Sadapan dasar Kekuatan Otot Punggung

45 5. Kompleks QRS a. Lamalebar Duration Adalah : awal sampai dengan akhir gelombang QRS N : 0,10 detik Kepentingan : adanya Bundle Branch Block 0,10 - 0,12 = Incomplete BBB 0,12 = Complete BBB b. Sumbu Axis Lead I AVF N : -30 sampai dengan +110 -30 sampai dengan -90 : LAD Left Axis Deviation +110 sampai dengan +180 : RAD +180 sampai dengan +270-90 sd -180 : extreme axis c. Bentuk Configuration + : I, II, aVF, V5, V6 ; - : aVR, V1, V2 Bifasik : III, aVL, V3, V4 Kepentingan : Q patologis, RADLAD, RVHLVH

6. Segmen S – T ST Segment

Adalah: akhir gelombang QRS J Point sampai dengan awal gelombang QRS T N : - 0,5 mm sd + 2,5 mm Kepentingan : untuk mengetahui adanya kelainan otot jantung ada tidaknya iskemia dan infark.

7. Gel T T Wave

Adalah: awal sd akhir gel. T N : min 1 mm Kepentingan: untuk mengetahui adanya kelainan otot jantung iskemiinfark ; dan kelainan elektrolit Gelombang T + : I, II, aVF, V2-V6 Gelombang T - : aVR Bifasik : lead III, aVL, V1 46 Gambar 29: Cara mengukur hasil EKG Sumber: ECGpedia, 2016 Gambar 30: Contoh hasil pemeriksaan EKG Sumber: ECGpedia, 2016 Berdasarkan Gambar di atas, dapat dilihat bahwa irama jantungnya teratur, dilihat dari jarak yang konstan dari satu gelombang lengkap. Frekuensi berada pada rentang normal 60-100 dan gambaran semua gelombang berada pada gambaran normal. Hasil pemeriksaan disimpulkan sebagai hasil EKG normal dengan gambaran gelombang sinus ritme normal. 47 Demikian tadi sedikit konsep dan beberapa hal yang perlu anda ketahui sebelum melakukan pemeriksaan EKG. Karena prinsip dasar perekaman EKG adalah sistem konduksi kelistrikan jantung maka betul-betul anda perhatikan hal-hal pengganggu kelistrikan tersebut. Selanjutnya anda akan mempraktekkan pemeriksaan dengan menggunakan EKG secara normal tidak ada kelainan. Gambaran Hasil EKG Abnormal, sebagai berikut : Gambar 19 Ventrikular Takikardi Sumber : http:kasusgawatdarurat.blogspot.co.id, diunduh 2016 Disebabkan karena adanya iskemik miokard yang mengakibatkan putaran balik konduksi implus, sehingga terjadi depolarisasi ventrikel berulang secara cepat. Memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Frekuensi : 150-200 xmenit b. Gelombang P biasanya tenggelam dalam kompleks QRS. Bila terlihat, tidak selalu mempunyai pola yang sesuai dengan QRS. Kontraksi Ventrikel tidak berhubungan dengan kontraksi atrium. c. Kompleks QRS: mempunyai konfigurasi yang sama dengan PVC-lebar dan aneh, dengan gelombang T terbalik. Denyut ventrikel dapat bergabung dengan QRS normal, menghasilkan denyut gabungan d. Hantaran: berasal dari ventrikel, dengan kemungkinan hantaran retrograde ke jaringan penyambung dan atrium e. Iram: biasanya regular, tetapi dapat juga terjadi takikardi ventrikel irregular