Signs: Awareness and Treatment of Uncontrolled
Hypertension Among Adult. Morbidity and Mortality Weekly Report, 61(5):703.
Wahyuningtyas, L.A., 2014. Efektivitas Penggunaan Obat Pasien Congestive Heart (CHF)
di Rawap Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli-Desember
2012. Skripsi, Yogyakarta: Farmasi Universitas Sanata Dharma, p.2.
WHO, 2013, A Global Brief on Hypertension, World Health Organization, New York, 10.
Wong, M.C.S. et al., 2013. Effectiveness of a pharmacist-led drug counseling on
enhancing antihypertensive adherence and blood pressure control: A randomized
controlled trial. Journal of Clinical Pharmacology, 53(7), pp.755.
Yosida, I., 2016. Efektivitas Penggunaan Obat Anti Hipertensi di Insalasi Rawat Inap
Bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015.
Skripsi, Yogyakarta: Farmasi Universitas Sanata Dharma, p. 22.

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1. Surat izin penelitian BAPPEDA Kabupaten Bantul

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. Surat izin penelitian RSUD Panembahan Senopati Bantul

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3. Ethical Clearance penelitian

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Blangko pengambilan data

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Pedoman wawancara mendalam dengan dokter spesialis penyakit dalam yang
bertugas di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul

Pengantar
a) Memberi salam dan ucapan terima kasih atas kesempatan dan kesedian responden
dalam wawancara ini
b) Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, latar belakang pendidikan, dan
asal instansi
c) Menjelaskan tentang lama wawancara ini kurang lebih 60 menit
d) Menjelaskan secara singkat tentang tujuan wawancara ini yaitu pengumpulan
informasi tentang penggunaan obat antihipertensi pada pasien dewasa di Instalasi
Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus-Oktober 2016
Tujuan
a) Memperoleh informasi atau keterangan tambahan yang diperoleh secara lisan
terkait penggunaan obat antihipertensi pada pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD
Panembahan Senopati Bantul periode Agustus-Oktober 2016
b) Memperoleh alasan pemilihan obat antihipertensi yang tidak efektif pada pasien
oleh dokter spesialis penyakit dalam yang bertugas di Instalasi Rawat Inap RSUD
Panembahan Senopati Bantul periode Agustus-Oktober 2016
Prosedur
a) Meminta responden untuk memberikan pendapatnya yang positif maupun yang
negatif
b) Menjelaskan tentang penggunaan perekam suara sebagai alat bantu penelitian agar
tidak kehilangan informasi
c) Memberi jaminan bahwa hasil wawancara hanya untuk tujuan penelitian dan akan
menjaga kerahasiaan nama responden dan informasi yang didapatkan
d) Meminta ijin untuk memulai wawancara

17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Persetujuan Hasil Wawancara

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Data Hasil Penelitian
Pasien
1.Ny.M

2. Ny.S

Umur
(Tahun)
52

50

Indikasi
Hipertensi,
Low Back
pain, Susp RA

Hipertensi,
stroke

Hari
Rawat
Ke-

TD
(mmHg)

Jenis Obat

1
2
3
4
5
6

170/90
140/90
140/88
130/80
120/70

Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)

Dosis
Pemberian
(/hari)
80 mg
80 mg
80 mg
80 mg
80 mg

120/80

Valsartan (ARB)

80 mg

1

200/130

Amlodipin (CCB)

5 mg

Kaptopril (ACEI)

3 x 25 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Kaptopril (ACEI)

3 x 25 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

160 mg

Bisoprolol (BB)

2,5 mg

Valsartan (ARB)

160 mg

Bisoprolol (BB)

2,5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

2

3

4

5

3. Ny. SH

45

Stroke
hemiprasis,
hipertensi

1

140/80

150/100

170/100

150/100

180/100

Kesesuaian Dosis
Dosis Standar
S = 1,
(DIH, 2015)
TS = 0
1
1
1
80 atau 160
mg/hari
1
1
1
5-10 mg/hari
25 mg
2-3 kali/hari
5-10 mg/hari
25 mg
2-3 kali/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
2,5-5 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
2,5-5 mg/hari

1

180/100

Valsartan (ARB)

80 mg

1

19

1

1
1
1
1
1

Pemberian terapi
dari golongan
diuretik thiazid,
ACEi/ARB, dan
golongan lainnya
(ESH/ESC, 2013)

1

1

1
1
1

1

80 atau 160
mg/hari
1

Keterangan: S (Sesuai); TS (Tidak Sesuai)

1

1

1
2

Kesesuaian Obat
S = 1,
Terapi Standar
TS = 0
1
Pemerian terapi
1
tunggal atau
kombinasi dari
1
gologan diuretik
1
thiazid, BB, CCB,
1
ACEi/ARB (JNC
7, 2003)
1

Pemberian terapi
dari golongan
diuretik thiazid,
ACEi/ARB, dan
golongan lainnya
(ESH/ESC, 2013)

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7 (Lanjutan)

Pasien

Umur
(Tahun)

4.Ny.AS

50

5. Ny.SK

54

Indikasi
Hipertensi,
GGK st 5

Hipertensi,
Diabetes
melitus tipe 2

Hari
Rawat
Ke-

TD
(mmHg)

Jenis Obat

1
2
3
4

240/150
240/100
160/90
150/100

Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)

Dosis
Pemberian
(/hari)
160mg
160mg
160mg
160mg

5
1

140/100
200/100

Valsartan (ARB)
Amlodipin (CCB)

160mg
10 mg

2
6.Ny.NS

41

Hipertensi,
hemiparasis
sinistra, tukak
lambung, ISK

1

150/100
220/140

Valsartan (ARB)

160 mg

Amlodipin (CCB)

10 mg

Amlodipin (CCB)

Kesesuaian Dosis
Dosis Standar
S = 1,
(DIH, 2015)
TS = 0
1
1
80 atau 160
1
mg/hari
1
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari

1
1
1
1

10 mg

5-10 mg/hari

Valsartan (ARB)

160 mg

80 atau 160
mg/hari

1

Amlodipin (CCB)

10 mg

5-10 mg/hari

1

160 mg

80 atau 160
mg/hari

Kesesuaian Obat
S = 1,
Terapi Standar
TS = 0
1
Pemberian terapi
1
dari golongan
1
ARB/ACEi
1
(ESH/ESC, 2013)
1
Pemberian terapi
dari golongan
ACEi/ARB atau
dikombinasikan
dengan golongan
CCB (ESH/ESC,
2013)

1

1

1
1

2

160/100

Valsartan (ARB)
3

160/90

Amlodipin (CCB)
10 mg

5-10 mg/hari

1

Pemberian terapi
kombinasi dengan
dua golongan
ACEi/ARB, CCB,
thiazid, BB (JNC 7,
2003)

1

1
1

Valsartan (ARB)
Keterangan: S (Sesuai); TS (Tidak Sesuai)

20

160 mg

80 atau 160
mg/hari

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7 (Lanjutan)

Pasien
7. Ny.I

Umur
(Tahun)
50

Indikasi
Stroke / ICH,
Hipertensi,
ISK

Hari
Rawat
Ke1

2

3

4

5

6

7

8. Ny. R

56

Hipertensi
urgency

1

Dosis
Pemberian
(/hari)

TD
(mmHg)

Jenis Obat

150/90

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

HCT (Thiazid)
Amlodipin (CCB)

50 mg
5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

HCT (Thiazid)
Amlodipin (CCB)

50 mg
5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

10 mg

150/80

160/100

160/100

150/90

160/80

150/90

200/110

Valsartan (ARB)
Keterangan: S (Sesuai); TS (Tidak Sesuai)

21

80 mg

Kesesuaian Dosis

Kesesuaian Obat

Dosis Standar
(DIH, 2015)

S = 1,
TS = 0

5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
12,5-50 mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
12,5-50 mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari

1

80 atau 160
mg/hari

Terapi Standar

1

S = 1,
TS = 0

1

1
1
1
1
1
1
1
1

1

Pemberian terapi
dari golongan
diuretik thiazid,
ACEi/ARB, dan
golongan lainnya
(ESH/ESC, 2013)

1

1

1
1

1
1

1

1
1

1

1
1

1

Pemberian terapi
kombinasi dari
ACEi/ARB, CCB,
thiazid, BB (JNC 7,
2003)

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7 (lanjutan)
Pasien

Umur
(Tahun)

Indikasi

Hari
Rawat
Ke-

TD
(mmHg)

Jenis Obat

2

180/100

Amlodipin (CCB)

3

9. Ny.D

10. Ny.U

11. Ny.M

39

38

49

Hipertensi,
anemia,
myeloma uteri

Hipertensi,
GGK st 5,
edema paru

Hipertensi,
GGK st 4,
anemia, ISK

160/90

Ketsesuaian Dosis

Kesesuaian Obat

Dosis
Pemberian
(/hari)

Dosis Standar
(DIH, 2015)

S = 1,
TS = 0

10 mg

5-10 mg/hari

1

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

10 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari

1
1
1

1

160/95

Valsartan (ARB)

80 mg

2
3
4
5

120/70
120/80
120/70

Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)

80 mg
80 mg
80 mg

130/70

Valsartan (ARB)

80 mg

1

1
2
3
4
1

160/90

Valsartan (ARB)

160 mg

1

200/140
200/130
130/100

Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)

160 mg
160 mg
160 mg

160/100
140/80
150/90
130/90
140/100
140/90

Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)

80 mg
80 mg
80 mg
80 mg
80 mg
80 mg

120/70

Valsartan (ARB)

80 mg

2
3
4
5
6
7

Keterangan: S (Sesuai); TS (Tidak Sesuai)

22

1
80 atau 160
mg/hari

80 atau 160
mg/hari

80 atau 160
mg/hari

1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Terapi Standar

S =1,
TS = 0

Pemberian terapi
kombinasi dari
ACEi/ARB, CCB,
thiazid, BB (JNC 7,
2003)

1

Pemberian terapi
tunggal atau
kombinasi dari
golongan
ACEi/ARB, CCB,
BB, diuretik thiazid
(JNC 7, 2003)

1

Pemberian terapi
dari golongan
ACEi /ARB
(ESH/ESC, 2013)

Pemberian terapi
dari golongan
ARB/ACEi
(ESH/ESC, 2013)

1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7 (lanjutan)
Pasien

12. Ny.M

Umur
(Tahun)
54

Indikasi
Hipertensi,
diabetes
melitus

Hari
Rawat
Ke-

TD
(mmHg)

Jenis Obat

1

160/100

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

2

3

4

5

6

7

13.Ny.AM

57

Hipertensi,
ISK

1

2

3

160/100

160/90

180/100

160/100

160/90

160/90
160/90

150/90

150/80

Keterangan: S (Sesuai); TS (Tidak Sesuai)

23

Dosis
Pemberian
(/hari)

Kesesuaian Dosis

Kesesuaian Obat

Dosis Standar
(DIH, 2015)

S = 1,
TS = 0

5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari

1

5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari

Terapi Standar

S = 1,
TS = 0
1

1
1

1

1
1
1
1
1
1

Pemberian terapi
dari golongan
ACEi/ARB atau
dikombinasikan
dengan golongan
CCB
(ESH/ESC, 2013)

1

1

1

1
1
1

1
1

1

1
1
1
1
1
1
1

Pemberian terapi
tunggal atau
kombinasi dari
golongan
ACEI/ARB, CCB,
BB, diuretik thiazid
(JNC 7, 2003)

1

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7 (lanjutan)
Pasien

Umur
(tahun)

Iindikasi

Hari
Rawat
Ke-

TD
(mmHg)

Jenis Obat

4

130/80

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

5

6

7

8

9

14.Ny.SK

48

Kista ovari,
ISK,
hipertensi

140/80

140/90

140/80

140/80

130/80

Dosis
Pemberian
(/hari)

Kesesuaian Dosis
Dosis Standar
(DIH, 2015)

S = 1,
TS = 0

5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari
5-10 mg/hari
80 atau 160
mg/hari

1

1

1
1
1
1
1

Pemberian terapi
tunggal atau
kombinasi dari
golongan
ACEI/ARB, CCB,
BB, diuretik thiazid
(JNC 7, 2003)

1

1

1

1
1

1

Amlodipin (CCB)
Amlodipin (CCB)
Amlodipin (CCB)

10 mg
10 mg
10 mg

1
1
1
1

4
5

150/90

Amlodipin (CCB)

10 mg

1

140/90

Amlodipin (CCB)

10 mg

6
7
8
9

140/90
140/90
150/90
140/90

Amlodipin (CCB)
Amlodipin (CCB)
Amlodipin (CCB)
Amlodipin (CCB)

10 mg
10 mg
10 mg
10 mg

24

1

1

160/100
150/80
150/90

Keterangan: S (Sesuai); TS (Tidak Sesuai)

1

1

1
2
3

5-10 mg/hari

Kesesuaian Obat
S = 1,
Terapi Standar
TS = 0

1
1
1
1
1

Pemberian terapi
tunggal atau
kombinasi dari
golongan
ACEI/ARB, CCB,
BB, diuretik thiazid
(JNC 7, 2003)

1
1
1
1
1
1
1
1
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7 (lanjutan)
Kesesuaian Dosis
Pasien

15.Ny.TK

Umur
(Tahun)

49

Indikasi

Hipertensi,
diabetes
melitus, ISK

Hari
Rawat
Ke-

Hipertensi,
anemia

Dosis Standar
(DIH, 2015)

S = 1,
TS = 0

S = 1,
TS = 0

Pemberian terapi
tunggal atau
kombinasi dari
golongan
ACEI/ARB, CCB,
BB, diuretik thiazid
(JNC 7, 2003)

1

Amlodipin (CCB)

10 mg

1

150/90

Valsartan (ARB)

160 mg

1

1

160/90

Valsartan (ARB)

160 mg

1

1

140/80

Valsartan (ARB)

160 mg

1

1

130/80

Valsartan (ARB)

160 mg

1

5

140/90

Valsartan (ARB)

160 mg

6

150/80

Valsartan (ARB)

160 mg

7

160/90

Valsartan (ARB)

160 mg

1

8

150/90

Valsartan (ARB)

160 mg

1

1

9

130/80

Valsartan (ARB)

160 mg

1

1

10

130/70

Valsartan (ARB)

160 mg

1

1

1
2
3

160/80
150/80
140/70
100/60

Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)

80 mg
80 mg
80 mg
80 mg

1
1
1
1

120/80

Valsartan (ARB)

80 mg

2

4
5
Keterangan: S (Sesuai); TS (Tidak Sesuai)

25

5-10 mg/hari

Terapi Standar

140/90

4

52

Jenis Obat

Kesesuaian Obat

10

3

16.Ny. KS

TD
(mmHg)

Dosis
Pemberian
(/hari)

80 atau 160
mg/hari

80 atau 160
mg/hari

1
1

1

Pemberian terapi
dari golongan
ACEi/ARB atau
kombinasi dengan
CCB (ESH/ESC,
2013)

Pemberian terapi
tunggal /kombinasi
dari golongan
diuretik thiazid, BB,
CCB, ARB/ACEi
(JNC 7, 2003)

1
1
1
1

1
1
1
1
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7 (lanjutan)
Pasien

Umur
(Tahun)

17.Ny.RM

55

18. Bp.T

19. Bp.R

50

46

Indikasi
Hipertensi,
takikardi

Hipertensi,
GGK, edema
paru, vertigo

Hipertensi,
selulitis

Hari
Rawat
Ke1

Jenis Obat

Dosis
Pemberian
(/hari)

2
3

150/80
150/80
120/80

Bisoprolol (BB)
Bisoprolol (BB)
Bisoprolol (BB)

2,5 mg
2,5 mg
2,5 mg

4

130/80

Bisoprolol (BB)

2,5 mg

1

1

200/100

Irbesartan (ARB)

300 mg

1

2
3
4
1
2

150/100
200/100
140/90
160/90

Irbesartan (ARB)
Irbesartan (ARB)
Irbesartan (ARB)
Valsartan (ARB)

300 mg
300 mg
300 mg
160 mg

180/100
140/70
130/80
120/70
160/100
160/100

Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)

160 mg
160 mg
160 mg
160 mg
160 mg
160 mg

130/70
140/90
140/90
150/80
140/90

Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)

160 mg
160 mg
160 mg
160 mg
160 mg

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
20.Bp. TS

49

Hipertensi
emergency,
Diabetes
melitus, epilepsi,
skizoprenia

Ketepatan Dosis
Dosis Standar
S = 1,
(DIH, 2015)
TS = 0
1
1
2,5-5 mg/hari
1

TD
(mmHg)

1

230/110

kaptopril (ACEI)

Keterangan: S (Sesuai); TS (Tidak Sesuai)

26

25 mg

150-300 mg/hari

80 atau 160
mg/hari

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

25 mg (dapat
diulangi dalam
20-30 menit
kemudian)

1

Ketepatan Obat
Terapi Standar
Pemberian terapi
tunggal dari
golongan diuretik
thiazid, BB, CCB,
ARB/ACEi (JNC 7,
2003)
Pemberian terapi
dari golongan
ARB/ACEi
(ESH/ESC, 2013)

Pemberian terapi
tunggal atau
kombinasi dari
golongan diuretik
thiazid, BB, CCB,
ARB/ACEi (JNC 7,
2003)

Pemberian terapi
ACEi/ARB atau
dikombinasikan
dengan CCB
(ESH/ESC, 2013)

S = 1,
TS = 0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7 (lanjutan)
Pasien

Umur
(Tahun)

Indikasi

Hari
Rawat
Ke-

TD
(mmHg)

Jenis Obat

2

170/100

Amlodipin (CCB)

Dosis
Pemberian
(/hari)
5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5 mg

Valsartan (ARB)

80 mg

Amlodipin (CCB)

5mg

Valsartan (ARB)

80mg

Amlodipin (CCB)

5mg

Valsartan (ARB)

80mg

210/130

Valsartan (ARB)

160 mg

170/100

Nifedipin (CCB)
Valsartan (ARB)

3 x 10 mg
160 mg

150/90

Nifedipin (CCB)
Valsartan (ARB)

3 x 10 mg
160 mg

120/80

Nifedipin (CCB)
Valsartan (ARB)

3 x 10 mg
160 mg

1
2
3
4

160/90
150/100
140/70
150/80

Nifedipin (CCB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)

3 x 10 mg
160 mg
160 mg
160 mg
160 mg

5

140/90

Valsartan (ARB)

160 mg

3

4

5

21.Bp. JY

35

Hipertensi,
GGK tahap V,
DM tipe II,
dyspnea

1

2

3

4

22.Bp.BS

54

Hipertensi,
hemiparasis
dextra

160/80

180/100

170/90

Keterangan: S (Sesuai); TS (Tidak Sesuai)

27

Kesesuaian Dosis
Dosis Standar
S = 1,
(DIH, 2015)
TS = 0
5-10 mg/hari
1
80 atau 160
1
mg/hari
5-10 mg/hari
1
80 atau 160
1
mg/hari
5-10 mg/hari
1
80 atau 160
1
mg/hari
5-10 mg/har
1
80 atau 160
1
mg/hari
80 atau 160
1
mg/hari
30-90 mg/hari
1
80 atau 160
1
mg/hari
30-90 mg/hari
1
80 atau 160
1
mg/hari
30-90 mg/hari
1
80 atau 160
1
mg/hari
30-90 mg/hari
1
1
1
80 atau 160
1
mg/hari
1
1

Kesesuaian Obat
S = 1,
Terapi Standar
TS = 0
1
Pemberian terapi
ACEi/ARB atau
dikombinasikan
dengan CCB
(ESH/ESC, 2013)

1

1

1

1
Pemberian terapi
dari golongan
ACEi/ARB atau
dikombinasikan
dengan golongan
CCB (ESH/ESC,
2013)

1

1

1
Pemberian terapi
tunggal/kombinasi
golongan
ACEI/ARB, CCB,
BB, thiazid (JNC 7,
2003)

1
1
1
1
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7 (Lanjutan)
Pasien

23. Bp.P

Umur
(Tahun)

58

Indikasi

hipertensi,
Hemiparasis
sinister

Hari
Rawat
Ke-

TD
(mmHg)

Jenis Obat

6
7
8
9

140/80
140/80
160/90
140/80

Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)
Valsartan (ARB)

Dosis
Pemberian
(/hari)
160 mg
160 mg
160 mg
160 mg

10
1
2

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT “X” SUKOHARJO Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Rawat Inap Di Rsud Sukoharjo Tahun 2013.

1 7 11

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD SUKOHARJO TAHUN 2013 Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Rawat Inap Di Rsud Sukoharjo Tahun 2013.

0 4 12

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

0 1 50

Evaluasi interaksi penggunaan obat hipoglikemi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 1 92

Evaluasi interaksi penggunaan obat antihipertensi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 4 109

Evaluasi penggunaan obat Hipoglikemia pada pasien di instalasi rawat inap bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015.

1 6 117

Efektivitas penggunaan obat antihipertensi di Instalasi Rawat Inap bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

1 9 95

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien di insatalasi rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul

0 0 47

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul

0 0 48

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi di instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul - USD Repository

0 0 152