debar karena aku sudah terlambat hampir lima belas menit dari jam istirahat pertama.
2
Aku sudah dapat membayangkan wajah sangar Pak Antono.
3
Pasti ia akan memarahiku di depan teman-temanku.
4
Namun, aku sudah siap menanggung segala risiko keterlambatanku.
5
Bukti latar waktu kutipan cerpen tersebut ditunjukkan dengan nomor .... A. 1
B. 2
C. 3 D. 4
15. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan cermat
“Maaf, Pak. Aida tadi mencontek hasil kerja Sri sehingga nilainya bagus. “Bohong, Pak. Saya usaha sendiri. Tadi malam saya belajar.”
1
“Tidak, Pak Pasti Sri bohong,” kata Baruna keras.
2
“Kamu iri kan, Bar karena aku dapat nilai 9?” balas Aida membela diri.
3
“Nggak masalah. Ini pelajaran berharga buatku bahwa setiap usaha pasti ada tantangan,” tambah Aida mantap.
4
Bukti bahwa Aida bersikap bijaksana ditunjukkan dengan nomor …. A. 1
B. 2 C. 3
D.
4
16. Cermati kutipan cerpen berikut
Kinanthi mengambil topeng dan mulai menggoreskan kuas warna-warni di atasnya. Tangannya yang lentik, meliuk-liuk di atas topeng itu. Topeng yang tadinya polos kini
berubah indah. Tidak puas sampai di situ saja, Kinanthi menempelkan topeng itu pada dinding, mengamatinya, dan dengan gesit menyapukan kuasnya pada bagian yang dirasa
kurang merata.
Cara pengarang menggambarkan watak tokoh Kinanthi adalah … A. bentuk fisik tokoh
B. pelukisan tindakan
C. diceritakan pengarang D. diceritakan tokoh lain
17. Cermati kutipan cerita berikut
Kegagalan pada lomba tahun lalu tak membuat Genduk patah semangat. Ia mencoba mencari kekurangan apa hingga ia harus berada di urutan kedua. Bagi Genduk, itu bukan
suatu kegagalan namun tantangan. Bagaimana ia harus mampu mengalahkan dirinya sendiri, egonya sendiri, dan fokus pada latihan yang diberikan pembimbingnya.
“Siap, Nduk?” tanya Pak Prastowo. “Siap, Pak” jawabnya tegas.
“Coba angkat tangan kananmu seperti ini. Tangan kiri menghadap ke bawah ngukel. Lalu, gerakkan pelan ke atas dan ke bawah secara bergantian.” instruksi Pak Prastowo
tegas.
Amanat kutipan cerita tersebut adalah… A.
Kita tidak boleh patah semangat. B. Kita harus patuh pada instruktur.
C. Kita harus dapat menjaga ego kita. D. Kita tidak boleh menyepelekan latihan.
18. Bacalah kutipan cerita berikut denga cermat
“Mau jadi apa kau pilih SMK” kata ibu keras. “Tapi, Arsya pilih di SMK, Bu” sanggah Arsya.
“Arsya Kamu mau menentang Bapak dan Ibu?” tanya Bapak. “Tapi, …Pak Arsya punya alasan mengapa memilih SMK. SMK …”
“Sudah Pokoknya kamu harus melanjutkan ke SMA. Titik” kata Pak Sumirat kesal. Arsya hanya diam. Ia menunduk, mencoba mengendapkan kekecewaan yang
menderanya. Selama ini, ia selalu menurut perkataan bapak ibunya. Tetapi, dalam hal ini ia ingin diberi kebebasan untuk memilih jurusan yang disukainya.
Konflik yang terdapat pada kutipan cerita tersebut adalah…. A. Arsya bingung dalam memilih kelanjutan studinya.
B. Arsya disuruh oleh ibunya untuk melanjutkan ke SMA saja. C. Arsya memendam kekecewaan karena ulah orang tuanya selama ini.
D.
Arsya ingin melanjutkan ke SMK tetapi tidak boleh oleh orang tuanya.
19. Bacalah kutipan novel berikut dengan cermat