22.3 Untuk  kepentingan  per ubahan  kontr ak,  PA KPA  dapat
membentuk Panitia Pejabat
Peneliti Pelaksanaan
Kontr ak atas usul PPK.
23. Perubahan
Lingkup Pekerjaan
23.1 Apabila  ter dapat  perbedaan  yang  signifikan  antar a
keadaan  di  lapangan  pada  saat  pelaksanaan  dengan gambar  dan spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen
Kontr ak,  maka  PPK  ber sama  penyedia  dapat  melakukan per ubahan Kontr ak yang meliputi antar a lain:
a. menambah atau mengur angi volume peker jaan yang
ter cantum dalam Kontr ak; b.
mengur angi atau menambah jenis peker jaan; c.
mengubah  spesifikasi  peker jaan  sesuai  dengan keadaan di lapangan; dan atau
d. melaksanakan  peker jaan  tambah  yang  belum
ter cantum  dalam  Kontr ak  yang  diper lukan  untuk menyelesaikan selur uh peker jaan.
23.2 Peker jaan
tambah har us
memper timbangkan ter sedianya  anggar an  dan  paling  tinggi  10  sepuluh
per ser atus dar i nilai Kontr ak aw al. 23.3
Per intah  per ubahan  peker jaan  dibuat  oleh  PPK  secar a ter tulis  kepada  penyedia  kemudian  dilanjutkan  dengan
negosiasi  teknis  dan  har ga  dengan  tetap  mengacu  pada ketentuan yang ter cantum dalam Kontr ak aw al.
23.4 Hasil  negosiasi  ter sebut  dituangkan  dalam  Ber ita  Acar a
sebagai dasar  penyusunan adendum Kontr ak.
24. Perpanjangan
W aktu Pelaksanaan
Pekerjaan 24.1
Per panjangan  w aktu  pelaksanaan  dapat  diber ikan  oleh PPK atas per timbangan yang layak dan w ajar  untuk hal-
hal sebagai berikut: a.
peker jaan tambah; b.
per ubahan disain; c.
keter lambatan yang disebabkan oleh PPK; d.
masalah  yang  timbul  diluar   kendali  penyedia; dan atau
e. Keadaan Kahar .
24.2 W aktu  penyelesaian  peker jaan  dapat  diperpanjang
sekur ang- kur angnya  sama  dengan  w aktu  ter hentinya kontr ak akibat Keadaan Kahar .
24.3 PPK dapat menyetujui per panjangan w aktu pelaksanaan
setelah  melakukan  penelitian  ter hadap  usulan  ter tulis yang diajukan oleh penyedia.
24.4 PPK
dapat menugaskan
Panitia Pejabat Peneliti
Pelaksanaan  Kontr ak  untuk  meneliti  kelayakan  usaha per panjangan w aktu pelaksanaan.
24.5 Per setujuan
per panjangan w aktu
pelaksanaan dituangkan dalam adendum Kontr ak.
B.4. Keadaan Kahar 25.
Pengertian 25.1
Yang  dimaksud  Keadaan  Kahar   dalam  Kontr ak  ini adalah suatu keadaan yang ter jadi diluar  kehendak par a
pihak  dan  tidak  dapat  diper kir akan  sebelumnya, sehingga  kew ajiban  yang  ditentukan  dalam  Kontr ak
menjadi  tidak  dapat  dipenuhi.  Yang  digolongkan Keadaan Kahar  adalah:
a. Bencana alam;
b. Bencana non alam;
c. Bencana sosiali;
d. Pemogokan;
e. Kebakar an; dan atau
f. Gangguan  industr i  lainnya  sebagaimana  dinyatakan
melalui  keputusan  ber sama  M enter i  Keuangan  dan menteri teknis ter kait
25.2 Tidak  ter masuk
Keadaan  Kahar   adalah  hal- hal  yang mer ugikan akibat perbuatan atau kelalaian Par a Pihak.
25.3 Jangka  w aktu  yang  ditetapkan  dalam  Kontr ak  untuk
pemenuhan  kew ajiban  Pihak  yang  ter timpa  Keadaan Kahar   har us  diper panjang  sekur ang- kur angnya  sama
dengan  jangka  w aktu  ter hentinya  Kontr ak  akibat Keadaan Kahar .
25.4 Pada  saat  ter jadinya  Keadaan  Kahar ,  Kontr ak  ini  akan
dihentikan  sementar a  hingga  Keadaan  Kahar   ber akhir dengan  ketentuan,  Penyedia  ber hak  untuk  mener ima
pembayar an  sesuai  dengan  pr estasi  atau  kemajuan pelaksanaan  peker jaan  yang  telah  dicapai.  Jika  selama
masa Keadaan Kahar  PPK memer intahkan secar a ter tulis kepada  Penyedia  untuk  mener uskan  peker jaan  sedapat
mungkin  maka  Penyedia  ber hak  untuk  mener ima pembayar an  sebagaimana  ditentukan  dalam  Kontr ak
dan  mendapat  penggantian  biaya  yang  w ajar   sesuai dengan  yang  telah  dikeluar kan  untuk  beker ja  dalam
situasi  demikian.  Penggantian  biaya  ini  har us  diatur dalam suatu adendum Kontr ak.
26. Bukan Cidera