Sistem Informasi Pertolongan Pertama pada Hidup Dasar Manusia Berbasis Sistem Operasi Android

(1)

ANDROID

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

DAUD SIMANGUNSONG

1.05.08.572

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(2)

v

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang penelitian ... 1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.3Maksud dan Tujuan Masalah ... 5

1.4Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2Kegunaan Akademis ... 6

1.5Batasan Masalah ... 7

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pertolongan Pertama ... 10


(3)

vi BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 16

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 16

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 18

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 19

3.2 Metode Penelitian ... 19

3.2.1 Desain Penelitian ... 19

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 20

3.2.3 Metode dan Pengembangan Sistem ... 21

3.2.4 Pengujian Software ... 30

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan ... 32

4.1.1 Analisis Fungsional ... 32

4.1.2 Use Case Diagram ... 33

4.2 Perancagan Pertolongan Pertama ... 34

4.2.1 Diagram Class ... 35

4.2.2 Actifity Diagram ... 36


(4)

vii

4.2.5 Komponen Diagram ... 45

4.2.6 Perancangan Navigasi ... 45

4.2.7 Perancangan Antar Muka (Interface) ... 46

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi ... 51

5.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras ... 51

5.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak ... 52

5.1.3 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan Utama ... 54

5.1.4 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan Kategori Jenis Pertolongan Pertama ... 55

5.1.5 Pembuatan Tampilan Antar Muka Tampilan Pertolongan ... 56

5.1.6 Pembuatan Tampilan Antar Muka Tampilan Kategori Test Pengetahuan ... 56

5.1.7 Pembuatan Tampilan Antar Muka Tampilan Soal Test Pengetahuan ... 57

5.1.8 Pembuatan Tampilan Antar Muka Tampilan Nomor Telepon Penting ... 58

5.2 Pengujian ... 59

5.2.1 Rencana Pengujian ... 59


(5)

viii

6.2 Saran ... 63 DAFTAR PUSTAKA ... 65


(6)

iii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena tiada kata terindah selain mengucapkan syukur kepada-Nya yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan laporan skiripsi ini .

Skripsi yang berjudul “SISTEM INFORMASI PERTOLONGAN PERTAMA PADA HIDUP DASAR MANUSIA BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID” penulis ajukan sebagai syarat kelulusan program strata 1 jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Indonesia. Yang dalam penyusunannya berlandaskan pada teori-teori yang penulis dapatkan selama mengikuti kuliah, melakukan penelitian, menggunakan buku-buku dan pihak-pihak yang telah member bantuan.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis melibatkan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya skripsi ini, yakni kepada:

1. Opung tercinta yang selalu memberikan doa, kasih sayang, semangat dan dukungan moril maupun materi.

2. Bapak Drs. Bambang S. Soedibyo, M.Eng.Sc. selaku pembingbing yang telah mengarahkan dan membingbing penulis dalam menyelesaikan penulisan laporan Skripsi.


(7)

iv penelitian di St.Borromeus.

5. Wilson Martua Tarigan yang telah membantu memberikan ide kepada penulis dalam pembuatan judul skiripsi.

6. Adrian Silaban selaku teman yang telah membantu proses pengumpulan data.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran dari semua pihak dibutuhkan untuk menambah wawasan penulis.

Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dan harapan penulis semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Bandung, January 2013


(8)

65

Safaat, Nazrudin. 2011. Android Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan Tablet PC Berbasis Android. Informatika, Bandung,

Michael Siregar, Ivan. 2011. Membongkar Source Code Berbagai Aplikasi Android. Gava Media. Yogyakarta.

Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek Dengan UML. Graha Ilmu

Hariyanto Bambang, Ir.,MT. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Informatika. Bandung

Erlangga.2011. Pertolongan Pertama

http://pertolonganpertama-pertolonganpertama.blogspot.com/

http://health.detik.com/firstaid

http://id.wikipedia.org/wiki/Pertolongan_Pertama

http://www.pmi.or.id/ina/

http://salamsuper.com/apa-saja-langkah-langkah-pertolongan-pertama-pada-kecelakaaan-p3k/


(9)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan telepon selular (handphone) pada jaman sekarang sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat, menjadi suatu hal yang berguna dan penting bagi masyarakat. Hal ini disebabkan karena semakin murahnya harga telepon selular untuk ukuran masyarakat kelas menengah di Indonesia. Semakin banyaknya produsen (vendor) telepon selular yang mengeluarkan model dan tipe telepon selular terbaru dengan fasilitas terbaru, yang pada akhirnya akan berakhir pada turunnya harga telepon selular keluaran sebelumnya. Bertambah banyaknya pengguna telepon selular di Indonesia juga disebabkan karena semakin murahnya kartu telpon selular di Indonesia yang ditunjang pula dengan semakin banyaknya pilihan operator selular dengan kelebihan-kelebihan yang ditawarkan masing-masing operator selular.

Perkembangan teknologi pada telepon selular sekarang sudah berkembang dengan menggunakan teknologi sistem operasi Android yang memungkinkan penggunaan telepon selular untuk membuat aplikasi berbasis sistem operasi Android yang dapat dijalankan pada telepon selular yang mendukung Android

Platform. Dengan adanya teknologi Android, pengguna telepon selular dapat melakukan kreasi sendiri ataupun men-download aplikasi Android untuk kemudian digunakan pada telepon selularnya.


(10)

Semakin murahnya harga handphone di Indonesia, memungkinkan masyarakat di jaman sekarang sudah memiliki handphone. Teknologi handphone juga dapat digunakan untuk memberikan pendidikan dan keyakinan diri yang dibutuhkan oleh masyarakat agar dapat memberikan bantuan pertolongan pertama pada orang yang cedera atau mendadak sakit.

Pertolongan pertama sering kali dikonotasikan pada masalah kecelakaan lalu lintas saja. Hal ini wajar, mengingat masalah ini sudah akrab terdengar oleh masyarakat bahkan sejak sesorang masih kecil. Bahkan kampanye tentang hal ini sudah dijadikan isu sejak akhir era 80an, dimana setiap kendaraan khususnya mobil wajib menyediakan fasilitas kotak P3K dikendaraan mereka.

Pengertian pertolongan pertama bukan hanya terkait dengan masalah kecelakaan lalu lintas semata. Bahwa pemahaman pertolongan pertama pada kecelakaan lebih dikenal, hal ini karena masalah kecelakaan merupakan salah satu masalah yang banyak terjadi dimasyarakat. Sehingga masyarakat banyak dikenalkan tentang konsep pertolongan pertama pada kecelakaan. Demi mencegah makin tingginya angka kematian, dimana selama tahun 2011 terjadi 109.776 kecelakaan dengan korban meninggal 31.185 orang, luka berat 30.767 orang, dan luka ringan 108.811 orang. Setiap jam ada 3-4 orang meninggal akibat kecelakaan di jalan akibat tidak mendapatkan penanganan yang seharusnya ketika terjadi kecelakaan lalulintas.


(11)

Secara umum, pengertian pertolongan pertama adalah sebuah tindakan awal yang dilakukan untuk menghadapi sebuah kondisi yang membutuhkan tindakan darurat. Proses pertolongan pertama merupakan tindakan awal, untuk mencegah terjadinya dampak yang lebih fatal pada sebuah peristiwa. Pertolongan pertama tidak menggantikan perawatan medis yang tepat. Pertolongan pertama hanya memberikan bantuan sementara sampai mendapat perawatan medis yang kompeten, jika perlu, atau sampai kesempatan pulih tanpa perawatan medis terpenuhi. Sebagaian besar cedera dan penyakit tidak memerlukan perawatan medis. Diharapkan dengan adanya pertolongan pertama, dapat menyelamatkan kondisi seseorang dari hal yang tidak diinginkan.

Pada dasarnya dalam berbagai kasus darurat yang terjadi, masyarakat adalah faktor utama yang bisa menentukan keselamatan seseorang. Hal ini karena masyarakat adalah kelompok pertama yang akan berhadapan dengan korban yang membutuhkan bantuan, sebelum sang korban mendapatkan pertolongan dari pihak yang berkompeten.

Beberapa jenis pertolongan yang harus dipahami masyarakat diantaranya: 1. Menyelamatkan dan Memindahkan Korban.

2. Pertolongan pertama Kedaruratan Akibat Panas dan Dingin. 3. Pertolongan pertama Menangani Gigitan dan Sengatan. 4. Pertolongan Pertama menangani Keracunan.

5. Pertolongan Pertama Menangani Penyakit Mendadak.

6. Pertolongan Pertama menangani Cedera Dada, Abdomen, dan Pelvis. 7. Pertolongan Pertama menangani Cedera Kepala dan Spiritual.


(12)

8. Pertolongan Pertama menangani Luka Bakar. 9. Pertolongan Pertama Menangani Syok. 10.Pertolongan Pertama Pendarahan dan Luka.

11.Pertolongan Pertama Cedera Tulang, Sendi, dan Otot. 12.Pertolongan Pertama Kedaruratan Akibat Panas dan Dingin. 13.Pertologan Pertama Tindakan pada Kedaruratan.

Sumber : (Alton Thygerson. 2011 . Pertolongan Pertama. Erlangga. Jakarta)

Dilihat dari beberapa jenis pertolongan pertama diatas, tercatat selama tahun 2011 ada sebanyak 833 orang yang mengalami cedera dan penyakit yang mendapatkan perwatan medis dirumah sakit. ( Rs.Santo Borromeus). Hal ini terjadi akibat terlambatnya memberikan bantuan medis darurat pada korban.

Kurangnya pemahaman masyarakat diwajibkan untuk mengetahui bahwa pertolongan pertama itu sangat penting, melihat banyak nya cedera yang terjadi akibat penyebab utama cedera dan penyakit akibat pekerjaan yang dilakukan oleh manusia, dan untuk memberikan pendidikan dan keyakinan diri yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam memberikan bantuan medis darurat secara efektif. Lebih baik mengetahui pertolongan pertama dan tidak memerlukan nya dari pada memerlukan pertolongan pertama tapi tidak mengetahuinya. Setiap orang harus mampu melakukan pertolongan pertama, karena sebagian besar orang pada akhirnya akan berada pada situasi yang memerlukan pertolongan pertama untuk orang lain atau diri mereka sendiri.


(13)

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik membuat suatu perancangan aplikasi berbasis mobile phone dengan judul “SISTEM INFORMASI PERTOLONGAN PERTAMA PADA HIDUP DASAR MANUSIA BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Penulis ingin mengembangkan suatu aplikasi pertolongan pertama dengan menggunakan bahasa pemograman android yang dapat digunakan pada telepon selular yang mendukung Android Platform.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasikan terjadinya beberapa masalah yaitu:

1. Belum adanya aplikasi mobile pertolongan pertama untuk memberikan pendidikan dan keyakinan diri kepada masyarakat awam dan professional, agar dapat memberikan bantuan medis darurat secara efektif.

2. Kurangnya pengetahuan masyarakat awam dan professional tentang pentingnya mengetahui manfaat pertolongan pertama.

3. Kurang luasnya informasi kepada masyarakat awam dan professional tentang bagaimana cara memberikan bantuan medis darurat secara efektif.

Dalam pembuatan aplikasi ini ada beberapa hal dan masalah yang harus diperhatikan, antara lain :

1. Bagaimana merancang aplikasi mobile pertolongan pertama agar mudah digunakan pada handphone berbasis Android.


(14)

2. Bagaimana membuat fitur-fitur yang dapat menambah dan memperluas informasi penting tentang pertolongan pertama.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilaksanakannya penelitian ini yakni agar penulis dapat mengembangkan ilmu yang didapat diperkuliahan dengan mengimplementasikannya pada perusahaan tersebut. Selain itu penulis dapat mempelajari serta menganalisis pengetahuan yang ada dalam perusahaan tersebut untuk mengembangkan pengetahuan dalam perkuliahan dan menjadi bekal pengetahuan penulis akan dunia kerja sesuai dengan jurusan yang diambil.

Adapun tujuan dari pembuatan penelitian ini diantaranya:

1. Untuk membuat aplikasi mobile pertolongan pertama yang memungkinkan pengguna telepon selular untuk dapat mengetahui dan mampu melakukan pertolongan pertama.

2. Untuk memberikan pendidikan dan keyakinan diri yang dibutuhkan orang awam dan professional agar dapat memberikan bantuan medis darurat secara efektif.


(15)

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis berharap dalam penyusunan usulan penelitian ini dapat berguna bagi berbagai pihak, diantaranya :

1.4.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi masyarakat

Dapat memberikan pendidikan dan keyakinan diri yang dibutuhkan masyarakat awam dan professional dalam memberikan bantuan medis darurat secara efektif.

1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi pengembangan ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan informasi bagi pengembangan ilmu, terutama mengenai pembuatan aplikasi mobile. 2. Bagi peneliti lain

Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan referensi untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan khususnya tentang suatu aplikasi mobile yang memiliki nilai mutu dan kegunaan.

3. Bagi penulis

Agar dapat menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan dan memahami pentingnya teori yang didapat dalam perkuliahan serta dapat mengaplikasikan teori tersebut ke dalam dunia pekerjaan.


(16)

1.5 Batasan Masalah

Beberapa batasan yang digunakan dalam pengembangan aplikasi pertolongan pertama meliputi :

1. Yang dimaksud dengan aplikasi pertolongan pertama berbasis system operasi android ialah suatu aplikasi yang memberikan pendidikan dan keyakinan diri tentang bagaimana cara memberikan bantuan medis darurat yang di-instal pada telepon seluler yang mendukung aplikasi android dimana aplikasi tersebut memungkinkan pengguna telepon selular untuk mengetahui bagaimana cara memberikan bantuan medis darurat secara efektif.

2. Penggunaan aplikasi ini hanya diperuntukkan bagi para pengguna mobile phone android versi 2.2.

3. Materi pertolongan pertama ini hanya membahas materi bantuan medis darurat.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Nama Perusahaan : Palang Merah Indonesia Kota Bandung Alamat : Jl.Aceh No.79 Bandung


(17)

Tabel 1.6 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Waktu

Oktober 2012 September 2012 Desember 2012 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Observasi

2 Wawancara 3 Mengidentifikasi

kebutuhan

4 Membuat Prototype program

5 Mengadakan sistem operasional

6 Menguji Sistem 7 Menggunakan sistem


(18)

10

LANDASAN TEORI

2.1 Pertolongan Pertama

Pertolongan Pertama adalah perawatan yang diberikan segera pada orang yang cedera atau mendadak sakit. Pertolongan pertama tidak menggantikan perawatan medis yang tepat. Pertolongan pertama hanya memberi bantuan sementara sampai mendapatkan perawatan medis yang kompeten, jika perlu, atau sampai kesempatan pulih tanpa perawatan medis terpenuhi. Sebagian besar cedera tidak memerlukan perawatan medis.

2.2 Hidup Dasar

Hidup dasar adalah tindakan darurat untuk membebaskan jalan nafas, membantu pernafasan dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu (Alkatiri, 2007). Tujuan bantuan hidup dasar ialah untuk oksigenasi darurat secara efektif pada organ vital seperti otak dan jantung melalui ventilasi buatan dan sirkulasi buatan sampai paru dan jantung dapat menyediakan oksigen dengan kekuatan sendiri secara normal (Latief. 2009). Tindakan bantuan hidup dasar sangat penting pada pasien trauma terutamapada pasien dengan henti jantung yang tiga perempat kasusnya terjadi diluar rumah sakit (Alkatiri, 2007).


(19)

2.3 Android

Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi inti yang di-release oleh Google. Sedangkan Android SDK (Software Development Kit) menyediakan Tools dan API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Dikembangkan bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, NVIDIA yang tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance) dengan tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak (mobile device).

2.4 Sejarah Android

Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, diantaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler. versi android terbaru yaitu versi 3.0. Android juga sudah bergabung dengan beberapa smart mobile seperti Nokia, Sony Ericsson, dan lainnya.


(20)

2.5 Arsitektur Android

Arsitektur Android menunjukkan komponen-komponen utama yang terdapat pada sistem operasi Android. Berikut ini arsitektur Android yang digambarkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Arsitektur Platform Android

(Sumber : http://developer.android.com/quide/basics/what-is-android.html)

1. Linux Kernel

Android bukan Linux, akan tetapi Android dibangun diatas Linux Kernel, yaitu versi 2.6 sehingga kehandalannya bisa dipercaya. Untuk inti sistem service

Linux yang digunakan seperti keamanan, manajemen memori, proses manajemen,


(21)

Kernel menyediakan Driver Layar, Kamera, Keypad, WiFi, Flash Memory, Audio, dan IPC (Interprocess Communication) untuk mengatur aplikasi dan keamanan.

2. Libraries

Android menyertakan libraries C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen dari sistem Android. Kemampuan ini disediakan kepada Developer

aplikasi melalui Framework Aplikasi Android. Beberapa inti libraries tercantum dibawah ini:

1. System C Library – Variasi dari implementasi BSD-berasal pelaksana sistem standar C library (libc), sesuai untuk perangkat embedded

berbasis Linux.

2. Media Libraries PacketVideo berdasarkan OpenCORE; library

medukung pemutaran rekaman dan populer banyak format audio dan video, serta file gambar, termasuk MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, dan PNG.

3. Surface Manager – mengelola akses ke subsistem layar, lapisan komposit 2D dan grafis 3D dari beberapa aplikasi.

4. LibWebCore – mesin web modern yang powerfull yang baik browser

Android embedded web.

5. 3D Libraries – sebuah pelaksana berdasarkan openGL ES 1,0 API; perpustakaan baik menggunakan perangkat keras akselerasi 3D (apabila tersedia) atau yang disertakan, sangat optimal 3D software rasterizer.


(22)

6. FreeType – bitmap dan vektor font rendering.

7. SQLite – mesin database yang kuat dan ringan, dan penghubung tersedia untuk semua aplikasi.

3. Android Runtime

Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan sebagian besar fungsi yang sama dengan yang terdapat pada core libraries bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan prosesnya sendiri dalam Android, dengan masing-masing instan dari mesin virtual Dalvik (Dalvik VM). Dalvik dirancang agar perangkat dapat menjalankan multiple VMs secara efisien. Mesin Virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik executable (.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang kecil.

Dalvik VM berbasis, berjalan, dan dikompilasi oleh compiler bahasa Java yang telah ditransformasikan ke dalam .dex format oleh tool “dx” yang telah disertakan. Dalvik VM bergantung pada kernel Linux untuk berfungsi seperti

threading dan manajemen memori tingkat rendahnya.

4. Framefork Aplikasi

Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang sama dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi dirancang agar komponen dapat digunakan kembali (reuse) dengan mudah. Setiap aplikasi dapat memanfaatkan kemampuan ini (sesuai dengan batasan keamanan yang


(23)

didefinisikan oleh framework). Mekanisme yang sama memungkinkan komponen untuk diganti oleh pengguna.


(24)

16

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tanggal 24 Juni 1859 di kota Solferino, Italia Utara, pasukan Perancis dan Italia sedang bertempur melawan pasukan Austria dalam suatu peperangan yang mengerikan. Pada hari yang sama, seorang pemuda warganegara Swiss, Henry Dunant , berada di sana dalam rangka perjalanannya untuk menjumpai Kaisar Perancis, Napoleon III. Puluhan ribu tentara terluka, sementara bantuan medis militer tidak cukup untuk merawat 40.000 orang yang menjadi korban pertempuran tersebut. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat, segera bertindak mengerahkan bantuan untuk menolong mereka.

Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul "Kenangan dari Solferino", yang menggemparkan seluruh Eropa. Dalam bukunya, Henry Dunant mengajukan dua gagasan;

1. Membentuk organisasi kemanusiaan internasional, yang dapat dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit yang cedera di medan perang.


(25)

2. Mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera di medan perang serta perlindungan sukarelawan dan organisasi tersebut pada waktu memberikan pertolongan pada saat perang.

Pada tahun 1863, empat orang warga kota Jenewa bergabung dengan Henry Dunant untuk mengembangkan gagasan pertama tersebut. Mereka bersama-sama membentuk "Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera", yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC).Dalam perkembangannya kelak untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap negara maka didirikanlah organisasi sukarelawan yang bertugas untuk membantu bagian medis angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut yang sekarang disebut Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.

Berdasarkan gagasan kedua, pada tahun 1864, atas prakarsa pemerintah federal Swiss diadakan Konferensi Internasional yang dihadiri beberapa negara untuk menyetujui adanya "Konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang". Konvensi ini kemudian disempurnakan dan dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV tahun 1949 atau juga dikenal sebagai Konvensi Palang Merah . Konvensi ini merupakan salah satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) suatu ketentuan internasional yang mengatur perlindungan dan bantuan korban perang.


(26)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.1.2.1Visi

Mampu dan siap menyediakan pelayanan kepalangmerahan dengan cepat dan tepat dengan berpegang teguh pada Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional

3.1.2.2 Misi

1. Menyebarluaskan dan mendorong aplikasi prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional

2. Melaksanakan tugas-tugas :

 Penanganan bencana yang mencakup tanggap darurat dan kesiapsiagaan berbasis masyarakat dan “TMS”

 Pelayanan kesehatan dan Program Bantuan kesehatan berbasis masyarakat

3. Pengembangan dan Penguatan kapasitas organisasi dan mewujudkan program yang berkesinambungan.


(27)

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Dapat kita lihat struktur organisasi yang ada di PMI diantaranya adalah:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi 3.2Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data selengkap-lengkapnya untuk mencapai tujuan tertentu.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

Pengurus

Pusat

Pengurus

Daerah

Pengurus

Cabang

Pengurus

Ranting

Pengurus

Daerah

Pengurus

Cabang

Pengurus

Ranting

Pengurus

Daerah

Pengurus

Cabang

Pengurus

Ranting


(28)

objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk menjelaskan aspek-aspek yang relevan tentang fenomena perseorangan, organisasi, perusahaan berorientasi industri atau perspektif lainnya, membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini yaitu menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder, berikut penjelasannya :

3.2.2.1Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah informasi yang diperoleh pertama kali oleh peneliti menyangkut variabel yang menjadi tujuan utama penelitian, seperti wawancara dan observasi langsung pada objek yang diteliti dalam hal ini adalah PMI.

1. Observasi

Observasi pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dengan cara mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di PMI


(29)

2. Wawancara

Merupakan salah satu metode pengumpulan data dimana peneliti bertemu langsung (tatap muka) atau tidak langsung yaitu kepada bagian Dokumentasi PMI.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer. Data tersebut dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian. Data sekunder yang penulis ambil yaitu profil perusahaan, struktur organisasi, sejarah PMI serta dokumen-dokumen yang diperoleh dari tempat penelitian.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan system. 3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan dalam perancangan sistem adalah metode pendekatan sistem yang berorientasi objek ( Object-Oriented), yang mencakup analisis dan desain yang disebut OOAD (Object Oriented Analysis and Design). Object-oriented analysis adalah metode analisis yang memeriksa requirements (syarat/keperluan yang harus dipenuhi suatu sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang


(30)

lingkup permasalahan. Sedangkan Object-oriented analysis adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem. Alat bantu analisis dan perancangan berorientasi objek adalah Unified Modelling Language (UML). UML adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem dengan berfokus pada objek. Berikut ini adalah delapan jenis diagram didalam UML yaitu : Use case diagram, Class diagram, Statechart diagram Activity diagram, Sequence diagram, Collaboration diagram, Component diagram, Deployment diagram.

3.2.3.1Metode Pengembangan Sistem

Untuk metodelogi pengembangan sistem, penulis menggunakan pendekatan prototype (Prototyping Paradigma) karena metode ini terdiri dari tahap-tahap yang memberikan kemudahan, jika pada satu tahap tidak sesuai maka dapat kembali ke tahap sebelumnya serta pengujian dilakukan oleh pembuat atau programmer. Pendekatan Prototype dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


(31)

Ya Mengidentifikasi

Membuat prototype

Menggunakan sistem operasional Menguji sistem operasional Mengadakan sistem opersional

Prototype dapat diterima? Prototype dapat diterima? Ya Tidak Tidak 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Gambar 3.2 Pendekatan Prototype Sumber : Jogianto, 1990

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dengan metode pendekatan system yang berorientasi objek, maka penulis akan menggambarkan bagaimana karakteristik system tersebut dengan menggunakan pemodelan yang disebut Unifield Modelling Language (UML). 1. Use Case Diagram

Use case menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem


(32)

secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat pada awal pengembangan.

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use casemerepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case

dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case

menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain. 2. Activity diagram

Diagram ini menjelaskan alur kerja suatu sistem. Activity diagram mirip dengan state diagram karena sejumlah aktifitas menggambarkan keadaan suatu proses dengan memperlihatkan urutan aktifitas yang dijalankan baik berupa


(33)

pilihan maupun paralel. Diagram ini juga berguna untuk menganalisis sebuah use case dengan menggambarkan aksi-aksi yang diperlukan dan kapan aksi-aksi tersebut dijalankan. Selain itu, activity diagram dapat menjelaskan urutan algoritma yang kompleks dan memodelkan sejumlah aplikasi dengan proses paralel.

3. Collaboration Diagram

Secara fungsional digram ini hampir mirip dengan sequence diagram. Collaboration diagram memfokuskan pada interaksi dan hubungan diantara sekumpulan objek yang berkolaborasi. Hubungan-hubungan tersebut memperlihatkan objek actual dan relasi yng terjadi diantara mereka yang digambarkan dengan sebuah garis. Diatas garis terdapat alur pesan yang dikirim objek yang berhubungan tersebut.

4. Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur dan penjelasan class, paket, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram juga menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai sebuah tujuan.

Class juga memiliki 3 area pokok (utama) yaitu : nama,atribut,dan operasi. Nama berfungsi untuk member identitas pada sebuah kelas, atribut fungsinya adalah untuk member karakteristik pada data yang dimiliki suatu objek di dalam kelas, sedangkan operasi fungsinya adalah memberikan sebuah fungsi ke sebuah objek. Dalam mendefinisikan metode yang ada di dalam kelas harus diperhatikan


(34)

yang namanya Cohesion dan Coupling, Cohesion adalah ukuran keterkaitan sebuah instruksi di sebuah metode, Coupling adalah ukuran keterkaitan antar metode. Di dalam class diagram terdapat hubungan antar kelas secara konseptual, yang disebut Relasi antar Class, di UML disediakan macam-macam relasi antar Class, diantaranya: Asosiasi (Hubungan statis antar kelas), Agregasi (hubungan dari keseluruhan objek), Generalisasi (relasi beberapa subkelas ke super kelas), Dependency (keterhubungan tiap kelas.)

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan 2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan

anak-anak yang mewarisinya

3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Hubungan Antar Class:

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan

class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah

query antar class.

2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).

3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan


(35)

4. menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class

yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

5. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.

Langkah – langkah untuk membuat visualisasi system dari sebuah perusahaan seperti gambar diatas yaitu :

1. Tentukan terlebih dahulu class–class yang dibutuhkan dalam visualisasi ini class–class yang dibutuhkan diantaranya pegawai, department, transaksi, pelanggan, produk, perlengkapan, makanan dan minuman. 2. Lalu langkah selanjutnya menentukan atribut-atribut yang dibutuhkan dan sesuai untuk masing-masing class. Sebagai contoh untuk class pelanggan memiliki atribut-atribut seperti id_pelanggan, nama_pelanggan dan alamat_perusahaan.

5. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram.


(36)

Pada diagram ini, dimensi vertikal merepresentasikan waktu. Bagian paling atas dari diagram menjadi titik awal dan waktu berjalan ke bawah sampai dengan bagian dasar dari diagram. Garis Vertical, disebutlifeline, dilekatkan pada setiap obyek atau aktor. Kemudian lifeline tersebut digambarkan menjadi kotak ketika obyek melakukan suatu operasi, kotak tersebut disebut activation. Obyek dikatakan mempunyai live activation pada saat tersebut. Pesan yang dipertukarkan antar obyek digambarkan sebagai sebuah anak panah antara activation box pengirim dan penerima. Kemudian diatasnya diberikan label pesan.

1. Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli

yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).

2. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen peranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) diantaranya.

1. Komponen peranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time maupun run time.

2. Pada umumnya komponen terbentuk dari bebrapa class dan/atau


(37)

3. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

Tipe-tipe Component :

Bentuk-bentuk component ada 3 yaitu:

1. Deployment Component: Yang menjadi basis dari executable system. Contoh deployment component diantaranya: dan lain-lain (Dynamic Library Link) file exe, Active X Control, Java Bean dan lain-lain.

2. Work Product Component: Yaitu file-file yang dibutuhkan untuk pembuatan deployment component. Contoh untuk component kedua ini diantaranya file data, filesource code dan lain-lain.

3. Execution Component: Yang dibuat sebagai hasil dari sistem yang akan dijalankan.

4. Menurut Fowler(2004) hal penting pada component adalah component

mewakili potongan-potongan yang independen yang bisa dipesan dan diperbaharui sewaktu-waktu. Dengan demikian, pembagian sistem kedalam component-component lebih banyak didorong oleh kepentingan marketing dari pada kepentingan teknis. Meskipun demikian harus juga diingat bahwa terlalu banyak component juga kurang bagus, karena susah mengatur dan memeliharanya khususnya yang menyangkut masalah versioning.


(38)

8. Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah

node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya.

3.2.4 Pengujian Software

Metode pengujian software adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu :

1. Pengujian dengan menggunakan data uji untuk menguji semua elemen program (data internal,loop, logika, keputusan dan jalur). Data uji dibangkitkan dengan mengetahui struktur internal (kode sumber) dari perangkat lunak.

2. Pengujian dilakukan dengan mengeksekusi data uji dan mengecek apakah fungsional perangkat lunak bekerja dengan baik. Data uji dibangkitkan dari spesifikasi perangkat lunak.


(39)

Faktor pengujian software yang digunakan dalam penelitian ini adalah black box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian

black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.

Faktor Pengujian Black Box :

1. Reliability

Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.

2. Access control

Menekankan sumberdaya sistem harus dilindungi dari kemungkinan modifikasi, pengrusakan, penyalahgunaan dan prosedur keamanan harus dijalankan secara penuh untuk menjamin integritas data dan program aplikasi.

3. Correctness

Menjamin pada data yang dimasukkan, proses dan output yang dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan akurasi akan dicapai melalui kontrol transaksi dan elemen data.


(40)

32

ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan dijelaskan analisis dan perancangan sistem yang akan dikembangkan. Aplikasi Pertolongan Pertama Pada Hidup Dasar Manusia ini diberi nama Pertolongan Pertama, sehingga untuk selanjutnya penyebutan aplikasi pertolongan pertama pada hidup dasar manusia ini adalah Pertolongan pertama.

4.1Analisis Kebutuhan

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan. Bagian analisis ini terdiri atas analisis fungsional, analisis performansi, gambaran sistem dari sudut pandang user yang dinyatakan dalam use case diagram, dan gambaran alur sistem.

4.1.1 Analisis Fungsional

Analisis fungsional merupakan paparan mengenai fitur-fitur yang akan dimasukkan ke dalam Pertolongan Pertama. Fitur-fitur tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Dapat menampilkan jenis-jenis pertolongan pertama .

2. Dapat menampilkan cara Mengenali dan Perawatan Kedaruratan pada Pertolongan Pertama.

3. Terdapat latihan Tes Pengetahuan.


(41)

4.1.2 Use Case Diagram

Use case merupakan gambaran skenario dari interaksi antara user dengan sistem.Sebuah diagram use case menggambarkan hubungan antara aktor dan kegiatan yang dapat dilakukannya terhadap aplikasi.

Gambar 4.1 Diagram Use Case

Pada diagram di atas terdiri dari 1 user dan 1 aktor dan 2 use case. Di dalam diagram ini terdapat sebuah include yang digunakan untuk menunjukkan bahwa satu use case merupakan tambahan fungsional dari use case lain jika kondisi tertentu terpenuhi. Alur ini dimulai dari ketika user memulai menjalankan program Pertolongan Pertama, maka akan ada 2 buah pilihan menu, yaitu melihat jenis pertolongan pertama, test pengetahuan. Ketika user memilih jenis pertolongan pertama, maka akan muncul daftar jenis pertolongan pertama yang tersedia. Jika di klik salah satu jenis pertolongan pertama tersebut, maka akan


(42)

muncul jenis pertolongan pertama tersebut. Jika ingin melihat deskripsi dari jenis pertolongan pertama tersebut maka pilih menu cara penyelamatan, jika ingin melihat cara perawatan tersebut, maka klik cara perawatan. Jika ingin melatih pemahaman tentang pertolongan pertama, maka kembali ke menu utama dan kita bisa mencoba test pengetahuan dengan mengklik test pengetahuan. Jika ingin menghubungi nomor telepon yang mau kita hubungi kita tinggal mengklik telepon darurat.

4.2Perancangan Pertolongan Pertama

Perancangan dilakukan untuk menggambarkan, merencanakan, dan membuat sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini merupakan hasil transformasi dari analisa ke dalam perancangan yang nantinya akan di implementasikan. Hal penting yang menjadi perhatian pada perancangan adalah bahwa rancangan yang dibuat diharapkan dapat digunakan dengan mudah oleh semua user. Yang dimaksud semua user adalah bahwa tidak hanya seorang ahli saja yang dapat menggunakan aplikasi ini, namun orang awam pun dapat menggunakannya. Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain adalah kinerja program yang baik dalam mengoperasikan aplikasi yang dibuat.


(43)

4.2.1 Diagram Class

Diagram kelas merupakan diagram struktural yang memodelkan sekumpulan kelas, interface, kolaborasi dan relasinya. Diagram kelas digambarkan dengan kotak, yang pada dasarnya terbagi atas tiga bagian yaitu, Nama Kelas, Atribut, dan Operasi. Diagram kelas digunakan untuk menggambarkan proses statik dari aplikasi Pertolongan Pertama.


(44)

4.2.2 Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan aliran fungsiaonalitas sistem. Activity Diagram tidak perlu dibuat untuk setiap aliran kerja, tetapi diagram ini akan sangat berguna untuk aliran kerja yang komplek dan melebar.

4.2.2.1 Activity Diagram dari Melihat Jenis Pertolongan

Activity Diagram ini digunakan untuk melihat daftar jenis pertolongan yang tersedia dalam aplikasi. Dalam Activity ini user dapat memilih jenis-jenis pertolongan pertama yang disediakan oleh aplikasi ini.


(45)

4.2.2.2 Activity Diagram dari Melihat Cara Mengenali

Activity Diagram ini digunakan untuk melihat Cara Mengenali yang telah dipilih Pengguna.

Gambar 4.4 Activity Diagram dari Use Case Melihat Cara Mengenali 4.2.2.3 Activity Diagram dari Melihat Cara Perawatan

Activity Diagram ini digunakan untuk melihat Cara Perawatan yang telah dipilih Pengguna.


(46)

4.2.2.4 Activity Diagram dari Melihat Test Pengetahuan

Activity Diagram ini digunakan untuk melihat Test Pengetahuan yang telah dipilih Pengguna.

Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case Melihat Test Pengetahuan

4.2.2.5 Activity Diagram dari Melihat No Telepon Darurat

Activity Diagram ini digunakan untuk melihat No Telepon Darurat untuk dihubungi yang telah dipilih Pengguna.


(47)

4.2.3 Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message

yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Pada sequence diagram ini menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan pada sistem sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

4.2.3.1 Sequence Diagram dari Use Case Melihat Jenis Pertolongan

Sequence Diagram ini menangani proses pemilihan jenis pertolongan dari rumus yang disediakan dalam aplikasi ini.


(48)

4.2.3.2Sequence Diagram dari Use Case Melihat Cara Mengenali

Sequence Diagram ini menangani proses menampilkan cara Mengenali yang telah dipilih oleh pengguna.

Gambar 4.9 Sequence Diagram dari Use Case Melihat Cara Mengenali

4.2.3.3Sequence Diagram dari Use Case Melihat Cara Perawatan

Sequence Diagram ini menangani proses menampilkan cara perawatan yang telah dipilih oleh pengguna.


(49)

4.2.3.4Sequence Diagram dari Use Case Test Pengetahuan

Sequence Diagram ini menangani proses menampilkan Test Pengetahuan yang telah dipilih oleh pengguna.

Gambar 4.11 Sequence Diagram dari Use Case Test Pengetahuan

4.2.3.5Sequence Diagram dari Use Case Melihat Daftar Telepon Penting Sequence Diagram ini menangani proses menampilkan Daftar No Telepon Penting yang tersedia yang telah dipilih oleh pengguna.


(50)

4.2.4 Diagram Kolaborasi

Diagram Kolaborasi menunjukan informasi yang sama persis dengan diagram sekuensial, tetapi dalam bentuk dan tujuan yang berbeda. Pada diagram sekuensial, keseluruhan interaksi berdasarkan urutan waktu, tetapi pada diagram kolaborasi, interaksi antar objek atau aktor ditunjukkan dengan arah panah tanpa keterangan waktu.

4.2.4.1Diagram Kolaborasi dari Use Case Melihat Jenis Pertolongan

Diagram kolaborasi ini digunakan untuk menampilkan aliran informasi untuk menampilkan Jenis Pertolongan dari Pertolongan Pertama yang telah dipilih Pengguna.


(51)

4.2.4.2Diagram Kolaborasi dari Use Case Melihat Cara Mengenali

Diagram kolaborasi ini digunakan untuk menampilkan aliran informasi untuk menampilkan Cara Mengenali yang telah dipilih Pengguna.

Gambar 4.14 Diagram Kolaborasi dari Use Case Melihat cara Mengenali

4.2.4.3Diagram Kolaborasi dari Use Case Melihat Cara Perawatan

Diagram kolaborasi ini digunakan untuk menampilkan aliran informasi untuk menampilkan Cara Perawatan yang telah dipilih Pengguna.


(52)

4.2.4.4Diagram Kolaborasi dari Use Case Test Pengetahuan

Diagram kolaborasi ini digunakan untuk menampilkan aliran informasi Test Pengetahuan dari Pertolongan Pertama yang telah dipilih Pengguna.

Gambar 4.16 Diagram Kolaborasi dari Use Case Test Pengetahuan

4.2.4.5Diagram Kolaborasi dari Daftar Telepon Darurat

Diagram kolaborasi ini digunakan untuk menampilkan aliran informasi Daftar Telepon Darurat dari Pertolongan Pertama yang telah dipilih Pengguna.


(53)

4.2.5 Component Diagram

Component Diagram menunjukkan model secara fisik komponen perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar mereka. Component Diagram digunakan oleh siapapun yang bertanggung jawab untuk melakukan kompilasi sistem. Diagram ini juga menunjukkan komponen apa yang dibutuhkan saat proses kompilasi dan menampilkan komponen run-time apa saja yang dibuat sebagai hasil proses kompilasi.

Gambar 4.18 Component Diagram

4.2.6 Perancangan Navigasi

Aplikasi Kupluk menggunakan struktur navigasi Hierarchical Model. Dimana menu utama adalah pusat navigasi yang merupakan penghubung ke semua fitur pada aplikasi.


(54)

Gambar 4.19 Perancangan Navigasi

Dari struktur navigasi ini, perpindahan antar fitur yang tersedia dapat dilakukan melalui menu. Karena Android mendukung fitur layar sentuh kapasitif yang dapat menerima input sentuhan dari jari, sehingga navigasi dapat dilakukan dengan menggunakan sentuhan pada layar.

4.2.7 Perancangan Antar Muka (Interface)

Perancangan Antar Muka (interface) adalah bagian yang penting dalam aplikasi, karena yang pertama kali dilihat ketika aplikasi dijalankan adalah tampilan antar muka (interface) aplikasi.

4.2.7.1Perancangan Antar Muka Menu

Form ini dirancang untuk menampilkan ucapan selamat datang kepada user yang akan menggunakan aplikasi. Form ini merupakan menu utama yang menyediakan pilihan fitur menu – menu dari aplikasi pertolongan pertama ini. Terdapat 3 fitur utama yaitu Jenis Pertolongan, Soal Test, Telepon Darurat.

Menu

Jenis Pertolongan Test Pengetahuan Telepon Darurat


(55)

JUDUL

WELCOME

JENIS PERTOLONGAN

SOAL TEST

TELEPON DARURAT GAMBAR

Gambar 4.20 Desain Tampilan Menu Utama

4.2.7.2Perancangan Antar Muka Pertolongan

Form ini dirancang untuk menampilkan kategori Pertolongan yang akan dilihat.

Jenis Pertolongan Pilih Kategori

Daftar Kategori

Lihat Kategori Hasil

Menu Utama


(56)

4.2.7.3Perancangan Antar Muka Jenis Pertolongan

Form ini dirancang untuk menampilkan Pertolongan serta terdapat juga menu untuk melihat Mengenali Gejala dan cara Penyelamatan dari kategori pertolongan tersebut.

Pertolongan

Mengenali Gejala

Cara

Penyelamatan

Menu Utama

Tampilan Pertolongan

Gambar 4.22 Desain Tampilan Jenis Pertolongan

4.2.7.3.1 Perancangan Antar Muka Mengenali Gejala

Form ini dirancang untuk menampilkan Mengenali Gejala dari Kategori Pertolongan yang dipilih.

Gambar 4.23 Desain Tampilan Mengenali Gejala Mengenali Gejala

Back Menu Utama


(57)

4.2.7.3.2 Perancangan Antar Muka Cara Perawatan

Form ini dirancang untuk menampilkan cara Perawatan dari Kategori Pertolongan yang dipilih.

Gambar 4.24 Desain Tampilan Cara Perawatan

4.2.7.3.3 Perancangan Antar Muka Test Pengetahuan

Form ini dirancang untuk menampilkan Test Pengetahuan dari Kategori Pertolongan yang dipilih.

Gambar 4.25 Desain Tampilan Test Pengetahuan Cara Perawatan

Back Menu Utama

Tampilan Perawatan

Test Pengetahuan

Back Menu

Utama Tampilan latihan Soal


(58)

4.2.7.3.4 Perancangan Antar Muka Telepon Darurat

Form ini dirancang untuk menampilkan Nomor Telepon Darurat.

Gambar 4.26 Desain Tampilan Telepon Darurat Nomor Telepon Darurat

Back Menu Utama


(59)

51 BAB V

IMPLEMENTASI SISTEM

Implementasi sistem merupakan tahap penerjemahan kebutuhan pembangunan aplikasi ke dalam representasi perangkat lunak sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan. Setelah implementasi maka dilakukan pengujian sistem yang baru dimana akan dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk selanjutnya diadakan pengembangan sistem.

5.1Implementasi

Tujuan implementasi sistem adalah untuk menjelaskan tentang manual modul kepada semua user yang akan menggunakan sistem. Sehingga pengguna dapat merespon apa yang ditampilkan di sistem dan memberikan masukan kepada pembuat sistem untuk dilakukan perbaikan agar sistem menjadi lebih baik. Dalam menerapkan rancangan yang telah dibuat, ada beberapa hal yang harus dibutuhkan. Perangkat keras dan perangkat lunak merupakan dua hal yang selalu dibutuhkan dalam mengimplementasikan rancangan yang telah ada.

5.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras

Dalam menerapkan dari rancangan yang telah dijelaskan sebelumnya dibutuhkan beberapa perangkat keras untuk menyajikan aplikasi ini. Adapun alat-alat yang dibutuhkan adalah:


(60)

1. Sistem operasi : Android 2.2

Handphone Berbasiskan Sistem Aplikasi Android Handphone digunakan untuk menjalankan program aplikasi yang telah dikembangkan. Adapun handphone yang digunakan adalah Samsung GALAXY W GT-I8150 dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. CPU : 1.4 GHz Scorpion processor, Adreno 205 GPU b. Ruang Penyimpan : 2 GB (internal) dan 8 GB (microSD) c. Memory : 512 MB RAM

d. Dimensi Layar : 115.5 x 59.8 x 11.5 2. Kabel data serial port

Fungsi dari kabel data ini adalah untuk menghubungkan antara Komputer dengan Handphone.

3. Satu unit laptop dengan spesifkasi antara lain: a. Prosesor Intel Dual Core T4200

b. Memori 1 GB

c. Ruang Penyimpanan 320 GB SATA HDD

5.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak

Dalam menerapkan rancangan yang telah dibuat, dibutuhkan beberapa

software untuk membuat program Pertolongan Pertama yaitu: 1. Bahasa Pemograman Java

Dalam hal ini digunakan Java Development Kid (JDK) 1.6 dan Java Runtime Environment (JRE).


(61)

2. Sistem Operasi

Untuk penggunaan sistem operasi dapat digunakan Windows XP (32-bit) atau Vista (32 atau 64 bit), Mac OS X 10.4.8 atau diatasnya, dan Linux.

3. Integrated Development Environment (IDE) Eclipse 3.4 atau 3.5 Untuk memudahkan dalam pengembangan aplikasi, maka digunakan IDE karena memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak. Adapun dalam pengembangan ini digunakan Eclipse v 3.4 atau 3.5 dikarenakan telah mendukung Android Development Tools.

4. Android Software Development Kit (Android SDK)

Android SDK menyediakan development environment dengan semua komponen yang diperlukan. Antara lain tools

pengembangan, libraries, dokumentasi, dan contoh aplikasi serta disertakan pula emulator untuk mensimulasikan aplikasi berjalan pada perangkat.

5. Android Development Tools (ADT)

Android membuat kostum plugin untuk IDE Eclipse, sehingga dengan adanya ADT ini memberikan kemudahan dalam pengembangan aplikasi, membuat tampilan antarmuka aplikasi, menambahkan komponen yang diperlukan, men-debug aplikasi dengan menggunakan perangkat SDK Android, dan bahkan


(62)

membungkus aplikasi yang telah dikembangkan untuk di distribusikan. Adapun ADT yang digunakan adalah ADT 0.9.5.

5.1.3 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan Utama

Tampilan Utama adalah tampilan yang pertama kali dijalankan aplikasi, didalam tampilan utama ini terdapat 3 menu pilihan yaitu, melihat Jenis Pertolongan, Test pengetahuan, Nomor Telepon Penting.


(63)

5.1.4 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan Kategori Jenis Pertolongan Pertama

Tampilan Kategori Jenis Pertolongan Pertama adalah tampilan yang berisi kategori Jenis Pertolongan Pertama.


(64)

5.1.5 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan Pertolongan

Tampilan Pertolongan adalah tampilan yang berisikan Pengenalan gejala dan cara perawatan.

Gambar 5.3 Tampilan Pertolongan

5.1.6 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan kategori Test Pengetahuan

Tampilan Test Pengetahuan adalah tampilan yang berisikan kategori Test pertolongan.


(65)

Gambar 5.4 Tampilan pilihan kategori Test Pengetahuan

5.1.7 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan soal Test Pengetahuan Tampilan Latihan soal Test Pengetahuan adalah tampilan yang berisikan latihan soal Test Pengetahuan. Dalam tampilan ini terdapat juga field untuk mengisikan jawaban dari soal. Kemudian tekan tombol cek jawaban untuk mengetahui bahwa jawaban benar atau salah.


(66)

Gambar 5.5 Tampilan soal Test Pengetahuan

5.1.8 Pembuatan Tampilan Antarmuka Tampilan Nomor Telepon Penting Tampilan Nomor Telepon Penting adalah tampilan yang berisikan Nomor Telepon Penting.


(67)

5.2Pengujian

Pengujian dilakukan dalam dua tahap utama, yaitu pengujian white box

dan black box. Pengujian white box dilakukan dengan menguji atribut dan method yang ada pada kelas-kelas yang dibangun. Pengujian ini dilakukan pada proses pengembangan.

5.2.1 Rencana Pengujian

Rencana pengujian adalah pengujian terhadap fungsi-fungsi yang ada di dalam sistem, apakah fungsional dari aplikasi tersebut berfungsi sesuai yang diharapkan atau tidak. Berikut ini tabel rencana pengujian dari sistem yang dibangun :

Tabel 5.1 Rencana Pengujian

Item Uji Detail Uji Jenis Uji

Pilih Jenis Pertolongan Tombol Daftar Pertolongan Black Box Pilih Test Pengetahuan Tombol kategori Test Black Box Pilih Nomor Telepon

Penting

Tombol Kategori Nomor Telepon Penting

Black Box

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Aplha

Berdasarkan rencana pengujian, maka dapat dilakukan pengujian Alpha pada Aplikasi Fasilitas-Fasilitas sebagai berikut :


(68)

5.2.2.1Pengujian Pilih Jenis Pertolongan

Pengujian pilih Jenis Pertolongan merupakan pengujian fungsionalitas dengan cara memilih menekan tombol Jenis Pertolongan.

Tabel 5.2 Pengujian Pilih Jenis Pertolongan Kasus dan Hasil uji (data normal)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data Jenis Pertolongan Menampilkan kategori Pertolongan Dapat menampilkan tampilan kategori Pertolongan [v] diterima [ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (data salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data Jenis Pertolongan tidak ditemukan Tidak dapat menampilkan kategori Pertolongan Tidak dapat menampilkan tampilan kategori Pertolongan [v] diterima [ ] ditolak

5.2.2.2Pengujian Pilih Test Pengetahuan

Pengujian pilih Test Pengetahuan merupakan pengujian fungsionalitas dengan cara memilih menekan tombol Test Pengetahuan.


(69)

Tabel 5.3 Pengujian Pilih Test Pengetahuan Kasus dan Hasil uji (data normal)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data Soal Test

Pengetahuan dan Jawaban

Menampilkan kategori Soal test dan jawaban Test

Dapat

menampilkan tampilan kategori Soal test dan jawaban Test

[v] diterima [ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (data salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data Soal Test

Pengetahuan dan jawaban tidak ditemukan

Tidak dapat menampilkan kategori soal Test dan jawaban

Tidak dapat menampilkan tampilan kategori soal Test dan jawaban

[v] diterima [ ] ditolak

5.2.2.3Pengujian Pilih Nomor Telepon Penting

Pengujian pilih Nomor Telepon Penting merupakan pengujian fungsionalitas dengan cara memilih menekan tombol Nomor Telepon Penting.


(70)

Tabel 5.4 Pengujian Pilih Nomor Telepon Penting Kasus dan Hasil uji (data normal)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data Nomor Telepon Penting Menampilkan kategori Nomor Telepon Dapat menampilkan tampilan kategori Nomor Telepon [v] diterima [ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (data salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data Nomor Telepon Penting Tidak Ditemukan Tidak dapat menampilkan kategori Nomor Telepon Tidak dapat menampilkan tampilan kategori Nomor Telepon [v] diterima [ ] ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil uji Aplha

Berdasarkan hasil pengujian Alpha yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi sudah berjalan cukup maksimal, tetapi tidak menutupi kemungkinan dapat terjadi kesalahan suatu saat, pada saat aplikasi digunakan, sehingga membutuhkan proses maintenance untuk lebih mengetahui kekurangan dari aplikasi.


(71)

63 6.1Kesimpulan

Dengan dibuatnya Aplikasi Pertolongan Pertama Pada Hidup Dasar Manusia Berbasis Sistem Operasi Android, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Adanya suatu alat bantu untuk memberikan pendidikan dan keyakinan diri yang dibutuhkan masyarakat agar dapat memberikan bantuan medis darurat secara efektif.

2. Bertambah nya Pengetahuan masyarakat awam dan professional pentingnya mengetahui manfaat pertolongan pertama.

3. Semakin luasnya informasi kepada masyarakat awam dan professional tentang bagaimana cara memberikan bantuan medis darurat secara efektif.

6.2Saran

Aplikasi Pertolongan Pertama Pada Hidup Dasar Manusia Berbasis Sistem Operasi Android ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut. Adapun saran agar aplikasi ini dapat berfungsi dengan lebih optimal dan lebih menarik yaitu sebagai berikut :

1. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangkan untuk dapat membahas semua jenis pertolongan pertama.


(72)

2. Aplikasi ini diharapkan dapat digunakan diberbagai perangkat mobile


(73)

Data Pribadi

Nama : Daud Simangunsong

Tempat / Tanggal Lahir : P.Sidempuan, 18 October 1988 Jenis Kelamin : Laki - Laki

Agama : Protestan

Alamat : Rancaloa Kel: Cipamokolan No. Telepon : 081376271931

Email : daoedjail@yahoo.com

Data Pendidikan

1994 – 2000 : SDNNo. 200505Manegen 2001 – 2004 : SMP Kesuma Indah

2005 – 2007 : SMA Kesuma Indah

2008 – 2013 : Universitas Komputer Indonesia Fakultas Tekhnik dan Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi


(1)

60

5.2.2.1Pengujian Pilih Jenis Pertolongan

Pengujian pilih Jenis Pertolongan merupakan pengujian fungsionalitas dengan cara memilih menekan tombol Jenis Pertolongan.

Tabel 5.2 Pengujian Pilih Jenis Pertolongan Kasus dan Hasil uji (data normal)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data Jenis

Pertolongan

Menampilkan kategori Pertolongan

Dapat

menampilkan tampilan kategori Pertolongan

[v] diterima [ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (data salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data Jenis

Pertolongan tidak ditemukan

Tidak dapat menampilkan kategori Pertolongan

Tidak dapat menampilkan tampilan kategori Pertolongan

[v] diterima [ ] ditolak

5.2.2.2Pengujian Pilih Test Pengetahuan

Pengujian pilih Test Pengetahuan merupakan pengujian fungsionalitas dengan cara memilih menekan tombol Test Pengetahuan.


(2)

Tabel 5.3 Pengujian Pilih Test Pengetahuan Kasus dan Hasil uji (data normal)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data Soal Test

Pengetahuan dan Jawaban

Menampilkan kategori Soal test dan jawaban Test

Dapat

menampilkan tampilan kategori Soal test dan jawaban Test

[v] diterima [ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (data salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data Soal Test

Pengetahuan dan jawaban tidak ditemukan

Tidak dapat menampilkan kategori soal Test dan jawaban

Tidak dapat menampilkan tampilan kategori soal Test dan jawaban

[v] diterima [ ] ditolak

5.2.2.3Pengujian Pilih Nomor Telepon Penting

Pengujian pilih Nomor Telepon Penting merupakan pengujian fungsionalitas dengan cara memilih menekan tombol Nomor Telepon Penting.


(3)

62

Tabel 5.4 Pengujian Pilih Nomor Telepon Penting Kasus dan Hasil uji (data normal)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data Nomor

Telepon Penting

Menampilkan kategori Nomor Telepon

Dapat

menampilkan tampilan kategori Nomor Telepon

[v] diterima [ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (data salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data Nomor

Telepon Penting Tidak Ditemukan

Tidak dapat menampilkan kategori Nomor Telepon

Tidak dapat menampilkan tampilan kategori Nomor Telepon

[v] diterima [ ] ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil uji Aplha

Berdasarkan hasil pengujian Alpha yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi sudah berjalan cukup maksimal, tetapi tidak menutupi kemungkinan dapat terjadi kesalahan suatu saat, pada saat aplikasi digunakan, sehingga membutuhkan proses maintenance untuk lebih mengetahui kekurangan dari aplikasi.


(4)

63 6.1Kesimpulan

Dengan dibuatnya Aplikasi Pertolongan Pertama Pada Hidup Dasar Manusia Berbasis Sistem Operasi Android, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Adanya suatu alat bantu untuk memberikan pendidikan dan keyakinan diri yang dibutuhkan masyarakat agar dapat memberikan bantuan medis darurat secara efektif.

2. Bertambah nya Pengetahuan masyarakat awam dan professional pentingnya mengetahui manfaat pertolongan pertama.

3. Semakin luasnya informasi kepada masyarakat awam dan professional tentang bagaimana cara memberikan bantuan medis darurat secara efektif.

6.2Saran

Aplikasi Pertolongan Pertama Pada Hidup Dasar Manusia Berbasis Sistem Operasi Android ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut. Adapun saran agar aplikasi ini dapat berfungsi dengan lebih optimal dan lebih menarik yaitu sebagai berikut :

1. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangkan untuk dapat membahas semua jenis pertolongan pertama.


(5)

64

2. Aplikasi ini diharapkan dapat digunakan diberbagai perangkat mobile yang memiliki sistem operasi android.


(6)

Data Pribadi

Nama : Daud Simangunsong

Tempat / Tanggal Lahir : P.Sidempuan, 18 October 1988 Jenis Kelamin : Laki - Laki

Agama : Protestan

Alamat : Rancaloa Kel: Cipamokolan No. Telepon : 081376271931

Email : daoedjail@yahoo.com

Data Pendidikan

1994 – 2000 : SDN No. 200505 Manegen 2001 – 2004 : SMP Kesuma Indah

2005 – 2007 : SMA Kesuma Indah

2008 – 2013 : Universitas Komputer Indonesia Fakultas Tekhnik dan Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi