Metode Brinch Hansen Tiang Mendukung Beban Lateral

68 = 200000 Mpa untuk baja = r adalah tegangan referensi 0,10 Mpa I p = momen inersia tampang pondasi cm 4 Untuk tiang dalam tanah granuler pasir, kerikil, defleksi tiang akibat beban latera l, dikaitkan dengan besaran tak berdimensi αL dengan α = 5 1         p p h I E n ….......………………………………………………..… 2.34 Tabel II.7 Nilai-nilai n h untuk tanah granuler c = 0 Kerapatan relatif Dr Tak padat Sedang Padat Interval nilai A 100 - 300 300 – 1000 1000 – 2000 Nilai A dipakai 200 600 1500 n h , pasir kering atau lembab Terzagi kNm 3 2425 7275 19400 Nh, pasir terendam air kNm 3 Terzagi Reese dkk 1386 5300 4850 16300 11779 34000

2.12.2. Metode Brinch Hansen

Metode Brinch Hansen 1961 dapat digunakan untuk menghitung tahanan lateral ultimit pada tiang – tiang pendek. Cara yang relatif sederhana ini dapat digunakan untuk lapisan tanah yang uniform maupun yang berlapis – lapis. Dalam cara ini, tahanan rotasi tiag yang kaku pada titik x diberikan oleh jumlah momen tahanan – tahanan tanah diatas dan di bawah titik tersebut. Universitas Sumatera Utara 69 Gambar 2.26 Metode Brinch Hansen 1961 Ditinjau tiang yang menahan gaya lateral, dan terletak pada tanah yang mempunyai kohesi dan gesekan tanah c – φ gambar 2.16. persamaan tahanan ultimate lateral tanah pada sembarang kedalaman z yang didasarkan pada teori tekanan tanah lateral, adalah sebagai berikut: p u = p o K q + c K c ……………………………...…………………… 2.35 dengan, p o = tekanan overburden vertical c = kohesi K o K q = faktor yang merupakan fungsi φ dan zd Nilai – nilai hubungan K c dan K q terhadap nilai zd yang diberikan oleh Brinch Hansen 1961 ditunjukan dalam Gambar 2.27. tahanan tanah pasif pada tiap elemen horisontal adalah sebesar p u d Ln. Universitas Sumatera Utara 70 Gambar 2.27 Koefisien tahanan lateral Hansen, 1961 Jika kepala tiang terjepit tiang jepit, tinggi ekivalen e 1 gambar 2.26 dari gaya H terhadap permukaan tanah dinyatakan oleh : e 1 = e + z f 2 …………………………………………...………...…2.36 dengan e adalah jarak gaya H terhadap permukaan tanah dan z f adalah jarak muka tanah terhadap titik jepit sebenarnya virtual vixity. Jarak z f tidak diketahui pada tahaap ini. Namun untuk maksud praktis, z f dapat diambil 1,5 m bila tanah berupa tanah pasir atau lempung kaku, dan 3 m untuk tanah lempung lunak atau lanau. Sebuah metode sederhana perhitungan beban utama, yang mungkin cukup akurat untuk kasus pembebanan jangka panjang pada pondasi tiang pendek atau tiang panjang, dimana luas penampang diatur oleh pertimbangan – pertimbangan gaya tekan yang relatif tinggi untuk mengasumsikan z f . Dari gambar 2.28, Universitas Sumatera Utara 71 Gambar 2.28 Tiang menonjol mengalami beban lateral Gaya lateral ultimit pada pondasi tiang ujung bebas H u = M u e +z f ……….2.37 Gaya lateral ultimit pada pondasi tiang ujung jepit H u = 2M u e +z f ……… 2.38 Universitas Sumatera Utara 72

BAB III DATA PROYEK

3.1 Data Umum

Data umum dari proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Akademi Keselamatan Penerbangan adalah sebagai berikut : 1. Nama Proyek : Pembangunan Gedung Laboratorium 3 Lantai Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan Medan 2. Lokasi Proyek : Jl. Jamin Ginting Km. 13,5 Padang Bulan Medan 3. Luas Lahan : 5 ha 4. Pekerjaan : Pondasi a. Perusahaan : PT. Razasa Karya b. Alamat : Jl. Sriwijaya No. 82 Medan

3.2 Data Teknis Tiang

Data ini diperoleh dari lapangan menurut perhitungan dari pihak konsultan perencana dengan data sebagai berikut : 1. Jenis Tiang : Tiang pancang segitiga 2. Panjang Tiang : 4,5 segmen 3. Dimensi tiang : Panjang nominal sisi 225 mm 4. Mutu Beton Tiang : K-400 5. Denah Titik Tiang : Dapat dilihat pada lampiran 6. Detail Pondasi Tiang : Dapat dilihat pada lampiran Universitas Sumatera Utara