7. Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk :
penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli.
4.4. Keputusan Tentang Harga
Ada beberapa keputusan menyangkut penentuan harga, temasuk harga tertentu yang dibebankan kepada masing-masing produk atau jasa yang dipasarkan.
Tetapi harga itu juga dapat ditentukan oleh pembeli yang membeli produk atau jasa perusahaan.
Perusahaan juga harus mengambil keputusan tentang perlutidaknya memberikan potongan untuk pembayaran yang lebih awal. Jika perusahaan
mengambil kebijaksanaan untuk mernberikan potongan tunai, maka perlu ditentukan kapan seorang pembeli akan menerima potongan tunai dan berapa besar jumlah
potongannya. Dan apakah potongan tersebut diperuntukkan bagi penyalur juga. Semua keputusan dan masalah tersebut sebenarnya cukup sulit ditentukan
apalagi bagi perusahaan yang menjual berbagai macam produk. Hal ini disebabkan karena setiap jenis produk memerlukan penetapan harga yang berbeda-beda.
Pada masa lampau, keputusan-keputusan seperti itu cenderung bersifat pasif di mana perusahaan menggunakan praktek penetapan harga dari pesaing.
Sekarang, dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, perusahaan-perusahaan berubah meningkatkan efisiensi cara produksinya dan menekan biaya. Semua ini
ditujukan untuk menekan harga supaya mendapatkan posisi yang baik dalam persaingan.
4.5. Prosedur Penetapan Harga
Jika tujuan penetapan harga sudah ditentukan, maka manajemen dapat mengalihkan perhatian pada prosedur penentuan harga barang atau jasa yang
ditawarkan. Prosedur penentuan harga yang dipakai melputi enam tahap, yaitu:
1. Mengestimasikan Permintaan untuk Barang Tersebut
Dalam tahap pertama ini, penjual membuat estimasi permintaan barangnya secara total. Hal ini lebih mudah dilakukan terhadap permintaan barang yang ada
dibandingkan dengan permintaan barang baru. Pengestimasian perrnintaan tersebut dapat dilakukan dengan :
a. Menentukan harga yang diharapkan expected price, yaitu harga yang diharapkan dapat diterima oleh konsumen,
b. Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat harga. Hal ini menyangkut pula pertimbangan tentang masalah elastisitas permintaan suatu
barang. Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat harga yang berbeda adalah penting juga dalam hubungannya dengan penentuan break-even
point. Tabel 4.1. Metode Pengestimasian Permintaan
Metode Bentuk
Tujuan
Survey Daftar
pertanyaanwawancara secara pribadi, telepon, surat
Untuk menciptakan fakta dan opini dari responden yang
berkaitan baik
terhadap proyeksi
kuantitas pada
berbagai tingkat harga ataupun terhadap
keinginan untuk
membeli segera Eksperimen
laboratorium Contoh wisata untuk berbelanja
Untuk memisahkan
dan mengawasi berbagai dorongan
pasar yang
mempengaruhi permintaan,
dan kemudian
mengamati reaksi
pembeli terhadap
perubahan factor
pendorong tersebut Eksperimen
lapangan Penyimpangan
harga yang
terkendali ditoko Untuk
mengamati reaksi
terhadap harga dalam suatu lingkungan alami
Statistik Derivasi persamaan permintaan
dari sejumlah pengamatan Untuk
mengestimasikan hubungan harga kuantitas
2. Mengetahui Lebih Dulu Reaksi dalam Persaingan
Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijaksanaan penentuan harga bagi perusahaan atau penjual. Oleh karena itu penjual perlu mengetahui reaksi
persaingan yang terjadi dipasar mengetahui reaksi persaingan yang terjadi di pasar serta sumber-sumber penyebabnya. Adapun sumber-sumber persaingan yang ada
dapat berasal dari : - Barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain.
- Barang pengganti atau substitusi. - Barang-barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-sama
menginginkan uang konsumen.
3. Menentukan Market Share yang Dapat Diharapkan