Risma, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL
SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
k Curriculum models for physical education.
Model kurikulum merupakan rencana-rencana yang komprehensif dan koheren untuk mendisain dan
mengimplementasikan seluruh program pendidikan jasmani dalam satu sekolah atau wilayah.
Karakter pendidikan jasmani adalah kegiatan jasmani yang menimbulkan rasa dan kesadaran untuk menguasai emosi pribadi, mandiri, penyesuaian diri
sebagai dasar bagi terbentuknya mental sehat dan kebiasaan hidup sehat di lingkungan masyarakat di mana pun siswa berada, termasuk mendapatkan
pengakuan diri sebagai anggota masyarakat yang baik karena kemampuan bersosialisasinya. Karakter penjas dapat dilihat dari muatan bahan ajar yang
menjadi rujukan guru melakukan proses pembelajaran yang tercantum dalam setiap kurikulum yang ada, mulai dari KTSP, KBK sampai dengan kurikulum
terbaru yakni kurikulum 2013.
B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu yang Relevan
No Peneliti Judul
Penelitian Variabel Penelitian
Deskripsi Penelitian Temuan Penelitian yang
Relevan 1
Ujang Sudrajat “Analisis Model
Pembelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga, Dan Kesehatan Dalam
Mendukung Perilaku Sosial
Peserta Didik” Model
pembelajaran pendidikan
jasmani, olahraga
dan kesehatan
Perilaku sosial peserta didik
Penelitian ini menggunakan teknik pendekatan kualitatif
dengan studi kasus
case study
dengan teknik
pengambilan sampel secara
purposif sampling
, data
diolah dari
Informan sebanyak 6 guru 100 siswa
melalui teknik
analisis pendekatan
induktif
inductive data
analysis
. Hasil penelitian diantaranya
adalah : Perencanaan
model pembelajaran Penjasorkes
memiliki kesamaan, baik dari sisi struktur maupun
konten.
Keunikan dan
Risma, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL
SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
keanekaragaman pembelajaran Penjasorkes
lebih tampak
pada pelaksanaan pembelajaran
daripada perencanaan atau perangkat pembelajaran.
Pembentukan perilaku
sosial peserta didik dapat terbangun
dari faktor
penunjang, yaitu materi
conten
, dan
proses pembelajaran.
2 Oom Rohmah
“Hubungan Pembelajaran Penjas
Dengan Perilaku Sosial Siswa”
Studi deskriptif pada siswa SDN
Raya Barat Kodya Bandung
Pembelajaran Pendidikan
Jasmani Perilaku sosial
siswa. Metode
penelitian yang
digunakan adalah
metode deskriptif studi korelasional.
Sampel yang
digunakan adalah siswa SD kelas V
sebanyak 60 orang diambil secara
acak. Instrument
pembelajaran penjas
dan perilaku sosial menggunakan
angket. Analisis statistik menggunakan
koefisien korelasi.
Dari hasil
uji statistika
didapat hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara pembelajaran
pendidikan jasmani dengan perilaku sosial siswa t hitung
18,14 0,05. Kontribusi pembelajaran
pendidikan jasmani terhadap perilaku
sosial sebesar 85,01. Kesimpulan penelitian yakni
adalah proses pembelajaran penjas
yang dilaksanakan
dengan baik, maka akan terdapat prilaku sosial siswa
yang positif. Jadi, para guru penjas
diharapkan untuk
meningkatkan kualitas dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani.
Risma, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL
SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3 Didin Budiman
“Model Pengembangan
Proses Sosial Siswa Sd Melalui Metode
Dan Pendekatan Mengajar
Pendidikan Jasmani ”
Metode dan
Pendekatan Mengajar
Pendidikan Jasmani
Proses Sosial
Siswa
Penelitian ini
mengunakan metode
eksperimen dengan jumlah 26 kali
pertemuan. Data
penelitian diperoleh dari pre- test dan post-test kemudian
dianalisi dengan uji-t dan ANOVA faktorial 2 X 2.
Populasi dan sampel terdiri dari siswa SD kelas IV, V,
dan VI yang berusia 10-12 tahun di Sumedang. Hasil
penelitian diantaranya adalah :
metode tradisional dan metode
creative movement
melalui pendekatan
bermain dan kompetitif mampu
meningkatkan proses asosiatif siswa SD.
Metode mengajar
tradisional melalui
pendekatan bermain dan pendekatan
kompetitif tidak
memberikan pengaruh pada terjadinya
peningkatan proses
disosiatif siswa sekolah dasar bahkan cenderung
menurunkannya. Metode mengajar
creative movement
melalui pendekatan bermain tidak
memberikan pengaruh
pada terjadinya
peningkatan proses
disosiatif siswa sekolah dasar
metode mengajar
creative movement
melalui pendekatan
kompetitif telah
memberikan pengaruh
pada peningkatan
proses disosiatif siswa sekolah
dasar.
Risma, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL
SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Melalui analisis
ANOVA diketahui
bahwa tidak
terdapat interaksi di antara metode
mengajar dengan
pendekatan mengajar dalam memberikan pengaruh pada
proses asosiatif dan proses disosiatif.
4 Thomas Ryan
Yves Poirier 2012 : “Secondary Physical
Education Avoidance And
Gender: Problems and Antidotes”
female
participation
secondary physical
education
Penelitian yang di lakukan pada murid perempuan di
Ontario, Canada diketahui hasil
bahwa rata-rata
perempuan10 lebih sedikit di setiap kelas pendidikan
jasmani di provinsi ontario dan hanya rata-rata 12 yang
terdaftar dalam pendidikan jasmani setiap tahunnya.
Beberapa isu diidentifikasi menjadi
penyebabnya diantaranya
adalah :
kepercayaan diri, motivasi, pemahaman
tentang pentingnya aktivitas fisik,
kesempatan untuk
berpartisipasi dalam aktivitas fisik,
skema penilaian,
kompetisi, teman sekelas dan pendekatan pengajaran
5 Dragan Martinovic,
Jelena Ilic Dragoljub Visnjic
2011: “Gender Differences
in Sport Involvement and Motivation For
Engagement in Physical Education
In Primary School” sport
involvement motivation
physical
eduacation gender
Penelitian ini menggunakan sampel anak sekolah dasar
usia 11-14 thn berjumlah 706 orang. Setelah analisis
data dilakukan, didapat hasil bahwa terdapat perbedaan
yang
signifikan antara
perempuan dan
laki-laki. Anak laki-laki mendapatkan
skor lebih
tinggi dibandingkan dengan anak
perempuan dalam
skor pengukuran skala motivasi.
6 Zuleyha Avsar
Fusun Ozturk Kuter 2007 :
“Determination of social
skills
level
Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Uludag University yang berjumlah 208 orang.
Risma, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL
SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Social Skills Level In Students Of
Uludag University Phyisical Education
And Sport Department”
Metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian
deskriptif.
Social Skills
Inventory
SSI digunakan untuk mengukur keterampilan
sosial mahasiswa. Dari hasil analisis data diketahui bahwa
anak
perempuan mendapatkan skor yang lebih
tinggi daripada anak laki-laki dalam semua aspek EE, ES,
SE, SS, SC kecuali dalam EC
Emotional Control
.
7
Marios Goudas Evmorfia Magotsiou
2009 : “ The Effect of A
Cooperative Physical Education
Program on Student’s Social
Skills” cooperative
physical education
program student’s social
skills attitudes toward
group work Pada
penelitian ini
menggunakan Multisource
Assessment of Children’s Social
Competence untuk
mengukur social skill siswa. Sample
yang digunakan
berjumlah 57 orang pada kelompok kontrol dan 57
orang pada
kelompok eksperimen.
Dari hasil
analisis data diketahui bahwa pad kelompok eksperimen
terdapat peningkatan dalam hal
keterlibatan dalam
kelompok.
8 Masoud Gholamali
Lavasani, Leila Afzali
Farokhlagha Afzali 2011:
“ Cooperative Learning And Social
Skills” cooperative
learning social skills
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keefektifan metode cooperative learning
pada social skills siswa. Sampel
yang digunakan
berjumlah 74 orang siswa perempuan
yang terbagi
menjadi kelompok kontrol 37 orang
dan kelompok
eksperimen 37 orang. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa
kelompok metode
cooperative learning memiliki skor
yang lebih
tinggi dibandingkan
dengan kelompok metode tradional.
9
Min Wang 2012 : “ Effect of
cooperative learning
Penelitian ini bertujuan unutk mendeskripsikan efek dari
Risma, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL
SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Cooperative learning on Achievement
Motivation of Female University
Students” achievement
motivation students
cooperative learning terhadap motivasi berprestasi siswa
dengan sampel
penelitian adalah mahasiswi berjumlah
67 orang. Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji
T,
didapat hasil
bahwa cooperative learning telah
meningkatkan motivasi
berprestasi pada mahasiswi.
10 Margaret M Tanner
Tim M Lindquist 1998
“Using Monopoly and Team Games
Tournaments in accounting
education: a cooperative learning
teaching resource” cooperative
learning TGT
Accounting education
Penelitian ini mengunakan mahasiswa jurusan akuntansi
sebagai populasi penelitian. Hasil
penelitian diketahui
bahwa sikap
mahasiswa terhadap
pembelajaran akutansi
dan pencapaian
sikap bersifat positif selama menyelesaikan
latihan cooperative learning tersebut.
Selanjutnya diketahui bahwa jenis
kelamin dan
kemampuan mahasiswa
mempengaruhi terhadap
tingkat pencapaian sikap dan sikap mahasiswa.
11 Wachit Nugroho
2013 “Aplikasi Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT Terhadap Hasil Belajar Bermain
Bolavoli Pada Siswa Kelas IX SMP
Negeri 3 Nguter Tahun Ajaran 2012
2013” TGT
Hasil belajar Penelitian
dilaksanakan dengan desain Pretest-Postest
Non-Equivalent Control
Group. Subjek
penelitian adalah siswa kelas IX SMP N
3 Nguter yang berjumlah 52 siswa. Dalam penelitian ini
terdapat dua kelompok, yaitu kelompok kontrol sebanyak
26 siswa dan kelompok eksperimen
sebanyak 26
siswa. tes
membuat keputusan
taktik dan
pelaksanaan keterampilan
yaitu dengan GPAI Game Performance
Assesment Instrument
dan lembar
observasi atau
lembar pengamatan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil
Risma, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL
SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
belajar bermain
bolavoli dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT lebih baik dibanding hasil belajar
bermain
bolavoli dengan
pendekatan konvensional.
12 Luhut Horas
Monang Sinaga 2013
“Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT Team Games
Tournament Terhadap Hasil
Belajar Dribbling Pada Permainan
Bola Basket Siswa Kelas IX SMP
Negeri 7 Sibolga Tahun Ajaran 2012
2013”. Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT Team
Games Tournament
Hasil Belajar
Dribbling Pada Permainan Bola
Basket Penelitian ini menggunakan
populasi siswa SMP kelas IX yang berjumlah 106. Teknik
sampling
menggunakan
random cluster
sampling.
Dari hasil
analisis perhitungan
data dengan
menggunakan uji t, diketahui hasil bahwa pada kelompok
eksperimen, terdapat
pengaruh signifikan
dari model pembelajaran TGT
terhadap hasil
belajar dribbling bola basket.
C. Kerangka Berfikir Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendidikan merupakan